Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM VII

MEMBACA PETA DAN PENENTUAN POSISI

7.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih mahasiswa atau praktikan
untuk terampil dalam membaca suatu peta serta mengenal dan dapat
menggunakan Global Positioning System (GPS).

7.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan praktikan pada praktikum kali ini yaitu,
sebagai berikut :
1. Global Positioning System (GPS)
2. Peta RBI skala lembar palu 1:25.000
3. Mistar Busur 3600
4. Mistar ukur 30 cm
5. Kertas Patron A4
6. Benang
7. Mistar sablon
8. Alat tulis

7.3 Dasar Teori


Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi ke dalam
bidang yang dipilih dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Informasi yang
dapat diekstrak dalam peta meliputi informasi geometris yang berupa posisi atau
lokasi, keruangan atau spasial, dan informasi deskriptif berupa atribut peta dan
karakteristik objek (Aryono Prihandito 1989, dalam Haerunnas 2015:53).
Peta juga memiliki karakteristik yang khas, yaitu (Hadwi Soendjojo dan
Akhmad Riqqi, 2012:14) :
1. Peta disajikan pada bidang datar dalam bentuk dua dimensi (hasil
transformasi matematik). Sebuah peta yang merupakan gambaran dari
muka bumi disajikan pada sebuah bidang datar dalam bentuk dua
dimensi yang merupakan konversi posisi tiga dimensi dari unsur-unsur
muka bumi.
2. Peta merupakan bentuk reduksi dari keadaan sebenarnya.
Sebuah peta merupakan hasil reduksi atau pengecilan dari keadaan
sebenarnya di muka bumi melalui sebuah skala peta.
3. Peta dalam penyajiannya mengalami suatu proses generalisasi,
sehingga tidak semua informasi perlu disajikan. Sebuah peta
merupakan hasil reduksi, dan pada saat melakukan reduksi dilakukan
generalisasi, yaitu suatu pekerjaan untuk mempertahankan,
menghilangkan, menyederhanakan bentuk dari beberapa unsur muka
bumi yang akan disajikan pada sebuah peta.
4. Peta merupakan suatu bentuk penegasan (enhancement) dari unsur
yang terdapat di muka bumi. Pada sebuah peta ada beberapa unsur
yang dilakuka penegasan atau disajikan secara visual, karena unsur-
unsur tersebut diperlukan sebagai data dan informasi pada sebuah
peta, misalkan garis kontur, disajikan dipeta tetapi di lapangan tidak
terlihat garis konturnya.
Ada suatu tuntutan dalam penggunaan membaca peta secara baik.
Tuntutan yang dimaksud adalah merupakan pentahapan dalam penggunaan peta.
Ada tiga tahap dalam penggunaan peta, yaitu (Dewi Liesnoor Setyowati,
2014:113) :
1. Membaca peta
Tahap awal dalam penggunaan peta, pengguna mencoba
mengidentifikasi simbol, membaca apa arti simbol. Pengguna harus
mengetahui terlebih dahulu “bahasa peta. Bahasa peta yang dimaksud
adalah informasi tepi peta, meliputi judul, nomor lembar peta, skala,
orientasi, sumber pembuatan peta, proyeksi dan legenda. Jadi sebelum
pengguna mengartikan simbol-simbol yang ada didalam peta, pengguna
disarankan untuk mempelajari dahulu informasi-informasi tepi peta.
Dengan demikian begitu melihat simbol di dalam peta pengguna sudah
tidak ada keragu-raguan mengenai makna ataupun bentuk unsur
lingkungan yang digambarkan. Suatu langkah yang tidak dibenarkan
adalah pengguna langsung berusaha menterjemahkan arti simbol-simbol
yang ada tanpa mempelajari informasi tepi peta terlebih dahulu.
2. Analisis peta
Apabila sudah memahami apa yang digambarkan dalam peta,
langkah selanjutnya adalah mengukur atau mencari nilai dari unsur-unsur
tersebut. Pada tahap ini diperlukan sebagai peralatan untuk membantu
menentukan nilai unsur yang bersangkutan. Unsur-unsur geografis yang
digambarkan dalam peta dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1) Posisional, yaitu unsur-unsur yang tidak mempunyai dimensi atau
perluasan misalnya tidak ketinggian, sumur pengeboran, pusat
pelayanan dan sebagainya. Nilai dan unsur-unsur ini dapat dilihat
dari angka yang ada atau dihitung dengan menjumlahkan titiknya.
2) Linier, yaitu unsur yang mempunyai luasan pada satu sisi atau
unsur dimesi satu misalnya jalan kereta api, sungai, garis pantai
dan sebagainya. Untuk data linier ini nilainya tergantung panjang
pendeknya unsur yang digambarkan.
3) sedangkan unsur yang mempunyai bentuk perluasan atau yang
berdimensi dua nilai ditentukan volumenya misalnya volume
waduk, jumlah curah hujan, volume cadangan bahan galian, dan
sebagainya. Pada tahap ini diperoleh nilai ataupun bentuk pola
persebaran dari unsur-unsur yang digambarkan. Jadi dalam tahap
analisis peta ini ciri utamanya adalah perhitungan pengamatan
pola keruangan.
3. Interpretasi peta
Tahap ketiga dalam penggunaan peta atau yang disebut interpretasi
peta, pengguna berusaha mencari jawaban mengapa dibagian tertentu
terjadi pengelompokkan (pola) fenomena tertentu yang berbeda dengan
pola di bagian lain dari peta yang sama. Peta sebagian rekaman lingkungan
geografi, baik fisk maupun sosial ekonomi sanagt penting bagi manusia,
sebagai alat observasi. Dalam menggunakan peta sesuaidegan kepentingan
antara satu dengan yang lain berbeda. Oleh karena itu cukuplah apabila
secara umum sampai pada tahap membaca saja, sedangkan untuk
kepentingan khusus perlu dipelajari penggunaan peta yang lebih lanjut
sampai pada analisis maupun interpretasi peta.
Untuk dapat membaca peta dan menafsirkan peta dengan baik harus
memiliki (Dewi Liesnoor Setyowati, 2014:113) :
1. Kemampuan membayangkan.
2. Ketajaman menganalisa.
3. Latihan yang teratur.
4. Mempunyai pengetahuan dasar secara umum
Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi
satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat
penerima di permukaan, dan digunakan untu menentukan posisi, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo
Uni Eropa, dan IRNSS India (Modul Praktikum Kartografi Dasar 2017:39).
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah Teknologi
AVL (Automated Vehicle Locater)yang memungkinkan pengguna untuk melacak
posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS
Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan
koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital
(Modul Praktikum Kartografi Dasar, 2017:40).
Fungsi dari GPS (Global Positioning System) adalah (Aryono Prihandito
1989 dalam Haerunnas, 2015:54) :

1. Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menentukan bom atau
mengetahui di mana pasukan berada.
2. Navigasi
GPS banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas.
3. Sistem Informasi Geografi
Untuk keperluan informasi geografis, GPS sering juga diikut sertakan
dalam pembuatan peta seperti mengukur jarak perbatasan ataupun
sebagai reverensi pengukuran.
4. Sistem pelancaran kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah untuk sebagai pelacak kendaraan.
5. Pemantau gempa.
GPS dengan ketelitian tinggi bisa di gunakan untuk memantau
pergerakan tanah, yang berguna untuk memperkirakan terjadinya
gempa.

7.4 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan pada praktikum membaca peta dan penetuan
posisi ini yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Praktikan kemudian diajak mengenal GPS
3. Praktikan melakukan Positioning (penentuan posisi) dengan
menggunakan GPS.
4. Praktikan harus menghitung terlebih dahulu lokasi titik koordinat pada
peta dengan menggunakan rumus.
5. Hasil positioning dan hitungan lokasi titik koordinat kemudian di
tandai di peta.
6. Praktikan mengukur jarak dari titik A ke titik B kemudian mengitung
kembali hasil jarak sebenarnya pada peta dengan menggunakan
rumus.
7. Praktikan mulai mengukur derajat dari titik A ke titik B dan
sebaliknya, dengan menggunakan mistar busur 3600 .

