Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM GEOMATIKA II

PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP SEBAGAI


KERANGKA PETA DI GEDUNG PERCETAKAN
FT UNY

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Geomatika II
di Laboratorium Ukur Tanah

Mata Kuliah:

Praktikum Geomatika II

Dosen Pengampu:
Nuzurul Alifin Nur, M.Pd.

Disusun Oleh:
Lia Khusnul Khotimah
(17510134013)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan laporan Praktikum
Konstruksi Jalan dengan praktikum mengenai “Pengukuran Poligon Tertutup
sebagai Kerangka Peta di Gedung Percetakan UNY”. Penulis ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga
dapat selesai dengan baik dan tepat waktu, terutama kepada pembimbing dalam
pembuatan laporan ini, yaitu :

1. Nuzurul Alifin Nur, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Praktikum Geomatika
II, yang telah membimbing dan mendampingi dari awal hingga akhir praktik.
2. Teman-teman kelas K 2017 yang telah mengiringi perjalanan saya hingga
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan laporan
ini, namun jika masih ada kekurangan diharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
inspirasi bagi pembacanya.

Yogyakarta, 18 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................ii

Daftar Isi....................................................................................................................iii

Daftar Tabel...............................................................................................................iv

Daftar Gambar...........................................................................................................v

A. Jenis Praktikum...............................................................................1
B. Kajian Teori.....................................................................................1
C. Alat dan Bahan................................................................................5
D. Keselamatan Kerja..........................................................................8
E. Langkah Kerja.................................................................................9
F. Penyajian Data.................................................................................10
G. Pembahasan.....................................................................................12
H. Kesimpulan......................................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................14
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Hasil Praktikum...................................................................................11


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Poligon Terbuka.................................................................................................4


Gambar 2. Poligon Tertutup.................................................................................................4
Gambar 3. Theodolite...........................................................................................................5
Gambar 4. Statif....................................................................................................................6
Gambar 5. Rambu Ukur.......................................................................................................6
Gambar6. Pita Ukur atau Meteran........................................................................................7
Gambar 7. Payung................................................................................................................7
Gambar 8. Helm Proyek.......................................................................................................7
Gambar 9. Alat Tulis............................................................................................................8
Gambar 10. Sketsa di Lapangan...........................................................................................11
Gambar 11. Poligon Hasil di AutoCAD...............................................................................12
A. Jenis Praktikum
Membuat Poligon Tertutup sebagai Kerangka Peta di Gedung Percetakan
FT UNY

B. Kajian Teori
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan
dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs
tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan
menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat
dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997) Instrumen pertama lebih
seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan yang dibangun oleh
Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap
dengan kompas dan tripod.
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolite sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan
sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca
dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh
lingkaran di sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering
setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat
obyek untuk pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah
terpasang pada vertikal setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade
pada vertikal setengah lingkaran dan setengah lingkaran keseluruhan telah
terpasang sehingga dapat digunakan untuk menunjukkan sudut horisontal
secara langsung. Pada akhirnya, sederhana, buka-mata alidade diganti dengan
pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh Jonathan Sisson pada
1725. Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen
1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar
yang terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari
desain sendiri. Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan
ukur tanah, theodolite sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon,
pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
 Bagian-Bagian Utama Theodolit
1.    Teropong bidik.
Teropong bidik adalah bagian dari theodolit yang berfungsi untuk
membidik bak ukur pada jarak/kejauhan tertentu. Sebagai suatu sifat datar
ungkit, maka teropong tidak digabungkan dengan fribracch secara kaku
tetapi teropong tersebut disangga oleh suatu pancang putar ditengah-
tengahnya.
2.    Lingkaran-lingkaran horizontal dan vertikal.
Lingkaran horizontal dan verikal berfungsi untuk menentukan
pembacaan-pembacaan sudut.
3.    Tabung-tabung (nivo).
Nivo tabung utama ditempatkan diatas atau pada sisi dari teropong
yang berfungsi untuk memungkinkan tirpod ditegakkan skrup-skrup
penegak dipasangkan antara tripod dengan landasan theodolit, gerakan-
gerakan skrup kaki membuat gelembung nivo ke tengah atau bisa juga
menyetel dengan menggunakan skrup-skrup pada permukaan nivo.
Kepekaan tabung nivo tersebut sekitar 2 mm 40 detik sudut.
4.    Landasan theodolite.
Landasan theodolite adalah dasar alat ukur yang datar disekrupkan
pada tripod untuk menunjang kaki-kaki sekrup penegak.
5.    Tripod/Statif/Kaki tiga.
Kegunaaan tripod adalah untuk menunjang theodolit. Tripod bersifat
teleskopik (mampunyai kaki yang dapat diubah panjangnya sesuai dengan
kondisi lapangan yang diinginkan) atau juga tripod dengan kaki yang tatap
panjangnya.
6.    Sifat Datar Otomatis.
Dalam alat ukur sifat datar otomatis, garis bidik didatarkan secara
otomatis (dalam batasan tertentu) dengan memakai suatu alat kompensator
optis yang tergantung seperti suatu bandul yang dislipkan ke dalam berkas
dari sinar melalui teropong.
7.    Prinsip Dasar Dari Kompensator
Penempatan instrumen dilapangan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
 Instrument diletakkan diatas suatu titik yang kan diukur beda
tingginya.
 Instrumen diletakkan diantara dua titik yang dicari beda tingginya
dengan membidiknya  ke dua  titik yang diimpitnya.
 Instrumen diletakkan  diluar titik yang dihitung beda tingginya .

Pengukuran poligon dimaksud menghitung koordinat ketinggian tiap titik


polygon. Untuk itu kita mengadakan pengukuran sudut dan jarak dengan
mengikatkan pada suatu titik tetap seperti titik triangulasi, jembatan dan lain-
lain yang mudah diketahui koordinat dan ketinggiannya.
Jenis-jenis poligon :
1. Poligon Terbuka
Untuk poligon terbuka pada ujung awal poligon diperlukan suatu titik
yang tentu dan sudut jurusan yang tentu pula agar keadaan menjadi simetris,
maka ujung akhir dibuat titik yang tentu pula dan ikatan pada jurusan yang
tentu pula.
Gambar 1. Poligon Terbuka
(Sumber : http://geoexpose.blogspot.co.id/)

2. Poligon Tertutup
Pada pengukuran ini diperlukan suatu titik tertentu saja atau beberapa titik
tertentu dari sudut jurusan yang tentu pula pada awal pengukuran,
pengukuran akhir harus kembali (menutup) ke titik awal.

Gambar 2. Poligon Tertutup


(Sumber : http://geoexpose.blogspot.co.id/)

Memilih Titik Poligon


Lokasi titik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Untuk memudahkan melakukan pengukuran di daerah terbuka dan tidak
naik turun, hindari pengukuran memalalui daerah alang-alang.
b. Hindari pengukuran sudut pada jarak-jarak pendek karena benang silang
dan target berhimpit dengan sempurna pada saat pembacaan hasil
pengukuran.
c. Titik harus ditempatkan pada daerah dimana titik tersebut dapat dibidik
secara langsung.
Perhitungan Poligon
a. Pengukuran sudut dan jarak
b.  Mengitung sudut datar dan koreksi
c. Setelah sudut datar dijumlahkan dari semua titik yang didapat dari hasi
pengukuran akan terjadi kesalahan, maka dengan itu harus dikoreksi sesuai
dengan banyaknya titik pengukuran.

C. Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Theodolite
Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam
theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).

Gambar 3. Theodolite
(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

2. Statif
Statif ini merupakan alat yang digunakan sebagai penyangga theodolit
dengan dilengkapi 3 kaki. Juga bisa diatur ketinggiannya hingga
membantu posisi theodolit tetap dalam posisi datar.
Gambar 4. Statif
(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

3. Rambu Ukur
Rambu ukur digunakan sebagai acuan ukuran batas atas dan batas
bawah yang dibaca melalui theodolit. Alat ini didirikan beberapa meter
dari theodolit dengan bantuan pegangan manusia.

