Anda di halaman 1dari 17

PEMANFAATAN DRONE DI BIDANG

PERKEBUNAN
BETTI YUNIASIH
Drone merupakan pesawat tanpa awak (unmanned aircraft vehicle) yang dikendalikan menggunakan remot
kontrol.
Drone ada yang dibuat untuk tujuan:
1. fotografi sehingga dilengkapi dengan kamera
2. membawa muatan.
Berdasarkan jenisnya drone dapat dibedakan menjadi dua yaitu drone multi rotor dan drone fixwing.

Drone multi rotor Drone fix wing


Drone multi-rotor adalah model drone yang paling umum digunakan untuk membuat peta dan model. Drone ini terdiri
dari body utama dan beberapa rotor yang menggerakkan baling-baling untuk melakukan penerbangan dan manuver
pesawat
Drone fixed wings dirancang seperti jenis pesawat yang lebih konvensional, terlihat mirip dengan pesawat terbang pada
umumnya. Memiliki body utama dan dua sayap dengan satu baling-baling.
Kelebihan drone dibandingan remote sensing yang lain:
• resolusi tinggi 5cm/pixel
• data aktual bisa diambil saat dibutuhkan
• waktu tunggu untuk mendapatkan hasil foto cepat
• bebas awan karena diterbangkan di bawah awan
• mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain
• mudah dioperasikan
Pemanfaatan drone di bidang perkebunan kelapa sawit
• Drone tidak hanya digunakan untuk pemetaan, namun juga digunakan untuk monitoring kondisi kebun dan
kesehatan pohon kelapa sawit.
1. Pemetaan kebun
• Dalam memetakan area kebun kelapa sawit, terlebih dahulu dibuat batasan dan jalur terbang drone. Drone
tersebut kemudian akan memfoto area kebun kelapa sawit sesuai jalur terbang yang telah ditentukan dan
memfoto semua lokasi secara berkelanjutan dengan bergeser dari satu lokasi ke lokasi lain secara otomatis.
Hasil foto tersebut kemudian dimozaik untuk menggabungkannya.
2. Mengetahui topografi kebun

• Melalui hasil foto drone kita bisa mendapatkan informasi tinggi lokasi yang difoto sehingga dapat dijadikan
peta kontur. Dari peta tersebut dapat dibuat peta digital elevation model (DEM) sehingga topografi kebun
dapat diketahui.
3. Membuat desain kebun
• Hasil foto drone berupa foto kebun dan topografi dapat dijadikan acuan dalam membuat desain kebun yang meliputi
blok kebun, jalan, lokasi konservasi, lokasi pembibitan, dll.
• Pada lokasi dengan kelerengan yang sangat terjal sebaiknya tidak dilakukan budidaya, pada lokasi yang
bergelombang sebaiknya dilakukan terasan, dan pada area datar dapat dipilih sebagai area pembibitan.
4. Menghitung jumlah pohon

• Sensus pohon kelapa sawit dapat dilakukan dengan memanfaatkan foto drone kebun kelapa sawit dan
software Ecognation. Pada saat ini telah terdapat software Ecogantion khusus untuk menghitung jumlah pohon
kelapa sawit yaitu Palm Oil Ecognation.
5. Analisis kesehatan tanaman
• Kesehatan tanaman kelapa sawit dapat diamati dengan analisis visual maupun menggunakan analisis radiometrik.
• Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) adalah indeks yang menggambarkan tingkat kehijauan suatu tanaman.
• Analisis visual kesehatan tanaman kelapa sawit.
6. Monitoring pertumbuhan tanaman
• Pertumbuhan tanaman kelapa sawit dapat dimonitoring dengan analisis visual maupun radiometrik. Konsolidasi
menjadi lebih efisien dengan menerbangkan drone untuk mengamati ada tidaknya tanaman yang mati. Tanaman yang
kerdil juga dapat diamati menggunakan foto drone.

7. Pemupukan menggunakan drone
Drone dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
pemupukan. Dengan menggunakan drone pemupukan
menjadi lebih efisien, tepat sasaran, dan dapat menjangkau
lokasi yang sulit dijangkau oleh manusia.
• Selain digunakan untuk pemupukan, drone juga dapat
digunakan untuk menyemprotkan insektisida, fungisida, atau
larutan yang lain. Kapasitas larutan yang bisa dibawa drone
bervariasi tergantung dari spesifikasi drone tersebut.
8. Analisis kebakaran lahan

• Dampak kebakaran lahan dapat diamati menggunakan drone baik itu lokasi maupun luas area terdampak
kebakaran.
JANGAN LUPA PRESENSI

https://bit.ly/PresensiPersiapanLahan

Anda mungkin juga menyukai