Disusun Oleh:
PENDIDIKAN GEOGRAFI
SURAKARTA
2020
Bentuk Topografi Dasar Laut
1. Continental Shelf
Paparan benua (continental shelf) merupakan kelanjutan wilayah benua
(kontinen).
Paparan terbentuk selama periode glasial dan berupa permukaan daratan.
Terdiri dari lereng curam suatu dataran yang diikuti oleh kenaikan secara
mendatar dari dataran itu.
Lebar rata-rata Paparan Benua adalah sekitar 80 km (50 mil).
Kedalaman Paparan Benua juga bervariasi, tetapi umumnya terbatas pada air
dangkal dari 150 m (490 kaki).
Kemiringannya biasanya cukup rendah, yaitu 0,5 °.
Contoh Paparan Benua adalah Dangkalan Sunda antara Kalimantan, Jawa, dan
Sumatera yang berkedalaman ± 40 – 45 meter
2. Continental Slope
Lereng Benua (Continental Slope) biasanya terdapat di pinggir continental
shelf (landasan benua).
Daerah continental slope bisa mencapai kedalaman 1500 m dengan sudut
kemiringan biasanya tidak lebih dari 5 derajat.
Lereng benua ini merupakan jalan bagi sedimen untuk tertransportasi menuju
ke continental rise dan lantai samudera.
Lereng benua secara relatif merupakan bagian yang terjal dari tepi landasan
benua.
Beberapa lereng benua terbentuk oleh aktivitas tektonik seperti faulting dan
folding dimana disertai dengan erosi yang luas.
3. Continental Rise
Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan landai sekitar
0.1%.
Bagian batas benua yang sesungguhnya yang langsung berbatasan dengan
dasar samudera.
Memiliki lebar hingga ratusan kilometer dari dasar slope hingga ke dataran
abisal.
Continental rise tersusun dari sedimen yang diturunkan dari benua dan
batas yang bersebelahan.
1. Pantai
langsung.
Pantai ini adalah benar- benar batas antara laut dan darat.
Pantai ini seolah- olah membentuk sebuah garis sehingga banyak orang yang
2. Pesisir
1. Pasang Surut
Merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut
secara berkala
Penyebabnya oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-
benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu:
- pasang surut atmosfer (atmospheric tide),
- pasang surut laut (oceanic tide) dan
- pasang surut bumi padat (tide of the solid earth).
Pasang Menurut Besarnya ;
- Pasang Purnama ( Bumi – Bulan – Matahari ,satu garis lurus)
- Pasang Purbani (Bulan dan Matahari, membentuk sudut siku – siku
terhadap bumi)
Tipe – Tipe Pasang Surut ;
- Pasang Surut Harian Ganda (12 jam 24 menit)
Sehari terjadi 2 kali pasang, 2 kali surut berurutan. Contohnya: Selat
Malaka dan Laut Andaman
- Pasang Surut Harian Tunggal (24 Jam 50menit)
Sehari terjadi sehari 1 kali pasang 1 kali surut. Contoh: Selat Karimata
- Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Ganda
Sehari terjadi 2 kali pasang, 2 kali surut tetapi tinggi dan periodenya
berbeda. Contoh: Perairan Indonesia Timur
- Pasang Surut Campuran Condong ke Harian Tunggal
Dalam sehari terjadi 1 kali pasang, 1 kali surut dengan tinggi dan periode
yang berbeda. Contoh: Selat Kalimantan
2. Arus
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal
sehingga menuju keseimbangannya,
gerakan airnys sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia.
Pergerakan arus dipengaruhi oleh
- arah angin, perbedaan tekanan air,
- perbedaan densitas air,
- gaya Coriolis dan arus ekman,
- topografi dasar laut, arus permukaan,
- upwellng, downwelling
Terdapat dua gaya utama pembangkit arus laut di bumi yaitu matahari dan
rotasi bumi
Adapun jenis – jenis arus yaitu:
a. Berdasarkan penyebab terjadinya :
- Arus ekman: Arus yang dipengaruhi oleh angin.
- Arus termohaline: Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan gravitasi.
- Arus pasut: Arus yang dipengaruhi oleh pasut.
- Arus geostropik: Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan
mendatar dan gaya coriolis.
- Wind driven current: Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan
angin dan terjadi pada lapisan permukaan.
b. Berdasarkan Kedalaman
- Arus permukaan: Terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan,
bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran
angin.
- Arus dalam: Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah pergerakannya
tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air
dari daerah kutub ke daerah ekuator.
c. Menurut Suhunya
- Arus Panas yaitu pergerakan air laut yang terjadi kenaikan suhu air
laut sehingga air laut yang bergerak dalam kondisi panas
- Arus Dingin yaitu pergerakan air laut yang terjadi akibat suhu dingin
sehingga air laut yang bergerak juga dingin
d. Menurut Kekuatannya
- Arus Kuat yaitu pergerakan air laut yang cukup kuat
- Arus Lemah yaitu pergerakan air laut
3. Gelombang
adalah peristiwa naik turunnya permukan air laut dari ukuran kecil (riak)
sampai yang paling panjang (pasang surut).
Sumber pembangkit gelombang tersebut terutama adalah angin, sehingga
sering disebut dengan Gelombang Angin (Wind Waves).
Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin, lamanya angin bertiup, dan
jarak tanpa rintangan saat angin bertiup (fetch).
Gelombang terdiri dari panjang gelombang, tinggi gelombang, periode
gelombang, kemiringan gelombang dan frekuensi gelombang.
Gelombang laut tercipta karena adanya transfer energi dari angin ke
permukaan laut
4. Salinitas
Salinitas adalah jumlah garam dalam gram yang terkandung dalam satu
kilogram air laut
Salinitas merupakan salah satu parameter yang penting di laut.
Densitas ini sangat menentukan pergerakan massa air lautan.
5. Angin
Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan secara
horisontal sesuai dengan arah angin berhembus.
Kecepatan arus akan berkurang sesuai dengan bertambahnya kedalaman
perairan.
Pergerakan arah arus mendatar, angin dapat juga membangkitkan timbulnya
arus air vertikal
6. Cahaya
Pancaran sinar matahari pengaruhnya terhadap hewan atau biota didalam laut.
Area yang memiliki banyak potensi sumber daya laut yang tersinari oleh
cahaya matahari.
Ikan akan sangat nyaman disuhu hangat dan derah yang masih terjangkau
matahari