Gambar 5. Rambu Ukur


(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

4. Pita Ukur atau Meteran


Pita ukur atau meteran digunakan untuk mengukur jarak antar titik
juga mengukur tinggi alat.
Gambar 6. Pita Ukur
(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

5. Payung
Payung digunakan untuk menutupi theodolit agar bisa membaca
dengan akurat.

Gambar 7. Payung
(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

6. Helm Proyek
Helm proyek digunakan sebagai pelindung keselamatan kerja saat
praktikum juga membantu melindungi kepala dari sinar mentari.
Gambar 8. Helm Proyek
(Sumber : Dokumentasi Kelompok, 2019)

7. Alat Tulis
Alat tulis juga merupakan bagian terpenting saat praktikum, yaitu
berfungsi untuk mencatat hasil bacaan ukuran yang terbaca dari theodolit.

Gambar 9. Alat Tulis


(Sumber : https://danz4141n.wordpress.com/pulpen-warna-warni/)

D. Keselamatan Kerja
Berikut beberapa keselamatan kerja yang harus diperhatikan saat
praktikum, yaitu:
1. Pelaksanaan praktek dilakukan sesuai petunjuk pada job sheet dan arahan
pembimbing
2. Pada saat peminjaman alat, periksa jumlah dan keadaan alat yang dipinjam
3. Pada waktu penyetelan alat pedomani petunjuk yang telah diberikan
secaara tertulis, bila kurang jelas konsultasikan dengan instruktur
dilapangan.
4. Bila tempat penyetelan alat pada tempat terbuka dan udara panas,
tempatkan kotak alat pada tempat yang teduh.
5. Untuk keselamatan mata pada saat penggunakan lensa okuler dan lensa
objektif jangan sekali-kali mengarahkan kearah matahari, karena dapat
menyebabkan kebutaan mata.
6. Pita ukur jangan sampai terinjak atau terlindas kendaraan.
7. Baut pada pita ukur jangan sampai lepas.
8. Penggunaan peralatan harus sesuai dengan fungsi dan prosedur kerja
operasional.

