Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 2
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................... 2
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................... 2

BAB II.............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
2.1 PERALATAN UTAMA.............................................................................................................. 3
2.1.1 THEODOLITE.............................................................................................................. 3
2.1.2 WATERPASS................................................................................................................. 8
2.2 PERALATAN BANTU.............................................................................................................. 11

BAB III............................................................................................................................................. 13
PENUTUP........................................................................................................................................ 13
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................... 13
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena, berkat limpahan dan
Rahmat-Nya, penyusun laporan Ilmu Ukur Tanah 2023 mampu menyelesaikan laporan Ilmu Ukur
Tanah ini guna mengetahui sebagai pembelajaran dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur
Tanah.

Ilmu Ukur Tanah merupakan salah satu mata kuliah yang sangat berguna dalam bidang Teknik
Sipil, khususnya dalam bidang pengerjaan pemetaan situasi, menentukan garis-garis atau jalur-jalur
dan kemiringan-kemiringan konstruksi pada pekerjaan Teknik Sipil. Untuk itu mata kuliah Ilmu Ukur
Tanah sangat berguna untuk dipelajari dan dipraktekan pada lapangan.

Penulis menyadari bahwa laporan Ilmu Ukur Tanah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan makalah Ilmu Ukur
Tanah yang lebih baik dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.

Limboto, 15 september 2023

Penyusun:

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah

Secara umum Ilmu Ukur Tanah adalah Ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran yang
diperlukan untuk menyatakan kedudukan dipermukaan bumi.Ilmu Ukur Tanah merupakan bagian
dari ilmu yang dinamakan ilmu geodesi.

Ilmu geodesi mempunyai dua maksud,yaitu:

 Maksud ilmiah : Menentukan permukaan bumi


 Maksud praktis : Membuat bayangan dari Sebagian besar atau kecil
Permukaan bumi yang dinamakan peta.

Ilmu Ukur Tanah itu sendiri terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu:

 Geodasi rendah, yang disebut Plane Surveying


 Geodasi tinggi, yang disebut Geodetical surveying

Dalam hal yang dapat kita pelajari adalah ilmu geodesi dengan maksud praktis. Jadi ilmu geodesi
yang kita pelajari adalah peta. Artinya bagaima melakukan pengukuran diatas permukaan bumi yang
mempunyai bentuk yang tidak beraturan karena adanya perbedaan ketinggian tempat antara satu
dengan yang lainnya. Penempatan lokasi yang ada secra tepat dan sistematis termasuk dari bagian
dari geodesi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah, yaitu:

1. apa saja peralatan ilmu ukur tanah?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peralatan Utama


Peralatan utama yang digunakan dalam ilmu ukur tanah adalah theodolite dan waterpass.

2.1.1 Theodolite

Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Didalam theodolite sudut yang dapat di baca sampai pada satuan second
(detik).

Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolite sering


digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan, situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolite juga bisa berubah fungsinya bisa seperti pesawat penyipat datar bila sudut verticalnya
dibuat 90 derajat.

Dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat dibidikkan ke segala arah.
Didalam pekerjaan bangunan Gedung, theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku-
siku pada perencanaan/pekerjaan pondasi, theodolite juga dapat digunakan untuk mungukur
ketingian suatu bangunan bertingkat

A. Bagian Alat-alat beserta fungsinya theodolite


Fungsi dari bagian- bagian yang terdapat pada pesawat theodolite adalah sebagai berikut:

