Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

A. Nama Acara: Pengenalan Alat ukur

B. Tujuan:

Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:

1. Mengetahui mengenai Alat ukur.

2. Mampu mengetahui serta memahami bagian-bagian dari theodolit dan

waterpass.

3. Mengetahui fungsi dari setiap bagian dari theodolit dan waterpass


4. Mengetahui cara penggunaan dari theodolit dan waterpass
C. Penanggung Jawab Acara: Arga Gautama, Muh. Rifaldi Amri & Caesar Allfredo Barus

D. Tinjauan Pustaka (Teori) :

Peta adalah gambaran bentuk bumi baik pada permukaan maupun di bawah
permukaan yang diproyeksikan kedalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi
merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang peta. Mulai dari sejarah,
perkembangan, pembuatan, pengetahuan, penyimpanan, hingga pengawetan serta cara-cara
penggunaan peta. peta bukan hanya berguna dalam menentukan lokasi namun juga dalam
berbagai bidang.
Pembuatan Peta mempunyai peranan yang sangat penting di dalam kehidupan
manusia, dapat digunakan dalam proses perencanaan wilayah, alat yang membantu dalam
kegiatan penelitian, alat peraga untuk proses pembelajaran di kelas, dan sebagai media untuk
belajar secara mandiri. Adapun penggunaan yang paling utama adalah untuk mengetahui
tempat-tempat di permukaan bumi, pada proses perencanaan wilayah peta sangat diperlukan
untuk survey lapangan, sebagai alat penentu desain perencanaan, dan sebagai alat untuk
melakukan analisis secara keruangan. peta bukan semata-mata hanya karena untuk
memperoleh uang, namun juga sangat berguna bagi hidup masyarakat yang luas.
Pemetaan di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan alat ukur tanah theodolit
untuk mendapatkan titik-titik koordinat di suatu wilayah. Setiap alat ukur berpindah tempat,
sebanyak itu pula harus dilakukan pengkondisian agar didapat data yang akurat.
Faktoremosidari operator alat sangat mempengaruhi akurasi hasil pengukuran yang pada
akhirnya mempengaruhi akurasi peta yang dihasilkan. Disampingitu, waktu pengerjaan hingga
dihasilkan peta pun sangat lama.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Dalam mempelajari mengenai perpetaan, bukan hanya teori yang diperlukan, namun
praktik juga diperlukan. Namun, sebelum masuk dalam inti dari suatu praktikum perpetaan
atau pengukuran, maka terlebih dahulu kita harus mengenal alat-alat ang di butuhkan dalam
proses pengukuran. Oleh karena itu, praktikum perpetaan diadakan untuk mengetahui dan
mengenal lebih jauh mengenai alat-alat yang digunakan beserta fungsinya yang nantinya
digunakan saat praktik di lapangan.

1. Theodolite

Salah satu peralatan dalam pengukuran sudut, baik sudut vertikal maupun horisontal,
adalah teodolit. Berdasarkan konstruksi sumbu vertikal (sumbu I ), teodolit dibedakan menjadi
teodolit repetisi (sumbu ganda ), teodolit reiterasi (sumbu tunggal). Berdasarkan tingkat
ketelitiannya, teodolit dikasifikasikan menjadi: TO (tidak teliti/ ketelitian rendah : 20″ ), TI
(agak teliti : 20″-5″), T2 (teliti: V), T3 (teliti sekali: 0,1″), dan T4 (sangat teliti: 0,01″).
Berdasar ada/tidak adanya boussole / komplas, teodolit dibedakan menjadi : teodolit
boussole (teodolit kompas), teodolit offset boussole, teodolit tanpa boussole. Perbedaan
teodolit didasarkan atas sistem skala pembacaan : skala garis, skala digital ada yang sistem
tunggal dan ganda atau coincident elektronik. Berdasarkan sistem senteringnya, teodolit
dibedakan menjadi: sentering mekanis (dengan unting-unting), sentering optis, dan sentering
tongkat teleskopik.
Bagian-bagian alat ukur sudut teodolit, bagian atas : teropong, lingkaran vertikal,
sumbu horisontal/mendatar (sumbu II), klem teropong dan pengerak halus vertikal, dan nivo;
bagian tengah : kaki penyangga sumbu II alhidade horisontal, piringan horisontal, klem dan
penggerak halus limbus, nivo alhidade horisontal, mikroskop pembaca lingkaran
horisontal; bagian bawah : tribrach (tempat tumpuan sumbu 1), nivo kotak, sekrup penyetel
ABC, alat sentering (optis).
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Gambar 1.2 Theodilite


Bagian Theodolite dan Fungsinya yaitu :
1. Pembantu Visir : Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu
mengarahkan teropong ke target , untuk membantu pembidikan secara kasar.
2. Lensa Obyektif : Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek /target. Lensa positif
yang memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil
3. Klem Sumbu II : berfungsi untuk pengunci sumbu II
4. Sumbu II : Berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar
horizontal.
5. Nivo Teropong : Digunakan untuk membentuk garis bidik mendatar. Pada
kebanyakan theodolite yang baru, nivo teropong sudah tidak ada lagi.
6. Ronsel Lensa Tengah : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat
klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
7. Reflektor Sinar : berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke
mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca
8. Microskop Bacaan Lingkaran Horisontal A : berfungsi sebagai tempat pembacaan
arah horizontal.
9. Klem Horisontal : berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran
horizontal.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

10. Skrup Penggerak Halus Alhidade Horisontal : berfungsi menggerakkan teropong


arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci

11. Penggerak Halus Limbus : berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada
saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).

12. Skrup Penyetel ABC : berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna pembuatan
sumbu I vertikal.

13. Plat Dasaran / Tatakan : sebagai plat penyangga seluruh bagian alat

14. Kepala Statif : merupakan bagian dari statif. Tempat dudukan pesawat Theodolite.

15. Kaki Statif : bagian dari statif. Alat yang digunakan untuk berdirinya pesawat
Theodolite.Bagian bawahnya berbentuk lancip,berfungsi supaya kaki statif
menancap ke tanah dengan kuat agar pesawat tidak jatuh.

16. Penggantung Unting – unting : Digunakan untuk memasang tali unting-unting.

17. Baut Instrumen : Pengencang antara pesawat theodolite dan statif

18. Nivo Alhidade Horisontal : digunakan untuk membuat sumbu I vertical secara halus,
setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.

19. Skrup Koreksi Nivo Alhidade Horisontal : berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade
horizontal.

20. Mikroskop pemb. Lingkaran Horisontal B : Mikroskop yang digunakan untuk


membaca sudut lingkaran horizontal

21. Skrup Penggerak Halus Vertikal berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal
secara perlahan pada saat klem teropong dikunc.

22. Lensa Okuler : Lensa negatif sebagai lensa mata.

23. Ring Pelindung Diafragma : berfungsi sebagai pelindung diafragma

24. Mikroskop pembacaan Lingkaran Vertikal : tempat pembacaan Iingkaran vertikal.

25. Tabung Sinar : membantu menyinari Iingkaran vertical

26. Piringan Lingkaran Vertikal : Adalah piringan dari metal atau kaca tempat skala
lingkaran. Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade
vertical.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

2. WATERPASS
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Ada
banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering
dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi
kuningan, dimana alat ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal
maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan
pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur
panjang.
Caranya dengan menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek.
Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur
yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mengecek ketegakan maka bisa
dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Guna memastikan apakah bidang benar
benar rata maka gelembung harus tepat berada ditengah alat yang ada.
Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan permukaan
alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan
gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan
untuk mencek ketegakan maka dapat dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Untuk
memastikan apakah bidang benar rata maka gelembung harus benar benar berada ditengah
alat yang ada.
fungsi waterpass diantaranya adalah untuk kepentingan proyek-proyek yang
berhubungan dengan pekerjaan tanah, mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi
tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang
dihasilkan dapat datar, untuk pembuatan tanda pada kolom atau dinding sebagai acuan
pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast serta dapat digunakan
dalam pengecekan settlement bangunan dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Seperti
hanyaalat ukur pada lainnya, alat ukur ini juga terus mengalami perkembangan seiring
berjalannya waktu, baik dalam segi desain maupun spesifikasi dan fiturnya.
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Gambar 1.3 Waterpass

Keterangan gambar:
1. Lensa bidik, berfungsi untuk membidik objek.
2. Sekrup A, B, dan C, berfungsi untuk mengatur gelembung nivo agar berada di tengah
lingkaran.
3. Nivo, berfungsi untuk menentukan kedataran alat.
4. Pemutar fokus, berfungsi untuk memperjelas objek yang dibidik.
5. Cermin nivo, untuk memantulkan bayangan nivo.
6. Vizier bidikan, untuk mengarahkan arah bidikan teropong.
7. Sekrup fokus benang, untuk memfokuskan benang bidikan.
8. Sekrup penggerak horizontal, untuk menggerakkan secara halus arah bidikan
horizontal teropong.
9. Plat dasar, untuk landasan alat ke tripod.
10. Body teropong, badan teropong.
11. Rumah lensa depan, untuk tempat lensa depan.
12. Skala gerakan sudut horizontal, untuk mengetahui besar gerakan sudut horizontal.
13. Nomor seri alat, untuk identifikasi alat.

E. Alat dan Bahan:


1. Waterpass
2. Theodolite
3. Tripod
LABORATORIUM EKSPLORASI MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

4. Bak ukur
5. Kertas
6. Alat tulis

F. Langkah Kerja
1. Praktikan dijelaskan mengenai alat ukur dan fungsinya.
2. Praktikan mampu mengetahui serta memahami bagian-bagian dari
theodolite dan waterpass
3. Praktikan mengetahui fungsi dari setiap bagian dari theodolit dan waterpass.
4. Praktikan terlebih dahulu berdiri depan alat ukur dan mulai memperagakan cara
memakai theodolit dan waterpass.
5. Setelah melakukan percobaan alat ukur, praktikan membuat laporan sementara
mengenai praktikum pengenalan alat ukur.

“SELAMAT BELAJAR”

Anda mungkin juga menyukai