7.5 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum membaca peta dan penentuan posisi
menggunakan alat Global positioning system (GPS) yaitu data yang didapatkan
pada lokasi titik koordinat pertama dan lokasi titik koordinat kedua dihitung
dengan menggunakan rumus yang ada serta menghitung skala sebenarnya pada
peta. Setelah mengitung dengan menggunakan rumus, hasil perhitungan tersebut
disalin ke kertas patron dan menarik garis dipeta yang telah ditentukan
(Terlampir).

7.6 Pembahasan
Membaca peta merupakan cara untuk mengetahui letak atau titik koordinat
suatu tempat, serta unsur-unsur yang terdapat dalam peta seperti simbol, skala,
indeks, insert, legenda dan sebagainya. Selain itu penggunaan GPS sangat
berperan penting dalam menentukan titik koordinat suatu tempat. Peta rupa bumi
juga dibutuhkan untuk mempraktekkan letak suatu wilayah yang koordinatnya
diperoleh dari GPS sebagai hasil yang paling akurat.
Berdasarkan praktikum membaca peta dan penentuan posisi yang telah
didapatkan dengan menggunakan GPS maka praktikan dapat menentukan posisi
suatu tempat yang dituju tanpa menggunakan peta manual lagi. GPS merupakan
pengembangan dari sebuah peta lokasi yang telah ditentukan dalam bentuk
teknologi yang menggunakan satelit.
Praktikan diajarkan cara menggunakan GPS. Menentukan lokasi di peta
melalui hasil yang didapat di lapangan, pertama praktikan mencari bujur dan
lintang melalui hasil yang didapatkan menggunakan GPS. Kemudian praktikan
mencari hasil lokasi A dan lokasi B untuk menentukan titik lokasi di peta. Setelah
itu tarik garis bujur dan garis lintang, lalu pada sudut pertemuan antara garis bujur
dan garis lintang tersebut diberi titik agar dapat ditentukan lokasi utama yang
dituju.
Titik koordinat pertama lokasi A (DEKANAT FKIP) yaitu, S = 00° 49’
51,5” dan E = 119° 53’ 32,3” dan hasil yang diperoleh praktikan dengan
menggunakan rumus diatas adalah S= 26,5 cm dan E = 0,3 cm. Titik koordinat
kedua lokasi B (DEKANAT KEDOKTERAN) yaitu, S= 00° 50’ 29,6” dan
E=119° 53’ 45,4” dan hasil yang diperoleh praktikan dengan menggunakan rumus
di atas adalah S= 3,65 cm dan E= 2 cm.
Kesulitan yang dialami praktikan yakni tidak mempunyai alat GPS sendiri
sehingga memerlukan waktu yang lama untuk menetukan titik lokasi karena
menunggu giliran. Sedangkan kemudahan yang dialami yaitu tersedianya alat
Global Positioning System (GPS), sehingga praktikan tidaksulit mencari garis
lintang, garis bujur dan ketinggian. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil
praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui cara menggunakan Global
Positioning System (GPS) dan mudah menentukan letak titik koordinat suatu
tempat.

7.7 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik pada praktikum ini yaitu :
1. Membaca peta dan penentuan posisi dilakukan dengan menggunakan
GPS (Global Positioning System).
2. Penentuan posisi atau lokasi dipeta melalui hasil yang didapatkan
dilapangan dengan menghitung lokasi titik koordinat pada peta dan
jarak peta sebenarnya.
3. Praktikan mampu dan mahir dalam menggunakan alat bantu GPS
(Global Positioning System) untuk menentukan letak posisinya.
4. Praktikan hanya dapat mengambil 2 titik kemudian diolah data dari
hasil penentuan posisi tadi, menggunakan rumus yang ada. Setelah itu
menarik garis dipeta dan menyalin hasil perhitungan dikertas patron
sesuai dengan hasil yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Geogarfi. (2017). Modul Praktikum Kartografi Dasar. Palu:
Universitas Tadulako
Setyowati Liesnoor Dewi, dkk. (2014). Kartografi Dasar. Yogyakarta:Ombak
Soendjojo Hadwi dan Riqqi Akhmad. (2012). Kartografi. Bandung: ITB
Haerunnas. (2015). Laporan Akhir Praktikum Kartografi Dasar. Palu: Universitas
Tadulako

Anda mungkin juga menyukai