Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI DAN GEOGRAFIS


ACARA II
PENGGUNAAN THEODOLITE
SEBAGAI ALAT UKUR SUDUT DAN JARAK

Nama : Hesti Dwi Setya Rini


NIM : 21/474941/SV/19077
Kelas :A
Kelompok: 5 B
Co. Ass : Nur Isnaeni Agustin

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PENGELOLAAN HUTAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2022
ACARA II
PENGGUNAAN THEODOLITE
SEBAGAI ALAT UKUR SUDUT DAN JARAK

I. TUJUAN
Mengetahui dan memahami fungsi alat ukur sudut Theodolite dan
alat-alat pendukung lainnya
II. DASAR TEORI
Survey pemetaan dimanaa survey sebagai bahan acuan untuk
melihat penampakan langsung di lapangan yang mana survey memiliki
tujuan penentuan posisi sembarang bentuk yang berbeda dari
permukaan bumi, menentukan letak dari ketinggian (elevasi),
mengetahui bentuk relief permukaan tanah beserta luasnya,
menentukan panjang, arah, atau relief permukaan (Akhmad Syaripudin
(n.d)). Kemudian terdapat pemetaan yang mana bersangkutan dengan
ilmu geodesi yang mana pada maksud ilmiah ilmu geodesi berupa
menentukan bentuk permukaan bentuk bumi kemudian terdapat
maksud praktis yaitu membuat suatu bayangan yang dinamakan peta
dari sebagian besar atau sebagian kecil dari permukaan bumi. Dari
istilah dan maksut tersebut yang sering di sebut dengan suatu istilah
yaitu pemetaan (Iskandar Muda, 2008).
Theodolite merupakan salah satu alat yang sangat penting dalah
kegiatan survey dan pemetaan dengan Theodolite dapat mengukur
sudut diamana dapat menentukan titik dan memetakan suatu tempat
maupun wilayah. Theodolite alat pengukuran luas untuk menentukan
sudut yang dibentuk antara dua titik pada saat pengukuran. Titik
koordinat dalam suatu wilayah dapat diperoleh dengan bantuan
theodolite. Penggunaan theodolite memungkinkan untuk berpindah
tepat guna mendapatkan data yang akurat (Awliya,2018). Menurut Bin
Wu dan Xiaoyue, 2015 mengatakan bahwa theodolite merupakan salah
satu alat yang utama pendekatan pengukuran untuk mewujudkan
pengukuran industri yang tepat dan perakitan artefak ukuran besar di
ruang skala besar. Beberapa mengidentifikasi theodolite awal sebagai
instrumen azimuth saja, sementara yang lain menentukannya sebagai
instrumen altazimuth., alat untuk mengukur sudut mendatar hanya
disebut sederhana theodolite dan instrumen altazimuth, (Daniel, Iulian,
dan Dragos at al; 2016).
III. ALAT DAN BAHAN
1. Theodolite
2. Rambu Ukur
3. Pita Ukur
4. Statif
5. Jalon
6. Until-until
7. Alat Tulis
8. Tally Sheet
IV. CARA KERJA

1. Menyiapkan
alat

2. Mengecek alat yang


di gunakan

3. Dapatkan lokasi dengan


tingkat pandangan yang bagus

4. Mendirikan statif, Pastikan


statif benar-benar kokoh
5. Memasang
Theodolite pada statif

5. Pengambilan sudut
horizontal di 3 titik

6. Pencatatan pada
tally sheet

Adapun Cara penggunaan theodolite (Daniel, Iulian, dan Dragos at


al; 2016) :
1. Tandai titik di mana theodolite akan dipasang dengan paku
surveyor atau mempertaruhkan. Poin ini adalah dasar untuk
mengukur sudut dan jarak.
2. Siapkan tripod. Pastikan tinggi dari tripod/Statif
memungkinkan instrumen (the theodolite) setinggi mata.
yang terpusat lubang pelat pemasangan harus di atas paku
atau pasak.
3. Dorong kaki tripod ke tanah menggunakan tanda kurung di
sisi masing-masing kaki. Pasang theodolite dengan
meletakkannya di atas tripod, dan kencangkan pada
tempatnya dengan tombol pemasangan. Ukur ketinggian
antara tanah dan instrumennya. Ini akan digunakan sebagai
referensi ke stasiun lain.
4. Tingkatkan theodolite dengan menyesuaikan kaki tripod dan
menggunakan level bulls-eye. Anda dapat membuat sedikit
penyetelan dengan tombol leveling untuk melakukannya
dengan benar.
5. Sesuaikan pandangan kecil (vertical anjlok) ditemukan di
bagian bawah teodolit. Kejatuhan vertical memungkinkan
Anda untuk memastikan instrument tertinggal di atas paku
atau pancang. Menyesuaikan jatuh dengan menggunakan
tombol-tombol pada bawah.
6. Arahkan bidik di ruang lingkup utama ke titik yang akan
diukur. Menggunakan tombol pengunci di samping
theodolite agar tetap terarah pada intinya. Rekam horizontal
dan vertical sudut menggunakan ruang lingkup tampilan
yang ditemukan di sisi theodolite.

