ACARA I
PEMETAAN STATISTIK
Disusun Oleh :
Syarif Syafii
K5418076/C
SURAKARTA
2020
ACARA I
PEMETAAN STATISTIK
I. TUJUAN : Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa dapat memahami dan
membuat peta statistik kuantitatif maupun peta statistik kualitatif
II. BAHAN & ALAT : Peta RBI sebagai peta dasar, data-data statisti (data
kependudukan), kalkulator, kertas kalkir, dan alat tulis menulis
III. INSTRUKSI :
1. Siapkan RBI yang akan digunakan sebagai peta dasar. Pilihlah wilayah
administrasi tertentu (Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dll). Atau siapkan peta
administrasi sebagai peta dasar.
2. Siapkan data statistik yang akan disusun petanya, sesuai wilayah yang akan
dipetakan.
3. Berdasarkan data statistik yang sudah disiapkan, sajikan dalam bentuk peta
statistik, dengan menggunakan diagram. Diagram yang digunakan, dipilih yang
paling tepat sesuai dengan karakteristik datanya (untuk memperlihatkan
perkembangan, jumlah, dan perbandingan jumlah)
4. Pembuatan peta statistic secara digital, menggunakan salah satu software GIS.
5. Dari peta statistik yang sudah dibuat, berikan analisisnya secara lengkap (dari sisi
pemetaan misalnya bagaimana tingkat kesulitan pembuatannya, kejelasan
informasi yang diperoleh, dsb serta dari sisi hasil petanya/ analisis atau
interpretasi petanya).
IV. DASAR TEORI
Data dan informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan cara, antara lain
dalam bentuk tabel, diagram, grafik, maupun peta. Penyajian dalam bentuk peta
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bentuk lain, khususnya untuk
penyajian data yang berhubungan dengan lokasi, distribusi, dan masalah keruangan.
Melalui peta, akan dapat diketahui dengan tepat lokasi dan distribusi spasial fenomena
permukaan bumi.
Peta statistik merupakan suatu peta distribusi/agihan, yaitu peta yang
menggambarkan penyebaran secara geografis dari satu atau beberapa elemen tertentu.
Dalam pembuatan peta statistik, pada umumnya digunakan diagram, yaitu suatu cara
grafis untuk menyatakan data statistik baik yang kaulitatif maupun kuantitatif.
Secara garis besar, peta statistik diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta statistik
kualitatif dan peta statistik kuantitatif. Peta statistik kualitatif adalah peta statistik
yang menggambarkan distribusi secara geografis dari satu jenis/beberapa jenis
elemen tertentu tanpa memperhitungkan nilai/kuantitasnya. Berdasarkan simbol yang
digunakan, peta statistik kualitatif dibedakan menjadi : peta statistik kualitatif dengan
simbol titik, garis, maupun area. Peta stasitik kuantitatif adalah peta statistik yang
menggambarkan distribusi geografis satu/beberapa jenis elemen tertentu dengan
memperhatikan nilai/ kuantitasnya. Berdasarkan simbol yang digunakan, peta statistic
kuantitatif dibedakan menjadi : peta statistik kuantitatif dengan simbol titik, garis,
maupun area.
Penyajian data dalam peta statistik, pada umumnya digunakan diagram.
Beberapa jenis diagram yang dapat digunakan antara lain :
1. Diagram Garis
Diagram garis merupakan salah satu diagram yang banyak digunakan,
karena sangat mudah pembuatannya maupun interpretasinya. Diagram garis
ditekankan penggunaannya untuk melihat perkembangan suatu fenomena, dan
digunakan untuk data-data yang bersifat kontinyu, misalnya suhu, curah hujan,
dsb. Diagram ini berbentuk garis, pada sumbu vertikal (sumbu Y) untuk
mencerminkan variabel tertentu seperti jumlah, atau nilai, sedangkan sumbu
horisontal (sumbu X) digunakan untuk mencerminkan variabel bebas
(misalnya waktu : tahun, bulan, jam, dsb). Diagram garis dibedakan lagi
menjadi : diagram garis sederhana, diagram garis campuran, dan diagaram
garis gabungan.
2. Diagram Batang
Diagram batang atau diagram pias sering digunakan dalam peta statistik,
karena memiliki kelebihan antara lain : mudah pembuatannya, mudah
interpretasinya, dan memberikan informasi yang cukup. Diagram batang
ditekankan penggunaannnya untuk menunjukkan jumlah/kuantitas. Dengan
demikian, panjang batang sesuai dengan nilai/jumlah datanya, sedangkan
faktor tebal/lebar batang tidak dipentingkan. Sumbu horisontal digunakan
untuk meletakkan variabel bebas, sumbu vertikal digunakan untuk meletakkan
variabel tertentu seperti jumlah, dan dimulai dari nol. Untuk tujuan
perbandingan, data haris digambarkan dengan skala yang sama. Diagram
batang dibedakan lagi menjadi :
- Diagram Batang sederhana : digunakan apabila data yang digambarkan
hanya satu jenis.
- Diagram Batang Campuran : digunakan untuk tujuan perbandingan,
setiap batang diletakkan secara berdampingan, satu batang untuk
menggambarakan satu data.
- Diagram Batang Gabungan : ditekankan penggunaannya untuk melihat
total jumlah suatu data. Dengan demikian, panjang total/keseluruhan
batang sesuai dengan total datanya.
- Mirrored Bar Graph : diagram batang yang mempunyai dua sisi untuk
menunjukkan data yang bertolak belakang (misalnya data lahir – mati,
lakilaki – perempuan, dsb).
3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran berbentuk lingkaran 3600, ditekankan untuk
perbandingan kuantitas data. Lingkaran dibagi-bagi ke dalam beberapa
segmen/bagian, sehingga jumlah segmen lingkaran tergantung jenis datanya.
Besarnya jari-jari lingkaran, dihitung dari akar kuadrat total datanya (kuantum
/ total data). Sebagai contoh, apabila total datanya 400, maka jari-jari lingkaran
yang digunakan adalah ( 400 ) = 20. Ukuran segmen lingkaran seimbang
dengan kuantitas data, dan dinyatakan dalam prosen (%) atau pembagian
berdasarkan derajatnya.
Data yang sudah dibuat dalam bentuk diagram, kemudian dimasukkan dalam
peta, sesuai dengan wilayah masing-masing, sehingga diperoleh peta statistik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta statistik antara lain : peta
yang dihasilkan harus rapi dan mudah dibaca, perlu pemilihan diagram yang paling
tepat untuk penyajian datanya, perlu diperhatikan hal-hal yang memerlukan
penekanan, untuk tujuan perbandingan harus digunakan skala yang sama, informasi
tulisan pada peta statistik menggunakan huruf tegak/ horisontal, dan untuk
daerahdaerah yang tidak bisa dibaca karena terlalu ruwet, perlu dibuat inset.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Judul Peta: Peta Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Malang Tahun 2020
Berdasarkan informasi judul yang terdapat pada pojok kanan atas pengguna
peta akan mengetahui bahwa yang di petakan adalah mengenai presentase
jumlah laki-laki dan perempuan yang terdapat di Kota Malang.
2. Skala yang digunakan pada peta yaitu 1: 90.000, yang artinya 1 cm di peta
mewakilkan/menggambarkan 90.000 m pada keadaan yang sebenarnya.
Pemilihan Skala ini di sesuaikan dengan besar atau kecilnya tampilan peta di
layout Ketika akan di buat.
3. Symbol peta, simbol peta yang di gunakan dalam pemetaan rasio jenis kelamin
ini menggunkan 2 warna yaitu warna biru untuk menggambarkan laki-laki dan
warna orange untuk perempuan. Penggunan warna ini akan dapat
mempermudah pengguna peta ketika akan membedakan antara rasio
presentase laki-laki dengan perempuan di masing-masing wilayah tiap
kecamatan di Kota Batu.
4. Pemilihan warna, penggambaran tiap area wilayah kecamatan dikota Malang
berdasarkan perbedaan warna, yaitu warna hijau, biru muda, pink, biru tua dan
coklat. Warna-warna tersebut menggambarkan tiap area wilayah kecamatan
di Kota Malang.
5. Sumber peta yang digunakan pada pembuatan peta statistic ini yaitu data
shapefile wilayah Indonesia, Peta RBI Lembar 1608-112 Malang dan data
sekunder berupa data kependudukan Kota Malang tahun 2020.
.
Tabel Data Statistik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Kota Malang Tahun 2020
Tahun 2020
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis
Kecamatan di
Kelamin
Kota Malang
Laki-Laki Perempuan Jumlah Presentase
Kedungkandang 97650 98648 196298 22%
Sukun 97813 99104 196917 23%
Klojen 48277 53133 101410 12%
Blimbing 89871 91555 181426 21%
Lowokwaru 97872 100967 198839 23%
KOTA MALANG 431483 443407 874890 100%
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Malang
Berdasarkan data BPS Kota malang 2020 dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk Kota Malang sebanyak 874.890 jiwa dan tersebar di 5 Kecamatan yaitu
Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing, Lowokwaru.
Dari pengolahan data dengan menggunakan Softwere ArcGIS 10.3 dapat di
ketahui Presentase jumlah antara laki-laki dengan perempuan pada setiap
kecamatannya. Dimana persebaran penduduk pada tiap kecamatan di Kota malang
cenderung merata, yaitu kecamatan Kedungkandang sebanyak 196.298 jiwa
dengan tingkat presentase 22%, Kecamatan Sukun sebanyak 196.917 jiwa dengan
presentase 23%, Kecamatan Blimbing sebanyak 181.426 jiwa dengan presentase
21% dan Kecamatan Lowokwaru sebanyak 198.839 jiwa dengan presentase 23%.
Sedangkan Kecamatan Klojen menjadi kecamatan dengan penduduk paling
sedikit diantara kecamatan-kecamatan lain yang ada di kota Malang yaitu
sebanyak 101.410 jiwa dengan presentase sebesar 12%. Jika dilihat dari
presentase rasio jenis kelamin laki-laki dengan perempuan pada tiap kecamtan
yang ada di kota Malang terlihat relatif sama juga dan memiliki perbedaan
presentase yang kecil/sedikit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perbedaan antara jumlah laki laki dan perempuan kecamatan yang ada di Kota
Malang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Meskipun pada
Dasarnya jenis kelamin perempuan di Kota Malang lebih banyak dibandingkan
jenis kelmin laki-laki.
GADM maps and data. https://gadm.org/. Di akses pada 2 oktober 2020 jam
12.00 WIB
Kota Malang dalam angka 2020. Badan Pusat Statistik Kota Malang.
https://malangkota.bps.go.id. Di akses pada 2 oktober 2020 jam
12.00 WIB
Utomowati, Rahning. 2020.Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik Kartografi
Tematik. Surakarta : Pendidikan Geografi FKIP UNS