KARTOGRAIFI TEMATIK
(GKP 0107)
ACARA III
GENERALISASI DAN KLASIFIKASI DATA
Disusun oleh:
Nama
Nim
: 09/285126/GE/06673
Hari, Jam : Jumat, 09.00 11.00 WIB
Asisten : 1. Annisa Pambudhi
2. Muhammad Hafizt
ACARA II
I.
TOPIK
Generalisasi dan Klasifikasi Data
II.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan generalisasi data sesuai dengan skala dan
tujuan pemetaan.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan berbagai cara klasifikasi pada suatu data
statistik.
3. Mahasiswa mampu meneliti secara klasifikasi/metode klasifikasi yang baik
sesuai dengan karakter data.
III.
IV.
DASAR TEORI
Pada pemetaan statistik data-data yang umum digunakan adalah data-data
statistik yang merupakan suatu deretan angka-angka yang menunjukkan tentang
suatu karakter tertentu. Begitu banyaknya deretan angka-angka yang sering
diperlihatkan oleh data-data tersebut sehingga perlu disusun atau dikelompokkan.
Baik buruknya penyusunan dan pengelompokkan deretan angka-angka tersebut
akan sangat mempengaruhi maksud dan tujuan peta yang akan dibuat. Cara yang
biasa digunakan untuk menyusun dan mengelompokkan deretan angka-angka
tersebut yaitu dengan memilih interval kelasnya.
Pemilihan kelas interval ini disesuaikan denagn data-data yang akan
dipetakan, sehingga memudahkan untuk membuat suatu gambaran dari data
walaupun jauh dari bentuk peta yang sebenarnya. Yang perlu diperhatikan untuk
dasar pemetaan statistik ini adalah:
a. Jumlah Kelas Interval
Kelas interval =
RANGE
JUMLAH KELAS
i=
Range
Kelas
BA
k
Kelas I
= A (A + i )
Kelas II
= (A + i ) (A + 2 i )
Kelas III
= (A + 2i ) (A + 3 i )
Kelas IV
= (A + 3i ) (A + 4 i )
Kelas V
= (A + 4i ) (A + 5 i )
Kelas VI
= (A + 5i ) (A + 6 i )
Kelas - n
= {A + (n-1)i} {A + (n)i}
Kelas I
= A (A + x )
Kelas II
= (A + x ) (A + 3 x )
Kelas III
= (A + 3 x ) (A + 6 x )
Kelas IV
= (A + 6 x ) (A + 10 x )
Kelas V
= (A + 10 x) (A + 15 x )
Kelas VI
= (A + 15 x ) (A + 21 x )
log x
= log B log A
n
log B
log A
B
A
Kelas I
Kelas II
A Ax
Ax Ax
Kelas III
Kelas V
Ax Ax
Kelas IV
Kelas VI
Kelas - n
Ax Ax
Ax Ax
Ax Ax
Ax
n 1
Ax
4.
Data yang kita miliki terlebih dahulu kita urutkan dari data
i=
n
k
Banyak data
Banyak kelas
=
sebagai berikut:
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
5.
Metode ini sangat cocok digunakan bila data yang dimiliki cukup
banyak.
B. Generalisasi
Proses mereduksi jumlah detail sebuah peta dengan cara yang masih
konseptual. Perbedaan antara keduanya adalah terkait metode yang terlibat pada
proses generalisasi. Generalisasi grafik terkait oleh penyederhanaan, pembesaran,
pemindahan, penggabungan dan pemilihan. Proses-proses ini tidak mempengaruhi
penataan simbol. Simbol dot tetap dot, garis tetap garis, areal tetap areal.
Generalisasi konseptual terkait juga oleh proses-proses penggabungan dan
pemilihan, dan sebagai tambahan terdiri dari simbollisasi dan penonjolan. Sebagai
akibat simbol-simbol peta dapat berubah. Perbedaan lain adalah proses-proses itu
berhubungan dengan dengan generalisasi grafik, kebanyakan terkait dengan
generalisasi konseptual terutama mempengaruhi komponen atribut.
a. Pemilihan
Karena dalam suatu peta tidak semua objek yang ada sesuai
dengan tujuan dibuatnya peta, maka objek yang tidak sesuai dengan tujuan
dibuatnya peta tersebut dapat dihilangkan untuk mengurangi kepadatan
objek yang berlebihan.
b. Penyederhanaan
Pada skala kecil objek yang terlalu kompleks dan rumit harus
dekat pada peta skala besar dapat tergabung karena peta tersebut diperkecil.
g. Klasifikasi
V.
CARA KERJA
1. Menentukan jumlah kelas dengan rumus :
HASIL PRAKTIKUM
1. Hasil perhitungan lima metode klasifikasi. (terlampir)
2. Peta penarikan daerah yang menjadi sampel. (terlampir)
3.
4.
5.
6.
7.
VII.
PEMBAHASAN
yang sudah ditentukan sehingga, diperoleh x = 1,409 kali ini pembulatan tidak
dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelas yang tidak terisi data. Setelah
penentuan nilai x yang tepat, kemudian batas kelas ditentukan sesuai dengan
banyaknya jumlah kelas batas kelas pertama 4880
pertama; 6877 9688, kelas ketiga: 9.689 13.651 kelas keempat: 13.652
19.234, kelas kelima: 19.235 27.100 dan kelas keenam: 27.10138.184.
dispersal graph. Metode ini, data diurutkan dan digambarkan pada garis lurus
dengan jarak atau interval yang sesuai setiap datanya hingga diperoleh datadata yang mengelompok. Pada klasifikasi ini diperoleh batas kelas pertama
4000 7000, kelas kedua: 7.001 8.400, kelas ketiga: 8.401-14.000, kelas
keempat: 14.001-21.000, kelas kelima: 21.001-28.000 dan kelas keenam:
28.001-40.000.
agar dapat mencapai hasil yang tepat. Hal yang penting dalam melakukan
generalisasi adalah tujuan dibuatnya peta dan sasaran penggunanya. Karena
generalisasi menyebabkan adanya kerugian informasi, maka pembuat peta
harus berusaha menjaga esensi dari isi peta asli. Hal ini merupakan suatu
upaya dalam mempertahankan akurasi geometris dan atributnya, demikian
pula kualitas estetika peta. Hal yang perlu dipertahankan juga adalah hierarki
visual, seperti kenampakan terkemuka dari peta asli harus tetap tampak pada
peta hasil generalisasi. Karena kemampuan mata pengguna peta yang terbatas
dalam melihat ukuran minimum pada peta maka generalisasi juga tidak boleh
sembarangan dilakukan, tetapi juga harus disesuaikan dengan skala peta.
VIII. KESIMPULAN
1. Tiap metode memiliki hasil pengklasifikasian yang berbeda dengan ketelitian
yang berbeda-beda pula.
2. Terdapat lima sistem interval kelas yang dapat digunakan untuk melakukan
klasifikasi suatu data.
3. Pembuatan grafik dilakukan untuk mengetahui metode terbaik yang mendekati
nilai asli.
4. Metode terbaik untuk klasifikasi data yaitu metode sistem interval kelas
geometrik.
5.
Penyajian data memerlukan suatu sistem kelas interval yang baik dan
mampu mewakili persebaran data secara menyeluruh, dan tidak ada
pengulangan nilai kelas intervalnya selain itu sistem pengklasifikasian perlu
6.