FOTOGRAMETRI LANJUT
Disusun Oleh :
2022
A. Mata Acara Pratikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2022 via daring menggunakan zoom
meeting untuk membahas modul ke 4 yaitu Melakukan pengolahan data foto udara menggunakan
agisoft
B. Tujuan Pratikum
1. Laptop
2. Agisoft
D. Landasan Teori
1. Alignmemt Photo
Proses ini dilakukan menggunakan software Agisoft Metashape dan menghasilkan tie point
yang telah teridentifikasi secara otomatis menggunakan algoritma. Algoritma ini akan
berfungsi untuk mengenali titik-titik yang mempunyai kesamaan nilai pixel dan akan
memodelkan kedalam model 3 (Tiga) Dimensi ( Fidera & Ihsan, 2020)
Proses ini merupakan lanjutan dari proses sebelumnya yaitu Alignment Photo. Build Dense
Clouds menggabungkan point-point yang sudah dihasilkan oleh Alignment Photo dengan
menginterpolasi point-point tersebut hingga membentuk suatu objek 3 (Tiga) Dimensi yang
masih berupa point clouds ( Fidera & Ihsan, 2020).
3. Build Mesh
Merupakan proses terakhir pada software Agisoft Metashape dengan melakukan interpolasi
dan rekronstruksi dari kumpulan tie point atau dense clouds sehingga membentuk bidang
permukaan yang saling menutupi ( Fidera & Ihsan, 2020)
4. Build Texture
Tahapan ini membentuk model 3 (Tiga) Dimensi dari keseluruhan area yang terekam dalam
kamera terutama objek yang akan dimodelkan kedalam 3 (Tiga) Dimensi ( Fidera & Ihsan,
2020).
Dikenal dalam berbagai nama, seperti Unmanned Aerial Vehicle (UAV), aerial robot atau
lebih mudahnya drone, dimana UAV dan drone merupakan istilah yang paling populer
digunakan (Koto, 2020)
Ground Control Point (GCP) atau yang biasa disebut dengan titik kontrol adalah titik-titik
yang berada di lapangan yang dapat digunakan untuk mentransformasikan sistem koordinat
udara dengan sistem koordinat tanah suatu objek yang dipetakan. Titik kontrol ini nantinya
akan digunakan pada saat pengolahan foto udara tahap triangulasi udara ( Naula Husna,
Subiyanto, & Hani’ah, 2016)
ICP (Independent Check Point) yakni titik yang digunakan untuk menguji kualitas hasil dan
tidak diikutkan pada proses pengolahan foto udara. Pengukuran titik-titik GCP dan ICP dapat
dilaksanakan dengan metode pengukuran satelit GPS (Global Positioning System).
Pengukuran ini umumnya terbagi menjadi dua jenis baik secara absolut (satu receiver GPS)
ataupun differensial (dua receiver GPS) ( Naula Husna, Subiyanto, & Hani’ah, 2016)
E. Langkah Kerja
Pemetaan menggunakan foto udara memberikan banyak keuntungan dari segi kuantitas dan
kualitas, dimana wilayah yang luas bisa dipetakan dengan cepat bahkan dengan akurasi yang baik,
dari segi biaya juga memerlukan biaya yang lebih kecil dari pada menggunakan cara konvensional.
Dari hasil yang kita lihat, dapat diketahui sebuah daerah bisa dipetakan dengan jelas, akurat dan
cepat menggunakan foto udara dan survei GNSS untuk koordinat GCP dan ICP
G. Sumber Pustaka
Fidera, M., & Ihsan, M. (2020). PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI UNTUK MODEL 3 DIMENSI DENGAN
VISUALISASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY (AR). ENMAP Vol. 1 No.2, 67-
80.
Naula Husna, S., Subiyanto, S., & Hani’ah. (2016). PENGGUNAAN PARAMETER ORIENTASI EKSTERNAL
(EO) UNTUK OPTIMALISASI DIGITAL TRIANGULASI FOTOGRAMETRI UNTUK KEPERLUAN
ORTOFOTO. Jurnal Geodesi Undip, 180.