1. Teropong, berfungsi untuk membidik objek pengukuran pada pengukuran polygon


maupun situasi (membidik rambu/jalan).
2. Visier, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat bidikan objek.
3. Klem teropong, berfungsi untuk mengunci teropong terhadap sumbu II (terkunci pada
arah vertical).
4. Alat pelindung lingkaran vertical, berfungsi untuk melindungi skala vertical.
5. Sekrup pengatur focus teropong, berfungsi untuk memperjelas objek yang dibidik.
6. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang pada lensa
( benang atas, benang Tengah, benang bawah).
7. Lensa okuler (pengamat), berpungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati
bacaan benang ( pada rambu ukur )
8. Dudukan lampu, berfungsi untuk menempatkan lampu apabila sinar matahari kurang
terang (cuaca gelap).
9. Sekrup penggerak halus vartikal, berfungsi menempatkan bacaan benang pada obyek
(rambu) secara halus.
10. Reflektor, berfungsi untuk memantulkan Cahaya menuju mikroskop bacaan sudut vertical
dan horizontal (pada theodolite digital bagian ini tidak ada).
11. Klem aldehyde horizontal, berfungsi untuk mengunci perputaran teropong arah
horizontal.
12. Ring pinggiran horizontal, merupakan skala sudut datar sehingga dapat di baca bacaan
sudut datar, dapt juga di gunakan untuk menempatkan posisi sudut 00’’00’00’’.
13. Klem sumbuh repetisi, berfungsi untuk mengunci ring piringan horizontal sehinga ring
pinggiran horizontal tidak mengikuti perputaran teropong arah horizontal ( jika inggin
langsung di dapat sudut azimuth, maka ring ini di kunci setelah pesawat di arahkan ke
utara Kompas, kemudian klem aldehyde horizotal dibuka ).
14. Nipo kotak, berfungsi mengetahui posisi pesawat benar-benar datar ( sumbu I vertical).
15. Sekrop A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak dan nivo tabung agar sumbuh I
vertical.
16. Plat dasar theodolite, berfungsi untuk tempat landasan pesawat theodolite sehingga
posisinya stabil .
17. Tropong obyektif, berfungsi untuk menangkap obyek yang di bidik sehingga bisa dibaca
pada lensa okuler.
18. Mikrometer, berfungsi sebagai skup penunjuk skala pembacaan sudut horizontal dan
vertical pada bacaaan menit dan detik (00’’00’’), setelah teropong di klem atau dikunci
daana rah pesawat sudah tepat pada obyek.
19. Sekrup pengatur ketajaman sudut, berfungsi untuk memperjelas pembagain skala
lingkaran tegak dan datar. Pada theodolite digital bagian ini tidak ada, karena bacaan
sudut terdapat pada layer yang letaknya pada sisi luar pesawat.
20. Mikroskop bacaan lingkaran vertical dan horizontal, berfungsi untuk membaca skala
sudut tegak dan datar ( pada theodolite digital bagian ini tidak ada)
21. Centering optic, berfungsi untuk mengecek kedudukan pesawat agar berada tepat di atas
patok.
22. Dudukan Kompas, berfungsi untuk menempatkan Kompas.
23. Sekrop pengatur pokus centering optic, berfungsi untuk mengatur centering optic
sehingga sumbuh I (pesawat) tepat di atas patok.
24. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat benar benar datar.
25. Sekrup pengerak halus aldehyde horizontal, berfungsi mengererakan pesawat arah
horizontal secara halus setelah klem aldehyde horizontal di kunci.
26. Sekrup penggerak halus ring piringan horizontal.

b. Macam/jenis theodolite
Macam theodolite berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:
1. Theodolite reiterasi (theodolite sumbu Tunggal)
Dalam theodolite ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga
bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolite yang di maksud adalah
theodolite type T0 (wild) dan type DKM-2A (kem).
2. Theodolite Repotisi
Konstraksinya kebalikan dari theodolite reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya
dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari konstruksi ini, maka
bacaan lingkaran skala mendatar 0 derajat. Dapat ditentukan kearah bidikan/target yang
dikehendaki theodo;it yang termasuk ke dalam jenis theodolite type TM 6 dan TL 60-DP
(sokkisha), TL 6-DE (Topcon), Th 5I (zeis).
3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis system susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis
dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala
lingkaran tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunakan
system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus ditransefer ke system
angka digital. Proses penghitungan secara optimis akan di tampilkan pada layer (LCD)
dalam angka decimal.
c. pengoperasian theodolite

cara kerja penyiapan alat theodolite antara lain:

1. Kedudukan sekrup mengunci perpanjangan


2. Tinggikan setinggi dada
3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
4. Buat kaki statif berbentuk segi tiga sama sisi
5. Kuatkan (injak) pegal kaki statif
6. Atur Kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7. Letakkan theodolite di tribar plat
8. Kencangkan sekrup pengunci sentring ke theodolite
9. Atur (levelkan) nifokotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak/vertical dengan
menggerakan secara beraturan sekrup pendatar/tiap tiga sisi alat ukur tersebut
10. Atur(levelkan) nifotabung sehingga suhu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup mendatar/tiap tiga sisi alat ukur tersebut
11. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekruo pengunci sentring kemudian geser ke kiri
atau ke kanan sehingga tepat pada Tengah-tengan titik ikat (BM), dilihat dari sentring optic
12. Lakukan penguncian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding
13. Periksa Kembali ketepatan nilai indeks pada system skala lingkaran dengan melakukan
pembacaan sudut biasa dan susut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalahan indeks
tersebut

d. syarat-syarat theodolite

syarat-syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk
pengukuran yang benar adalah sbb:

1. Sumbu ke satu benar-benar tegak/vertical


2. Sumbu kedua harus benar-benar mendatar
3. Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua/mendatar
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran ke Satu

2.1.2 Waterpass

Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk
mengukur beda tinggi antara titik-titik yang saling berdekatan. Beda tinggi tersebut ditentukan
dengan garis-garis vizier (sumbu terpotong) horizontal yang ditujukan ke rambu-rambu ukur vertical.

Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut dengan levelling atau
waterpassing. Penkerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tinggi suatu titik yang akan
ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu system referensi atau bidang acuan.

System referensi atau acuan yang digunakan adalah tinggi muka air laut rata- rata atau mean
sea level (MSL) atau system referensi lain yang dipilih. System referensi ini mempunyai arti sangat
penting, terutama dalam bidang keairan, misalnya: irigasi, hidrologi, dan sebagainya. Namun
demikian masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan system referensi.
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu harus selalu
mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL). Namun dapat dilakukan dengan titik-titik tetap yang
sudah ada di sekitar lokasi pengukuran. Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggannya
maupun koordinatnya (X,Y,Z) yang disebut banch mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda
yang jelas (mudah ditemukkan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau patok beton
sehingga terlindungi dari factor-faktor pengrusakan.

Manfaat penting lainnya dari pengukuran levelling ini adalah untuk kepentingan proyek-
proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah (earth work) misalnya untuk menghitung volume
galian dan timbunan. Untuk itu dikenal adanya pengukuran sifat datar profil memanjang (long
section) dan sifat datar profil melintang (cross section).

Dalam melakukan pengukuran sifat datar dikenal adanya tingkat-tingkat ketelitian sesuai
dengan tujuan proyek yang bersangkutan hal ini dikarenakan pada setiap pengukuran akan selalu
terdapat kesalahan-kesalahan. Fungsi tingkat-tingkat ketelitian tersebut adalah batas toleransi
kesalahan pengukuran yang diperbolehkan. Untuk itu perlu antisipasi kesalahan tersebut agar
didapat suatu hasil pengukuran untuk memenuhi batas toleransi yang telah ditetapkan.

A. Bagian alat-alat beserta fungsinya dari waterpass


Fungsi dari bagian-bagian yang terdapat pada pesawat waterpass adalah sebagai berikut:
1. Sekrup pengatur ketajaman diafragma (benang silang)
2. Lensa pembacaan sudut horizontal, berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas
pembacaan sudut horizontal.
3. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur kedataran pesawat (sumbu satu vertical)
4. Sekrup pengatur focus teropong, fungsinya untuk memperjelas objek yang di bidik
5. Teropong, fungsinya untuk menempatkan lensa serta peralatan yang berfungsi untuk
meneropong atau membidik objek pengukuran
6. Pelindung lensa objektif, berfungsi untuk melindungi lensa objektif dari sinar
matahari secara langsung
7. Lensa objektif, berfungsi untuk melindungi objek yang dibidik
8. Klem aldehyde horizontal, berfungsi untuk mengunci perputaran pesawat arah
horizontal.
9. Sekrup penggerak halus aldehyde horizontal, fungsinya untuk menggerakkan
pesawat arah horizontal secara halus setelah klem aldehyde horizontal dikunci agar
kedudukan benang pada pesawat tepat pada objek yang dibidik.
10. Sekrup pengatur sudut, fungsinya untuk mengatur landasan sudut datar.
11. Vizier, berfungsi sebagai alat bantu bidik kasar untuk mempercepat pembidikan
objek.
12. Plat dasar waterpass, berfungsi sebagai landasan pesawat.

B. Cara menggunakan waterpass

Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan tinggi atau perbedaan


ketinggian antara dua titik. Pengukuran waterpass adalah yang sangat penting untuk
mendapatkan data sebagai tujuan pemetaan, perencanaan atau konstruksi, hasil
pengukuran air melewati mereka digunakan untuk perencanaan jalan, kereta api,
saluran, penentuan lokasi bangunan berdasarkan elepasi tanah yang ada, perhitungan
urungan dan galian tanah, penelitian tentang saluran yang sudah ada, dan lain-lain.
Dalam pengukuran ada beberapa istilah yang sering digunakan:
1. Garis vertical adalah garis yang mengarah kepusat bumi, yang umumnya dianggap
sama dengan garis menurun
2. Bidang datar adalah bidang yang tegak lurus garis vertical pada titik apapun. Bidang
horizontal melengkungkan mengikuti bentuk permukaan laut
3. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai acuan untuk tinggi, misalnya,
permukaan laut rata-rata.
4. Elevation adalah jarak vertical (tinggi) diukur terhadap bidang datum
5. Banch mark (BM) adalah titik tetap elevasi diketahui dari datum yang digunakan
untuk mengukur pedoman elevasi daerah sekitarnya.

Prinsip kerja dari alat ukur waterpass sebenarnya sederhana yaitu dengan membuat
garis sumbu teropong horizontal. bagian yang membuat kedudukan menjadi
horizontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung
didalamnya.

2.2 Peralatan Bantu

Peralatan bantu yang selalu digunakan selama pelaksanaan pengukuran tanah:

1. Tripod (statif), berfungsi untuk menempatkan pesawat


2. Baak ukur (rambu), berfungsi sebagai obyek oleh pesawat untuk mendapatkan data-data
bacaan benang.
3. Jalan, berfungsi sebagai alat bantu memegang baak ukur.
4. Patok, berfungsi untuk memberi tanda pada titik ukur atau pada titik bantu.
5. Rol meter, berfungsi untuk mengukur jarak langsung pada pengukuran penyipat datar.
6. Meteran, berfungsi untuk mengukur tinggi pesawat.
7. Unting-unting berfungsi untuk menunjukkan arah utara Kompas.
8. Kompas, berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun terpaan
hujan.
9. Payung, berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun terpaan
hujan.
10. Alat tulis, berfungsi untuk mencatat hasil pembacaan di lapangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari isi paper di atas tentang ilmu ukur tanah, dapat disimpulkan bahwa ilmu ukur tanah ini
sangat berhubungan erat dengan permukaan bumi (topografi), maksudnya ilmu ini mempelajari
penggambaran bentuk permukaan bumi dalam suatu peta dengan segala yang ada di permukaan
bumi tersebut.

Pengukuran data penggunaan waterpass menghasilkan data untuk dihitung dan juga dapat
menghasilkan gambar data.

Anda mungkin juga menyukai