Anda di halaman 1dari 8

PERALATAN PENGAMATAN GEOFISIKA I

THEODOLITE

KELOMPOK 5
DWI ZAYYAN NURRAHMA SAFITRI (41.17.0035)
GALIH TEJA KUSUMA (41.17.0041)
JOSUA SIHOMBING (41.17.0053)
SULISTYANTO AGUNG SANTOSO (41.17.0062)
INSTRUMENTASI 3B

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


2018/2019
i
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................................................ i
Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................................................................ 1

BAB I Pendahuluan .............................................................................................................................. 2


A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ............................................................................................................................. 3
A. Pengertian Theodolit .................................................................................................................. 3
B. Jenis Theodolit ............................................................................................................................ 4
C. Bagian-bagian Theodolit ............................................................................................................. 4
D. Pengoperasian Theodolit............................................................................................................ 5
BAB III Penutup ................................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka......................................................................................................................................... 6

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan
dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah
Peralatan Pengamatan Geofisika I di Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geeofisika,
serta dengan harapan agar mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan
dengan pembelajaran ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

Tangerang, 2 Oktober 2018

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah
dengan sudut mendatar dan sudut tegak, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak
secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai
pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur
tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi,
maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat
Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-
siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu bangunan bertingkat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kegunaan dari teodolit?
2. Apa saja bagian-bagian dari teodolit?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui kegunaan theodolit.


2. Untuk mengetahui bagian bagian dari theodolit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Theodolite

Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi
tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan
sekon (detik).
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan
dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi
(Farrington 1997).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas
dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau
perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau
gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).

Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar


adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de:
Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan
kompas dan tripod.
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus
dengan penuh lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran
perangkat yang paling sering setengah lingkaran. Alidade pada
sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk
pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah
terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen
telah alidade pada vertikal setengah lingkaran dan setengah
lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan
untuk menunjukkan sudut horisontal secara langsung. Pada
akhirnya, sederhana, buka-mata alidade diganti dengan
pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan
Sisson pada 1725.
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam
instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang
terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri.
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan

3
matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila
sudut verticalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan
sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk
mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Alat ini juga dapat digunakan untuk pengukuran lintasan geofisika. Untuk membuat
lintasan ini lebih sederhana dibandingkan dengan pengukuran situasi. Dalam pengukuran
situasi pengamat bisa langsung mengukur beberapa titik dengan arah azimuth yang berbeda-
beda. Sedangkan dalam pengukuran lintasan geofisika pengamat megukur satu arah dengan
azimuth yang sama pada beberapa titik yang telah ditentukan interval jarak datarnya.

B. Jenis Theodolit

Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :

1. Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran
nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini
terdapat sekrup pengunci plat nonius
1. Theodolite Repetisi
Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini
dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup
pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.
1. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan theodolite
elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan
system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai
elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan
kemudian harus ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan
ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.

C. Bagian – Bagian Theodolit

4
Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3 bagian:
1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar
dengan tiga sekrup penyetel yang
menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat
mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi
lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu
yang dimasukkan ke dalam tabung dan
diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini
adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas
sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang
berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran
yang mempunyai jari – jari plat pada bagian
bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran
dibuat alat pembaca nonius.
Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar
atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus.
Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di
permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil
goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh
dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400
g.
3. Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua.
Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan
demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk
lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar
D. Pengoperasian Theodolit
Cara kerja penyiapan alat theodolit antara lain :
1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
2. Tinggikan setinggi dada
3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan.
4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif
6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
7. Letakkan theodolite di tribar plat
8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite
9. Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser
kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering
optic.

5
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
13.Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan
pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalahan index tersebut.

BAB III
PENUTUP

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan
dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar
berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi
(Farrington 1997).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas
dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau
perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau
gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan
sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk
mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.

DAFTAR PUSTAKA
http://sylvesterunila.blogspot.com/2012/11/theodolit.html

Anda mungkin juga menyukai