OLEH:
DEDY FITRIAWAN
05.64914
KATA PENGANTAR
rahmat dan karunia-Nya sehingga peta dan laporan hasil pembuatan peta Kabupaten
Agam dengan metode digital program ArcView GIS versi 3.3 ini dapat diselesaikan.
Salawat dan salam untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah
membawa umat dari zaman kebodohan kepada zaman yang berilmu pengetahuan.
Peta dan laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital
program ArcView GIS versi 3.3 ini dibuat sebagai syarat perkuliahan Sistem
Informasi Geografis. Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Universitas Negeri Padang atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan Peta dan
laporan pembuatan peta Kabupaten Agam dengan metode digital program ArcView
Penulis menyadari peta dan laporan pembuatan peta ini masih jauh dari
belajar. Kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi karya di
Semoga peta dan laporan pembuatan peta ini bermanfaat untuk kita semua.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
I. TUJUAN.............................................................................................. 1
2. Digitasi Objek................................................................................. 7
3. Analisis GIS................................................................................... 11
5. Tampilan Peta................................................................................ 16
I. TUJUAN
Agar mahasiswa geografi mampu membuat peta secara digital dan bisa
membandingkan kelebihan dan kekurangan peta yang dikerjakan secara manual
dan digital.
1. Skor data dan peta yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dan Peta
Arahan Penggunaan Lahan secara overlay adalah:
c. Add data klik yes input peta hasil scan dari partisi dan
folder data anda
e. Klik view register and transform beri titik ikat (koordinat degree)
sampai terisi semua kolom reg&transf (4 titik ikat) klik write world
file
f. Simpan peta yang telah diberi koordinat pada satu folder dan partisi
tempat tugas anda berada, untuk sementara peta akan hilang. Panggil
kembali peta yang disimpan tadi, tutup tool register and transform, dan
lakukan digitasi.
2. Digitasi Objek
Digitasi adalah kegiatan utama dalam pembuatan peta digital, yaitu proses
mengkorversi data raster ke data vector. Data raster adalah gambar objek
yang kualitasnya tergantung pada ukuran pixel (picture element),
sedangkan data vector adalah data yang menghubungkan satu titik dengan
titik lainnya. Tipe objek dalam GIS ada tiga yaitu; a) point (titik) seperti
kota, bangunan, kecamatan, kelurahan dan lainnya. b) line (garis) seperti
jalan, sungai, rel kereta api, garis kontur. Dan c) polygon (luasan) seperti
penggunaan lahan, kelas lereng, geologi, tanah dan geomorfologi.
Meskipun ada tiga objek dalam GIS, pada dasarnya cara mengerjakannya
hampir sama, hanya perbedaan pada penentuan tema yang akan dipakai,
dan kursor yang digunakan. Pada pembuatan peta arahan penggunaan
lahan kali ini, akan dibahas lebih rinci mengenai digitasi polygon (luasan).
Untuk menggunakan simbol yang lain, caranya tidak jauh berbeda dengan
poligon, hanya menukar tema awal pendigitan peta. Hasil peta yang baik,
tergantung dari cara dan teknik anda dalam mendigit peta. Diharuskan
ketelitian dan kehati-hatian dalam pendigitan, agar hasil peta maksimal
dan tingkat kesalahan yang kecil. Untuk mempermudah pendigitan
gunakan right-click (klik kanan) untuk zoom-out dan zoom-in peta
(memperbesar dan memperkecil tampilan peta).
a. klik view new theme polygon OK
b. Simpan data polygon anda di partisi dan folder yang sama dengan peta
yang telah diberi titik ikat (koordinat) pada langkah 1 point f. Ganti
nama file dari theme2.shp menjadi nama peta editing, misalkan pada
gambar lereng agam.tiff. maka hanti menjadi lereng agam.shp. harus
diingat pada penggantian nama harus disertai shp dibelakang file.
c. Klik tahan tool draw pilih kursor sesuai kegunaan digitasi dimulai
f. Double click pada salah satu warna pada simbol peta, ganti legend type
dari single symbol ke unique value. Kemudian values field disetting
dengan keterangan. Ganti warna sesuai kebutuhan dengan mengklik
dua kali (double click) pada symbol dalam legend editor, dan terakhir
klik apply. Maka peta akan muncul dengan warna yang berbeda
tergantung pada keterangan yang telah diisikan dalam tabel atribute.
Hal ini dikarenakan dari awal kita telah memasukkan koordinat dengan
koordinat derajat (degree), maka pada setting di atas map unit diganti
dengan decimal degree. Tetapi kalau dari awal pemberian koordinat
adalah dengan koordinat UTM, maka map unit diganti dengan meters.
Begitu juga dengan distance unit diganti dengan meters, baik untuk
koordinat UTM maupun degree.
3. Analsis GIS
Kelebihan GIS dengan ArcView dibandingan software lainnya adalah
dalam analisis keruangan. Keunggulan ini menyebabkan software GIS
ArcView banyak digunakan untuk memperbaharui data dan dapat
dilakukan dalam waktu yang singkat dan akurat. Analisis keruangan yang
terdapat pada software ini berupa overlay, spatial analysis, three dimention
analysis (3D), dan buffer analysis. Overlay merupakan tumpang susun
peta dengan skala yang sama dengan tujuan untuk menghasilkan informasi
baru, spatial analysis merupakan suatu teknis analisa untuk menentukan
jarak terdekat, three dimention untuk menampakkan gambar tiga dimensi
suatu daerah, yaitu dengan kenampangan panjang, lebar, dan tinggi.
