Oleh:
A. Latar Belakang
Lahan merupakan bagian dari bentangan alam yang mencakup pengertian lingkungan
fisik termasuk iklim, topografi atau relief, hidrologi bahkan keadaan vegetasi alami (natural
vegetation) yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan
(FAO, 1976 dalam Reyes, 2007). Saat ini penggunaan lahan cenderung mengabaikan
lingkungan sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup yang pada
akhirnya mengakibatkan menurunnya daya dukung lahan, oleh karena itu penggunaan lahan
harus diarahkan fungsinya untuk menghindari dampak negatif dari pembangunan yang terus
berjalan. Permukiman menempati suatu lahan, dimana dalam suatu permukiman terdapat
manusia sebagai penghuninya. Perencanaan suatu lokasi permukiman harus diperhatikan
karakteristik lahan karena antara lingkungan alam dan manusia mempunyai hubungan timbal
balik.
Pemilihan lokasi yang penting untuk permukiman mempunyai arti yang penting dalam
aspek keruangan, karena ini akan menentukan keawetan bangunan, nilai ekonomis dan
dampak permukiman terhadap lingkungan sekitar. Perencanaan pembangunan lahan dan tata
guna ruang bagi suatu lokasi permukiman perlu didasari dari berbagai bidang dengan
berbagai pertimbangan persyaratan dasar fisik seperti topografi, sumber daya alam, lokasi
tanah, letak geografis, iklim dan bencana alam. Selain itu dalam penentuan lokasi
permukiman harus memperhatikan segi teknis pelaksanaan, tata guna lahan, kesehatan dan
kemudahan (Sutikno, 1982 dalam Fajar, 2009).
Daerah yang akan diteliti adalah Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Secara
umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan sedikit bergelombang,
sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya terdapat di Kecamatan Talamau dan Gunung
Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0 sampai 913 meter di atas permukaan laut.
Wilayah datar dengan kemiringan 0-3%, datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%,
berombak dan bergelombang dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah bukit
bergunung dengan kemiringan lereng di atas 15%. Berdasarkan posisi geografisnya,
Kecamatan Kinali memiliki batas wilayah, yaitu, sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Luhak Nan Duo, sebelah selatan Kecamatan III Nagari, Kabupaten Agam,
sebelah barat Samudera Hindia, sebelah timur Kecamatan III Nagari, Kabupaten Agam.
Kecamatan Kinali memiliki luas 482,64 km2. Kecamatan Kinali terletak 0-1.332 meter di
atas permukaan laut, dilewati 16 sungai.
Pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Pasaman Barat tidak terlepas
dari berbagai kondisi perkembagan yang terjadi seiring dengan pertumbuhan wilayahnya.
Pertumbuhan penduduk yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan diiringi dengan
kondisi sosial maupun lingkungan yang adaakan memperlihatkan wajah permukiman
perkotaan dan permukiman perdesaan. Kondisi pertumbuhan perumahan dan permukiman di
Kabupaten Pasaman Barat pada umumnya berkembang pesat dan berfungsi sebagai pusat
kegiatan. Pertambahan penduduk yang mengakibatkan bertambahnya kebutuhan perumahan
belum semuanya mampu disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, bahkan
dalam penyediaan prasarana dan sarana dasarnya. Pertumbuhan penduduk yang pesat akan
mendorong perubahan penggunaan lahan antara lain untuk tempat tinggal dan fasilitas
pembangunan. Luas daratan permukaan bumi relatif tetap sedangkan kebutuhan manusia
akan ruang tempat tinggal terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
Dinamika perubahan penggunaan lahan untuk permukiman dipengaruhi oleh pergerakan
manusia dalam membangun permukiman serta pindahnya fungsi-fungsi wilayah, seperti
pendidikan, industri, perdagangan, dan lain sebagainya (Kaur et al., 2004). Selanjutnya
Pribadi et al. (2006) menjelaskan bahwa dengan pesatnya pembangunan akan menyebabkan
perubahan pola penggunaan lahan, dimana ruang terbangun semakin mendominasi dan
mendesak ruang-ruang alami untuk berubah fungsi. Pengembangan kawasan permukiman
yang tidak sesuai dengan penggunaanya akan berdampak terhadap penurunan kualitas
lingkungan dan mengakibatkan bencana alam.
Berdasarkan perubahan pola penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan penggunanya.
Maka dilakukan evaluasi kesesuaian lahan untuk permukiman di Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
menyatakan bahwa dalam penyusunan rencana tata ruang, terutama untuk kawasan
permukiman, harus memperhatikan dan menghidari kawasan rawan bencana. Jadi penelitian
ini sangat penting dilakukan untuk menentukan lokasi mana saja yang cocok dijadikan
daerah permukiman. Sehingga, kawasan permukiman tidak berada di daerah rawan bencana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka rumusan masalah yang
diteliti adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana tingkat kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman di Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tingkat kesesuaian lahan permukiman di Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat sebgaai berikut.
1. Bagi peneliti adalah memberikan informasi yang terkait dengan lokasi yang sesuai
untuk pembangunan permukiman di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
2. Bagi masyarakat adalah sebagai sumber informasi untuk merencanakan pembangunan
rumah di lokasi yang tepat.
3. Bagi Pemerintah adalah masukan untuk pengembangan lokasi permukiman dalam
perencanaan pembangunan di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
BAB II
METODE
A. Tempat penelitian
Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Kinali memiliki batas wilayah, yaitu,
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Luhak Nan Duo, sebelah selatan Kecamatan III
Nagari, Kabupaten Agam, sebelah barat Samudera Hindia, sebelah timur Kecamatan III
Nagari, Kabupaten Agam. Kecamatan Kinali memiliki luas 482,64 km2. Kecamatan Kinali
terletak 0-1.332 meter di atas permukaan laut, dilewati 16 sungai.
B. Alat dan bahan
Bahan penelitian berupa data spasial kemiringan lereng, bentuk lahan, jenis tanah,
geologi, penggunaan lahan dan juga batas administrasi daerah Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat. Data spasial tersebut bersumber dari Bappeda Sumbar. Bahan penelitian
kemudian dianalisis mengunakan perangkat keras komputer, beserta perangkat lunak
ArcGIS 10.3.
C. Langkah Kerja
1. Metode Skoring
a. Langkah pertama, membuka software arcgis
b. Kedua input batas administrasi Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
c. Masukkan parameter yang diperlukan membuat peta kesesuaian lahan untuk
permukiman, lalu di potong sesuai wilayah Kecamatan Kinali.
Bentuk lahan Lereng
Bentuk lahan
Lereng
Geologi
Jenis tanah
Penggunaan
lahan
A. HASIL
1. Peta Bentuk Lahan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Berdasarkan hasil pengharkatan bentuk lahan. Pada metode skoring harkat yang
paling tinggi adalah bentuk lahan marine yaitu 5, bentuk lahan fluvial dengan harkat
4, dan bentuk lahan vulkanik dengan harkat 1. Pada metode limiting factor bentuk
lahan yang sesuai untuk permukiman yaitu bentuk lahan fluvial dan marine, dan yang
tidak sesuai bentuk lahan vulkanik.
2. Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Geologi Harkat
Harkat untuk
Aluvium dan pantai 0
metode limiting
Andesit dari gunung 1
factor
talamau
Pada peta geologi Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat terdapat 2 jenis
geologi yaitu alluvium dan pantai, dan andesit dari gunung talamau.
4. Peta Jenis tanah Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Berdasarkan hasil pengharkatan jenis tanah. Pada metode skoring dapat dilihat
pada tabel jenis tanah entisol dan inceptisol berharkat 4, histosol berharkat 5 dan
ultisol berharkat 2. Pada metode limiting factor jenis tanah entisols, histosol,
inceptisol, ultisol berharkat 1 dan ultisol 0.
5. Peta Penggunaan lahan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
Penggunaan lahan Harkat
Semak belukar 5
Pertanian lahan kering 3
Perkebunan 2
Harkat untuk
Permukiman 5
metode skoring
Tubuh air 0
Sawah 4
Hutan 1
Tanah terbuka 4
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktek yang sudah dilaksanakan yaitu evaluasi kesesuaian lahan untuk
permukiman dengan menggunakan metode skoring dan limiting, hasil overlay dan
pengharkatan evaluasi kesesuaian lahan untuk permukiman di Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat menunjukkan zona lahan yang sesuai berada pada bentuk lahan fluvial, dan
zona lahan tidak sesuai berada pada bentuk lahan vulkanik.
DAFTAR PUSTAKA