E. Langkah Kerja
1. Penetuan titik-titik poligon tertutup yang akan diukur, terlebih dahulu
dilakukan peninjauan kelapangan dimana letak / posisi titik polygon
disertai dengan sket lapangan tanpa skala.
2. Berikan tanda pada tiap titik poligon berdasarkan sket lapangan, pada
daerah datar jarak antara titik + 50 meter, daerah bukit jarak antara
titik + 25 meter dan pada daerah pergunungan jarak antara titik < 25 meter
atau sesuaikan dengan keadaan permukaan tanah pada daerah bukit dan
pergunungan.
3. Berdirikan alat tripot pada titik 1, tinggi tripot + alat theodolit dari tanah
disesuaikan dengan tinggi orang yang akan mengukur sehingga tidak
menjongkok atau jingkrak  waktu mengukur. Landasan / permukaan dari
tripot diatur rata sebelum di pasang theodolit.
4. Dengan menggunakan kompas tentukan arah utara megenetis bumi, stel
sudut horizontal pada 00o  00’ 00”, putar lensa okuler Theodolit arahkan
ketitik polygon 2
5. Stel alat theodolit dengan cara :
a. Arahkan lensa objektip arah kedepan stel kedudukan air nivo dan nivo
tabung berada ditengah
b. Putar lensa objektif searah jarum jam  + 90o  dan stel kembali
kedudukan air nivo
c. Putar lensa objektif searah jarum jam + 180o  dan stel kembali
kedudukan air nivo
d. Putar lensa objektif searah jarum jam + 270o  dan stel kembali
kedudukan air nivo
e. Putar lensa objektif searah jarum jam + 360o  dan stel kembali
kedudukan air nivo
f. Putar lensa ojektif searah jarum jam  beberapa kali, bila air nivo kotak
dan nivo tabung , air masih terletak ditengah , alat theodolit sudah
dapat dipergunakan .
6. Ukur tinggi alat theodolit diatas tanah dan tinggi tanda diatas tanah .
7. Letak  kompas diatas teodolit, bila kompas sudah menuju arah utara ,
arahkan lensa ojektif searah utara kompas , buat titik bantu (misalnya
dengan jalon), kunci sudut horizontal dan baca/catat besar sudut horizontal
tersebut.
8. Putar lensa objektif searah jarum jam ke titik 2 poligon, bak ukur diletak
diatas patok baca  dan catat  BA;BT;BB; sudut horizontall (H) dan sudut
vertical (V)
9. Putar lensa ojektif searah jarum jam ke titik 7 poligon, bak ukur diletak
diatas   patok baca  dan catat  BA;BT;BB; sudut horizontall (H) dan sudut
vertical (V)
10.  Pindahkan alat theodolit ke titik 2 dan stel alat seperti pada titik 1 di poin
2 dan3
11. Ukur dan catat tinggi alat dan tinggi patok pada titik.
12.  Arahkan lensa objektif ke titik 3 baca dan catat  BA;BT;BB; sudut
horizontall (H) dan sudut vertical (V)
13.  Putar lensa objektif searah jarum jam ke titik 1 poligon, bak ukur diletak
diatas tanda baca  dan catat  BA;BT;BB; sudut horizontal (H) dan sudut
vertical (V)
14.  Pindahkan alat theodolit ke titik 3 dan stel alat seperti pada titik 2
15. Lakukan pengukuran poligon sampai titik terakhir.  

F. Penyajian Data
Praktikum, Senin 25 Maret 2019
Tempat : Gedung Percetakan FT UNY
Berdasarkan pengukuran yang dihasilkan menggunakan theodolit untuk
pengukuran poligon tertutup, diperoleh data berikut :
Sketsa di Lapangan

Gambar 10. Sketsa di Lapangan


(Sumber : Dokumentasi Kelompok,2019)

Dari sketsa tersebut, menunjukkan bahwa data hasil praktikum diperoleh


dan diawali dari titik nomor 1 hingga nomo 8.

Tabel 1. Data Hasil Praktikum

Bacaan Rambu Sudut


Tinggi
Nomor Titik Alat
Batas Batas Batas
(cm) Derajat Menit Detik
Atas Bawah Tengah

1. Depan 154 1588 1510 1426 117 150 40

Depan 158 1708 1561 1413 115 5 53


2.
Belakang 158 1710 1630 1550 298 10 20

Depan 161 1750 1625 1500 39 10 10


3.
Belakang 161 1770 1620 1472 299 26 53

4. Depan 151 1648 1487 1323 24 50 5

Belakang 151 1588 1464 1340 216 10 5


Depan 151 1410 1325 1240 14 36 22
5.
Belakang 151 1640 1490 1310 202 47 20

Depan 154 1760 1524 1286 285 4 38


6.
Belakang 154 1857 1768 1678 192 21 38

Bacaan Rambu Sudut


Tinggi
Nomor Titik Alat
Batas Batas Batas
(cm) Derajat Menit Detik
Atas Bawah Tengah

Depan 155 1955 1830 1710 203 12 20


7.
Belakang 155 1800 1640 1400 112 0 40

Depan 155 1740 1490 1240 212 30 25


8.
Belakang 155 1382 1256 1130 38 20 25

Dari data diatas, diperoleh koordinat poligon dari bacaan yang tertera pada
theodolit. Maka, dari data koordinat yang diperoleh tersebut dapat
digambarkan bentuk poligon dari gedung tersebut.

