Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM GEOFISIKA
THEODOLITE
GF I-7

NAMA

: Firsta Arianty Kamandika

NPM

: 140710120040

TANGGAL PRAKTIKUM

: 17 Oktober 2012

TANGGAL PENYERAHAN

: 24 Oktober 2012

WAKTU PRAKTIKUM

: 15.00-17.30

ASISTEN

: R. Herwindo

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012

LEMBAR PENGESAHAN
THEODOLITE
GF I-7

Speaken

NAMA

: Firsta Arianty Kamandika

NPM

: 140710120040

TANGGAL PRAKTIKUM

: 17 Oktober 2012

TANGGAL PENYERAHAN

: 24 Oktober 2012

WAKTU PRAKTIKUM

: 15.00-17.30

ASISTEN

: R. Herwindo
Lap. Pendahuluan

Lap. Akhir

Jatinangor, 05 April 2012


Asisten

NPM

INTISARI PERCOBAAN

Pada praktikum GF I-7 untuk dapat memahami pengertian thoedolit dan juga dapat
mengetahui tentang cara kerja dari alat theodolit. Teodolit merupakan suatu alat ukur dasar
lapangan yang berfungsi untuk menentukan jarak horizontal dan vertical secara optis dengan
teliti, pengukuran secara lurus dan mengukur garis lurus dengan orde rendah. Selain itu, teodolit
dapat juga digunakan untuk mengukur sudut kemiringan dan azimut dari dua objek di lapangan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, teodolit kini memiliki berbagai jenis antara lain
Teodolit Vernier, Teodolit Optik, Teodolit Elektronik. Teodolit yang umum digunakan adalah
teodolit jenis optik.

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Praktikan diharapkan memahami cara melakukan pengukuran situasi dan pengukuran
lintasan Geofisika.

II.

III.

ALAT PERCOBAAN
1. Theodolit kompas
2. Rambu ukur
3. Statif
4. Unting-unting
5. Alat tulis, busur, mistar (segitiga) dan kalkulator

TEORI DASAR

Untuk mempermudah dalam pengukuran jarak antar titik pengamatan, pengukuran


kemiringan dan aziumuth suatu sasaran, maka diperlukan suatu alat yang memiliki ketelitian
yang bagus daripada kompas.
Theodolit merupakan jenis alat ukur tanah yang melengkapi jenis peralatan survei medan
lainnya selain kompas. Dalam perkembangannya, theodolit telah digunakan dalam berbagai
bidang. Walaupun kegunaan utamanya adalah untuk pengukuran atau pemesangan sudut
horizontal dan vertikal dengan teliti, biasa juga dipakai untuk beraneka ragam tugas lain
misalnya menentukan jarak horisontal dan vertikal secara optis, memperpanjang garis lurus, dan
sifat datar memanjang orde rendah, selain itu theodolit dapat juga digunakan untuk mengukur
sudut kemiringan dan nilai azimuth dari dua objek yang ada di lapangan. Kemampuan theodolit
dalam pengukuran objek dengan ketepatan yang tinggi menjadikannya bukan saja digunakan
untuk pengukuran objek-objek di atas permukaan bumi saja, tatapi juga digunakan untuk
pengamatan benda-benda luar angkasa.
Terdapat berbagai jenis theodolit pada masa sekarang ini, namun garis besarnya semua
theodolit memiliki fungsi dan prinsip kerja yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada
kemudahan fitur yang di tawarkan, misalkan pada theodolit yang lebih modern mempunyai
banyak kemudahan dalam melakukan suatu pengukuran. jika seorang telah mempunyai
kemampuan tentang pengetahuan dalam pemakaian sutu jenis theodolit, maka tidak sulit baginya
untuk menggunakan jenis theodolit lainnya walaupun membutuhkan proses didalam pebelajaran
untuk pemakaian theodolit yang lebih modern dari yang sebelumnya.
Theodolite atau theodolit merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada
suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu
vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang
pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga
memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi (farrington 1997).
Teleskop pada theodolite atau theodolit dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah,
stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan

tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan
pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat survey seperti
alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini
akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan
menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi
relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian
atas alat theodolite, maka disebut electronic distance measurers (edm), namun bila merupakan
satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite total station (farrington 1997).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan
atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan
ketinggian yang besar. Dengan menggunakan automatic level atau theodolite total station ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien. Cara
pembacaan sudut perbedaan antara suatu tipe alat theodolit dengan tipe yang lain, tiap alat
theodolit mempunyai sebuah skala varnier. Skala ini akan memberikan hasil pembacaan derajat
dan menit. (farrington 1997).

Komponen Teodolit dan fungsinya


1. Trivet
Membentuk dasar atau tapak bagi alat theodolit yang menghubungkan theodolit dengan kaki
tiga tiodolit (tripod).
2. Tribrak
Menyokong bagian-bagian lain theodolit, diantara tribrak dengan tribet, terdapat skru yang
dinamakan skru kaki pelaras.
3. Teleskop/Teropong
Memberikan arah garis andari tempat alat didirikan kestesen yang dituju atau dikehendaki.
Fungsi lainnya adalah untuk memudahkan sudut ufuk dan memugak diantara dua stesen
dicerap dan dicatat bacaannya.

4. Bulatan/Penyilang Ufuk
Terdapat dua penyilang ufuk yaitu penyilang atas dan penyilang bawah. Penyilang atas adalah
dasar bagi bagian tiodolit yang lain.
5. Bulatan/Penyilang Pugak
Bentuknya sama seperti penyilang ufuk tetapi diletakkan pada satah memugak dengan pusat
bulatan terletak pada paksi sangga. Penyilang pugak digunakan untuk membaca sudut pugak
stesen sasaran.
6. Gelembung Udara
Terdapat dibeberapa kedudukan seperti dipenyilang ufuk, penyilang pugak dan teleskop.
Fungsinya adalah untuk memastikan alat yang dipasang pada stesen benar-benar teraras
supaya bacaan yang tepat boleh diperolehi.
7. Paksi Sangga
Paksi sangga adalah paksi yang membolehkan teleskop dapat dipusingkan pada satah
memugak.
8. Plat Bering
Plat yang terletak diantara penyilang ufuk atas dan bawah, Fungsinya adalah untuk
mengsetkan nilai darjah pada sudut secara kasar.
9. Kanta
Terletak dalam teleskop alat theodolit dimana kanta ini mempunyai kadar pembesaran yang
tertentu. Digunakan untuk pembesaran gambar objek.

10. Skru Pemfokus/ Penumpu


Terletak pada teleskop bagi menghilangkan kesan beda lihat dimana dengan memutarkan
skru ini, objek akan lebih jelas.

11. Kanta Mata


Terletak pada teleskop dimana objek yang dicerap dilihat melaluinya. Kanta mata ini
dilengkapi dengan skru kanta mata yang akan menumpukan lagi bebenang stadia yang
terdapat di dalam teleskop sekiranya ia diputarkan.
12. Kanta Baca
Terletak pada teleskop bersebelahan dengan kanta mata. Nilai bering atau sudut dibaca
melaluinya dan apabila skru kanta baca diputarkan, ia akan dapat menumpukan lagi nilai
darjah, minit dan saat pada arca bulatan ufuk dan pugak.
13. Skru Gerak Perlahan Penyilang Pugak
Menggerakkan teleskop dan bacaan bulatan pugak dalam satah memugak jika teleskop
dikuncikan.
14. Skru Optik
Fungsinya adalah untuk memastikan titik (point) dimana alat tiodolit didirisiapkan benarbenar berada pada pemusatan yang betul. Ia juga dilengkapi dengan skru penumpu bagi
menumpukan lagi titik (point) yang berada pada stesen tersebut.
15. Pencerap Kasar/ Pembidik
Terletak di atas atau dibawah teleskop. Digunakan untuk mencerap sasaran secara kasar
sebelum ia dilihat melalui teleskop.
16. Skru Pengunci Penyilang Pugak
Digunakan untuk mengunci teleskop tetap pada satu kedudukan dalam satah memugak.
17. Skru Mikrometer
Digunakan untuk mengsetkan skala bersenggat pada bulatan ufuk dan pugak agar sekena.
Pada masa yang sama bacaan minit dan saatakan bergerak dan menetapkan bacaan minit dan
saat tersebut.

18. Skru Pengunci Penyilang Atas


Mengunci penyilang atas dengan plat bering alat theodolit.
19. Skru Pengunci Penyilang Bawah
Mengunci penyilang bawah dengan plat bering alat theodolit.
20. Skru Gerak Perlahan Penyilang Atas
Sekiranya skru gerak perlahan penyilang atas diputar ketika skru pengunci penyilang atas dan
bawah dikuncikan, bebenang stadia dan bacaan bering pada skala utama mikrometer akan
bergerak pada saat mengufuk.
21. Skru Gerak Perlahan Penyilang Bawah
Sekiranya skru gerak perlahan penyilang bawah diputar ketika skru pengunci penyilang atas
dan bawah dikuncikan, bebenang stadia saja yang bergerak pada saat mengufuk.
22. Cermin Cahaya
Fungsinya adalah untuk membolehkan cahaya masuk ke dalam theodolit bagi menerangkan
skala utama mikrometer.
23. Skru Kaki Pelaras
Terletak diantara tribrak dengan tribet dimana ketiga-tiga skru kaki pelara ini digunakan
untuk melaraskan theodolit dengan berpandukan gelembung udara alat theodolit.

PENGOPERASIAN THEODOLITE
Cara kerja penyiapan alat theodolit antara lain :
1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tinggikan setinggi dada


Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
Kuatkan (injak) pedal kaki statif
Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
Letakkan theodolite di tribar plat
Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolit
Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak / vertical dengan

menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
10. Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar dengan
menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi alat ukur tersebut.
11. Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering kemudian geser
kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi ikat (BM), dilihat dari centering
optic.
12. Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada dinding.
13. Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan melakukan
pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui nilai kesalaha index tersebut.

Sifat-Sifat Theodolit
Sifat-sifat theodolit memiliki penampilan umum yang berbeda jika dibandingkan dengan
transit Amerika ( ringkas, ringan dan ramping). Terdapat beberapa ciri mengenai instrument
theodolit ini, diantaranya yang penting adalah sebagai-berikut.
1. Teropongnya pendek, mempunyai benang silang yang digoreskan pada kaca dan dilengkapi
dengan kolimator untuk pengarahan kasar.
2. Lingkaran horizontal dan vertical dibuat dari kaca dengan garis-garis pembagian skala dan
angka goresan dipermukaannya.
3.

Lingkaran vertikal, kebanyakan theodolite diberi petunjuk seksama terhadap arah gaya tarik
bumi dengan satu dari dua cara (a) Dengan sebuah pemampas otomatik , (b) Dengan nivo

kolimasi atau nivo lingkaran vertikal, biasanya jenis ujung gelembung berimpit dengan
system pembacaan lingkaran vertikal. Keduanya menyebabkan adanya bidang acuan yang
lebih teliti untuk pengukuran sudut vertical daripada nivo piringan yang dipakai pada transit.
4. Sistem-sistem pembacaan lingkaran pada dasarnya terdiri atas mikroskop dengan optika di
dalam instrument. Sebuah okuler pembacaan biasanya ada didekat okuler teropong atau
ditempatkan di salah satu penopang. Beberapa instrument memiliki micrometer optis untuk
pembacaan pecahan interval lingkaran, sedangkan lainnya bersifat baca langsung. Pada
kebanyakan teodolit, ada sebuah cermin ditempatkan pada satu penopang yang dapat diatur
untuk memantulkan sinar ke dalam instrument dan menerangi lingkaran untuk pemakaian
siang hari.

System pembacaan lingkaran dapat dilengkapi dengan system penerangan

memakai batere untuk pekerjaan malam hari dan di bawah tanah. Beberapa teodlit yang
lebih baru juga memakai system penerangan memakai batere pengganti cermin untuk
pekerjaan siang hari.
5. Putaran mengeliling sumbu I terjadi dalam tabung baja atau pada bola-bantalan poros
(precisions ball bearings) seksama.
6. Bidang sekrup penyetel, terdiri atas tiga sekrup atau roda sisir.
7. Dasar atau kerangka bawah theodolite, sering dirancang agar instrument dapat saling ditukar
dengan alat-alat tambahannya tanpa menganggu pemusatan pada titik pengukuran.
8. Pemusat optis, terpasang ke dalam dasar atau alidade kebanyakan teodalit, menggantikan
bandul unting-unting dan menyebabkan pemusatan dapat dilakukan dengan ketelitian tinggi.
9. Kotak pembawa untuk theodolite terbuat dari baja, logam campuran, atau plastik berat.
Kotak pembawa biasanya ringkas, kedap air, dan dapat dikunci.
10. Alat-alat ukur jarak dapat bersifat permanen dan terpadu dari theodolite Takimeter. Misalnya
adalah teodolit yang mengukur jarak lereng secara otomatik merubahnya menjadi komponenkomponen harizontal dan vertikal. Beberapa theodolit mempunyai alat EDM terpasang tetap
yang memungkinkan pengukuran jarak lereng, sudut-sudut horizontal dan vertikal dengan
sekali pemasangan alat.
11. Berbagai alat tambahan meningkatkan kemampuan theodolite, sehingga dapat digunakan
secara khusus misalnya pengamatan astronomis.
12. Kaki tiganya jenis kerangka lebar. Beberapa di antaranya dari logam dan mempunyai alat
untuk mendatarkan secara kasar bagian atasnya dan pemusatan mekanik sehingga tak perlu

bandul unting-unting pada pemusatan optis tetapi pada praktikum kali ini kita memakai
bandul unting-unting untuk pemusatan optis.

Mengkalibrasi Theodolit
Apabila theodolit sudah berada tepat pada stasiun di atas tanah, proses selanjutnya ialah
memastikan theodolit berada dalam keadaan benar. Proses kalibrasi adalah seperti berikut :
1. Pastikan semua pengunci penyilang atas dan bawah telah dilonggarkan. Gerakkan
teodolit supaya kotak gelembung udara (berbentuk memanjang) sesuai dengan sepasang
sekrup kaki penyearah.
2.

Atur kedua sekrup kaki penyearah pada arah yang berlawanan serentak sehingga
gelembung udara berada di tengah-tengah kotaknya.

3. Atur teleskop sehingga kotak gelembung udara berada 90 dari kedudukan asal tadi.
Kemudian sejajarkan alat menggunakan sekrup kaki penyearah ketiga saja.
Ulangi langkah (2) dan (3) sehingga gelembung udara tetap berada di tengah walaupun teodolit
diputar ke arah mana sekalipun. Gelembung udara (berbentuk bulat) akan sendirinya terarah
apabila keadaan ini terhasil.

Jenis-Jenis Theodolit
Secara umum theodolit dibagi kedalam tiga jenis berdasarkan cara bacaan sudutnya, yaitu
:
a. Theodolit Vernier
b. Theodolit Optik
c. Theodolit Elektronik

1. Theodolit Vernier
Sejenis alat theodolit yang pertama kali digunakan dalam pengukuran sudut. Mempunyai
elemen-elemen dasar yang sama seperti alat theodolit moden pada masa kini.
Bacaan theodolit vernier ini dibuat terhadap satu indeks yang mempunyai satu skala
vernier yang juga memberikan nama bagi theodolit ini. Pada saat ini, theodolit vernier sudah
tidak lagi digunakan dalam pengukuran sudut.

2. Theodolit Optik
Theodolit optik adalah alat theodolit yang bacaannya dihasilkan secara arca di mana
bulatan ufuk dan pugak dibuat dari pada kaca yang sangat halus. Prinsip bacaan bulatan kaca
pada theodolit optik adalah berdasarkan pada salah satu dari tiga sistem berikut :
a) Skala Optik
b) Bacaan Tunggal Mikrometer
c) Bacaan Berganda Mikrometer
Theodolit optik mampu untuk memberikan ketelitian sudut yang lebih tinggi berbanding
theodolit vernier. Secara keseluruhannya,

3. Theodolit Elektronik
Theodolit yang membaca sudut dalam bentuk digital. Theodolit jenis ini menggunakan
apa yang dinamakan electro-optical read encoded glass disc di mana seseorang yang akan
mengambil data pengukuran tidak perlu melihat teleskop bacaan atau menset sekrup mikrometer
untuk menunjukkan bacaan, sebaliknya bacaan ditunjukkan secara otomatis dengan
menggunakan dioda yang memancarkan cahaya (Liquified Electronic Display-LED atau
Liquified Crystal Display-LCD). Theodolit jenis ini mempunyai kemudahan untuk dihubungkan

dengan EDM (Electronic Distance Measurements), pengumpul data (data logger) dan komputer.
EDM adalah sejenis alat yang digunakan bersama
theodolit optik atau theodolit elektronik dan pemantul (reflector) untuk memperbolehkan jarak
diukur tanpa menggunakan kaedah pemetaan yaitu menggunakan dioda pemancar cahaya atau
laser sebagai sumber pengukuran.

