Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRATIKUM FOTOGRAMETRI

ACARA I
PENGENALAN PRODUK FOTOGRAMETRI

Nama: Tiara Auraria

NIM: 17331081

Dosen Pengampu: Dr. Ernawati, M.Si


Vinia Anasfisia, S.Si., M.Sc

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
ACARA I
PENGENALAN PRODUK FOTOGRAMETRI

I. TUJUAN
Adapun tujuan praktikum acara I ini adalah sebagai berikut.
1. Melatih mengenali keterangan tepi dan fungsi dari foto udara
II. ALAT DAN BAHAN
1. Penggaris
2. Alat tulis
3. Kertas HVS
4. Foto udara daerah Yogyakarta, Banggai, dan Pacitan
5. Lembar kerja modul praktikum Fotogrametri
III. DASAR TEORI
Fotogrametri adalah ilmu atau seni dalam memperoleh pengukuran-pengukuran
yang dapat dipercaya dengan menggunakan foto Dengan perkembangan yang pesat,
maka pada tahun 1979 oleh ASP fotogrametri dinyatakan atau didefinisikan sebagai
berikut: Fotogrametri adalah seni, ilmu dan teknologi dalam pemperoleh
informasi yang terpercaya mengenai obyek-obyek dan lingkungan fisis, melalui
proses perekaman, pengukuran dan penafsiran citra fotografik dan pola-pola energi
elektromagnetik yang bercahaya dan gejala lainnya.
Perkembangan fotogrametri
Perkembangan fotogrametri berkembang pesat, semakin pesat setelah
ditemukannya pesawat udara pada tahun 1902 oleh Wright Brothers. Pada perang
dunia pertama foto udara dimanfaatkan untuk kegiatan pengintaian medan lawan.
Pekerjaan pemetaan dengan memanfaatkan fotogrametri ini kemudian juga
berkembang sangat pesat pada periode antara perang dunia pertama dan perang dunia
kedua, serta keterlibatan didalam kegiatan fotogrametri pada periode ini dilakukan
pula oleh berbagai instansi swasta dan badan pemerintah di Amerika Serikat dan
Eropa.
Perkembangan pemanfaatan fotogrametri lebih lanjut akibat adanya pemetaan
yang dilakukan secara besar-besaran selama perang dunia pertama dan kedua, adalah
semakin berkembang pula peralatan dan tehnik didalam fotogrametri. Kegiatan
pemetaan dengan fotogrametri yang selama perang secara keseluruhan digunakan
untuk kepentingan pengintaian medan lawan, kemudian terjadi peningkatan pekerjaan
intarpretasi foto udara digunakan untuk kepentingan yang lebih luas. Kegiatan
pemetaan secara fotogrametris yaitu menggunakan foto udara yang dilakukan selama
puluhan tahun menyebabkan semakin berkembang pula peralatan dan tehnik dalam
pemetaan, diikuti dengan perkembangan fotogrametri yang akurat dan efisien, serta
sangat menguntungkan didalam bidang pemetaan. Fotogrametri dapat dimanfaatkan
untuk kegitan pemetan yang memerlukan ketelitian tinggi, sehingga perkembangan
selanjutnya sebagian besar pemetaan topografi dan juga pemetaan persil dilakukan
dengan menggunakan fotogrametri.
Pada prinsipnya pemetaan cara fotogrametri sangat cocok untuk luasan yang
besar (bila dibandingkan dengan cara terestris atau langsung pengukuran di
lapangan). Namun teknologi pemotretan udara dapat bervariasi dari luasan kecil/
terbatas sampai luasan sangat besar (bila memakai data citra satelit). Pada kawasan
yang sangat rawan ( remote areas ) dapat dilakukan pengambilan data topografi
secara pemotretan udara dengan panduan navigasi (pemakaian alat GPS).
Perkembangan pemotretan udara dewasa ini telah pesat dengan pemakaian sarana
navigasi GPS (global Positioning System) atau lebih dikenal pemotretan 8.
IV. LANGKAH KERJA
1. membaca keterangan tepi pada foto udara. mulai dari waktu pemotreatan, tinggi
terbang, panjang fokus.
2. menguraikan fungsi dari keterangan tepi pada foto udara
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anasfisia,Vinia. 2011. Laporan Praktikum Fotogrametri. Program Studi
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Purwanto, taufik Hery. 2002. Pedoman Pratikum Fotogrametri dasar. Program Studi
Penginderaan jauh dari Sistem Informasi Geografi. UGM
Anasfisia, Vinia dan ernawati. 2019. Modul Pratikum Fotogrametri. Program Studi
Teknologi Penginderaan Jauh. UNP
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai