Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BENCANA ALAM TANAH LONGSOR

Oleh:
HASRIANI
Kelas XI IPS 3

SMA NEGERI 6 LUWU TIMUR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Bencana Alam Tanah Longsor” ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Angkona, 14 Februari 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
D. Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab Tanah Longsor...................................................................... 2
B. Proses Terjadinya Tanah longsor........................................................... 4
C. Upaya Pencegahan Tanah longsor......................................................... 4
D. Upaya Penyelamatan Tanah Longsor.................................................... 5
E. Mitigasi Tanah Longsor......................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 7
B. Saran...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng
Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling
menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk daerah
penunjaman memanjang di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan
Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara
Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan
itu maka terbentuk palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di
busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi.
Gunung api yang ada di Indonesia berjumlah 129. Angka itu merupakan 13%
dari jumlah gunung api aktif dunia. Dengan demikian Indonesia rawan
terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi.
Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil
letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung
dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas
batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang
hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan
dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada
tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana
tanah longsor.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab tanah longsor.
2. Untuk mengetahui proses terjadinya tanah longsor.
3. Untuk mengetahui tanah longsor di Brebes.
4. Untuk mengetahui korban tanah longsor.
5. Untuk mengetahui upaya pencegahan tanah longsor.
6. Untuk mengetahui upaya penyelamatan tanah longsor.
7. Untuk mengetahui mitigasi tanah longsor.

1
2

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab terjadinya tanah longsor?
2. Bagaimana proses terjadinya tanah longsor?
3. Bagaiman upaya pencegahan tanah longsor?

4. Bagaimana upaya penyelamatan tanah longsor?


5. Bagaimana mengetahui mitigasi tanah longsor?
D. Manfaat
Berikut ulasan mengenai manfaat tanah longsor untuk Anda :
1. Tempat penelitian baru
Dengan terjadinya tanah longsor disuatu tempat bisa menjadi tempat
penelitian subjek terbaru bagi para peneliti. Dimana tempat penelitian yang
baru dapat diteliti tentang struktur tanahnya dan bagaimana longsor dapat
terjadi di daerah tersebut. Sehingga diharapkan kemudian bisa menjadi
pembelajaran agar musibah alam ini dapat diatasi dengan baik. Sehingga
tidak ada lagi kerugian moril dan materil yang terjadi akibat bencana alam.
2. Rasa kepedulian semakin tinggi
Saat terjadi bencana di suatu tempat rasa kepedulian diperlukan untuk
membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah. Hal ini
juga secara lansung menjadikan rasa kepedulian semakin tinggi karena ikut
merasakan apa yang mereka rasakan. Untuk sekarang kemajuan teknologi
memudahkan semuanya berbagi informasi. Sehingga berita terbaru dapat
diterima dengan cepat dan akurat.
3. Meningkatkan sikap waspada
Sikap waspada memang diperlukan untuk menjaga-jaga diri sendiri dan
keluarga. Waspada dapat menjadikan Anda lebih peka terhadap lingkungan
dan berusaha untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
kesalahan pengambilan langkah. Meningkatkan sikap waspada di rasa perlu
dan penting bagi setiap orang.
4. Sadar menjaga kelestarian hutan
Berikutnya manfaat dari tanah longsor adalah meningkatkan kesadaran
untuk menjaga kelestarian hutan. Hutan merupakan penyedia oksigen bagi
makhluk hidup dan sekaligus tempat tinggal beberapa hewan. Kelestarian
hutan erat kaitannya dengan sikap manusia yang tidak sembarangan untuk
melakukan penebangan liar. Penebangan liar yang dilakukan secara
sembarangan dapat mengkibatkan tanah longsor dan menimbulkan bencana
bagi orang lain dan diri sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Tanah Longsor


Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng
lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh
kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi
oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
1. Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November
karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang
akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam
jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga
tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.
2. Lereng terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air
laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor
adalah 180 apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya
mendatar.
3. Tanah yang kurang padat dan tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat
dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng lebih dari 220. Tanah
jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila
terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah
karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
4. Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan
campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat.
Batuan tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses
pelapukan dan umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada
lereng yang terjal.

3
4

5. Jenis tata lahan


Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan,
perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan
persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat
tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi
longsor. Sedangkan untuk daerah perladangan penyebabnya adalah karena
akar pohonnya tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam dan
umumnya terjadi di daerah longsoran lama.
6. Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gempa bumi,
ledakan, getaran mesin, dan getaran lalulintas kendaraan. Akibat yang
ditimbulkannya adalah tanah, badan jalan, lantai, dan dinding rumah
menjadi retak.
7. Susut muka air danau atau bendungan
Akibat susutnya muka air yang cepat di danau maka gaya penahan
lereng menjadi hilang, dengan sudut kemiringan waduk 220 mudah terjadi
longsoran dan penurunan tanah yang biasanya diikuti oleh retakan.
8. Adanya beban tambahan
Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan
kendaraan akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama
di sekitar tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering
terjadinya penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
9. Pengikisan/erosi
Pengikisan banyak dilakukan oleh air sungai ke arah tebing. Selain
itu akibat penggundulan hutan di sekitar tikungan sungai, tebing akan
menjadi terjal.
10. Adanya material timbunan pada tebing
Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman
umumnya dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah
timbunan pada lembah tersebut belum terpadatkan sempurna seperti tanah
5

asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila hujan akan terjadi


penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
11. Bekas longsoran lama
Longsoran lama umumnya terjadi selama dan setelah terjadi
pengendapan material gunung api pada lereng yang relatif terjal atau pada
saat atau sesudah terjadi patahan kulit bumi. Adanya tebing terjal yang
panjang melengkung membentuk tapal kuda.
12. Penggundulan hutan
Tanah longsor umumnya banyak terjadi di daerah yang relatif gundul
dimana pengikatan air tanah sangat kurang.
13. Daerah pembuangan sampah
Penggunaan lapisan tanah yang rendah untuk pembuangan sampah
dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan tanah longsor apalagi
ditambah dengan guyuran hujan.

B. Proses Terjadinya Tanah longsor


Proses umum yang biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah
longsor adalah:
1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
2. Biasanya terjadi setelah hujan.
3. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

C. Upaya Pencegahan Tanah longsor


Kejadian tanah longsor seringkali terjadi di beberapa daerah di Indonesia
dan tak sedikit korban yang tewas karenanya. Badan Penanggulangan Bencana
sudah sering melakukan upaya penanggulangan tanah longsor, namun kita
tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi. Indonesia mempunyai rekor
masalah bencana longsor salah satu yang terbesar adalah longsor di
Banjarnegara pada 2015 kemarin. Inilah sebabnya perlu dilakukan upaya dan
strategi penanggulangan tanah longsor antara lain adalah dengan:
6

1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah di bawah lereng yang


rawan terjadi tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan
terasering di kawasan lereng.
3. Menjaga drainase lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari
dalam lereng keluar lereng.
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah
penyebab longsor.
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak
tanam yang tidak terlalu rapat di antaranya di seling-selingi tanaman
pendek yang bisa menjaga drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah
upaya penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana
bisa merenggut nyawa dan kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan
menciptakan alat-alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan
longsor di daerah-daerah longsor. Peringatan sebelum longsor bisa
dilakukan kepada warga untuk melakukan tindakan mitigasi bencana.
8. Upaya penanggulangan tanah longsor seperti halnya banjir, harus
terintegrasi antara tindakan masyarakat yang bermukim di area rawan
longsor dengan pemerintah setempat.

D. Upaya Penyelamatan Tanah Longsor


Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dan pegunungan
perlu mengantisipasi bencana tanah longsor terutama saat musim hujan. curah
hujan yang tinggi akan memicu terjadinya longsor sewaktu waktu. Ketika
hujan lebat mengguyur dan terdengar suara gemuruh yang tidak biasa, maka
harus segera mencari tempat aman. sebab kondisi tersebut akan terjadinya
tanah longsor karena sudah ada pergerakan tanah. Dan itu merupakan tanda
tebing akan longsor. Minta bantuan kepada instansi terkait untuk melakukan
evakuasi dan juga pemindahan penduduk ke tempat yang lebih aman. Jangan
7

panik dan tetap siaga. Apapun bencana yang dihadapi kewaspadaan dan
kesiapsiagaan akan banyak menolong.

E. Mitigasi Tanah Longsor


1. Tindakan sebelum terjadi tanah longsor
a. Waspada terhadap curah hujan yang tinggi.
b. Persiapkan dukungan logistik.
c. Simak informasi dari radio mengenai informasi hujan dan
kemungkinan tanah longsor.
d. Apabila pihak berwenang menginstruksikan untuk evakuasi, segera
lakukan hal tersebut.
2. Tindakan saat terjadi tanah longsor
a. Apabila di dalam rumah dan terdengar suara gemuruh, segera keluar
cari tempat lapang dan tanpa penghalang.
b. Apabila di luar, cari tempat yang lapang dan perhatikan sisi lebih atau
tanah yang mengalami longsor.
3. Tindakan sesudah terjadi tanah longsor
a. Jangan segera kembali ke rumah, perhatikan apakah longsor susulan
masih akan terjadi.
b. Apabila diminta untuk membantu proses evakuasi, gunakan sepatu
khusus dan peralatan yang menjamin keselamatan.
c. Perhatikan kondisi tanah sebagai pijakan yang kokoh bagi langkah.
d. Apabila harus menghadapi reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan
korban, pastikan tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum
kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi
material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut.
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan.
Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia.
Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia
adalah aliran bahan rombakan.

B. Saran
Kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana
agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban meninggal dan
kerugian harta benda yang besar.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

http://fadiluchiha.blogspot.co.id/2016/09/artikel-bencana-longsor.html

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/tanah-longsor

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/akibat-terjadinya-tanah-longsor

https://blog.act.id/daerah-rawan-longsor-di-indonesia

https://blog.act.id/upaya-penanggulangan-tanah-longsor

Anda mungkin juga menyukai