G. Pembahasan
Berdasarkan data hasil praktikum, diperoleh bentuk gambar poligon
berikut :
Gambar 11. Poligon Hasil AUTOCAD
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Praktikum yang telah dilakukan menghasilakan data yang didapatkan dari


pembacaan benang-benang pada theodolit yang mempunyai ukuran tertentu.
Benang-benang tersebut adalah benang atas, benang tengah dan benang
bawah. Pembacaan ukuran-ukuran pada benang-benang tersebut dipengaruhi
oleh ketepatan pada saat pembidikan. Pembidikan ini menghasilkan data
berupa sudut, benang atas, benang tengah suatu wilayah. Sudut yang
dihasilkan yaitu sudut vertikal dan horizontal, dengan sudut vertikal
digunakan untuk menentukan jarak dan elevasi.
Pengambilan data dengan theodolit banyak dipengaruhi faktor-faktor,
dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi besar kecilnya kesalahan yang
dapat terjadi pada saat pengukuran dilakukan. Faktor-faktor tersebut seperti
faktor alam, dimana faktor tersebut adalah hujan, kecepatan angin, suhu
lingkungan dan lainnya. Faktor kedua adalah human error, dimana kesalahan
tersebut terjadi dikarenakan adanya kesalahan pembacaan pada rambu ukur.
Faktor ketiga adalah faktor alat, dimana pada saat digunakan terjadi
ketidaksentringan yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan data yang
akibatnya sangat fatal dan mempengaruhi hasil yang didapatkan.

H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan
berikut :
a. Dalam Praktikum Poligon, jenis poligon yang diukur yaitu poligon
tertutup. Poligon tertutup adalah pengukuran yang diperlukan suatu titik
tertentu saja atau beberapa titik tertentu dari sudut jurusan yang tentu pula
pada awal pengukuran, pengukuran akhir harus kembali (menutup) ke titik
awal.
b. Pembidikan ini menghasilkan data berupa sudut, benang atas, benang
tengah suatu wilayah. Sudut yang nantinya akan digunakan sebagai acuan
untuk menggambar bentuk poligon bangunan tersebut.
c. Benang atas dan bawah dibutuhkan untuk membuktikan nilai dari
besarnya ketinggian titik tersebut presisi atau mendekati benar yakni
dengan merata-ratakan kedua nilai tersebut kemudian menyamakannya
dengan nilai benang tengah

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/24222441/
Laporan_Praktikum_Poligon_Tertutup_menggunakan_Theodolit (diakses pada
12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

https://www.academia.edu/22303048/Laporan_Praktikum_Pengukuran_Poligon
(diakses pada 12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

https://www.academia.edu/38246826/
LAPORAN_PENGUKURAN_POLIGON_TERTUTUP (diakses pada 12 April
2019 pukul 19.28 WIB)

https://kupdf.net/download/laporan-ilmu-ukur-tanah-poligon-
tertutup_5a0cfe08e2b6f5555334e934_pdf (diakses pada 12 April 2019 pukul
19.28 WIB)

http://anggieyuliasari.blogspot.com/2017/01/poligon.html (diakses pada 12 April


2019 pukul 19.28 WIB)

https://www.slideshare.net/bobsagune3/lapiut (diakses pada 12 April 2019 pukul


19.28 WIB)
https://www.scribd.com/document/321665959/Laporan-Ilmu-Ukur-Tanah-
Poligon-Tertutup (diakses pada 12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

https://www.scribd.com/document/251832916/laporan-poligon-tertutup (diakses
pada 12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

http://sitihudaiyah.web.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/4746/2017/01/Mata-
Kuliah-Survei-dan-Pemetaan-6_7-.pdf (diakses pada 12 April 2019 pukul 19.28
WIB)

https://lisabowo73.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah-
i.html (diakses pada 12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

http://haslianiecivil.blogspot.com/2012/04/laporan-iut-2.html (diakses pada 12


April 2019 pukul 19.28 WIB)

http://tugasperkuliahannih.blogspot.com/2012/03/laporan-ilmu-ukur-tanah.html
(diakses pada 12 April 2019 pukul 19.28 WIB)

Anda mungkin juga menyukai