Pengukuran Situasi
Pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencakup penyajian bentuk dalam
dimensi horizontal dan vertical secara bersama-sama dalam suatu gambar peta dikenal dengan
nama pengukuran situasi dan detail. Maksud dari pengukuran situasi ini adalah untuk mengambil
data-data situasi lapangan pada daerah yang akan dipetakan. Data-data tersebut harus dapat
digambarkan lagi pada suatu bidang datar (bidang peta), dengan skala tertentu (misalnya
1:1000). Sehingga bayangan / gambaran situasi lapangan tersebut mencerminkan keadaan
permukaan bumi yang sebenarnya dari suatu daerah atau wilayah ukur tersebut baik dalam
dimensi horizontal maupun vertical. Apabila daerah yang dipetakan sangat luas, maka harus
diperhatikan transformasi yang terjadi yaitu permukaan tanah yang berdimensi tiga yang bersifat
permukaan dalam ruang dan berbeda ketinggian (terrain), terhadap permukaan peta yang
berdimensi dua yang bersifat datar tampa perbedaan terrain. Untuk maksud tersebut maka diatas
peta penggambaran terrain diwakilkan oleh garis kontur. Pengukuran situasi merupakan
pemindahan bayangan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang tidak teratur tersebut ke atas
suatu bidang datar yang dinamakan peta.

Pengukuran Lintasan Geofisika


Alat Theodolit TO selain digunakan untuk pengukuran situasi dapat juga digunakan
untuk pengukuran lintasan geofisika. Untuk membuat lintasan geofisika cara pengukurannya
lebih sederhana dibandingkan pengukuran situasi atau pengukuran polygon. Cara pengukuran
lintasan geofisika berbeda dengan pengukuran situasi. Dalam pengukuran situasi pengamat bisa
langsung mengukur beberapa titik dengan arah azimuth yang berbeda-beda. Sedangkan dalam

pegukuran lintasan geofisika, pengamat mengukur satu arah azimuth yang sama pada beberapa
titik yang telah ditentukan interval jarak datanya.

IV.

TUGAS AKHIR

V. ANALISA
Dalam praktikum ini, kita mengukur sudut azimuth, benang tengah muka, benang
atas, dan benang bawah. Kemudian kita menghitung jarak optis yaitu benang atas benang
bawah dikali 100 dengan benang atas dan benang bawah dalam meter. Dapat kita lihat
bahwa jarak optis berbeda dengan jarak rantai yang diukur. Kemudian theodolit juga dapat
mengukur sudut azimuth suatu titik. Dan kita lihat diperoleh sudut yang berbeda-beda dan
tidak beraturan juga, karena pada saat pengukuuran, poligon yang dibentuk tidak benarbenar segienam. Sebenarnya untuk memastikan apakah kita membidik dengan tepat atau
tidak dapat kita lihat dari benang atas dan bawahnya, karena benang tengah adalah (benang

atas + benang bawah) dibagi 2. Dan dapat kita lihat ternyata tidak semua benang tengah
hasilnnya pas bila dibanding dengan benang atas dan bawahnya, itu berarti dalam
pengukuran kali ini juga terdapat beberapa kesalahan. Kesalahan dalam pengukuran juga
dapat disebabkan oleh karena alat yang tidak stabil, tepat berdiri tegak, juga beberapa
pengaturan yang mungkin terdapat kesalahan.

VI.

KESIMPULAN
Pengukuran situasi dan pengukuran lintasan geofisika dapat dilakukan dengan
theodolit dan kita mengukur data sudut azimuth, sudut miring, benang tengah, benang atas,
dan benang bawah.

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Agus Harsulumako 2001 Buku Pedoman Geologi Lapangan


Wilijatun, djoko 2000 Dasar-dasar Pengukuran tanah direktoriat agraria
Erlangga jakarta
http:// geo-tek.blog spot.com/ 27-03-2012/ Theodolit
http:// scribd.com/ 28-03-2012/ Jenis-jenis Theodolit
http:// www.wikipedia.com/28-03-2012/ Macam-macam Theodolit/

Sosrodarsono, Suyono. 1981. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. PT. Pradnya
Paramita : Jakarta.
http://soutlearning-unnes.page.tl/Pemetaan-Situasi-dan-Detail.htm

Anda mungkin juga menyukai