V. HASIL DAN KESIMPULAN


1. HASIL
Nama Alat Gambar
Theodolite

Rambu Ukur
Statif

Roll Meter

https://images.app.goo.gl/Rse5bH
WbAtTzJJJ57
Until-Until
Jalon

https://images.app.goo.gl/r6nrbt
TYAuDkzGYV8

2. PEMBAHASAN

Pengenalan alat kegiatan survey pemetaan dimana alat yang


dapat membantu mengukur sudut suatu titik. Theodolite
merupakan alat yang memiliki fungsi mengukur sudut vertical
(altitude) dan sudut horizontal (azimuth). Beberapa keuntungan
dalam menggunakan theodolite di bandingkan alat pengukur
lainnya Akurasi yang lebih besar, Sistem optik pembesar internal,
Pembacaan elektronik, Lingkaran horizontal bisa langsung
dinolkan atau disetel ke nilai lain, Pembacaan lingkaran horizontal
dapat dilakukan, ke kiri atau ke kanan dari nol, Pembacaan
berulang tidak diperlukan (Daniel, Iulian, dan Dragos at al; 2016).
Namun terdapat beberapa kekurangan seperti harga alat yang
sangat mahal dan harius hati hati dalam membawanya, perlua
adanya alat pendukung seperti statif, rambu ukur serta alat lainnya
yang mendukung pengukuram, kemudian saat melakukan
pengukuran di lapangan apalagi pada kondisi lahan yang miring
sangat sulit, serta saat mendirikan dan memastikan bahwa
theodolite dalam keadaan datar.
Beberapa syarat dimana theodolite dapat di operasikan:
Syarat Dinamis, syarat ini apabila alat theodolite berpindah
tempat;
- Sentering alat : Memusatkan sumbu 1 alat
sesuai dengan sumbu gravitasi bumi.
- Sumbu 1 vertikal : Menyeimbangkan nivo
kotak.
Syarat Statis, merupakan salah satu syarat yang mana
sebelum alat di gunakan;
-Sumbu 2 tegak lurus sumbu 1.
- Garis bidik tegak lurus sumbu 2.
- Kesalahan indeks vertikal = 0

Terdapat pengukuran sudut pada atheodolit yaitu sudut horizontal


(sudut mendatar) dan sudut vertical (sudut tegak) ;

- Pengukuran sudut Horizontal yang metrupakan sudut dari


potongan dua arah pada bidang normal/nivo. Pada pengukuran
sudut horizontal terdapat dua cara yaitu cara reiterasi dan cara
repetisi. Cara reitrasi atau pengukuran jurusan yang mana
menggunaka pengukuran dengan sudut biasa dan sudut luar biasa
pada sudut horizontal. Kemudian dengan cara repetisi dimana
penentuan satu sudut antara dua jurusan yang bisa dilakukan
berulang sejumlah n pengukuran sampai dengan tingkat ketelitian
yang ingin dicapai.
- Pengukuran Sudut bearing dan azimuth. Bearing merupakan sudut
yang di gunakan untuk menunjukan arah utara ataupun selatan
serah jarum jam atau sebaliknya.
- Pengukuran sudut vertical atau sudut tegak. Pada sudut vertical
terbentuk antara arah oleh proyeksi yang mendatarjurusan atau
arah tersebut, yang mana sudut vertical di ukur oleh skala lingkaran
pada posisi vertical. Pengukuran sudut vertical untuk menentukan
beda ketinggian suatu titik dengan titik lainnya.
Semakin berkembangnya zaman, tipe theodolite semakin berfariasi
dengan fungsi dan keefisiennya untuk memudahkan manusia
dalam kegiatan survey dan pemetaan. Jenis theodolite berdasarkan
ketelitiannya dimana theodolite yang paling lama adalah theodolite
Tipe-0 yang mana ketelitiannya sangan minim, kemudian di susul
dengan Tipe-1, Tipe-2, Tipe-3, dan Tipe-4 dimana sudah
meningkat dalam ketelitiannnya. Kemudian dari segi
konstruksinya terdapat tiga yaitu theodolite Reitrasi, diamana plat
lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran
nonius dan tabung sumbu pada kilap. Theodolite repetisi,pada jenis
ini terdapat pengunci lingkaran mendatar serta sekrup nonius, dan
theodolite Elektro Optis, pada theodolite ini sudah menggunakan
system sensor (Akhmad, (n.d)). Selain dari banyaknya jenis
theodolite sekarang juga dapat theodolite kamera yang mana
menurut Xiaohu Zhang a dkk, 2012 yang mana Phototheodolites
adalah alat ukur optik yang fleksibel digunakan dalam fotogrametri
terestrial dalam pembuatan peta berbagai tujuan, tetapi ada batasan
ketat pada geometric hubungan antara theodolite dan kamera yang
terpasang, theodolic kamera atau phototheodolite ini mengarah
pada kebutuhan untuk kompleks dan halus penyesuaian kamera
dan theodolite.

Gambar Theodolite

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Bagian-Bagian Theodolite :

a. Handel berfungsi untuk pegangan surveyor


b. Tempat baterai
c. Pengunci fertikal dan Penggerak halus vertikal : berfungsi
untuk mengunci sudut vertical. Kemudian penggerak halus
menggerakkan teropong secara vertikal ke arah rambu ukur
(objek) secara halus.
d. Pengarah kasar di mana untuk membidik objek secara
kasar.
e. Nivo kotak, menyetel posisi sumbu I berada pada posisi
vertical.
f. Layar monitor, menampilkan dan membaca sudut vertical
dan horizontal
g. Lensa verticalizing : berfungsi untuk melihat dan
memosisikan sumbu I berimpit dengan titik berdiri pesawat
atau titik tertentu di bumi.
h. merupakan secrup ABC dimana mengatur fokus gelembung
nivo berada di tengah.
i. merupakan secrup ABC dimana mengatur fokus gelembung
nivo berada di tengah
j. Tempat baterai
k. Pngunci horizontal dan penggerak halus horizontal
l. Plat penumpu untuk tempat penumpunya pesawat
theodolite
m. Lensa objek
n. Lensa verticalizing : berfungsi untuk melihat dan
memosisikan sumbu I berimpit dengan titik berdiri pesawat
atau titik tertentu di bumi.
o. Nivo Tabung merupakan nivo untuk menyetel posisi sumbu
II pesawat secara horizontal, dan dapat diatur dengan 3
sekrup penyama rata.
Theodolite tidak bekerja sendiri, dimana perlu adanya alat
penunjang dan pendukung yang sangat penting yang membantu
dalam pengukuran sudut maupun jarak. Alat-alat pendukung yaitu;

Rambu Ukur
Rambu ukur dimana berbentuk mistar dengan bahan
aluminium dengan panjang 3 meter hingga 5 m. rambu ukur di
gunakan untuk melihat tinggi dari ojek yang di bidik dan
memuddahkan pembacaan meter. Satuan terkecil dari rambu ukur
yakni 1 cm hingga, 1 m, atau 2m.

Gambar. a) Skala satuan rambu ukur

Sumber : Dokumentasi ribadi

Statif

Statif atau kaki tiga theodolite ini merupakan penyangga


untuk meletakan theodolite. Pada kaki tiga dapat di pendekan serta
di panjangkan pada sekrup yang terdapat di bagian kaki statif. Pada
tiga kaki di pasangkan kepala statif yang di hubungkan
mennhgunakan mur/baut, pada kepala statif untuk tempat
meletakkan theodolite dengan dan terdapat pengumci agar
theodolite tidak bergeser.
Gambar Statif

Sumber : Dokumentasi ribadi

Bagian-bagian statif

a. Tali, untuk membawa statif


b. Kepala statif
c. Kaki statif
d. Kaki statif, untuk menancapkan ke tanah
e. Tempat untuk menekan kaki statif
f. Scrup, diaman untuk memanjangkan dan memendekan kaki
statif

Roll Meter

Roll meter merupakan alatpanjang ukur jarak dengan


satuan 1 cm, 1 m dan seterusnya. Penggunaan roll meter ini untuk
mengukur jarak dari sudut satu le sudut lainnya yaitu dengan dua
kali pengulangan dalam mengukur. Misalnya jarak A ke B 5 m
kemudian dilakukan pengulangan dari B ke A di dapatkan 5,1 m,
dari kedua jarak tersebut kemudian di cari rata-ratanya.
Gambar Bagian Roll meter

Sumber :
https://images.app.goo.gl/Rse5bHWbAtTzJJJ57

Bagian-Bagian Roll Meter

a. Pegangan roll meter


b. Penarik roll meter untuk menggulung roll
c. Pengait jari
d. Skala meteran, angka-angka bacaan pada meteran

Until-Until

Until-until ini merupakan bola yang sedikit mengkerucut


dimana seperti pembert. Until-until ini biasanya di pasangkan di
tripod sebagai titik yang akan di bidik

Jalon

Jalon merupakan alat untuk membantu mengatur kelurusan


saat mengukur jarak yang mana biasanya dengan jarak yang terlalu
jauh sehingga roll meter tidak cukup maka di perlukanlah jalon
agar tetap dalam keadaan lurus
VI. KESIMPULAN

Alat ukur theodolite merupakan alat untuk melakukan pengukuran

sudut. Dalam Theodolite terdapat sudut tegak yaitu sudut vertical dan

sudut horizontal yaitu sudut datar. Theodolite tidak bekerja sendirian

maka dari itu terdapat alat-alat pendukung untuk memkasimalkan kerja

theodolite seperti roll meter alat mengukur panjang dan jara, jalon di

mana untuk membantuk mengatur kelurusan saat mengukur jarak,

statif dimana statif ini sebagai tempat serta pengangga theodolite untul-

untilmemiliki fungsi sebagai alat yang di bidik, Kemudian rambu ukur

rambu ukur ini sebagai objek bayangan serta dapat di gunakan sebagai

tinggi pbjek yang akan di bidik.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Daniel AVRAMI, Iulian BRATOSIN1, Dragos ILIE 1. 2016.


SURVEYING THEODOLITE BETWEEN PAST AND
FUTURE . Volume 4
Muda Iskandar. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 2. Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional. Melalui

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/52790085/Kelas_11_Surv

ei_dan_Pemetaan-with-cover-page-

v2.pdf?Expires=1646230892&Signature=eKHcOggsxC4HLCT

Zu866vxrcZeD0AfaKpguC3ysdm0-

~7p9h7YeSyy6bdsMZtz3eR4RXwzEljJZ342AaLKg2L-

kVD5obL~hhMH4qro86KtHuHe6XmCYb3RcxLKn~OPfzBDU
mYozR1YqMk0-

6w1fAprZoXNSAbZL2XyNGeK11tIxiD~vHHgZk81vaqwrPq

WkwftsBoxPqglkq-

MmOMMVdRGLtGkBUqivuYcxtZmSGslHNkdVL4JzfosGZz

ZGlqia-TQo1u~z9cbXnhtLVdz-

FxlK4XvGLe7pSrf9zvCEJztc1SDP3TLiKIxH8ev77W-

0sTrsfPlmvXgqFKm~67g3JLA__&Key-Pair-

Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

Syaripudin Akhmad. (n.d). Pengantar Survey Dan Pengukuran.


Melalui
http://repositori.kemdikbud.go.id/11605/1/PENGANTAR%20S
URVEY%20DAN%20PEMETAAN-1.pdf
Tribhuwana Awliya. 2018. Perbandingan Pengukuran Luas Area
Antara Theodolit Dan Global Positioning System (GPS). XXII
(3): 58-64
Wu Bin, XiaoyueSu. 2015. A novel precise guiding method for visual
guiding theodolite measurement in volume space. Pages 3969-
3973. Doi: https://doi.org/10.1016/j.ijleo.2015.07.189
Zhang Xiaohu, Zhaokun Zhu, Yun Yuan a,b, Lichun Li c, Xiangyi
Sun, Qifeng Yu, Jianliang Ou. 2012. A universal and flexible
theodolite-camera system for making accurate measurements
over large volumes. 1611-1620.
https://doi.org/10.1016/j.optlaseng.2012.05.009
VIII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai