Judul
Ground Check
II.
Tujuan
1. Mampu
melakukan
kegiatanlapangan
yang
meliputi
tahap
IV.
Dasar Teori
Kegiatan lapangan merupakan pelengkap dalam interpretasi foto udara.
Hasil kegiatan interpretasi foto udara bagaimanapun juga belum menunjukkan
kondisi yang sesungguhnya (real world) karena kenampakan tersebut diperkecil,
direkam dalam kurun waktu tertentu dan tak bersentuhan langsung dengan objek.
Kegiatan lapangan dalam penginderaan jauh biasanya mencakup beberapa hal
yaitu:
Uji ketelitian/ kebenaran interpretasi
Ground Check
Langkah Kerja
Ground Check
5.2.
Di Lapangan
Melakukan cek lapangan terhadap peta tentatif yang telah praktikan buat.
5.3.
Pasca Lapangan
Melakukan uji ketelitian terhadap hasil interpretasi.
Menyusun laporan.
5.4.
Ground Check
6. Ada 2 macam tingkat kesalahan dalam uji ketelitian, yakini omisi dan komisi.
7. Omisi adalah tingkat kesalahan pada waktu interpretasi (pada lajur baris)i,
sedangkan komisi mempunyai pengertian sebagai tingkat kesalahan pada waktu
di lapangan (pada lajur kolom).
TM: Pemukiman; TK: Tanah Kosong; RK: Rumah Kantor; ST: Pendidikan Tinggi;
SK: Sekolah, GD: Gedung; SO: Stadion Olah Raga; SW: Sawah; KB:
Kebun/Tegalan; HT: Hutan
5.5.
Contoh Perhitungan
Perhitungan Komisi:
Perhitungan Omisi:
Ground Check
Hasil Praktikum
1.
2.
3.
4.
Komisi
(100%)
(100%)
155
20
39,35
57,4
70
594
101
51
13
2
28
1014
67,1
7,07
9,9
15,7
38,4
8,5
9,25
77,22
29,4
23,07
75
278,5
30,26
64,7
0,5
65,15
57,1
100
6,6
Jumlah
1.
LTH
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
LTK
VKR
VKT
JLN
TA
MSJ
LK
Komisi
Jumlah
12
4
26
29
1
2
1
14
10
23
3
14
420
6
3
2
5
63
91
1
6
1
1
43
2
1
15
1
3
58
11
72
3
3
2
2
61
18
5
Keterangan:
1
6
16
55
29
475
Ground Check
78
16
9
7
78
2
85
Ketelitian
Omisi
Pemetaan
(100%)
LTH
LTK
VKT
JLN
Ground Check
TA : Tubuh Air
MSJ
: Masjid
VKR
: Vegetasi Kerapatan
Rendah
LK
: Lahan Kosong
mengira tempat tersebut adalah berupa tubuh air dan ternyata pada saat dilihat
dilapangan adalah berupa rumah yang atapnya berwarna biru.
- Gambar yang diamati ternyata sudah banyak yang sudah mengalami
perubahan kondisi lahan di lapangan. Selain itu juga harus mampu memiliki
tingkat ketajaman analisis antara di gambar dengan kondisi dilapangan sangatah
berbeda. Ketajaman dan kedetiln analisis objek merupakan hal yang sangat penting.
Apabila terjadi sedikit ataupun banyak kesalahan pada analisis seseorang, maka
VII.
data tersebut tidak dapat digunakan dilapanga dan bersifat sangat fatal.
Kesimpulan
- Dari hasil dan pembahasan pada laporan kkl kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Objek pada gambar dengan dilapangan memiliki perbedaan yang signifikan.
2. Seseorang harus memiliki tingkat ketajaman analisis yang tingg
3. Pada hasil analisis praktikum kali ini memiliki tingkat kedetilan 70,8 % dan
Penerbit Andi.
Indarto. 2013. Teori dan Praktek Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Purwanto. 2012. Penginderaan Jauh Teori dan Aplikasi. Malang: UM.