Drone banyak digunakan untuk memonitor sumber daya alam. Drone mudah
tersedia, dan dapat menjangkau areal yang luas, dengan perlengkapan sensor relatif
kecil, GPS, dan perangkat keras yang terkait lainnya. Sejauh ini drone telah
digunakan untuk mendapatkan citra penginderaan jauh seperti pemantauan
kebakaran dan bencana alam, pengamatan satwa liar, dan pengukuran vegetasi dalam
kebun anggur, tanaman, hutan, dan “rangeland” (Uktoro, 2017).
Penggunaan Dron dalam Pertanian (Suhaizi et al., 2017).
1. Analisis terhadap tanah dan kawasan
Dron (Gambar 4.) mampu mengetahui tingkat kesuburan tanah dengan
pengambilan sampel tanah secara kawalan jauh di lokasi yang telah ditetapkan. Dron
juga mampu untuk menghasilkan peta 3-D pada suatu kawasan bagi tujuan
pengurusan ladang serta analis sampel tanah. Hasil ini digunakan untuk
mengenalpasti rekabentuk tanaman. Analisis tanah dapat membekalkan maklumat
berkenaan keperluan pengurusan pengairan serta aras-Nitrogen (Myers et al., 2015) .
2. Penanaman
Kaedah penanaman dengan menggunakan dron telah diperkenalkan dengan
bermatlamat untuk mengurangkan kos operasi penanaman sebanyak 85%. Sistem
sebegini telah digunapakai untuk menanam biji benih yang telah disaluti dengan
tanah serta nutrient bagi anak benih. Dengan itu, anak benih mampu untuk tumbuh
dengan baik. Namun, teknik sebegini hanya lebih praktikal bagi kawasal yang sukar
untuk dimasuki oleh jentera berat. Kaedah ini amat sesuai untuk tanaman pokok
hutan.
3. Pengairan tanaman
Dron dengan keupayaan untuk merakam imej hyperspectral, beresolusi
tinggi, atau imej deria suhu mampu mengenalpasti kawasan yang kering ataupun
yang memerlukan pemerhatian. Tambahan lagi, sebaik sahaja tanaman telah tumbuh,
dron juga mampu memberikan maklumat berkenaan index vegetatif, di mana ianya
berkaitan dengan kepadatan serta kesehatan tanaman dengan kadar haba yang boleh
dibiaskan dan jumlah tenaga atau haba yang telah dikeluarkan oleh tanaman.
4. Kesehatan tanaman
Hama dan gulma menjadi salah satu faktor pengganggu tingkat keberhasilan
panen. Sama halnya dengan pemantauan kesehatan tanaman, NDVI dapat digunakan
untuk identifikasi gulma. Sehingga dengan pencitraan dari drone (Gambar 5.),
perkembangan gulma bisa terdeteksi lebih akurat. Lain halnya dengan tugas
pencitraan, penyemprotan ternyata juga bisa dilakukan dengan kemampuan drone.
Manfaat drone untuk pertanian ini menjadi salah satu subtitusi untuk tenaga manusia
sekaligus lebih efisien karena lebih cepat, hemat air serta merata.
Drone untuk pertanian yang sudah digunakan di luar negeri (Pertiwi, 2016).
1. Pemantauan kesehatan tanaman.
Dengan menggunakan NDVI (Normalized Difference vegetatif Index), hasil
pencitraan dari drone (Gambar 6.) dapat menilai apakah target yang diamati
mengandung vegetasi hijau hidup atau tidak. Tanaman yang sakit akan terlihat
menunjukkan suatu warna yang berbeda dibandingkan tanaman normal. Sehingga
titik penyebaran penyakit bisa terdeteksi dan segera dilakukan pencegahan
secepatnya.
3. Identifikasi gulma.
Sama halnya dengan pemantauan kesehatan tanaman, NDVI dapat digunakan
untuk identifikasi gulma (Gambar 8.). Sehingga dengan pencitraan dari drone,
perkembangan gulma bisa terdeteksi lebih akurat.
4. Aplikasi penyemprotan nutrisi atau pestisida (Gambar 9.), berbeda dengan fungsi
pencitraan, fungsi aplikasi penyemprotan bisa digunakan untuk mengganti tenaga
penyemprotan secara manual. Dengan drone penyemprotan bisa lebih cepat, hemat
air dan merata.
4. Masalah Baterai
Baterai (Gambar 13.) menjadi penyebab drone hilang kendali. Jika baterai
tidak dalam kondisi yang optimal ketika sedang diterbangkan (baterai dalam kondisi
lemah) maka akan berisiko drone kehabisan daya di tengah-tengah penerbangannya
sehingga berujung pada jatuhnya drone saat tengah terbang.
Myers, Derek, Charles McCauley Ross, and Bo Liu. "A Review of Unmanned
Aircraft System (UAS) Applications for Agriculture." In 2015 ASABE
Annual International Meeting, p. 1. American Society of Agricultural and
Biological Engineers.
Suhaizi AMS, Norida M, Norasma NCY dan Fazilah WFI. 2017. Teknologi Aplikasi
Dron untuk Pertanian. Prosiding: 44-48.
Uktoro AI. 2017. Analisis Citra Drone untuk Monitoring Kesehatan Tanaman Kelapa
Sawit. Jurnal Agroteknose, 8(2): 8-15.