Anda di halaman 1dari 30

RAPERMEN AGRARIA DAN TATA RUANG

TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN


RENCANA TATA RUANG WILAYAH
PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA
OUTLINE

1. Tata Cara Penyusunan RTRW Kota


Pengolahan dan
Persiapan
Analisis Data

Pengumpulan Penyusunan
Data dan Konsep RTRW
Informasi Kota

2. Muatan RTRW Kota


3. Format Penyajian
Tata Cara Penyusunan RTRW
Kota
1. Persiapan

a. Kegiatan
Persiapan Ketua : PWK (bersertifikat min
10th)
Anggota :
Pemahaman KAK 1. SIG
Pemda Kota 2. Survei & Pemetaan
(BKPRD) 3. Ekonomi Wilayah
Pembentukan tim
Penyusun RTRW 4. Infrastruktur
5. Transportasi
Tim Ahli
6. Lingkungan
Kajian Awal Data 7. Kebencanaan
Sekunder
Penyimpulan 8. Kependudukan
Persiapan 9. Sosial Budaya
data awal
10. Pertanahan
metodologi 11. Hukum
pendekatan 12. Bidang keahlian sesuai
Persiapan Teknis karakteristik wilayah
Pelaksanan
Rencana Kerja
Rinci
Pemberitaan kepada
publik penyusunan RTRW
Perangkat
Survei
b. Hasil Kegiatan
Persiapan

SK Tim Penyusunan RTRW Kota

Gambaran Umum Wilayah Kota

Kesesuaian Produk RTRW Sebelumnya dg


Kondisi & Kebijakan Saat Ini
Hasil Kajian Awal Berupa Kebijakan, Isu
Strategis, Potensi & Permasalahan Awal,
Hasil Kegiatan serta Gagasan Awal Pengembangan
Persiapan Wilayah Kota
Metodologi Pendekatan Pelaksanaan
Pekerjaan Yang Akan Digunakan

Rencana Kerja Penyusunan RTRW Kota

Perangkat Survei Data Primer Dan Data


Sekunder
c. Kegiatan
Persiapan

Kegiatan persiapan melibatkan masyarakat secara pasif dengan pemberitaan


mengenai informasi penataan ruang melalui:
1. media massa (televisi, radio, surat kabar, majalah);
2. brosur, leaflet, flyers, surat edaran, buletin, jurnal, buku;
3. kegiatan pameran, pemasangan poster, pamflet, papan
pengumuman,billboard;
4. kegiatan kebudayaan (misal: pagelaran wayang dengan menyisipkan
5. informasi yang ingin disampaikan di dalamnya);
6. multimedia (video,VCD, DVD);
7. website;
8. ruang pamer atau pusat informasi; dan/atau
9. pertemuan terbukadengan masyarakat/kelompok masyarakat
d. Waktu
Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan persiapan diselesaikan paling


lama 1 (satu) bulan
2. Pengumpulan
data & Aspirasi Masyarakat
Informasi Data
(kuisioner, FGD,
wawancara)
Primer
Observasi lapangan

Peta Rupa Bumi (1:20.000)


Data citra satelit
Peta Dasar
Peta Kelautan
Peta Batas Adminstrasi
Pengumpulan
Data Peta DAS
Data Spasial Peta properti di atas/bawah
(Peta ) laut

Peta destinasi pariwisata

Peta tematik Peta Rawan Bencana


Data
Sekunder Peta Perubahan iklim
Kependudukan
Peta kawasan obyek vital
Pengumpulan Data dan
Ekonomi Peta jaringan infrastruktur
Infomasi (paling lama 2 bulan ) Data
pendukung Peta lokasi industi
Penggunaan
keruangan
lahan

Kondisi Fisik
Alam
Data & Informasi Pendukung Keruangan
PENGGUNAAN KONDISI FISIK
KEPENDUDUKAN EKONOMI
LAHAN ALAM

-Intensitas
Pemanfaatan bangunan
-Jumlah penduduk -Informasi pertanahan -Klimatologi (curah
-Kepadatan (kepemilikan,pemanfaa hujan, angin,
penduduk -PDRB tan,penguasa) temperatur kurun
-Pertumbuhan -Investasi -Sebaran transaksi waktu 30 tahun)
tanah
Penduduk -Matrik I-O/IRIO -benatang alam
-Harga tanah
-Tingkat migrasi -Nilai perdagangan -Informasi pasar (segala ruang bawah
-Kualitas peduduk -Logistik Perkotaan properti,trend properti, tanah, air,
-Kemiskinan industri konstruksi permukaan, bawah
perkotaan -Profil bngunan laut)
bersejarah
-Izin pemanfaatan
ruang eksisting
3. Pengolahan & a. Analisis 1
Analaisis Data Data
karakteristik umum fisik a) daya dukung dan daya Analisis mitigasi perubahan
wilayah (letak geografis, tampung lingkungan hidup iklim, terutama menghitung
morfologi wilayah, & serta optimasi pemanfaatan kontribusi perkotaan dalam
sebagainya); ruang wilayah kota, baik penurunan emisi karbon,
kawasan yang benilai ruang darat, ruang laut, baik dari renewable energy,
ekologis & sejarah budaya ruang udara termasuk ruang efisiensi energi, bangunan
tinggi; di dalam bumi; dan infrastruktur hijau,
Wilayah Perkotaan

Lingkungan Hidup
2. Analisis Kondisi

Perubahan Iklim
1. Analisis Fisik

3. Analisis Mitigasi
b) perkiraan mengenai potensi carbon storage, dll.
kawasan rawan bencana
alam dampak dan risiko
lingkungan hidup;
kawasan rentan perubahan
iklim c) kinerja layanan/jasa
ekosistem;
kawasan yang masih
memiliki potensi ekonomi d) efisiensi pemanfaatan
dan lestari sumber daya alam;
sumberdaya alam untuk e) tingkat ketahanan dan
industri ekstraktif; potensi keanekaragaman
hayati; dan
kemampuan lahan dan
kesesuaian lahan untuk f) analisis risiko bencana,
pemanfaatan bangunan serta kerentanan dan
gedung kapasitas adaptasi terhadap
perubahan iklim
a. Analisis 2
Data
a) proyeksi jumlah, distribusi, dan a) potensi dan keunggulan ekonomi
kepadatan penduduk pada jangka wilayah Untuk menentukan basis
waktu perencanaan; ekonomi wilayah atau keunggulan
b) pola migrasi, serta mobilitas lainnya dapat menggunakan metode
non-permanen pada jangka waktu analisis antara lain analisis I-O/IRIO,
4. Analisis Sosial

5. Analisis ekonomi
wilayah

6. Analisis kepemilikan
Kependudukan

dan penguasaan tanah


perencanaan; indeks aglomerasi, analisis sistem
logistik perkotaan, analisis daya tarik
c) kualitas sumberdaya manusia, investasi, analisis highest dan best
antara lain ketenagakerjaan, uses property, analisis potensi ekonomi
tingkat pendidikan, kesehatan, digital, analisis kelayakan industri,
kesejahteraan; dan/atau metode analisis lainnya.
d) kondisi sosial masyarakat kota, b) pertumbuhan ekonomi wilayah
meliputi analisis segregasi sosial, pada jangka waktu perencanaan;
analisis tingkat kemiskinan, Untuk menghitung pertumbuhan
analisis kekumuhan, analisis ekonomi wilayah dapat menggunakan
kelayakhunian, analisis struktur teknik perhitungan antara lain cara
penduduk dari pendapatan, tahunan, rata-rata tiap tahun, dan/atau
analisis kohesifitas sosial, analisis compounding factor dan/atau metode
keberadaan komunitas warga, analisis lainnya.
analisis pola konsumsi
masyarakat, dll; dan c) struktur ekonomi dan
pergeserannya; Untuk menganalisis
e) kondisi sosial dan budaya, pergeseran struktur ekonomi wilayah
antara lain: kebiasaan/adat dapat menggunakan metode analisis
istiadat, kearifan lokal, shift-share dan/atau metode analisis
keagamaan. lainnya.
a. Analisis 3
Data
Analisis bentuk dan struktur Analisis prasarana dan Analisis kedudukan dan
kota serta arah sarana wilayah, antara peran kota dalam wilayah
pengembangannya dalam lain, transportasi, yang lebih luas, meliputi:
kurun waktu perencanana, telekomunikasi, energi,
termasuk identifikasi sistem a) kedudukan dan peran
sumber daya air, kota dalam sistem
pusat-pusat permukiman pendidikan, kesehatan, perkotaan nasional;
(sistem perkotaan) yang
peribadatan, olahraga,

9. Analisis Kedudukan
Sarana Wilayah
7. Analisis Bentuk
dan Struktur Kota

8. Analisis Prasarana &

& Peran Kota


didasarkan pada hasil b) kedudukan dan peran
identifikasi sebaran daerah dan prasarana dan sarana
fungsional lainnya. kota dalam rencana tata
perkotaan(functional urban ruang kawasan
area) yang ada di wilayah metropolitan (bila masuk
kota. dalam kawasan
metropolitan);
Analisis ini juga dilengkapi
dengan analisis interaksi c) kedudukan dan peran
antarpusat-pusat kota dalam sistem
permukiman atau jangkauan perekonomian nasional;
pelayanan yang ada dan
diwilayah kota.
d) kedudukan dan peran
Analisis ini dapat dilakukan kota dalam sistem
dengan menggunakan perekonomian provinsi
metode analisis antara lain
skala gutman, skalogram,
indeks sentralitas,
sociogram, christaller, rank
size rule, zipfs rank-size
distribution (tata jenjang
kotakota),indeks keutamaan,
dan/atau metode analisis
lainnya.
a. Analisis 4
Data
Analisis kemampuan keuangan
pembangunan daerah,
sekurangkurangnya meliputi:
Keuangan Pembangunan
10. Analisis Kemampuan

Daerah

a) sumber penerimaan daerah


dan alokasi pembiayaan
pembangunan;
b) prediksi peningkatan
kemampuan keuangan
pembangunan daerah

Pengolahan dan analisis data akan menjadi dasar bagi perumusan tujuan,
kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota, serta rencana struktur
ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis kota, arahan
pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
kota.
b. Hasil pengolahan
dan analisis data

1. isu strategis pengembangan wilayah kota;


2. daya dukung dan daya tampung ruang kota;
3. potensi dan masalah penataan ruang wilayah kota;
4. peluang dan tantangan penataan ruang wilayah kota;
5. bentuk struktur kota dan kecenderungan pengembangan dan
6. kesesuaian kebijakan pengembangan kota; dan
7. perkiraan kebutuhan pengembangan wilayah kota yang meliputi
pengembangan struktur ruang, seperti sistem perkotaan dan sistem
prasarana, serta pengembangan pola ruang yang sesuai dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan potensi
yang dimiliki, mengelola peluang yang ada, serta dapat mengantisipasi
tantangan pembangunan ke depan.
c. Waktu
Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan persiapan diselesaikan paling


lama 4 (empat) bulan setelah kegiatan pengumpulan data
dan informasi.
3. Penyusunan &
Pembahasan
Raperda
a. Kegiatan
Penyusunan Naskah Akademis Raperda RTRW Kota

Penyusunan raperda tentang RTRW kota yang


merupakan proses penuangan materi teknis
RTRW kota ke dalam pasal-pasal dengan
Kegiatan Penyusunan mengikuti kaidah penyusunan peraturan
perundang-undangan

pembahasan raperda tentang RTRW kota yang


melibatkan seluruh pemangku kepentingan
termasuk pemerintah kota yang berbatasan.
b. Hasil Penyusunan
& Pembahasan
Raperda
1. naskah akademik raperda tentang RTRW kota;
2. naskah raperda tentang RTRW kota; dan
3. berita acara pembahasan terutama berita acara dengan kota yang
berbatasan.
c. Kegiataan
Pelaksanaan
Melibatkan masyarakat dalam bentuk pengajuan usulan, keberatan, dan sanggahan
terhadap rancangan RTRW kota dan naskah Raperda RTRW kota, melalui:
1) media massa (televisi, radio, surat kabar, majalah);
2) website resmi lembaga pemerintah yang berkewenangan menyusun RTRW kota;
3) surat terbuka di media massa;
4) kelompok kerja (working group/public advisory group); dan/atau
5) diskusi/temu warga (public hearings/meetings), konsultasi publik, workshops, FGD,
charrettes, seminar, konferensi, dan panel
d. Waktu
Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan persiapan diselesaikan paling


lama 2 (dua) bulan setelah kegiatan penyusunan konsep
RTRW kota.
PROSEDUR PENYUSUNAN RTRW KOTA
4. Penyusunan
Konsep RTRW Kota
Penyusunan Konsep RTRW : Hasilnya Penyusunan Konsep RTRW :
-Penyusunan rencana (rumusan 1. Konsep rencana beserta tujuan, kebjakan
strategi, struktur ruang, pola ruang, arahan
tujuan,kebijakan, strategi) pemanfaatan ruang
-Pemilihan konsep rencana 2. Album peta 1:25.000 (peta wilayah
perencanaan, penggunaan lahan, rencan
-Perumusan rencana & pembahasan struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan
antarsektor kawasan strategis )

Penyusunan Konsep
RTRW Kota

Melibatkan masyarakat secara aktif Diselesaikan Paling Lama 6


dan bersifat dialog (konsultasi publik,
FGD, Workshop,seminar) Bulan
Muatan RTRW Kota
Tujuan, Kebijakan dan Tujuan

1. Muatan RTRW
Strategi Penataan Ruang
Kebijakan
Wilayah Kota
Strategi

Rencana Struktur Ruang


Pusat Pelayanan
Wilayah Kota Sistem Jaringan Prasarana

Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung


Wilayah Kota
Kawasan Budidaya

Kaw. Strategis Ekonomi


RTRW Penetapan Kawasan Kaw. Strategis Sosial budaya
Strategis Wilayah
Kaw. Strategis SDA/teknologi
Kota
tinggi
Kaw. Strategis Daya Dukung
LH
Kaw. Strategis Strategis
lainnya
Arahan Pemanfaatan Perwujudan Rencana Struktur
Ruang Ruang
Wilayah Kota Perwujudan Rencana Pola
Ruang
Perwujudan Kawasan
Strategis Kota
Ketentuan Peraturan Zonasi
Ketentuan Pengendalian Ketentuan Perizinan
Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Pemberian Insentif
Ketentuan Pemberian
Disinsentif
Ketentuan Sanksi
Rencana struktur ruang
wilayah kota
Rencana pola ruang wilayah kota dirumuskan
dengan kriteria:

1. berdasarkan pada strategi penataan ruang wilayah kota;


2. mempertimbangkan alokasi ruang wilayah kota dalam rangka
mendukung kegiatan sosial ekonomi dan pelestarian lingkungan;
3. mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup wilayah kota;
4. mengacu rencana pola ruang nasional (RTRW nasional dan
rencana rincinya), rencana pola ruang provinsi dan rencana
rincinya, serta memperhatikan rencana pola ruang wilayah
kabupaten/kota yang berbatasan;
5. dapat ditransformasikan ke dalam penyusunan indikasi program
utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh)
tahun;
6. mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Rencana Pola Ruang Wilayah
Kota
Kawasan strategis kota ditetapkan
dengan kriteria:
1. Mendukung tujuan penataan ruang wilayah 8. Dapat berhimpitan dengan kawasan
kota; strategis nasional; dan/atau kawasan
2. Tidak bertentangan dengan kebijakan dan strategis provinsi, namun harus memiliki
strategi penataan ruang wilayah kota; kepentingan/kekhususan yang berbeda
serta harus ada pembagian kewenangan
3. Berdasarkan nilai strategis dari aspek antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi provinsi, dan pemerintah daerah
penanganan kawasan; kabupaten/kota yang jelas;
4. Kesepakatan para pemangku kepentingan 9. mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah
berdasarkan kebijakan terhadap tingkat dan kemampuan pemerintah daerah kota
kestrategisan kawasan yang akan untuk bekerja sama dengan badan usaha
ditetapkan di wilayah kota; dan/atau masyarakat;
5. Berdasarkan daya dukung dan daya 10. mengacu pada peraturan perundang-
tampung lingkungan hidup wilayah kota; undangan
6. Memperhatikan faktor-faktor di dalam 11. dapat merupakan kawasan yang memiliki
tatanan ruang wilayah kota yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan
kekhususan; ekonomi , sosial budaya, daya guna SDA/
7. Menyebutkan dan memperhatikan Teknologi Tinggi, fungsi daya dukung
kawasan strategis nasional dan provinsi lingkungan hidup, dan strategis lain
yang ada di kota 12. mengikuti ketentuan pemetaan kawasan
strategis kota
Kawasan Strategis Kota
Format Penyajian
2. Format
Penyajian
Konsep RTRW kota disajikan dalam dokumen sebagai berikut:
a. Materi Teknis RTRW kota yang terdiri atas:
1. Buku Data dan Analisis yang dilengkapi peta-peta;
2. Buku Rencana yang disajikan dalam format A4; dan
3. Album Peta yang disajikan dengan tingkat ketelitian skala minimal 1:25.000
dalam format A1 yang dilengkapi dengan data peta digital yang memenuhi
ketentuan sistem informasi geografis (GIS) yang dikeluarkan oleh lembaga
yang berwenang.
b. Naskah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRW
kota, yang terdiri atas:
1. Raperda, merupakan rumusan pasal per pasal dari buku rencana
sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dan disajikan dalam format
A4; dan
2. lampiran yang terdiri atas peta rencana struktur ruang, peta rencana pola
ruang, dan peta penetapan kawasan-kawasan strategis kota yang disajikan
dalam format A3, serta tabel indikasi program utama.
RTRW kota berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.
Peninjauan kembali RTRW kota dapat dilakukan kurang dari 5 (lima)
tahun jika:
a. terjadi perubahan kebijakan dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan
ruang wilayah; dan
b. terjadi dinamika internal yang mempengaruhi pemanfaatan ruang secara
mendasar antara lain berkaitan dengan bencana alam skala besar dan
pemekaran wilayah yang ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan.
Peninjauan kembali dan revisi RTRW kota dilakukan bukan untuk
pemutihan terhadap penyimpangan pemanfaatan ruang

Anda mungkin juga menyukai