Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam geologi ada beberapa cabang yang akan di pelajari salah satunya

pemetan topografi. Pemetaan topografi merupakan ilmu yang mempelajari

pengukuran, perhitungan, dan penggambaran permukaan bumi dengan metode

tertentu, didalam ilmu pemetaan topografi dikenal denga peta topografi yaitu

peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi dengan Laut ditandai

skala tertentu, kontur, dan derajat yang dituangkan dalam media bidang datar.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pengambilan data secara efektif

dan efisien adalah dengan menggunakan Drone yang biasa disebut pesawat

tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle (UAV)). Drone adalah wahana yang

dilengkapi sistem pengendali terbang melalui gelombang, navigasi presisi

(Ground Positioning System (GPS)), dan elektronik kontrol penerbangan

sehingga mampu terbang sesuai perencanaan terbang (autopilot), Drone ini

memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor

yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global. Dengan

Drone sendiri mengefisienkan waktu karena dapat memiliki citra suatu wilayah

kapan pun kita mau tIdak tergantung waktu seperti citra satelit waktu

perekamannya yang sudah diatur (proide ulang perekaman daerah yang sama).

Oleh karena itu, untuk menambah wawan para praktikan maka diadakah

praktikum pengenalan AUV/Drone sebagai salah satu acara pada mata kuliah

pemetaan topografi.
1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari praktikum acara pengenalan Photogrametri mengunakan

drone adalah agar peserta dapat mengetahui jenis-jenis drone dan fungsinya dalam

dunia pemetaan foto udara. Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah.

1. Peserta dapat mengetahui jenis-jenis drone yang dapat digunakan untuk

pemetaan udara.

2. Peserta dapat mengetahui cara penerbangan drone yang baik dan benar.

3. Peserta dapat mengetahui aplikasi android/ios yang mendukung pengoperasian

penerbangan drone.

4. Peserta dapat mengetahui pengambilan foto udara yang baik dan benar.

5. Peserta dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pemetaan foto udara

menggunakan drone.

1.3 Waktu dan Lokasi Praktikum

Praktikum Pemetaan Topografi acara enam Pengenalan Fotogrametri

Menggunakan Pesawat Tanpa Awak UAV dan Drone dilaksanakan pada hari Sabtu,

12 November 2022 dimulai pada pukul 07.00 WITA sampai selesai dengan keadaan

cuaca Terang dan Hujan dan bertempat di Bukit Samata, Kecamatan Samata,

Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

1.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum kali ini yaitu:

1. 1 unit Drone
2. Baling-baling

3. Battery

4. Remote Control

5. Charge Battery

6. Charge Remote Control

7. SD Card (mini)

8. Smartphone/Cristalsky

9. Charger Smartphone

10. Laptop

11. Software DJI GO 4

12. Software Pix4dcapture

13. Tas Phamton

14. Windmeter

15. Dokumen

1.5 Prosedur Praktikum

1.5.1 Cara Menerbangkan Drone

Dalam pengoprasian Drone beberapa hal yang perlu dipastikan yaitu drone

dalam keadaan hidup dan sudah dikalibrasi kemudian pesawat drone telah terkoneksi

dengan remote control dan aplikasi pada android/ios.

1. Menyalakan Mesin

Untuk menyalakan mesin,anda dapat menarik kedua tuas kemudian ke dalam

atau keluar secara bersamaan.

2. Mematikan Mesin
Untuk mematikan mesin,anda cukup menarik dan menahan tuas gas ke bawah

1.5.2 Cara Pengoperasian Drone

Adapun cara pengeoprasian Drone:

1. Pasang baterai pada drone

2. Klink button power dua kali sampai bunyi

3. Nyalakan remote klik dua kali, kali kedua tahan selama tiga detik

4. Untuk menaikan drone klik dua kali button dengan cepat

5. Sebelum pasang gimbal matikan terlebih dahulu biar listrik tidak mengalir

6. Buka penutup gimbal, pasang gimbal, lihat garis putih dan pasangkan gimbal

7. Pasangkan baling-balingnya sesuai warna

8. Setelah dipasang kunci propeller pada motor hingga pas

9. Aktifkan drone dan remote kontrol

1.5.3 Teknik Pengoperasian Drone

1. Baca guideline/buku petunjuk drone yang anda gunakan

2. Pahami lokasi/area terbang

3. Lakukan prosedur standar sebelum pengeoprasian (kalibrasi kompas, GPS,

pahami spesifikasi drone)

4. Usahakan sebisa mungkin drone masih tetap terjangkauan pandangan mata

5. Hindari zona larangan terbang

6. Utamakan keselamatan masyarakat dari pilot (pengguna)

Dengan menggunakan drone, pekerjaan survei udara dengan tujuan pemetaan

dan fotogrametri dapat dilakukan secara lebih mudah, murah, serta cepat. Drone
yang dapat terbang rendah akan menghasilkan resolusi peta citra yang tinggi (GSD

hingga 5 cm/pixel), serta bentuknya yang ringkas membuatnya mudah diterbangkan

dimana saja.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Aplikasi Pemetaan Drone

Pix4Dcapture adalah aplikasi untuk merencanakan misi yang bisa didapatkan

secara gratis. Aplikasi ini bisa dipakai di Android dan iOS. Pix4Dcapture sangat

mudah digunakan, interface nya lebih sederhana, sehingga membingungkan.

Walaupun gratis, aplikasi ini bisa digunakan untuk kegiatan professional.

Drone ini bisa menjawab hampir semua kebutuhan surveyor, beberapa tipe misi

yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Aplikasi dan pilihan


jalur terbang pada Pix4capture

Pix4Dcapture menyediakan 5 (lima) pilihan misi terbang yaitu Polygon

mission, Grid 2D, Double Grid 3D, Circular mission dan Free flight mission. Untuk
pemetaan dengan output peta 2D disarankan menggunakan Polygon mission, Grid

20, sedangkan untuk pemetaan 3 dimensi disarankan menggunakan Double Grid 3D

dikombinasikan Circular mission.

3.1.2 Cara Menerbangkan Drone

Adapun tata caranya adalah sebagai berikut.

1. Nyalakan Drone (Lampu Drone akan berkedip), lalu nyalakan

transmitter/remot (Akan terdengar suara “Tit”).

2. Menghubungkan Drone dan Transmitter dengan cara mengaraahkan Joy Stick

kiri ke atas lalu ke bawah sehingga lampu Drone akan berhenti berkedip.

3. Pastikan Trimming diposisi 0 semua.

4. Nyalakan Propeller (Baling-baling), caranya adalah nyalakan Joy Stick ke

atas (utara) dan ke bawah (selatan) dan dengarkan apakah adar suara

mencurigakan misalnya dari gear atau rotor.

5. Kalibasi giro, giro adalah usaha Drone agar tidak miring dan terjatuh ketika

terkena angin, jadi tetap stabil. Cara kalibrasi Drone adalah dengan menarik

kedua joy stick ke arah pojok kanan bawah secara bersamaan atau bisa juga ke

arah pojok kiri bawah secara bersamaan, maka akan ditandai dengan lampu

Drone yang berkedip-kedip.

6. Gunaan mode penerbangan low jika anda masih pemula, agar sensitivitas

transmitter tidak terlalu tinggi.

7. Terbangkan Drone dengan mengarahkan joy stick kiri ke atas lalu arahkan joy

stick kanan ke depan.


8. Biarkan melayang stabil (overing) terlebih dahulu dan rasakan kondisi angin,

kestabilan, dan berat.

9. Testing maju dulu, overing lagi tahan di sana, baru kembali mundur, tahan

lagi.

10. Bisa tes melakukan flip dengan jarak ketinggian Drone dari permukaan adalah

3 meter agar aman tidak terbentur.

3.1.3 Cara Mendaratkan Drone

Adapun tata caranya adalah sebagai berikut.

