Anda di halaman 1dari 7

Manfaat Sistem Informasi Geografis Dalam Perencanaan dan Pengembangan Penataan Ruang

Sistem Informasi dan Teknologi telah menjdi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja. Seiring berjalan dan berkembangnya zaman, system informasi dan teknologi juga telah mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan yang telah disesuaikan pada setiap kebutuhan manusia. Berbagai contoh kemajuan system informasi dan teknologi dapat kita lihat saat ini, semakin banyak tekologi yang dapat mempermudah suatu pekerjaan ataupun bisnis, baik dari segi waktu dan biaya. Sebagai salah satu contohnya adalah penggunaan system informasi dan teknologi SIG, yaitu Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System (SIG). berikut beberapa pengertia SIG menurut beberapa ahli: Menurut Aronaff (1989) SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. Menurut Burrough (1986) SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia. Menurut Murai (1999) SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

Menurut Bernhardsen (2002) SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data Menurut Gistut (1994) SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. Menurut Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).

Selain pengertian diatas, Sistem Informasi Geografis (SIG) juga dapat diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Pengertian lain tentang GIS atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Penggunaan SIG bagi survei arkeologi ini sudah menjadi keharusan pada saat ini

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat akhir-akhir ini. Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi melalui satelit. Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal. Penataan ruang diselenggarakan untuk mewujudkan ruang nusantara yang aman,nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Kondisi ini akan dicapai dengan prasyarat: 1) 2) adanya harmonisasi antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, adanya keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang memperhatikan sumber daya manusia dan fungsi ruang yang mesti dilindungi, dan 3) mencegah dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang yang tidak terkendali. Oleh karena itu, pelaksanaan penataan ruang, terutama perencanaan tata ruang, harus dapat meningkatkan sinergi lintas-sektor, lintaswilayah dan daerah maupun antara unsur pemerintah, masyarakat dan swasta dalam memanfaatkan ruang. Perencanaan tata ruang untuk melandasi kegiatan pembangunan suatu wilayah, memerlukan informasi spasial yang dapat menggambarkan kondisi fisik suatu daerah. Semakin akurat dan lengkap informasi spasial yang tersedia, maka hasil perencanaan tata ruang juga semakin akurat dan tepat sasaran. Karena perencanaan tata ruang merupakan konsep kegiatan pengelolaan daerah yang memiliki sifat koordinasi antar sektor, berjenjang dan dilaksanakan secara berkesinambungan, maka informasi yang mutakhir pada semua segi, baik berupa data spasial maupun atribut terkait yang menggambarkan kondisi paling terkini, sangat diperlukan. Pemanfaatan SIG menjadi bagian penting dan mampu memberikan analisis serta kesimpulan yang bisa diandalkan. Berikut ini beberapa kemampuan SIG: 1. Mencari dan menunjukkan lokasi suatu objek tertentu beserta keterangan lainnya. 2. Mencari atau menentukan lokasi yang memenuhi kriteria untuk mendirikan suatu kawasan permukiman, perkantoran, pusat pemerintahan, pusat perdagangan, dan usaha ekonomi lainnya.
Sistem Informasi Geogafis (SIG) 3

3. Menyajikan kecenderungan perubahan atau perkembangan dari suatu fenomena, misalnya perubahan luas permukiman, perkembangan kepadatan penduduk. 4. Menganalisis pola dari suatu fenomena tertentu, misalnya pola sebaran penyakit. 5. Membuat model-model untuk keperluan evaluasi kesesuaian lahan, peruntukan lahan, konservasi DAS, penanggulangan bahaya banjir, dan model-model lain. Manfaat SIG dewasa ini khususnya dalam menyongsong pembangunan di masa mendatang semakin penting. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Juga pembuatan rencana dan kebijakan dalam pembangunan. Berikut ini akan dibahas mengenai manfaat SIG secara lebih terperinci dalam pandangan berbagai bidang yang berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota. 1. Manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: Kawasan lahan potensial dan lahan kritis. Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak. Kawasan lahan pertanian dan perkebunan. pemanfaatan perubahan penggunaan lahan.

c. Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya: Memantau luas wilayah bencana alam. Pencegahan terjadinya bencana alam di masa datang. Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana (Gambar 1)
4

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

Gambar 1: Citra Ikonos Sebelum dan Sesudah Kejadian Tsunami Di Provinsi Aceh

2.

Manfaat SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan

SIG tidak hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan perencanaan

pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Berikut ini contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan.

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

3.

Manfaat SIG dalam Bidang Sosial

Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut: a. b. c. d. e. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk. Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi. Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan. Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/071114.pdf http://akbar-satio.blogspot.com/2010/12/manfaar-sistem-informasi-geografis-dan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis

Sistem Informasi Geogafis (SIG)

Anda mungkin juga menyukai