Anda di halaman 1dari 19

SIMULASI DRONE

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :
Nama : Zakky Nurshidiq
NIM : 117200019
Plug : 5

TEKNIK GEOMATIKA
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

BAB I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, teknologi pun juga ikut berkembang
pesat. Perkembangan teknologi dalam fotogrametri dapat dilihat dengan
pengambilan foto yang menggunakan pesawat terbang atau helikopter. Dan
juga fotogrametri yang tidak standar untuk pembuatan peta tematik saat ini
sudah banyak yang menggunakan drone. Drone adalah wahana yang
dilengkapi sistem pengendali terbang melalui gelombang, navigasi presisi
(Ground Positioning System (GPS)), dan elektronik kontrol penerbangan
sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang (autopilot). Drone ini
memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor
yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global.
Keuntungan penggunaan drone yaitu mampu mengefisienkan waktu karena
dapat memiliki citra suatu wilayah kapan pun kita mau tidak tergantung waktu
seperti citra satelit waktu perekamannya yang sudah diatur (proide ulang
perekaman daerah yang sama) (dikutip dari Andrew, 2020).
Pemotretan fotogrametri yang digunakan untuk pembuatan peta Digital
Elevation Model (DEM) atau peta topografi, penggunaan drone dengan
menggunakan kamera masih belum banyak dimanfaatkan secara luas. Yang
lazim digunakan dalam pemetaan adalah drone yang dilengkapi dengan
LIDAR (Light Detection and Ranging) maupun TLS (Terrestrial Laser
Scanning). Teknik yang digunakan dalam pembuatan peta DEM dengan
menggunakan kamera drone ini dinamakan photogrammetry (Rock, dkk.,
2011; Sze, dkk., 2015 dikutip dari Samuel & Banata, 2016).
Dengan banyaknya manfaat dari penggunaan drone, maka
mahasiswa/praktikan ditugaskan untuk melakukan praktikum simulasi drone.
Dengan adanya praktikum tersebut, diharapkan mahasiswa/praktikan bisa
memahami dan mahir dalam pemotretan foto udara menggunakan drone. Yang
nantinya akan bermanfaat untuk praktikum selanjutnya atau saat di dunia
pekerjaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu foto udara?
2. Apa itu teknologi drone untuk pemetaan?
3. Bagaimana cara menentukan jalur terbang?
4. Bagaimana cara mengambil foto yang bertampal (forward lap & side lap)
dengan kamera ponsel sebagai simulasi drone?
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

1.3. Tujuan Penelitian


1. Praktikan mengetahui apa itu Foto Udara.
2. Praktikan mengetahui tentang teknologi drone untuk pemetaan.
3. Praktikan mengetahui bagaimana cara menentukan jalur terbang.
4. Praktikan mengetahui cara mengambil foto yang bertampal (forward lap &
side lap) dengan kamera ponsel sebagai simulasi drone.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Foto Udara

Foto udara merupakan gambar sebagian permukaan bumi yang diperoleh


dari pemotretan menggunakan kamera yang dipasang pada pesawat udara
atau wahana lain pada ketinggian tertentu yang menunjukan gambaran yang
sesuai dengan kenampakan sebagian permukaan bumi pada waktu diadakan
pemotretan, sehingga objek yang nampak pada foto udara mempunyai letak
dan kenampakan yang mirip dengan keadaan di lapangan. Pada Foto Udara
ukuran standart umumnya dilengkapi dengan 8 tanda fidusial ( Fiducial
Mark) dan informasi tepi yang menunjukan informasi tentang daerah yang
dipotret, tingkat kedataran pesawat, waktu perekaman, ketinggian pesawat,
dan jenis kamera dan panjang fokus kamera yang digunakan, jalur terbang,
nomor foto, serta informasi lain yang menunjukan lokasi, dan institusi yang
melakukan pemotretan.

Secara umum, ada 3 jenis teknik foto udara yang digolongkan


berdasarkan sudut kamera, ketiga jenis ini memiliki kelemahan dan
kelebihannya sendiri, adapun sudut sudut tersebut adalah sebagai berikut ;

1. Vertical photography: sampai kemiringan ±3°


2. Tilted Photography: > ±3° kurang dari ±30°
3. Oblique photography: antara 35° sampai 55°

2.2 Drone
Dalam fotogrametri drone merupakan sebuah pesawat tanpa awak yang
dikendalikan dari jarah jauh oleh auto pilot atau mampu mengendalikan
dirinya sendiri dan menggunakan hukum aerodinamika untuk menganggkat
diri sendiri agar bisa melakukan penerbangan. UAV atau drone memiliki
kemampuan melakukan pelacakan posisi dan arah dari sensor yang dapat
diterapkan dalam sistem kordinat global dan koordinat lokal (Eisenbeiss,
2009 dalam Utomo, 2017).

