Anda di halaman 1dari 7

ACARA 4 : Sistem Informasi Geografis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis berasal dari gabungan 3 kata: Sistem, Informasi, dan
Geografis. Dari ketiganya, dapat dipahami bahwa Sistem Informasi Geografis adalah
penggunaan sistem berisi informasi mengenai kondisi Bumi dalam sudut pandang keruangan.
SIG merupakan sistem khusus untuk mengolah data base yang berisi data referensi geografis
dan memiliki informasi spasial. Masukan data SIG banyak diperoleh dari citra penginderaan
jauh. Semua informasi itu diproses dengan menggunakan komputer yang kemudian dapat
dikombinasikan menjadi informasi yang diinginkan. Jadi singkatnya, SIG merupakan sistem
yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala data
yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah. Drone merupakan salah satu bagian
dari SIG yang berguna dalam memetakan suatu wilayah.
Drone merupakan pesawat tanpa awak yang diterbangkan menggunakan kendali via remote,
smartphone ataupun komputer (Poljak & Sterbenc, 2019). Dengan menggunakan Drone, data
dapat diperoleh dengan biaya relatif rendah, dalam waktu relatif cepat, dan aman dalam
berbagai kondisi cuaca (Sciancalepore et al., 2019).

1.2 Tujuan Praktikum


1. Memahami bagian-bagian Drone DJI Phantom dan fungsinya

2. Memahami cara menggunakan Drone DJI Phantom

3. Mengolah data hasil pemetaan menggunakan Drone

4. Memahami parameter-parameter yang dicari

  – Dem

  – Orthophotos

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Drone merupakan pesawat tanpa awak yang diterbangkan menggunakan kendali via
remote, smartphone ataupun komputer (Poljak & Sterbenc, 2019). Drone dilengkapi kamera
beresolusi tinggi yang memungkinkan pengguna dapat memantau suatu lokasi tertentu dari
ketinggian secara real time (Saria & Al-sa, 2019). Dengan menggunakan Drone, data dapat
diperoleh dengan biaya relatif rendah, dalam waktu relatif cepat, dan aman dalam berbagai
kondisi cuaca (Sciancalepore et al., 2019). Drone merupakan sistem tanpa awak (Unmanned
System), yaitu sistem berbasis elektro-mekanik yang dapat melakukan misimisi terprogram,
dengan karakteristik: (i) tanpa awak pesawat, (ii) beroperasi pada mode mandiri baik secara
penuh atau sebagian, (iii) Sistem ini dirancang untuk dapat dipergunakan secara berulang
(Siva, 2016).
Ada beberapa macam jenis drone, yakni fixed wing dan multi rotor. Drone Fixed Wing
memberikan keuntungan dalam hal jarak tempuh dan lama terbang dibanding multi rotor.
Namun Fixed Wing membutuhkan lokasi terbuka yang luas untuk take-off maupun landing
(Tu, Phinn, Johansen, Robson, & Wu, 2020). UAV Fixed Wing cocok diaplikasikan untuk
survei pemetaan skala luas seperti foto udara maupun survei lainnya (Watkins et al., 2019).

Mozaik citra adalah menggabungkan beberapa hasil foto dari drone sehingga
menghasilkan satu foto daerah secara keseluruhan. Prinsipnya adalah setiap foto mempunyai
koordinat, dan bertampalan dengan foto lain di sebelahnya (Saria & Al-sa, 2019). Komposit
adalah pemilihan 3 saluran/band sehingga menghasilkan informasi yang lebih detil dengan
memanfaatkan keunggulan tiaptiap saluran (Siva, 2016). Citra drone standar bekerja pada
band visible yang menghasilkan gambar seperti apa yang terlihat oleh mata (Tu et al., 2020)
Bagian-Bagian dan Fungsi yang ada pada drone DJI PHANTOM :

1. Flight Controller 
Flight controller merupakan sebuah mikrokontroler yang memiliki kompleksitas fungsi dalam
kontrol quadcopter. Fungsi dari flight controller ini yaitu untuk mengatur kecepatan motor,
stabilisasi drone dan mempertahankan ketinggian. Selain itu flight controller menerima
semua perintah atau inputan dari pilot..
2. Motor 
Motor merupakan komponen utama untuk penggerak quadcopter, karena dengan putaran
motor ini quadcopter dapat terbang. Pemilihan motor harus disesuaikan dengan kebutuhan
karena beda jenis motor beda fungsi yang dihasilkan motor tersebut.
3. Propeller 
Propeller dianalogikan sebagai sayap pada burung untuk dapat terbang quadcopter pun
demikian, akan tetapi termasuk rotary wing atau sayap putar. Terdapat 2 jenis propeller yang
diibagi berdasarkan arah putaran dan arah hembusan udara yaitu Clockwise (CW) dan
Counter Clockwise (CCW).
4. Electronic Speed Controller 
ESC merupakan sebuah device yang fungsinya sebagai driver motor brushless yang di mana
mengatur kecepatan dan arah putaran. Selain itu tugas ESC yaitu mengubah tegangan DC ke
AC 3 fasa untuk dilanjutkan ke motor. power source.
5. Frame 
Frame merupakan bagian rangka atau tubuh pada quadcopter yang menjadi tulang atau
penyokong semua komponen quadcopter serta tempat ditempelnya semua komponen-
komponen sehingga dengan adanya frame ini komponen dapat terintegrasi dengan baik.
6. Battery 
Battery adalah sumber daya utama untuk quadcopter, sehingga penggunaan battery ini harus
cocok dan sesuai dengan kebutuhan, dengan melalui analisis dan perhitungan yang sudah
dilakukan sebelumnya. Agar didapat hasil yang optimal saat terbang dengan memperoleh
waktu terbang maksimal. Jenis yang digunakan yaitu jenis LiPo atau lithium polymer.
7. Radio Transmitter dan Reciever 
Radio Transmitter dan Reciever merupakan pengendali quadcopter yang dapat diprogram
sesuai kebutuhan. Biasanya telah sepaket dengan remote control (remote kendali).
8. Power Distribution Board (PDB) 
Power Distribution Board (PDB) berfungsi untuk mendistribusikan daya pada quadcopter dan
menyediakan jalur yang lebih rapi untuk menghubungkan baterai dengan ESC.
9. Sensor 
Merupakan perangkat tambahan pada quadcopter yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan fisik maupun kimia. Sensor yang sering digunakan adalah anemometer, GPS,
barometer, dan lain-lain.

2.2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


 Cuaca
Angin merupakan salah satu hal yang membuat drone keluar dari jalurnya. Apabila
drone keluar dari jalurnya, maka akan dilakukan pemetaan ulang yang menyebabkan
pengambilan data dari awal dan hal ini akan menyebabkan pemetaan wilayah menjadi
lebih kecil lagi dikarenakan baterai dari awal pemetaan sama baterai pada pemetaan
yg kedua kalinya itu sudah berbeda.
 Daerah yang dilarang
Dalam menerbangkan drone, kita harus menyesuaikan temoat yang bakal kita pilih.
Jika dirasa tempat yang kita pilih itu kawasan terlarang, seperti di bandara. Maka kita
tidak dapat melakukan pemetaan ditempat tersebut menggunakan Drone.
 Ground Control Points
GCP adalah faktor penting terakhir yang harus anda pertimbangkan. Ground
Control Point pada dasarnya adalah penanda yang diletakkan di atas area yang
akan dipetakan yang berfungsi sebagai titik referensi. Secara umum, jumlah GCP
yang tepat dapat mempengaruhi akurasi pemetaan secara signifikan, meskipun
tidak dapat meningkatkan hasil yang signifikan dan harus dipertimbangkan
bergantung pada area dan medan pemetaan. GCP juga harus sedater mungkin
agar mendapatkan hasil pemetaan yang detail
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Peralatan

 Drone DJI PHANTOM


 Remote Controller
 Handphone ( Handphone yang sudah mendownload aplikasi DJI GO 4)
 GCP
 Base Station
 Satelite

3.2 Prosedur Praktikum


BAB 4

HASIL PRAKTIKUM
- Error dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB V

PENUTUP

- -Kesimpulan

Pada acara 4 ini, kami telah mempelajari bagian-bagian dan fungsi dari Drone DJI
Phantom. Ada 9 bagian pada drone phantom dengan fungsinya yang berbeda-beda.
Dalam percobaan pengambilan data menggunakan drone DJI Phantom, kita terlebih
dahulu menginstall suatu aplikasi yaitu DJI GO4 agar dapat diletakkan pada remote
controllernya. Setelah dilakukan pengambilan data pada drone pada DJI Phantom,
dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya yaitu pengolahan data menggunakan
software. Software yg kami pakai disini meliputi Argis dan Geomatica Rauff.

- Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai