Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya yang senantiasa selalu menyertai seluruh tugas dan tanggungjawab,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah untuk matakuliah
Pendidikan karakter dan anti korupsi sesuai dengan ketentuan dan waktu yang
ditentukan walau masih sangat sederhana.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
melengkapi nilai tugas kelompok . Adapun kendala-kendala yang sering penyusun
hadapi dalam penyusunan laporan ini. Namun berkat berbagai pihak, penyusun
dapat laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan sebagai acuan penyusun untuk bisa melangkah
lebih maju lagi di masa depan.
Akhir kata, Penyusun berharap dengan adanya makalah ini, dapat
bermanfaat untuk semuanya.

Palu , 9 Maret 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................. 1
C. TUJUAN.......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TENTANG HAKIKAT MANUSIA................................................. 2
B. ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA........................................................... 3
C. POTENSI POTENSI MANUSIA.................................................................... 6
D. KELEMAHAN KELEMAHAN MANUSIA................................................... 7
E. SIFAT-SIFAT MANUSIA............................................................................... 10
F. KELEBIHANNYA ATAS MAKHLUK LAIN..............................................15
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................
A. KESIMPULAN................................................................................................. 18
B. SARAN..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah SWT sebagai pencipta telah menciptakan langit dan bumi, dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya. Salah satu ciptaan Allah itu adalah manusia,
yang diberi keistimewaan berupa kemampuan berpikir yang melebihi jenis
makhluk lain yang sama-sama menjadi penghuni bumi. Kemampuan berpikir
itulah yang diperintahkan Allah agar dipergunakan untuk mendalami wujud atau
hakikat dirinya dan tidak semata-mata dipegunakan untuk memikirkan segala
sesuatu di luar dirinya. Demikianlah kenyataannya bahwa manusia tidak pernah
berhenti berpikir, kecuali dalam keadaan tidur atau sedang berada dalam situasi
diluar kesadaran. Manusia berpikir tentang segala sesuatu yang tampak atau dapat
ditangkap oleh pancaindera bahkan yang abstrak sekalipun. Dari sejarah
kehidupan manusia ternyata tidak sedikit usaha manusia dalam memikirkan wujud
atau hakikat dirinya, meskipun sebenarnya masih lebih banyak yang tidak
menaruh perhatian untuk memikirkannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kajian tentang hakikat manusia?
2. Bagaimana asal usul kejadian manusia?
3. Apa saja potensi potensi manusia?
4. Apa saja kelemahan kelemahan manusia?
5. Apa saja sifat-sifat manusia?
6. Apa saja kelebihannya atas makhluk lain?
C. TUJUAN
1. Mememnuhi tugas matakuliah Pendidikan karakter dan anti korupsi
2. Menambah wawasan tentang hakikat manusia
3. Memahami kelebihan dan kekurangan manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. KAJIAN TENTANG HAKIKAT MANUSIA

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi
fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan
Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan
mereka di dunia.
Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup
lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan,
istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,rasa kebapaan dan
sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta,
menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang
dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa
cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk
melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai
akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Makhluk hidup
lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya
sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah
karuniakan kepadanya.
Pada hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang
diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan
dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa
akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang
lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah
mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai
penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status
manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata
khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti
meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus
ajaran Allah.
Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau
pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam
sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk
khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari
khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni
selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama
yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan
pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

B. ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA


1. Asal usul kejadian manusia menurut teori ilmu pengetahuan
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori
tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi. Evolusi
menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika
Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891
yang disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang
sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya
dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan
kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir,
menggunakan otak dan nalarnya.
2. Asal usul kejadian manusia berdasarkan Alquran
Terlepas dari beberapa pendapat diatas, benar atau salah, terbukti atau tidak, mari
kita lihat apa yang ada dalam al qur an.
a. Manusia terbuat dari air
Dalam Al qur-an Allah SWT berfirman :



Artinya: Dan Dia [pula] yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan
manusia itu [punya] keturunan dan mushaharah, dan adalah Tuhanmu Maha
Kuasa.
b. Manusia terbuat dari tanah debu
Qs Ali Imran 59 :



Artinya: Sesungguhnya misal [penciptaan] Isa di sisi Allah, adalah seperti
[penciptaan] Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: "Jadilah" [seorang manusia], maka jadilah dia.
c. Manusia terbuat dari Tanah liat
Qs Ash-shaaffat 11 :




Artinya: Maka tanyakanlah kepada mereka [musyrik Mekah]: "Apakah mereka
yang lebih kokoh kejadiannya ataukah apa [2] yang telah Kami ciptakan itu?"
Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
d. Manusia terbuat dari tanah lumpur
Qs Al-Hijr 28 :


Artinya: Dan [ingatlah], ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:


"Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering
[yang berasal] dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
e. Manusia terbuat dari tanah tembikar
Qs Ar Rahman 14 :




Artinya: Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.
f. Manusia terbuat dari saripati tanah
Qs Al Mu minun 12-16 :







Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati [berasal] dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
[yang disimpan] dalam tempat yang kokoh [rahim]. (13) Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang [berbentuk] lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(14) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
(15) Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan [dari kuburmu]
di hari kiamat. (16).
g. Manusia terbuat dari tanah bumi
Qs An Najm 32 :



Artinya: [Yaitu] orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas
ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui [tentang keadaan]mu ketika Dia
menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu;
maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui
tentang orang yang bertakwa.
C. POTENSI - POTENSI MANUSIA
Karena manusia adalah satu satunya makhluk Allah yang diberi tugas sebagai
khalifah di dunia ini. Karena tugasnya sebagai khalifah ini, maka didalam diri
manusia pasti meiliki potensi potensi yang dapat mendukug tugasnya sebagai
khalifah. Karena tidaklah mungkin Tuhan memberikan tugas kepada manusia
tanpa bekal apapun. Ada tiga potensi yang adapada diri manusia, yaitu potensi
akal, potensi jasmani dan potensi rohani.
1. Potensi Akal
Akal adalah karunia yang Allah Swt berikan kepada manusia, yang menjadikan
manusia berbeda dengan makhluk Allah Swt yang lain. Ketinggian derajat
manusia dibandingkan dengan mahkluk yang lain adalah karena manusia
memiliki akal. Namun Allah Swt menghendaki agar akal kita digunakan untuk
memikirkan tentang keberadaan dan keEsaan Allah Swt. Jika akal manusia
digunakan untuk memikirkan keberadaan dan keEsaan Allah maka manusia akan
mengenal Allah Swt. Dan akal manusia akan menjadi bernilai di sisi Allah Swt.
Dengan potensi akal manusia mampu mencari ilmu pengetahuan, penemuan-pene-
muan dan menciptakan segala sesuatunya. Akallah yang bisa kita gunakan untuk
menciptakan ilmu yang bermanfaat dan menciptakan segala sesuatu yang
mempunyai kemaslahatan bagi manusia lainnya, dan begitu pula sebaliknya.
2. Potensi Rohani
Potensi rohani merupakan potensi yang penting bagi manusia. Jiwa atau Ruh
merupakan potensi asasi manusia yang sepenuhnya ditentukan oleh Allah. Dengan
potensi rohani, manusia dapat melihat mana yang haq dan mana yang bathil, mana
yang benar dan mana yang salah, mana yang bersih dan mana yang kotor, maka
jika hati manusia bersih tentunya manusia akan memilih yang haq, benar, dan
bersih. Begitu pula sebaliknya. Maka dari itu sebagai manusia yang memiliki
potensi rohani, kita harus memperkuat keyakinan kita agar potensi ini berjalan
dengan baik.
3. Potensi Jasmani
Potensi jasmani manusia sangat didukung oleh kuatnya jasmani. Dan kuatnya
jasmani sangat didukung oleh masukan makanan bergizi yang mengandung zat
yang dibutuhkan oleh tubuh kita dan diikuti pula oleh istirahat yang cukup. Tak
lupa olahraga akan membuat jasmani kita semakin bertambah kuat. Manusia bisa
menggunakan potensi ini untuk berbuat amal kebaikan dan melakukan apa saja
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, nusa dan
bangsa.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari uraian diatas adalah bahwa manusia yang
sukses adalah manusia yang mampu mengoptimalkan ketiga potensi yang
dimilikinya semaksimal mungkin secara seimbang. Dan apabila ketiga potensi ini
diberi makanan yang tepat, maka akan terbentuk sosok manusia yang kuat
jasmani, kuat akalnya, dan memiliki kekuatan rohani pula. Ketiga potensi itu
harus diisi bersama sama secara proporsional.

D. KELEMAHAN KELEMAHAN MANUSIA


Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang mempunyai berbagai
kelemahan. Walaupun manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan
dalam bentuk yang sempurna namun tetap memiliki kelemahan yang mendasar
sebagai bentuk ujian manusia ketika hidup di dunia yang fana.
Allah menggambarkan kelemahan-kelemahan manusia dalam al Quran. Manusia
itu selalu membantah, bersifat lemah, selalu zalim dan bodoh, senang berbuat
maksiat, mencintai kehidupan dunia, melampaui batas, malas berbuat baik, senang
berkeluh
kesah dan gelisah, tergesa-gesa, dan pelit.
Beberapa Bentuk Kelemahan Manusia yang Hidup di Dunia Pada Umumnya :
1. Bodoh
Secara umum kita manusia adalah makhluk yang bodoh karena tahu kebenaran
namun enggan untuk menjalankannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-
Ahzab ayat 72 Berikut :
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.(QS. Al-Ahzab 72)
2. Zalim
Manusia zalim karena cenderung membinasakan diri sendiri serta mencari
kesenangan tanpa mempedulikan nasib orang lain. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Ahzab ayat 72 Berikut :
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.(QS. Al-Ahzab 72)
3. Kikir
Manusia kikir karena suka menimbun harta serta malas untuk menafkahkan
hartanya di jalan Allah SWT.Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat
100 Berikut :
Artinya : Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-
perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan,
karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.(QS. Al-
Isra 100)
4. Mengeluh
Manusia berkeluh kesah ketika berhadapan dengan kesulitan namun tidak halnya
jika mendapatkan kenikmatan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maarij
ayat 19 Berikut :
Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.(QS.
Al-Maarij 19)
5. Lemah
Manusia adalah makhluk yang lemah karena penuh dengan keterbatasan
kemampuan serta mudah meninggal dunia (mati) hanya dengan berbagai hal
sepele nan mematikan. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 28
Berikut :
Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah.(QS. An-Nisa 28)

Dari kutipan terjemahan ayat-ayat di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
manusia memanglah diberikan kelemahan yang mendasar. Allah SWT
memberikan kita kekurangan agar kita tidak sombong sehingga kita bisa sadar
bahwa diri kita lemah dan kecil di hadapan Allah SWT. Tidak sepantasnya kita
menyombongkan diri kita sendiri di hadapan orang lain karena merasa memiliki
berbagai kelebihan strategis yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang.

E. SIFAT-SIFAT MANUSIA
1. Manusia merupakan makhluk yang lemah
Meski terkadang kita lihat ada manusia yang merasa dirinya kuat dibandingkan
dengan orang lain, namun ternyata semua manusia pada dasarnya sangatlah
lemah. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 28 Berikut :
Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah.(QS. An-Nisa 28)
2. Mudah Terpedaya
Diakhir nanti, neraka sesungguhnya akan banyak dihuni oleh manusia
dikarenakan mudahnya manusia terpedaya oleh hasutan setan. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Al Infithar Ayat 6 Berikut :
Artinya : Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat
durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.(QS. Al-Infithar 6)
3. Manusia Bersifat Lalai
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang lalai,
terutama dalam ketaatan kepada Allah karena mementingkan kehidupan duniawi.
Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Takasur ayat 1 Berikut :
Artinya : Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.(QS. At-Takasur 1)
4. Manusia adalah Penakut
Ketakutan dalam diri manusia bukanlah dalam perkara ghaib saja, namun juga
berbagai perkara yang berhubungan dengan kehidupan yang mereka jalani selama
di dunia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 155 Berikut :
Artinya : Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(QS. Al-Baqarah 155)
5. Mudah Bersedih
Manusia diciptakan dengan sifat yang mudah bersedih hati. Karena kesedihan
tersebut, banyak yang akhirnya berputus asa dari pertolongan Allah. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 62 Berikut :
Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan
beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka,
tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.(QS. Al-Baqarah 62)
6. Tergesa-Gesa
Sifat manusia disebut dalam Al-Quran adalah senantiasa tergesa-gesa, baik dalam
amalan untuk dunia ataupun amalan untuk akhirat. Sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Isra ayat 11 Berikut :
Artinya : Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk
kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.(QS. Al-Isra 11)
7. Suka Membantah
Sifat manusia yang lain adalah suka membantah. Tentu saja hal ini banyak
difokuskan bantahan terhadap keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 4 Berikut :
Artinya : Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata.(QS. An-Nahl 4)
8. Suka Berlebih-lebihan
Mengapa Allah dalam beberapa ayat senantiasa mengakhiri dengan kalimat
Jangan berlebih-lebihan? ini karena memang sifat manusia tidak puas dan selalu
ingin lebih dalam segala sesuatu. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Alaq
ayat 6 Berikut :
Artinya : Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui
batas.(QS. Al-Alaq 6)
9. Pelupa
Manusia memang seringkali lupa dengan nikmat yang telah Allah berikan.
Padahal nikmat tersebut sangat jelas di hadapannya, namun tertutup karena sifat
buruknya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 8 Berikut :
Artinya : Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon
(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila
Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang
pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia
mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari
jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara
waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka".(QS. Az-Zumar 8)
10. Senang Berkeluh Kesah
Tak hanya senang bersedih, namun manusia juga senantiasa berkeluh kesah atas
kehidupan yang Allah berikan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maarij
ayat 20 Berikut :
Artinya : Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan
dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka
kerjakan.(QS. Al-Maarij 20)
11. Manusia Makhluk Kikir
Sifat yang disebutkan dalam Al-Quran dan merupakan sifat yang buruk adalah
kikir dimana ia enggan untuk membagi nikmat yang telah didapatnya kepada
orang lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 100 Berikut :
Artinya : Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-
perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan,
karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.(QS. Al-
Isra 100)
12. Kufur Nikmat
Sifat manusia yang sangat buruk dan telah disebut dalam Al-Quran adalah kufur
terhadap nikmat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zukhruf ayat
15 Berikut :
Artinya : Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai
bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar
yang nyata (terhadap rahmat Allah).(QS. Az-Zukhruf 15)
13. Senang Menuruti Prasangka
Manusia merupakan makhluk yang lebih dahulu mengutamakan prasangka. Tak
heran jika Allah menyebut sifat manusia tersebut dalam Al-Quran dengan jelas.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Yunus ayat 36 Berikut :
Artinya : Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai
kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.(QS. Yunus 36)

F. KELEBIHANNYA ATAS MAKHLUK LAIN


Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu
memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung
oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan di antara keduanya terletak pada
dimensi pengtahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan. Di sinilah letak kelebihan dan
keunggulan yang di banding dengan makhluk lain. Di banding makhluk lainnya,
manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 70 Berikut :
Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia) dan
Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas
makhluk-makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol. ( QS.
Al Isra 70)

Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk yang mulia. Namun jika manusia
beriman dan taat kepada Allah SWT ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat.
Ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan tersebut.
Pertama, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk bersyujud (hormat)
kepada Adam as. Allah berfirman saat awal penciptaan manusia dalam surat Al-
Baqarah ayat 34 Berikut :
Artinya : Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada Malaikat, sujudlah kamu
kepada adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur dan ia
adalah termasuk golongan kafir.( QS. Al Baqarah 34)
Manusia memiliki karakter yang khas, bahkan di bandingkan makhluk lain yang
paling mirip sekalipun. Kekhasan inilah yang menurut Al-Quran menyebabkan
adanya konsekuensi kemanusiaan di antaranya kesadaran, tanggung jawab, dan
pembalasan. Diantara karakteristik manusia adalah:
1. Aspek kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu tatanan yang
terbaik dan sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan makhluk lain dalam
aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih
fungsional dari tangan sinpanse, demikian pula organ-organ lainnya.
2. Aspek ilmu
Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam
semesta di sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas pasa naluri dasar
yang tidak bisa di kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia
menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus berkembang.
3. Aspek kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan pilihan dalam
hidup. Makhluk lain hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tak akan pernah
berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang
sombong atau maksiat.
4. Pengarahan akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada manusia yang
sebelulmnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu dapat menjadi
penjahat. Demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu lembaga pendidikan
diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang akan datang.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Allah SWT. Tetapi terdapat dua sudut pandang yang dapat
digunakan untuk memahami apa hakekat manusia itu, yaitu dari pandangan umum
dan pandangan agama Islam.
Hakekat manusia menurut pandangan umum mempunyai arti bermacam-macam,
karena tedapat berbagai ilmu dan perspektif yang memaknai hakekat manusia itu
sendiri. Seperti dalam perspektif filsafat menyimpulkan bahwa manusia
merupakan hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dalam
perspektif ekonomi mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ekonomi.
Perspektif Sosiologi melihat bahwa manusia adalah makhluk social yang sejak
lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Sedangkan,
perspektif antropologi berpendapat manusia adalah makhluk antropologis yang
mengalami perubahan dan evolusi. Dan dalam perspektif psikologi, manusia
adalah makhluk yang memiliki jiwa.
Hakekat manusia menurut pandangan Islam:
1. Sebagai khalifah dimuka bumi
2. Untuk beribadah kepada Allah
B. SARAN
Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa memahami
pengertian hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di dunia
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
- Ari Mardana, 2015., Hakikat Manusia Dalam Islam.
http://arimardana.blog.fisip.uns.ac.id/2015/04/23/hakikat-manusia-menurut-
islam/Diakses pada tanggal 19 Oktober 2016.
- Hj. Khairuddin bin Haiyon, 2016., Asal Usul Kejadian Manusia.
http://www.jais.gov.my/article/asal-usul-kejadian-manusiaDiakses pada tanggal
19 Oktober 2016.
- Tina Aulia, 2010., Potensi-Potensi Manusial.
https://tianista.wordpress.com/2010/10/26/potensi-potensi-manusia/ Diakses pada
tanggal 19 Oktober 2016.
- Agung Sasongko, 2014., Ini Sifat-sifat Manusia Dalam Al-Quran.
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/14/11/09/ner00l-ini-15-sifat-manusia-dalam-alquranDiakses pada
tanggal 20 Oktober 2016.
- Islam Wiki, 2012., Kelemahan Manusia Menurut Agama Islam.
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2012/06/kelemahan-manusia-menurut-agama-
islam.html Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016.
- Ammar Aulia, 2015., Beberapa Kelebihan Manusia Jika di Bandingkan
Dengan Makhluk Yang Lain. http://ammaraulia.blogspot.co.id/2015/09/beberapa-
kelebihan-manusia-jika-di.html Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016
Makalah Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi
Tentang Hakikat Manusia

Oleh
Nama :
- Winda ( B 401 16 250 )
- Ririn Rusman ( B 401 16 265 )
- Nadila ( B 401 16 208 )
- Riska ( B 401 16 230 )
- Ianatul Muflikha ( B 401 16 296 )

Universitas Tadulako
2016/2017

Anda mungkin juga menyukai