UAV atau drone memiliki keunggulan dibandingkan dengan citra satelit


antara lain dapat dioperasikan relatif cepat dan berulang, mampu terbang
rendah sehingga menghasilkan citra resolusi tinggi, biaya lebih rendah,
aplikasi yang beragam, dan tanpa menggunakan pilot, sedangkan citra satelit
waktu perekamannya sudah ditetapkan, adanya gangguan awan, dan
gangguan-gangguan lain saat perekaman (Shofiyanti, 2011). Menurut Zaco, et
al, (2014) dalam Utomo (2017) penggunaan drone akan menghasilkan
gambaran kenampakan bumi dengan resolusi spasial tinggi dan tidak
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

terkendala awan, sehingga proses pengumpulan datanya menjadi lebih


mudah.
2.3 Jalur Terbang
Jalur terbang merupakan kunci keberhasilan misi pemotretan udara.
Penentuan jalur terbang mempertimbangkan efektivitas terbang wahana
dalam menghadapi arah dan kecepatan angin yang dipadukan dengan
berbagai parameter terbang, seperti tinggi terbang, besar tampalan foto udara,
dan jarak tempuh wahana. Arah terbang disesuaikan dengan arah datang
angin dan jarak tempuh maksimum pesawat. Sebagai contoh arah datang
angin adalah pada azimuth 30º SE sehingga diupayakan agar jalur terbang
tegak lurus dengan arah angin. Pertimbangan yang digunakan adalah angin
yang datang dari depan (head wind) akan menambah beban motor, sedangkan
angin yang datang dari belakang (tail wind) akan mendorong wahana
sehingga rawan terbang terlalu cepat. Oleh karena itu, angin diupayakan dari
arah samping (cross wind). Dan juga selain mempertimbangkan angin, arah
jalur terbang dan jarak tempuh juga harus dipertimbangkan juga. (Suharyadi
& Nurteisa, 2016)
2.4 Overlap
Dalam fotogrametri, Foto udara yang diterapkan menggunakan 2 tipe
overlap, yaitu Forward lap dan Side lap.
Forward lap adalah kemampuan kamera dalam melakukan potret yang
overlap kedepan pada saat satu kali terbang di jalur track terbang yang sama,
direkomendasikan adalah 60% untuk area yang memiliki topografi yang
relative datar. Serta untuk area yang relatif curam menggunakan overlap 70%
- 90%.
Side lap merupakan overlap kesamping diantara 2 garis track penerbangan
yang disebut dengan spasi. Nilai khas yang diperlukan untuk proses
fotogrametri adalah 30% - 60%, tetapi disarankan menggunakan sedikitnya
50% dari sisi yang terambil.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Gambar 2.1 Forward Lap dan Side Lap


(Sumber: https://liupurnomo.com/foto-udara-dalam-pemetaan-menggunakan-
drone/)
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

BAB III
Metodologi Penelitian
3.1.Lokasi
Praktikum simulasi drone yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2021
ini dilaksanakan di kampus 2 UPN “VETERAN” Yogyakarta.

Gambar 3.1 Lokasi Praktikum (Kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta.


(Sumber: Dokumen Pribadi)

3.2. Alat dan Bahan


1. Kamera Hp
2. Objek Pemotreatan (Miniatur kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta)
3. Spidol
4. Penggaris
5. Laptop
6. Mouse

3.3. Langkah Kerja


Berikut ini merupakan proses yang dilakukan pada saat praktikum
simulasi drone:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum simulasi
drone. Yaitu handphone, penggaris, dan objek foto serta alat bantunya
untuk menstabilkan posisi handphone saat pemotretan.
2. Membuat rencana jalur terbang dengan penggaris dan spidol. Cakupan
area objek yang di potret memiliki luasan 912 m2 dengan ketinggian
pemotretan 20 cm. Pada rencana jalur terbang yang digunakan terdapat 3
jalur dengan masing-masing jalur berjumlah 10 foto.
3. Kemudian mulai memotret di jalur pertama dari arah utara ke selatan. Saat
melakukan pemotretran tersebut harus terdapat forward lap (bertampal).
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Pada praktikum kali ini praktikan mengambil forward lap sekitar 75% -
80%.
4. Setelah sampai diujung jalur pertama dan sudah selesai pemotretan di jalur
pertama, maka selanjutnya Handphone di putar balik kan menghadap ke
barat tepat di jalur kedua.
5. Pastikan saat Handphone di posisi jalur ke-2, hasil atau posisi fotonya juga
terdapat side lap sebesar sekitar 70%
6. Selanjutnya selesaikan pemotretan di jalur ke dua seperti langkah
pemotretan di jalur pertama dengan tetap memperhatikan forward lap dan
side lap.
7. Setelah sampai diujung jalur kedua dan sudah selesai pemotretan di jalur
ke dua, maka selanjutnya Handphone di putar balik kan menghadap ke
timur tepat di jalur ketiga.
8. Selanjutnya terapkan langkah yang sama dengan langkah 6 dan 7 hingga
selesai pemotretan di jalur ke tiga.

