Anda di halaman 1dari 7

1|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

Nama : Habibatul Aula


NIM : D1091141032
Mata Kuliah : Sistem Informasi Perencanaan
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis di dalam Perencanaan Wilayah
dan Kota
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System
(GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data
yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu
SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani
data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi
kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem
Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara
data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara
geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan
data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah dan Kota
Adapun manfaat Sistem Informasi Geografis dalam membantu analisis
pengembangan suatu wilayah adalah sebagai berikut :
1) Manajemen tata guna lahan / ruangan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi
yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi.
Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan
karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota
biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan,
perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan
perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan
sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari
utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu
dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang
bisa menyebabkan ketidakselarasan.
2) Inventarisasi sumber daya alam
Melalui penerapan GIS, dapat diidentifikasi tentang potensi-potensi alam
yang tersebar di suatu wilayah. Identifikasi ini akan memudahkan dalam
pengelolaan sumber alam untuk kepentingan orang banyak. Contohnya untuk
mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. Selain itu, untuk mengetahui
persebaran kawasan lahan, misalnya kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak; kawasan lahan pertanian dan
perkebunan; pemanfaatan perubahan penggunaan lahan; serta Rehabilitasi dan
konservasi lahan.
3) Untuk pengawasan daerah bencana
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, seperti
memantau luas wilayah bencana alam; pencegahan terjadinya bencana alam
pada masa datang; menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah
bencana; penentuan tingkat bahaya erosi; prediksi ketinggian banjir; prediksi
tingkat kekeringan serta disaster Management. Artinya, aplikasi GIS dapat
2|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

digunakan untuk melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca bencana. Misalnya,


saat bencana tsunami menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi
Rekonstruksi Aceh Nias (BRR Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk
memetakan kondisi terkini dan menentukan prioritas pembangunan di lokasi
yang paling parah kerusakannya.
4) Bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman,
pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis
daerah rawan bencana.
Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah,
perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan
sistem dan status pertahanan.
Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti
manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan
jaringan listrik.
Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis
potensi pariwisata suatu daerah.
Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik,
kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan,
analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan
persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan
pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu
kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.
GIS dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan asap akibat kebakaran
hutan atau asab limbah beracun. GIS juga bisa digunakan untuk
memprediksi perkembangan daerah berpopulasi tinggi, yang membantu
perencanaan pembangunan fasilitas public.
GIS dapat digunakan sebagai alat bantu, baik sebagai tools maupun bahan
tutorial utama yang interaktif, dan menarik dalam usaha untuk
meningkatkan pemahaman, pembelajaran dan pendidikan mengenai ide-
ide atau konsep-konsep lokasi, spasial/keruangan, kependudukan dan
unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data
atribut yang menyertainya.
Komponen Sistem Infomasi Geografi
1) Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak adalah ialah sebuah program komputer yang berfungsi
sebagai pelaksana pekerjaan berdasarkan kehendak pengguna sesuai dengan
yang dikehendaki. Program komputer tersebut dituliskan menggunakan bahasa
khusus yang hanya dapat diterjemahkan oleh komputer. Software terbagi dari
beberapa jenis, yakni:
Sistem operasional, merupakan sistem program software yang berguna untuk
pengaktifan keseluruhan perangkat yang terintegrasi pada sistem komputer
sehingga setiap perangkat komputer tersebut dapat berkomunikasi satu sama
lain. Sistem operasi yang mendukung Sistem informasi geografi diantaranya
yakni IG seperti UNIX, Windows, Novell, dan lain-lain.
3|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

Program utility, merupakan sistem perangkat lunak yang berfungsi untuk


menyesuaikan kekurangan/ kelemahan dari sistem operasi.
Program aplikasi, merupakan program perangkat lunak yang secara khusus
mengerjakan hal-hal tertentu seperti Iddrisi, Erdas, for GIS, Autocard,
Ermapper, Ilwis, Map info, seperti ARC/Info, ArcView, dan lain-lain.
2) Perangkat Keras (Hardware)
Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware
yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi
lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG,
penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya
membutuhkan memori yang besar dan procesor yang cepat. Beberapa hardware
yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah Personal
Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter dan Scanner.
3) Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara
fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data
vektor dan model data raster. Dalam model data vektor, informasi posisi point,
garis dan polygon disimpan dalam koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan
dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point.
Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan
koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti
peta hasil scanning maupun gambar. Masing-masing grid memiliki nilai
tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan. Data
geografis ialah data yang memiliki hubungan dengan kondisi / keadaan
geografi seperti jalan raya, pegunungan, topografi, gedung, dan lain
sebagainya. Data ini dapat dilihat dengan foto udara, data statistik, citra satelit,
dan lain sebagainya.
4) Pengguna (User)
Pengguna merupakan seseorang yang bertugas untuk memilih informasi
yang penting dan diperlukan,menjadwalkan pemutakhiran (updating) yang
efektif, membuat standar tertentu, menganalisa berkaitan dengan hasil yang
disajikan untuk manfaat yang diinginkan, serta melakukan perencanaan
aplikasi. Dalam hal pengoperasian Sistem Informasi Geografi, penginputan
data ruang dibutuhkan beberapa elemen dasar SIG, diantaranya yakni akuisi
data, persiapan, manajemen data, manipulasi dan analisis serta pembuatan
produk.
5) Manajemen
Manajemen merupakan perangkat dalam SIG yang terdiri atas sumberdaya
manusia (SDM). Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan
manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang
yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan
tingkatannya. Mulai dari tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara
sistem hingga pengguna SIG. SIG yang baik memiliki keserasian antara
rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana manajemen, model
dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.
Aplikasi Berbasis Sistem Informasi Geografis
1) Google Earth
4|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

Google earth merupakan sebuah aplikasi virtual globe yang aslinya disebut
dengan Earth Viewer (pemetaan bumi) dan dibuat oleh KeyHole, Inc aplikasi
ini merupakan pengolahan citra digital dari hasil pemantauan satelit. Pada
tahun 2004 Google membeli aplikasi ini dari KeyHole, Inc untuk diterapkan
dalam aplikasi berbasis web. Google memasukan semua data gambar pemetaan
bumi yang diperoleh dari satelit untuk kemudian dapat diakses melalui web
secara online.
2) GRASS (Geographic Resources Analysis Support System)
GRASS merupakan aplikasi gratis dengan menggunakan raster atau vektor
topografi, maupun pengolahan citra dan produksi fungsionalitas produksi
gambar yang dapat dioperasikan pada berbagai platform melalui GUI dan shell
pada linux. Aplikasi GRASS yang paling terakhir telah menggunakan mesin
pengolah vektor 2D/3D. Atribut-atributnya disimpan dalam basis data seperti
MySQL, PostgreSQL/PostGIS dan SQLite. Sistem ini mampu
memvisualisasikan data dalam bentuk grafik vektor 3 dimensi. GRASS telah
medukung berbagai format raster dan vektor.
3) Chameleon
Chameleon dibuat pada MapServer sebagai pusat mesin pengolahan
pemetaan dan bekerja dengan semua MapServer yang mendukung data format
tersebut. Chameleon merupakan sebuah aplikasi pengembangan pemetaan
bumi melalui web yang open source dan dapat dikonfigurasi dengan mudah.
Aplikasi ini juga dapat bekerja dengan baik dengan OpenGIS Consortium
Standard untuk Web Mapping Service (WMS).
Contoh Kasus Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
Salah satu contoh kasus pemanfaatan sistem informasi geografis adalah
analisis potensi banjir berbasis sistem informasi geografis di Jakarta. Peran Sistem
Informasi Geografis (SIG) dalam pengawasan daerah bencana banjir adalah
sebagai disaster management. Artinya, aplikasi GIS dapat digunakan untuk
melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca bencana. Pada saat banjir menerjang,
Badan Rehabilitasi-Rekonstuksi Jakarta menggunakan GIS untuk memetakan
kondisi terkini dan menentukan prioritas pembangunan di lokasi yang paling
parah kerusakannya. Manfaat berikutnya adalah untuk penataan ruang dan
pembangunan sarana dan prasarana. Manfaat ekologi GIS lainnya dapat berbentuk
banyak hal, mulai dari untuk analisis dampak lingkungan banjir, daerah serapan
air, kondisi tata ruang kota dan sebagainya. Kemampuan SIG untuk pengawasan
daerah bencana alam misalnya untuk memantau luas wilayah bencana alam,
kemudian untuk mencegah terjadinya bencana alam pada masa yang akan datang,
selanjutnya untuk menyusun rencana rencana pembangunan kembali daerah
bencana, penentuan tingkat bahaya erosi, prediksi ketinggian banjir dan prediksi
tingkat kekeringan. Berikut penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
analisis banjir yaitu dengan (1) Melakukan penelitian dan analisis. Untuk
mengetahui daerah rawan banjir, SIG dapat membantu menentukan wilayahnya.
Misalkan untuk wilayah Jakarta, sangat berpotensi banjir karena banyaknya
daerah resapan air yang disalahfungsikan, tataruang kota yang menyalahi aturan,
penurunan tanah yang selalu terjadi setiap tahun, perilaku masyarakat yang
membuang sampah sembarangan dan kurangnya daerah resapan air. (2) Peta
Bencana Berbasis SIG. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem
yang diaplikasikan untuk memperoleh, menyimpan, menganalisa dan mengelola
5|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

data yang terkait dengan atribut secara spasial. Pada kondisi yang lebih umum,
SIG adalah cara untuk memudahkan pengguna untuk membuat query interaktif,
menganalisa informasi spasial dan mengedit data. Ilmu informasi geografis adalah
lmu yang mengkombinasikan antara penerapan dan sistem.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu alat yang dapat
mendukung penetapan keputusan dalam semua fase siklus bencana. Dengan kata
lain adalah suatu kata yang menjelaskan tentang semua jenis item dari data yang
hendaknya mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi terhadap suatu lokasi atau
dapat diukur dalam hal koordinat geografis. Pada awalnya fokus dari SIG adalah
terutama pada respon bencana. Dengan perubahan paradigma aturan manajemen
bencana telah berkembang secara cepat. Proses harus berjalan menjadi suatu
kejadian yang mengalir dari penyiapan hingga mitigasi, perencanaan hingga
prediksi dan kedaruratan hingga perbaikan. Tiap-tiap aktivitas diarahkan
menghasilkan keberhasilan penanganan bencana. Aturan yang dikembangkan
termasuk cara yang diambil dalam mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dan
sejumlah keahlian tergambarkan dari berbagai area yang berbeda. SIG dapat
bertindak sebagai antarmuka antara semua ini dan dapat mendukung semua fase
siklus manajemen bencana.
SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan dan
infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam, melakukan
analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan perencanaan
tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat
sasaran, permodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana
dan kajian keutuhan komunitas korban bencana. Karena SIG adalah teknologi
yang tepat guna yang secara kuat mengubah cara pandang seseorang secara nyata
dalam melakukan analisis keruangan. SIG menyediakan dukungan bagi pemegang
keputusan tentang analisis spasial atau keruangan dan dalam rngka untuk
mengefektifkan biaya. SIG tersedia bagi berbagai bidang organisasi dan dapat
menjadi suatu alat yang berdaya guna untuk pemetaan dan analisis.
Penggunaan SIG dalam rentang manajemen resiko bencana dari
pembuatan basis data, inventori, overlay SG yang paling sederhana hingga tingkat
lanjut, analisis resiko, analisis untung rugi, proses geologi, statistik spasial,
matriks, keputusan, analisis sensitivitas, proses geologi, korelasi, autokorelasi dan
banyak peralatan dan algoritma untuk pembuatan keputusan spasial yang
kompleks lainnya. Dapat dikenali bahwa area resiko dengan potensi bahayanya,
proses mitigasi dapat dimulai. SIG dapat digunakan dalam penentuan wilayah
yang menjadi prioritas utama untuk penanggulangan bencana berikut penerapan
standar bangunan yang sesuai, untuk mengidentifikasi struktur untuk retrofitting,
untuk menentukan besarnya jaminan keselamatan terhadap masyarakat dan
bangunan sipil, untuk mengidentifikasi sumber bencana, pelatihan dan
kemampuan yang dimiliki secara spesifik terhadap bahaya yang dijumpai dan
untuk mengidentifikasi area yang terkena banjir serta relokasi korban ke tempat
yang aman. Daerah yang paling rentan terhadap bencana menjadi prioritas utama
dalam melakukan tindakan mitigasi. Semua langkah-langkah yang diambil
bertujuan untuk menghindari bencana ketika diterapkan, langkah yang berikutnya
adalah untuk bersiap-siap menghadapi situasi jika bencana menyerang. Akibatnya
bagaimana jika atau permodelan kapabilitas SIG telah memberi suatu gagasan
yang ideal tentang sesuatu yang diharapkan. SIG untuk kesiapsiagaan bencana
6|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

adalah efektif sebagai sarana untuk menentukan lokasi sebagai tempat


perlindungan di luar zona bencana, mengidentifikasi rute pengungsian alternatif
yang mendasarkan pada skenario bencana yang berbeda, rute terbaik ke rumah
sakit diluar zona bencana itu, spesialisasi dan kapasitas rumah sakit dan lain lain.
SIG dapat memberikan suatu perkiraan jumlah makanan, air, obat dan lain lain
misalnya untuk penyimpanan barang atau logistik.
7|Pemanfaatan SIG dalam Perencanaan Wilayah

REFERENSI
Dewi, Nurmala, 2009, Geografi Untuk SMA dan MA kelas XII, Jakarta, CV
Epsilon Grup.
Irwan. 2012. Manfaat SIG bagi Perencanaan Wilayah.
http://kuliahnyairwan.blogspot.co.id/2012/12/manfaat-sig-bagi-perencanaan-
wilayah.html. Diakses tanggal 06 November 2016.
Ramdani, Hakim Nur. 2013. Manfaat SIG bagi Perencanaan Wilayah dan Kota.
http://nurhakimramdani.blogspot.co.id/2013/07/manfaat-sistem-informasi-
geografi-sig.html. Diakses tanggal 06 November 2016.
Tanpa Nama. 2015. Manfaat SIG bagi Perencanaan Wilayah dan Kota.
http://www.kaskus.co.id/thread/521d02e841cb17350d000005/manfaat-
sistem-informasi-geografis-sig-bagi-perencanaan-wilayah-dan-kota/. Diakses
tanggal 06 November 2016.
Tanpa Nama. 2014. Manfaat SIG bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
https://kelaspds2.wordpress.com/2014/08/31/manfaat-sistem-informasi-
geografis-sig-dalam-perencanaan-wilayah-dan-kota/. Diakses tanggal 06
November 2016.
Tanpa Nama. 2014. Pengertian dan Komponen Sistem Informasi Geografis.
http://kakakpintar.com/pengertian-dan-komponen-sistem-informasi-
geografis/. Diakses tanggal 06 November 2016.
.

Anda mungkin juga menyukai