Untuk pembuatan peta arahan penggunaan lahan, metode analisis yang
dipakai adalah overlay, adapun langkah-langkahnya adalah:
a. Buatlah satu layer yang berisikan peta-peta yang akan di overlay.
Misalkan peta intensitas curah hujan dengan kepekaan tanah.
Input peta yang akan di overlay dan pilih tempat penyimpanan output
peta hasil overlay. Samakan semua kegiatan penyimpanan dalam satu
partisi misalkan partisi D dan dalam satu folder, misalkan folder tugas
SIG. Kemudian klik finish. Maka akan muncul peta hasil overlay
seperti pada gambar,
Peta tersebut belum diedit, kelihatan dari tampilan yang hanya satu
warna. Dalam tabel atribut juga belum diedit. Overlay dengan intersect
two theme hanya dapat dilakukan dengan 2 buah peta yang bebeda.
Jika ada tiga peta atau lebih dapat dilakukan dengan mengoverlaykan
peta hasil overlay dengan peta lain. Sebagai contoh untuk membuat
peta arahan pengggunaan lahan, dibutuhkan tiga peta; peta curah
hujan, kepekaan tanah, dan kemiringan lereng. Kegiatan tadi hanya
sampai dua peta, yaitu peta curah hujan dan kepekaan tanah. Sehingga
perlu dilakukan overlay sekali lagi dengan peta kemiringan lereng.
c. Isilah field definition dengan atribute baru yaitu overlay. Lalu isilah
semua tabel field yang baru sesuai dengan ketentuan pengharkatan
dalam teori. Setelah semua tabel terisi lalu lakukan langkah untuk
menampilkan peta dalam keadaan warna berbeda seperti pada point
(2.f.).
d. Peta hasil overlay dengan atribut dan data yang baru, peta arahan
penggunaan lahan.
e. Namun peta di atas belum tampil cantik karena masih terdapat garis-
garis bekas polygon sebelumnya. Maka untuk dapat menghilangkannya
dapat digunakan geo processing wizard seperti langkah overlay. Tetapi
sekarang yang di klik adalah dissolve features bassed on an attribute.
Ikuti perintah seperti intersect two theme atau pada point (3.b). maka
akan muncul peta hasil dissolve.
5. Tampilan Peta
Menampilkan peta atau melakukan layout peta merupakan pekerjaan tahap
akhir dalam analisis keruangan. Untuk menghasilkan peta yang baik
hendaknya layout peta disusun berdasarkan kaidah kartografi yang
berlaku. Yaitu dengan adanya skala, judul peta, arah orientasi, indeks peta,
informasi (legenda), grid dan koordinat peta. Untuk menampilkan peta
yang baik juga dibutuhkan seni yang berguna untuk mengatur komposisi
objek yang terdapat dalam peta sehingga peta tersebut terlihat indah dan
menarik untuk dipelajari (family Annas, 2003)
a. Klik view layout pilih use paper (landscape atau portrait) OK
c. Untuk mensetting kertas, lakukan perintah yang sama dengan point (b)
diatas, ambil page setup, kemudian atur menurut kebutuhan. Termasuk
didalamnya ukuran kertas dan ukuran garis pinggir.
d. Untuk mensetting skala peta pada kertas, klik dua kali pada peta, maka
akan muncul kotak dialog seperti gambar. Ubah scale dari automatic
menjadi user specified scale. Isi skala 1 : berapa yang kita inginkan
dan harus sesuai dengan ukuran kertas, agar tampilan peta bagus dan
sesuai dengan ukuran kertas. Lalu klik OK.
e. Untuk settingan tampilan skala garis, klik dua kali pada skala garis,
lalu atur style dengan model yang diinginkan. Ganti unitnya dari mil
menjadi kilometer. Aturlah intervalnya menurut skala dan sesuai
keinginan.
f. Untuk mengubah symbol peta kita harus memecah symbol dari group
menjadi ungroup, caranya: klik pointer → klik symbol yang akan diedit.
Setelah aktif simbol yang akan diedit → klik graphics → simpilify.
Setelah symbol peta terpecah barulah kita dapat melakukan pengeditan
peta pada symbol peta. Untuk mengubah symbol peta klik 2 kali pada
Dedy Fitriawan Department Geography
2009
For Beginner User
symbol yang akan di ubah, maka akan keluar kotak dialog color
palette, barulah kita dapat merubah symbol. Untuk merubah tulisan
pada symbol, klik 2 kali tulisan yang akan kita ubah, maka akan keluar
text properties, ganti tulisan yang kita inginkan → Ok. Selanjutnya klik
windows → klik show symbol → ganti jenis huruf dan ukurannya → Ok
g. Untuk membuat grid dan titik koordinat pada peta, klik grid and
graticules pada tool. Klik next dan ganti display grid as dari tic marks
menjadi line, kemudian klik next dan preview. Setelah itu klik finish.