PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi
permukaan bumi beserta objek-objek yang ada di atasnya. Ilmu ukur tanah masuk
bumi untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan
dan penentuan posisi relative suatu daerah. Alat yang sering digunakan dalam
Theodolit adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut,
baik sudut vertikal maupun sudut horizontal. Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya
alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
dengan sudut vertical adalah sudut yang diukur pada skala tegak lurus.
Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang diukur pada skala mendatar yang
dibentuk oleh dua titik pada polygon, sudut yang terbaca merupakan nilai dimana
Adapun maksud dari praktikum acara III theodolite adalah agar praktikan dapat
membuat peta topografi berupa peta kontur pada poligon tertutup dengan
telah diukur.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di
baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya
alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
1983).
Dengan alat ukur sudut (teodolit) kita dapat mengukur sudut-arah ke dua titik atau
lebih dan sudut curaman terhadap bidang yang horizontal pada titik pembacaan.
Akan terdapat pada tiap-tiap titik suatu sudut horizontal dan suatu sudut vertical
(Frick,1984).
Gambar 2.1 Pengukuran dengan alat sudut ukur
Pada gambar 2.1 titik O menjadi titik pembacaan. Dari titik itu kita membidik
titik P1, P2dan P3. Garis sumbu kedua dengan teropong teodolit berada pada
bidang yang horizontal yang melalui titik O. Kemudian dapat kita mengukur
sudut-arahnya antara titik P1 dan titik P2 sebesar α 1-2 dan antara titik P2dan titik
P3 sebesar α2-3. Sebagai sudut vertikal kita tentukan kecuraman antara garis
bidik dan bidang yang horizontal. Karena garis-garis bidik ke titik Pl dan titik p2
diretakkan seberah atas bidang yang horizontal, maka sudut vertikal β1 dan β2
menjadi positif. Garis bidik ke titik P3 berada di sebelah bawah bidang yang
horizontal, maka sudut vertikal β3 menjadi negatif. O-P1, O-P2, dan O-P3,
menjadi proyeksi horizontal dari jarak O-P1, O-P2, dan O-P3 yang sebenarnya.
Jikalau kita mengetahui ukuran jarak yang sebenarnya, maka dengan bantuan nilai
sudut vertikal dapat kita tentukan ukuran horizontal O-P1 dan perbedaan
tingginya P1-P1', yang menjadi sama dengan beda tinggi O dan P1 dsb. Pada
penyipat ruang karena perlengkapan lainnya seperti pelat statif, teropong dsb.
juga harus sesuai dengan lingkaran berskala itu. Tuntutan atas ketelitian
pada pengukuran sudut. Karena itu alat-alat ukur sudut berbeda juga. Supaya kita
dapat menilai tuntutan itu dengan baik, dan sekaligus menambah pengertian
pengukuran sudut. Pada daerah yang luas (wilayah, pulau) kita memerlukan
sebagai dasar suatu jaringan dengan titik-titik tertentu dengan membuat kerangka
topografis yang teliti sekali. Dasarnya menjadi triangulasi dan dengan membuat
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat
untuk keperluan lain. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah
mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat
adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan
alat untuk meninjau dan merencanakan kerja untuk mengukur tempat yang tak
dapat dijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam
the horisontal atau trunnion poros, dan poros vertikal. Jika teleskop menunjuk ke
benda yang diinginkan, sudut masing-masing poros ini bisa diukur dengan
ketepatan yang sangat teliti, biasanya atas skala “arcseconds”. "Transit" mulai
sudut dan bacaan jarak, dengan mengubah skrup penggerak halus, maka bacaan
pada lensa obyektif akan semakin jelas sehingga dapat mengurangi kesalahan.
Beberapa alat transit dapat membaca sudut secara langsung ke tiga puluh
roman seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang,
dikembangkan dan lebih mudah dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan
ketelitian pembacaan sudutnya lebih akurat dan teliti, tetapi transit masih
digunakan sebagai alat untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak begitu
luas. Beberapa transit tidak dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, alat
alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut
mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.
Teodolit merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan
matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut
vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit,
canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini
berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat
alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya
bagian atas alat theodolite, maka disebut electronic distance measurers (edm),
namun bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau
horizontal.
5. Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada
kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.
horizontal
teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci
12. Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna
13. Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat
14. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat
Theodolite.
15. Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat
unting.
18. Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara
Alhidade horizontal.
vertikal.
26. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat
skala lingkaran. Lingkaran ini berputar vertica teropong dan dilindungi oleh
alhidade vertical.
Pengoperasian Theodolite
9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat
ukur tersebut
kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi
12. . Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
13. Periksalah kembali ketetapan nilai indeks pada sistem skala lingkaran dengan
melakuykan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong.
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala
tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II
Syarat pertama harus dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis),
sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan
pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan
luar biasa.