1. Posisikaan Drone tidak terlalu dekat dengan pilot.

2. Tentukan tempat landing yang datar, lalu arahkan joy stick kiri ke arah bawah

secara perlahan.

3. Untuk menghentikan baling-baling caranya adalah dengan menahan joy stick

kiri ke arah bawah sekitar 3 detik.

4. Jika anda sudah ahli bisa menggunakan cara dekatkan Drone ke arah anda

secara perlahan, lalu pegang kaki Drone (tangkap) dan arahkan joy stick kiri

ke bawah.

Foto 3.1 Foto Udara Praktikum Acara VI


Foto 3.1 Foto Udara Kenampakan Bukit

Foto 3.3 Kenampakan Bukit Menggunakan Google Earth

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pembahasan Hasil Foto Udara

Pada gambar 3.2 merupakan hasil foto udara menggunakan Drone DJI Inspire

1 di area Bukit Samata tepatnya di depan Kampus Universitas Negeri Alauddin,

Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada 12 November 2022 lalu. Ada beberapa

gambar atau foto udara yang dihasilkan dari ketinggian kurang lebih 150 mdpl. Dari

foto udara tersebut dapat dilihat bahwa ada foto yang memiliki daerah terjal, ada juga

foto yang landai serta ada juga foto yang jika dilihat memiliki permukaan datar.
3.2.2 Manfaat Drone Dalam Dunia Pemetaan dan Pekerjaan

Dengan kecanggihan yang dimiliki oleh drone, membuat drone banyak

dimanfaatkan dalam berbagai bidang:

1. Manfaat Drone dalam Pemetaan

a. Pemetaan Bencana

Data hasil pengolahan Drone seperti DEM (DSM dan DTM) dan ortofoto

dapat bermanfaat untuk berbagai bidang aplikasi, salah satunya dalam bidang

kebencanaan. Dalam bidang kebencanaan sendiri, penggunaan Drone tidak

hanya bermanfaat pada saat setelah bencana (tanggap darurat, rehabilitas dan

rekonstruksi) tetapi juga pada saat pra bencana (mitigasi). Berikut ini disajikan

beberapa contoh aplikasi pemetaan berbasis Drone dalam penanganan bencana,

dengan lokasi studi di sekitar Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang pada bulan

September 2018 mengalami bencana Gempabumi, Tsunami dan Likulfaksi.

b. Pemetaan Kerusakan Bangunan/Pemukiman

Salah satu kemanfaatan utama data ortofoto dari survel UAV adalah untuk

pemetaan kerusakan infrastruktur dan permukiman pasca bencana. Kebutuhan

data dan informasi jumlah rumah rusak adalah salah satu data dasar (baseline

data) yang dapat bermanfaat dalam kegiatan tanggap darurat dan rehabilitasi

rekonstruksi. Ketersediaan Ortofoto dapat mempercepat proses pendataan


rumah rusak/hilang/roboh, terlebih apabila dilengkapi dengan ketersediaan

citra satelit/ortofoto kondisi sebelum bencana.

c. Pemetaan Area Longsor Jalan

Untuk studi kasus bencana tanah longsor/gerakan tanah, ortofoto hasil

UAV dapat dimanfaatkan untuk pemetaan area terdampak longsor, bidang

longsor, dan infrastruktur terdampak longsor. Sementara hasil DTM dan DSM

dapat digunakan untuk memperkirakan antara lain volume material longsor,

estimasi volume galian dan timbunan (cut and fill).

2. Riset atau eksplorasi lapangan

Banyak penelitian atau riset yang membutuhkan bantuan Drone dalam

memantau berbagai obyek. Sebuah tim ilmuwan yang bekerja di Indonesia pernah

menggunakan Drone untuk memperlajari gerak-gerik serta perilaku orangutan

Sumatera dari atas puncak pohon. Dengan Drone, biaya yang digunakan lebih murah

serta para ilmuwan bisa lebih mudah dalam memantau dari jarak tertentu. Selain itu

para orangutan juga menjadi tidak terganggu dengan keberadaan Drone. Di Ottawa,

Kanada, Drone juga dimanfaatkan untuk mengusir sekumpulan angsa liar di

sepanjang pantai di Petrie Island. Hal ini bertujuan untuk menurunkan jumlah

populasi angsa liar karena dianggap sudah terlalu mengganggu lingkungan sekitar.

3. Bidang Militer

Dalam bidang militer, UAV atau pesawat tanpa awak memiliki kegunaan,

diantaranya :

a. Pesawat penyerang kamp-kamp musuh


b. Pesawat pengintai atau mata-mata

c. Pesawat kamikaze (untuk ditabrakkan ke musuh)

d. Pesawat patroli perbatasan UAV atau pesawat tanpa awak dapat digunakan

untuk menyerang kamp-kamp musuh karena ada UAV yang mampu

membawa berbagai roket dan rudal, selain itu dapat mengurangi kerugian

dibanding menggunakan pesawat konvensional ataupun helikopter.

4. Bidang Sipil

Dalam bidang sipil, biasanya pesawat tanpa awak atau UAV ini digunakan

untuk:

a. Melihat Luas lahan dan kontur yang ada sehingga memudahkan dalam

perencanaan pembangunan lahan tersebut

b. Membantu pemerintah dalam membuat tata kota yang lebih teratur.

c. Mengetahui luas lahan yang terbakar dalam kebakaran hutan

d. Menciptakan peta tambang 3 dimensi yang telah digarap dalam bidang

pertambangan

5. Bidang Ilmu Pengetahuan

Dalam bidang ilmu pengetahuan, UAV atau pesawat tanpa awak ini dapat

digunakan untuk:

a. Media untuk mempelajari aerodinamika dan penerapannya

b. Untuk pemetaan 7

c. Penelitian atmosfir

d. Penyebaran benih

e. Pengamatan vitigasi daerah kritis yang sulit


f. Pengawasan bencana

g. Membuat hujan buatan

3.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Drone

1. Kelebihan

Dengan kecanggihan yang dimiliki, drone memiliki banyak kelebihan, seperti:

a. Bentuknya yang kecil dan mudah dibuat.

b. Harga lebih ekonomis atau biayanya lebih murah

c. Sebagai pesawat penyerang, pengintai atau mata-mata, dapat digunakan

sebagai patroli perbatasan

d. Melihat luas lahan dan kontur, ini memudahkan perencanaan pembangunan

lahan

e. Memantau luas lahan dan kebakaran hutan, membuat peta tambang bidang

pertambanganPemantauan dan pengawasan lalu lintas

f. Sistem navigasi dengan kamera yang canggih

g. Bersifat portable sehingga bisa digunakan dimanapun berada

h. Tidak memerlukan pilot untuk menerbangkan pesawat tersebut

2. Kekurangan

Dengan kelebihan yang dimiliki drone, tentunya drone juga memiliki

kekurangan. Adapun kekurangan drone, seperti:

a. Bila dilakukan di tempat umum dapat mengganggu penerbangan pesawat

komersial dan militer

b. Ada oknum yang menyalahgunakan sehingga terjadi hal yang kurang baik

c. Harganya mahal dan waktu untuk pengamatan tidak lama


d. Bahan bakar sedikit

e. Rawan rusak apabila digunakan di atas lautan karena bentuknya yang kecil

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari laporan ini, yaitu:

1. Meski model drone sangat banyak namun kita bisa melakukan klasifikasi

menjadi dua yaitu fixed wing dan multi-rotor. Berdasarkan bentuk,drone dibagi

menjadi dua jenis, drone dengan sayap disebut Fixed Wing, sementara drone tanpa

sayap yang terbang menggunakan baling-baling disebut multi-rotor.

2. Adapun cara penerbangan drone yang baik dan benar, yaitu:

a. Nyalakan Drone

b. Menghubungkan Drone dan Transmitter.

c. Pastikan Trimming diposisi 0 semua.

d. Nyalakan Propeller (Baling-baling).

e. Kalibasi giro.

f. Gunakan mode penerbangan low.

g. Terbangkan Drone.

h. Biarkan melayang stabil (overing) terlebih dahulu dan rasakan kondisi

angin, kestabilan, dan berat.

3. Pix4Dcapture adalah aplikasi untuk merencanakan misi yang bisa didapatkan

secara gratis. Aplikasi ini bisa dipakai di Android dan iOS. Pix4Dcapture sangat

mudah digunakan, interface nya lebih sederhana, sehingga membingungkan.


4. Pengambilan foto udara yang baik dan benar dapat menggunakan metode

fotogrametri. Dalam metode fotogrametri dibagi menjadi tiga jenis cara

pengambilan foto udara, yaitu:

a. Foto udara tegak (vertical photograph), adalah foto udara hasil pemotretan

dimana sumbu kamera sejajar dengan garis arah gaya berat. Jika sumbu

kamera pada saat pemotretan dalam posisi tegak, maka bidang negatif foto

sejajar dengan permukaan tanah.

b. Foto udara miring (low oblique photograph), merupakan foto udara hasil

pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan garis arah

gaya berat.

c. Foto udara sangat miring (high oblique photograph), adalah foto udara

hasil pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan garis

arah gaya berat, sedemikian rupa sehingga horison tampak pada foto ini.

5. Ada dua jenis utama model drone untuk pemetaan, yang dikenal sebagai multi

rotor dan fixed wing. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan Drone Multi Rotor

1) Lincah.

2) Kemampuan manuver.

3) Pilihan tepat bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.

4) Portabilitas.

5) Mudah dipelajari & digunakan.

6) Kapasitas muatan yang lebih besar.

7) Akurasi.
Kelemahan terbesar drone multi-rotor adalah kecepatan dan ketahanannya

yang terbatas. Ini membuat multi rotor tidak layak untuk memetakan area skala

yang lebih besar yang membutuhkan pemantauan dengan daya tahan lama,

seperti jalan dan jaringan pipa.

1) Jangkauan lebih sempit.

2) Tidak stabil dalam kondisi berangin.

b. Kelebihan Drone Fixed Wing

1) Stabilitas yang baik.

2) Jangkauan yang lebih luas.

3) Penerbangan linier.

c. Kekurangan Fixed Wing

1) Tidak ramah di kantong.

2) Tidak mudah dibawa-bawa.

3) Kurang efisien untuk pemetaan di area yang tumpang tindih.

4.2 Saran

4.2.1 Saran Laboratorium

Adapun saran untuk laboratorium antara lain :

1. Penambahan alat praktikum agar mempercepat durasi praktikum

2. Pemeliharaan alat lebih diperhatikan lagi

3. Mempunyai ruangan sendiri agar tidak perlu mencari kelas kosong


DAFTAR PUSTAKA

Bahar, E. (2015). Drone. KAJIAN UMUM TENTANG PESAWAT NIR-AWAK

(DRONE), 1-19.

Dwi, A. (1-5). Jenis Drone . 11 Jenis Drone yang Mungkin Belum Anda Ketahui.

Muhammad Basyumi, Y. B. (2021, Februari). Sejarah Drone. (P. &. USU Press Art

Design, Penyunt.) Mengenal Drone Dalam Sistem nformasi Georafis dan

Aplikasinya Dalam Penelitian Kehutanan, 2.

Noor, F. (2020). Historiografi drone: Dari militer hingga sinema. Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia, 4, 185-205.

Prayudha, B. (2018). defenisi dan Jenis Jenis Drone. POTENSI PEMANFAATAN

DRONE, 153, 44-52.

Utomo, B. (2017, Desember). DRONE UNTUK PERCEPATAN PEMETAAN

BIDANG. Media Komunikasi Geografis, 18, 146-155.

Anda mungkin juga menyukai