ACARA III
GROUND CONCEPS
A. TUJUAN
Penerapan
semiologi
dalam
hal
ini
FIGURE
GROUND
Kertas HVS
2.
3.
Peralatan gambar
4.
Alat tulis
5.
Penggaris
C. DASAR TEORI
Secara praktis peta topografi dan peta tematik mempunyai sifat
tertentu yang memperlihatkan adanya perbedaan. Peta topografi adalah
peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan unsur-unsur buatan
manusia yang berada di permukaan bumi, dan menunjukkan kedudukan
unsur-unsur tersebut di peta pada posisi yang sebenarnya. Jadi peta
topografi adalah peta umum yang tidak menekankan kegunaannya pada
unsur-unsur tertentu saja, akan tetapi menyeluruh sifatnya.
Umumnya isi pada peta topografi adalah :
1. Hipsografi/unsur relief, yang digambarkan dengan kontur, data
ketinggian, shading, symbol batu-batuan diberi warna coklat.
2. Hidrografi/unsur air, biasanya diberi warna biru.
3. Vegetasi/tumbuh-tumbuhan, diberi warna hijau.
4. Benda-benda buatan manusia, diberi warna merah atau hitam.
5. Data-data lain, seperti : tapal batas, koordinat geografi (lintang dan
bujur) dan grid diberi warna hitam, abu-abu atau ungu.
Dhanisa Rifky Firmanda (08/ 266999/ GE/ 6394)
Sebaliknya peta tematik adalah peta yang hanya menyajikan tema atau
unsur-unsur tertentu saja. Peta tematik mempunyai tiga macam isi yakni :
a. Isi utama
b. Isi kedua
c. Isi pendukung
Dalam menampilkan peta tematik isi utama harus tampil lebih
menonjol dibanding isi-isi yang lain. Dalam hal ini konsep gambar dan
latar belakang menjadi acuannya..
Dalam menampilkan peta tematik maka perlu juga diperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Desain peta dasar, yang di dalamnya berisi elemen-elemen
topografi
2) Desain simbol, yang harus diperhatikan yaitu mengenai :
Variabel visual
Persepsi visual
Vegetasi
Klas Lereng
Jalan Utama
Anggur
0 - 2
Desa Utama
2 - 5
Sungai Permanen
5 - 15
Sungai Musiman
15 - 30
Titik Ketinggian
Rumput
30 - 55
Hutan Terbuka
Hutan Lebat
E. HASIL PRAKTIKUM
Kegiatan praktikum pada acara ketiga ini terlampir berupa :
1) Peta penggunaan lahan (klas lereng pada level kedua)
2) Suatu peta klas lereng (penggunaan lahan pada level kedua)
F. PEMBAHASAN
Praktikum kartografi tematik acara keempat ini, praktikan akan
melakukan penerapan figure ground concept dalam semiologi untuk
pembuatan peta tematik. Ada kalanya dalam peta-peta tematik tertentu
dapat dibuat dengan menggunakan dua atau lebih tema. figure ground
concept ini dalam semiologi adalah konsep bagaimana kita menonjolkan
salah satu tema dengan desain simbol yang sesuai untuk peta tematiknya
sesuai dengan sifat, ukuran, bentuk dan persepsi visual yang nantinya akan
digunakan harus sesuai dengan data atibutnya. Dengan tujian agar antara
gambar utama dan latarnya dapat dibedakan dan tidak menimbulkan
makna ganda, karena terkadang dalam beberapa hal antara gambar utama
dan latarnya susah dibedakan, sehingga menimbulkan makna yang ganda.
Praktikum acara ini, praktikan menggunakan data yang telah
disediakan pada buku praktikum. Data-data tersebut adalah detil topografi,
vegetasi dan kelas lereng. Detil topografi yang dicantumkan pada peta
tematik berupa jalan utama, desa utama, sungai permanen, sungai
musiman, dan titik ketinggian. Sedangkan vegetasi yang ditampilkan
berupa anggur, anggur dan biji-bijian, pertanian produksi tinggi, pertanian
Dhanisa Rifky Firmanda (08/ 266999/ GE/ 6394)
produksi rendah, rumput, hutan terbuka, dan hutan lebat. Dan untuk klas
lereng dibagi menjadi beberapa interval yaitu: 0 - 2, 2 - 5, 5 - 15,
15 - 300, dan 30 - 55. Perlu diingat, dalam pembuatan peta tematik
harus mengetahui isi utama peta (isi yang sesuai dengan temanya), isi
kedua (isi yang menjelaskan tema peta sesuai dengan peta dasarnya) dan
isi pendukung (berkaitan dengan isi informasi tepi petanya). Dari data
tersebut, pada praktikum ini praktikan akan membuat dua buah peta, yaitu
peta penggunaan lahan dan peta lereng.
Pertam praktikan membuat adalah peta penggunaan lahan. Peta
penggunaan lahan ini mengambil data dari peta vegetasi dengan jenis
vegetasinya berupa anggur, anggur dan biji-bijian, pertanian produksi
tinggi, pertanian produksi rendah, rumput, hutan lebat, dan hutan terbuka.
Penggambaran peta penggunaan lahan ini disesuaikan dengan kemiringan
lereng. Dari dua tema yang akan dijadikan satu dalam peta penggunaan
lahan, namun karena judulnya adalah peta penggunaan lahan, maka tema
yang ditonjolkan adalah vegetasinya, sehingga pada informasi tepi nanti,
infromasi jenis vegetasi ditempatkan pada posisi yang paling atas,
kemudian dibawahnya baru diberi informasi kelas lereng dan detil
topografi. Yang perlu praktikan perhatikan adalah tema peta harus sesuai
dengan informasi dominan yang tergambarkan. Karena peta penggunaan
lahan bertujuan untuk menampilkan infromasi jenis vegetasi pada suatu
lahan, maka di peta, informasi jenis vegetasi haruslah terlihat lebih
mencolok daripada informasi yang lain. Pada peta vegetasi yang praktikan
buat, informasi jenis vegetasi menggunakan jenis variabel visual warna.
Pemilihan variabel warna ini dikarenakan pada jenis vegetasi ini memiliki
sifat kualitatif, sehingga warna sangat bagus untuk menggambarkannya.
Selain itu bila menggunakan warna akan nampak lebih menarik, dan dapat
langsung menggambarkan jenis vegetasinya. Sedangkan untuk informasi
kelas lerengnya, praktikan menggunakan variabel visual orientasi dan
tekstur. Alasan praktikan menggunakan kedua variabel ini, karena pertama
kali, praktikan menggunakan variabel tekstur (karena data kelas lereng ini
Dhanisa Rifky Firmanda (08/ 266999/ GE/ 6394)
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, T. Lukman, Ridwan Rachman, 1977. Peta Tematik. Departemen
Geodesi Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan ITB, Bandung.
Saraswati, Endang, 1979. Kartografi Dasar. Fakultas Geografi UGM,
Yogyakarta.
Sukwardjono, dkk, 1997. Kartografi Dasar. Fakultas Geografi UGM,
Yogyakarta.
Sukwardjono, dkk, 2003. Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik.
Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.