\
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, praktikan mendapat hasil sebagai


berikut:

1. Hasil pemotretan praktikum simulasi drone dengan menggunakan objek


pemotretan miniatur Kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta.

Gambar 4.1 Hasil pemotretan praktikum simulasi drone.


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Gambar 4.2 Hasil pemotretan praktikum simulasi drone.


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Gambar 4.3 Hasil pemotretan praktikum simulasi drone.


(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 4.4 Hasil pemotretan praktikum simulasi drone.


(Sumber: Dokumen Pribadi)
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

4.1 Pembahasan

Pada praktikum simulasi drone, objek yang digunakan adalah miniatur


Kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta yang terdapat di Kampus 2 UPN
Veteran Yogyakarta.

Teknologi drone pada fotogrameri adalah sebuah pesawat tanpa awak


yang dikendalikan dari jarak jauh oleh auto pilot atau secara manual
menggunakan hukum aerodinamika untuk menganggkat diri sendiri agar dapat
melakukan penerbangan. UAV atau drone memiliki kemampuan untuk
melakukan pelacakan posisi dan arah dari sensor yang dapat diterapkan
kedalam sistem kordinat global maupun koordinat lokal.
Dalam fotgrametri standar, penentuan jalur terbang mempertimbangkan
efektivitas terbang wahana dalam menghadapi arah dan kecepatan angin yang
dipadukan dengan berbagai parameter terbang, seperti tinggi terbang, besar
tampalan foto udara, dan jarak tempuh wahana. Arah terbang disesuaikan
dengan arah datang angin dan jarak tempuh maksimum pesawat. Dan juga
selain mempertimbangkan angin, arah jalur terbang dan jarak tempuh juga
harus dipertimbangkan juga.
Foto udara merupakan gambar sebagai permukaan bumi yang diperoleh
dari kamera yang dipasang pada pesawat udara atau wahana lain pada
ketinggian tertentu yang menunjukan gambaran yang sesuai dengan
kenampakan sebagian permukaan bumi.
Untuk melakukan simulasi drone digunakan kamera HP dengan manusia
sebagai seolah olah pengganti drone. Diawali dengan menentukan objek yang
memiliki beda tinggi yang akan difoto, kemudian membuat jalur penerbangan,
lalu melakukan pemotretan sesuai dengan jalur yang akan dibuat. Hasil foto
juga harus bertampalan sesuai dengan ketentuan foto udara.
Overlap adalah daerah pertampalan antara foto-foto yang berurutan pada
suatu jalur terbang maupun pada beda jalur terbang dengan kata lain foto akan
bertumpukan dengan foto sebelumnya. Overlap dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Forward lap adalah kemampuan kamera dalam melakukan potret yang
overlap pada saat satu kali terbang di jalur track terbang yang sama.
2. Side lap merupakan overlap diantara 2 garis track penerbangan yang
disebut dengan spasi.

Hasil fotogrametri yang baik adalah hasil yang memiliki nilai pertampalan
yang tinggi, dari segi Overlap maupun Sidelap.

Pada praktikum simulasi drone kali ini objek yang harus dipakai adalah
objek yang memiliki beda tinggi signifikan, karena ini sebagai perwujudan atau
simulasi saat kedepannya benar-benar melakukan pemetaan pada area topografi
yang bervariasi elevasinya.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Cakupan area yang dilakukan pemotretan adalah panjang 62 cm, lebar 50


cm, dan tinggi pemotretan 31 cm.

Dengan cakupan area tersebut, maka praktikan membuat jalur


penerbangannya sebanyak tiga jalur dengan forward lap sekitar 75% - 80% dan
side lap sekitar 70%. Dari akuisisi pengambilan datanya dengan cara tersebut
maka diperoleh dua belas foto di setiap jalurnya.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum simulasi drone yang dilakukan pada tanggal 29 September
2021 mahasiswa/praktikan mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya
sebagai berikut ini:
Pertama, mahasiswa/praktikan menegtahui dan memahami tentang foto
udara. Foto udara merupakan sebuah gambar dari sebagian permukaan bumi
yang diperoleh dari kamera yang dipasang pada pesawat udara atau wahana
lain pada ketinggian tertentu yang menunjukan gambaran yang sesuai dengan
kenampakan sebagian permukaan bumi pada waktu diadakan pemotretan,
sehingga obyek yang nampak pada foto udara mempunyai letak dan
kenampakan yang mirip dengan keadaan di lapangan.
Kedua, mahasiwa/praktikan mengetahui dan memahami teknologi drone
yang digunakan untuk pemetaan. Dalam fotogrametri drone merupakan
pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarah jauh oleh auto pilot atau
mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menggunakan hukum
aerodinamika untuk menganggkat diri sendiri agar bisa melakukan
penerbangan. UAV atau drone memiliki kemampuan melakukan pelacakan
posisi dan arah dari sensor yang dapat diterapkan dalam sistem kordinat
global dan koordinat lokal (Eisenbeiss, 2009 dalam Utomo, 2017).

Ketiga, mahasiwa/pratikan menegtahui dan memahami cara menentukan


jalur terbang. Jalur terbang merupakan kunci keberhasilan misi pemotretan
udara. Penentuan jalur terbang mempertimbangkan efektivitas terbang
wahana dalam menghadapi arah dan kecepatan angin yang dipadukan dengan
berbagai parameter terbang, seperti tinggi terbang, besar tampalan foto udara,
dan jarak tempuh wahana.
Keempat, mahasiswa/praktikan menegtahui dan memahami cara
mengambil foto yang bertampal (forward lap & side lap) dengan kamera
ponsel sebagai simulasi drone. Forward lap adalah kemampuan kamera
dalam melakukan potret yang overlap kedepan pada saat satu kali terbang di
jalur track terbang yang sama, direkomendasikan adalah 60% untuk area yang
memiliki topografi yang relative datar. Serta untuk area yang relatif curam
menggunakan overlap 70% - 90%.
Side lap merupakan overlap kesamping diantara 2 garis track penerbangan
yang disebut dengan spasi. Nilai khas yang diperlukan untuk proses
fotogrametri adalah 30% - 60%, tetapi disarankan menggunakan sedikitnya
50% dari sisi yang terambil.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Dari uraian diatas, dapat kita lihat bahwa penggunaan drone dalam
pemotretan foto udara sanagt penting. Oleh karena itu, diharapkan
mahasiwa/praktikan bisa memahami, mengetahui, dan menguasai pemotretan
dengan drone sesaui SOP yang ada. Sehingga mahasiwa/praktikan bisa
menerapkannya pada praktikum selanjutnya dan pada dunia pekerjaan

5.2 Penutup
Demikian laporan ini sebagai rangkaian praktikum yang telah dilakukan di
Kampus 2 UPN “VETERAN” Yogyakarta. Melalui praktikum “Simulasi
Drone” ini membuat praktikan mampu memahami bagaimana cara mengambil
foto yang Overlap dengan menggunakan kamera Hp.
Dalam pembuatan laporan tentunya masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya selaku praktikan memohon maaf atas kekurangan yang
terdapat dalam penulisan laporan/materi dan hasil praktikum saya, untuk itu
saya juga sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi penyempurnaan laporan selanjutnya.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Daftar Pustaka
Sutanto, S.J, & Ridwan, B.W. 2016. TEKNOLOGI DRONE UNTUK
PEMBUATAN PETA KONTUR: STUDI KASUS PADA KAWASAN P3SON
HAMBALANG. (Diakses pada 03 Oktober 2021)

Liu Purnomo, 2018, Foto Udara dalam Pemetaan Menggunakan Drone,


https://liupurnomo.com/foto-udara-dalam-pemetaan-menggunakandrone/.
(Diakses pada 03 Oktober 2021)
Suharyadi, S., & Nurteisa, Y. T. 2016. Teknologi Pesawat Tanpa Awak
untuk Pemetaan Skala Detail Rencana Jaringan Pipa Sanitasi Komunal bagi
Masyarakat Dusun Kepek 1, Kepek, Wonosari, Gunungkidul. Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat.
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

LAMPIRAN 1
HASIL PEMOTRETAN
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022

Gambar 4.1 – 4.4. Hasil pemotretan praktikum simulasi drone.


(Sumber: Dokumen Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai