Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

TANAH LONGSOR DI BERASTAGI

Disusun Oleh:
Nama : Adrians Sitanggang
Kelas : X-2

SMA NEGERI 1 PURBA


2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Pengesahan : Hasil Penelitian Geografi Tanah Longsor Berastagi

Nama Peneliti : Adrians Sitanggang

Telah diterima dan disahkan sebagai laporan penelitian geografi

Hari dan tanggal : Rabu, 08 Febryari 2023

Tempat : SMAN 1 PURBA

Mengetahui,

Kepala sekolah Guru mata pelajaran


ABSTRAK

Tanah Longsor merupakan gerakan massa tanah pembentuk lereng. Penyebab


dan sifat dari gerakan massa tanah atau longsor umumnya tidak bisa terlihat, karena
penyebabnya tertutup oleh endapan geologi dan sistem air tanah. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikasi faktor utama penyebab longsor dan mengetahui nilai faktor aman
stabilitas lereng tanpa pengaruh muka air tanah dan dengan pengaruh muka air tanah.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan peta meliputi curah
hujan, kemiringan lereng, geologi, jenis tanah dan penggunaan lahan.

Penyelidikan tanah dilakukan dengan pengujian hand boring di lapangan dan uji
karakteristik material di laboratorium. Analisis numeris stabilitas lereng dilakukan
dengan menggunakan aplikasi Geo Slope/W pada lereng tanpa pengaruh muka air
tanah dan dengan pengaruh muka air tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
faktor curah hujan berada pada 1108,5-2855,5 mm/tahun.

Faktor kemiringan lereng berada di kemiringan 0-15%. Faktor geologi berada di


formasi (Tmb), yaitu jenis batuan diorit, diorit kuarsa, granodiorit, dan adamelit.
Faktor jenis tanah berada pada jenis tanah brown forest soil, alluvial serta alluvial
hidromorf. Faktor penggunaan lahan berupa lahan pertanian kering campur semak.
Berdasarkan hasil analisis numeris, faktor keamanan tanpa pengaruh muka air pada
lima lokasi pengujian yaitu FK = 1,012-1,869. Faktor keamanan dengan pengaruh
muka air pada lima lokasi pengujian yaitu FK = 0,865-1,627.
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ................................................................................................................................. 1


Abstrak ......................................................................................................................................................... 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang .......................................................................................................................4


B. Identifikasi Masalah ...............................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................................4
Bab II Metodologi Penelitian

A. Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian ........................................................................5


B. Metode Pengumpulan Data ...................................................................................................5
Bab III Pembahasan

A. Lokasi sebaran area kejadian longsor ................................................................................... 6


B. Penyebab-penyebab terjadinya longsor................................................................................ 6
C. Fakfor-faktor penyebab utama terjadinya longsor ............................................................. 7
Bab IV Penutup

A. Kesimpulan .......................................................................... 8
B. Saran ........................................................................ ........... 8

Daftar Pustaka ..................................................................................... 9

Lampiran ............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung
api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan
bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada
perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi
mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi.
Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan
tersebut rawan bencana tanah longsor.
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah
atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai
berikut. Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air
tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir,
maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng. Desakan akan kebutuhan lahan baik untuk penggunaan
pertanian dan non pertanian telah memaksa penduduk yang tinggal di wilayah tersebut
untuk memanfaatkan lahan perbukitan dan pegunungan yang rawan terhadap tanah
longsor. Kurangnya pemahaman atas perilaku proses longsor telah mengakibatkan
kegiatan konservasi yang dilakukan tidak sesuai dengan proses ataupun tingkat
bahaya longsor yang terjadi.

B. Identifikasi Masalah

a. Bagaimana lokasi sebaran area kejadian longsor di daerah penelitian?


b. Bagaimana karakter dan pola tanah atau area yang mengalami longsor
di daerah penelitian?
c. Apa penyebab-penyebab terjadinya longsor di daerah penelitian?
d. Apa fakfor penyebab utama terjadinya longsor di daerah penelitian?

C. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui lokasi sebaran area kejadian longsor di daerah penelitian.


b. Mengetahui karakter dan pola tanah atau area yang mengalami
longsor yang terjadi di daerah penelitian.
c. Mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebab-penyebab terjadinya
longsor di daerah penelitian.
d. Menentukan fakfor-faktor penyebab utama terjadinya longsor di daerah
penelitian.

D. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi tentang gambaran penyebab-penyebab longsor
berdasarkan kejadian longsor yang telah terjadi sehingga jadi rujukan pencegahan
longsor.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Penentuan Sampel


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik medan daerah penelitian,
lokasi-lokasi yang berpotensi terjadinya longsor tanah, serta kemungkinan tipe
longsor tanah yang berkembang di sepanjang jalur Berastagi–Medan.

B. Metode Pengumpulan Data


Dengan cara tinjau lokasi langsung dan studi literatur.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Lokasi Area Longsor


Daerah longsor yang sering terjadi di daerah Sumatera Utara salah satunya berada di jalan
lintas Berastagi- Medan. Yang mana daerah rawan longsor berada di rute yang berada dibawah
gunung yang sering menyebabkan mancet yang berkepanjangan. Titik longsor ini biasanya
terjadi di daerah Sibolangit.

B. Penyebab Terjadinya Longsor

1. Curah hujan tinggi


Tingginya curah hujan merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Saat musim
kemarau yang panjang, tanah akan mengering dan membentuk rongga pecah-pecah atu
pori-pori. Hal itu berakibat terjadinya keretakan pada tanah tersebut. Kemudian, kala
musim hujan tiba, air hujan akan masuk dan meresap ke dalam tanah yang retak dan
memenuhi rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah. Tanah yang bergeser
menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadi longsor

2. Erosi tanah, Erosi merupakan pengikisan pada tanah. Erosi tanah merupakan salah satu
penyebab terjadinya longsor. Erosi tanah bisa disebabkan karena aliran air yang deras
menghujam tanah sehingga membuat tanah menjadi kian curam. Aliran ini biasanya
berupa aliran sungai, hujan, banjir, dan sebagainya.

3. Lereng tebing terjal, Lereng tebing yang terjal juga bisa menjadi penyebab tanah longsor.
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar
lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Apabila Anda bermukim di
sekitar tebing atau lereng yang terjal, harap waspada karena merupakan daerah yang
rawan longsor.

4. Getaran, Tanah yang bergetar juga dapat menyebabkan tanah longsor. Selain gempa
bumi, getaran yang dihasilkan lalu lintas di jalan sekitar lereng juga dapat menyebabkan
terjadinya tanah longsor. Meski terjadinya perlahan, namun akumulasi dari keretakan-
keretakan tanah oleh getaran-getaran kecil akan menyebabkan tanah jatuh ke bawah atau
longsor.

5. Hutan gundul, apabila suatu daerah terutama yang berupa lereng atau tebing memiliki
hutan yang gundul maka akan berdampak pada struktur tanah yang melonggar karena
tidak memiliki penahan, juga air tidak memiliki daerah resapan. Hal tersebut akan
menyebabkan terjadinya tanah longsor.
6. Lahan pertanian di lereng, Penyebab tanah longsor selanjutnya ialah keberadaan lahan
pertanian di lereng gunung. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk,
akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan
memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat.

7. . Hancurnya bebatuan, Bebatuan di lereng, seperti batu endapan yang berasal dari gunung
berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah
hancur menjadi tanah. Hal ini yang kemudian juga menjadi penyebab tanah longsor

8. Tumpukan sampah

Setelah mengetahui penyebab tanah longsor, ada baiknya kita mengetahui cara
pencegahannya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.
Berikut upaya yang bisa dilakukan:

1. Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat
tebing

2. Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan Kawasan
pertanian dan pemukiman

3. Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman
warga

4. Apabila terlihat ada retakan di tanah, segera tutup retakan tersebut dengan tanah yang
kemudian dipadatkan sehingga air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah

5. Hindari melakukan pemotongan tebing sehingga menjadi tegak lurus

6. Jangan melakukan penebangan pohon di dekat lereng, pohon menjadi penyangga tanah dan
resapan air

7. Hindari mendirikan pemukiman di tepian sungai, hal itu karena rentan terkena erosi. Jadi
carilah daerah lain yang lebih aman untuk mendirikan rumah
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan yang kami buat dapat menarik kesimpulan, diantaranya:
tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah
atau keluar lereng. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga
tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi,
curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut,
namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor alami dan manusia.
Terjadinya bencana alam tanah longsor ini dapat diminimalkan
dengannmemberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi lereng yang
rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus
dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi
gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara
berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.

B. Saran

1. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian


lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
2. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.
LAMPIRAN

Gambar-gambar tanah longsor

Anda mungkin juga menyukai