Anda di halaman 1dari 8

Gambar diatas merupakan Peta Rupa Bumi Indonesia, yaitu peta lembar 1408-421 yang menggambarkan daerah Kaliwiro.

Berikut merupakan penjelasan dari komponen peta diatas. 1. Institusi pembuat peta Intitusi pembuat peta merupakan instansi atau organisasi yang mencetak atau menerbitkan peta. Instansi ini bertanggung jawab atas apa yang ada peta yang telah diterbitkannya. Dengan meilhat institusi pembuat peta, kita juga dapat mengetahui tingkat keakuratan sebuah peta. Contoh institusi pembuat peta adalah Bakosurtanal. Peta Kaliwiro di atas, diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

2. Skala Skala merupakan ukuran perbandingan antara ukuran gambar pada peta dengan ukuran pada keadaan sebenarnya. Besar kecilnya skala juga berkaitan dengan ketelitian peta tersebut, suatu peta berskala besar seperti 1 : 500 akan lebih detail dari pada peta dengan skala 1 : 250.000. Pada peta Kaliwiro diatas terdapat dua skala yaitu skala angka dan skala grafik a. Skala angka yaitu skala yang ditulis dalam angka dan pecahan. Skala angkanya adalah 1 : 25.000 yang artinya setiap 1 cm di peta mewakili 25.000 cm pada keadaan sebenarnya.

b. Skala grafik merupakan skala yang ditunjukkan oleh garis-garis lurus yang dibagi menjadi satuan sama panjang, tiap satuan menunjukkan panjang yang sebanding dengan panjang di lapangan. Skala grafik ini sangat cocok digunakan pada peta digital karena ukurannya akan tetap akurat meskipun diperbesar atau diperkecil berkali-kali. Contoh skala grafik pada peta Kaliwiro di atas adalah

3. Nomor lembar peta Nomor lembar peta digunakan untuk member penomoran rangkaian / seri peta. Nomor lembar peta sudah dibagi berdasarkan aturan yang baku oleh Bakosurtanal. Salah satu fungsi nomor lembar peta adalah saat kita membutuhkan peta selain peta yang sudah kita miliki untuk melengkapi data, kita dapat melihat nomor lembar peta terlebih dahulu, sehingga dapat memudahkan dalam pencarian peta. Misal pada peta Kaliwiro diatas nomor petanya adalah 1408-421.

4. Judul peta Judul peta merupakan judul dari sebuah peta. Judul ini harus sesuai dengan tema peta, jelas, informative dan terkait dengan lokasinya. Contohnya adalah

5. Edisi dan Insert peta Edisi merupakan edisi penertbitan peta oleh penerbit, contohnya Bakosurtanal. Sedangkan insert peta merupakan petunjuk lokasi yang ada pada peta dengan lokasi dilapangan, insert berupa peta lokasi / wilayah yang lebih luas, atau secara administratif berada diatas lokasi peta. Contohnya pada peta Kaliwiro ini merupakan peta edisi I-2001 dan memiliki insert peta pulau Jawa

6. Proyeksi peta Merupakan pemindahan sistem paralel dan meridian yang ditetapkan dalam bidang globe (lengkung) ke bidang datar. Pada peta rupa bumi Kaliwiro diatas dijelaskan sistem proyeksi yang digunakan, beserta keterangan-keterangan lainnya.

7. Penerbit Penerbit merupakan pihak yang mencetak dan menerbitan peta. Peta Kaliwiro diatas diterbitkan oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Berikut contohnya

8. Legenda Legenda merupakan keterangan dari seluruh objek yang terdapat di dalam peta. Mulai dari simbol, garis, titik, maupun area dan warna. Legenda berfungsi memudahkan pembaca peta untuk memahami objek-objek yang terdapat didalam peta. Contoh legenda pada peta Kaliwiro diatas adalah

9. Sumber peta Sumber peta merupakan sumber utama pembuatan sebuah peta, contohnya pada peta rupa bumi Kaliwiro diatas, data bersumber pada survey tahun 1999 dan foto udara skala 1 : 50.000 tahun 1993/1994 secara fotogrametri.

10. Petunjuk pembacaan koordinat Merupakan sebuah bagian peta yang menunjukkan cara membaca lokasi di peta dan berapa koordinat dari lokasi tersebut. Pada peta rupa bumi diatas, petunjuk ini dijelaskan dalam sistem koordinat geografi dan UTM

11. Pembagian daerah administrasi Merupakan pembagian-pembagian wilayah administrasi seperti kelurahan, kecamatan, kebupaten/kota ataupun provinsi sesuai cakupan peta tersebut. Pada peta Kaliwiro diatas

digambarkan peta Jawa Tengah dengan pembagian kabupaten/kota dan kecamatan yang tercakup pada peta. Contohnya adalah

12. Satuan tinggi dan Skala garis Merupakan satuan tinggi yang digunakan dalam peta, satuan tinggi ini lebih kepada ketinggian lokasi yang ditunjujja oleh titik tinggi atau garis kontur. Sedangkan skala garis adalah skala dalam bentuk garis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut merupakan bagian satuan tinggi dan skala garis pada peta Kaliwiro. Satuan tinggi dan skala garis dalam peta ini menggunakan satuan m dan km, hal ini dikarenakan satuan m dan km lebih familiar digunakan di Indonesia.

13. Singkatan dan Istilah Singkatan dan Istilah menjelaskan beberapa singkatan dan istilah yang lazim digunakan pada daerah-daerah tertentu, dalam kata lain bukan merupakan kata yang baku. Contohnya adalah penggunaan kata kali yang berarti sungai, hanya digunakan oleh sebagian besar masyarakat Jawa saja. Begitu pula dengan huruf G yang berarti gunung. Pada peta Kaliwiro juga teradapat bagian Singkatan dan Istilah, yaitu sebagai berikut

14. Petunjuk arah Merupakan bagian pada peta yang berfungsi untuk member petunjuk posisi utara dan keterangan lainnya. Pada peta rupa bumi Kaliworo juga terdapat petunjuk arah utara, yaitu sebagai berikut

15. Grid Merupakan garis koordinat yang semu, artinya tidak akan ditemukan di lapangan, yang berfungsi untuk membantu penentuan lokasi. Pada peta rupa bumi Kaliworo di atas, digunakan grid UTM dan grid geografi.

Daftar Pustaka

Martha, Sukendra et al. 2004. Panduan Membaca Peta Rupabumi Indonesia. Cibinong : Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional

Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar 1408-421 (Kaliwiro). 2001. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)

Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Kartografi. Semarang : Biro Penerbit Planologi UNDIP

Anda mungkin juga menyukai