Disusun oleh :
RIBHAN NAFIZ SIREGAR (119230081)
1
• Membuat diagram alir serta deskripsi detail dari setiap tahap proses
transformasi perspektif
C. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
- Google Collab
- Laptop
b. Bahan
- Modul
- Data Github yang diberikan
D. LANDASAN TEORI
a. Rektifikasi
Rektifikasi adalah suatu proses yang mentransformasikan geometri atau unsur-
unsur citra digital sedemikian rupa, sehingga setiap piksel citra memiliki posisi didalam
sistem koordinat dunia nyata (Dji, 2015)
b. Tranformasi Affine
Transformasi affine adalah transformasi linear yang menghubungkan sistem
koordinat transformasi kartesian 2 dimensi menghubungkan rotasi, perubahan skala pada
arah x dan y diikuti oleh translasi. Fungsi transformasi menggambarkan 6 parameter satu
sudut rotasi (a) ,dua faktor skala , skala faktor pada arah x (Sx), faktor skala pada arah y
(Sy), dan 2 perubahan titik asal (X0,Y0). Rumusnya seperti ini
X’=SxXcos(a)-SyYsin(a)+X0
Y’=SxXsin(a)+SyYcos(a)+Y0
(RIFAI, 2016)
c. Google Collab
Google Colaboratory (alias Colab) adalah proyek yang mempunyai tujuan
menyebarluaskan pendidikan pembelajaran mesin dan penelitian . Notebook kolaboratif
didasarkan pada Jupyter dan berfungsi sebagai objek Google Documents: dapat dibagikan
dan pengguna dapat berkolaborasi pada notebook yang sama. Kolaborasi menyediakan
runtime Python 2 dan 3 sudah dikonfigurasi sebelumnya dengan yang esensial
perpustakaan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, seperti TensorFlow,
Matplotlib, dan Keras (CARNEIRO, et al., 2016)
2
d. Tranformasi Perspektif
The perspective transformation matrix has conventionally been computed by the
linear least squares technique and the inherent scale ambiguity in homogeneous algebra is
resolved by setting one of the unknowns to unity. The conventional approach has recently
been criticised by Faugeras and Toscani for producing "absurd" solutions which depend
on the (arbitrary) choice of the world coordinate frame. (Tan, Sullivan, & Baker, 1993)
3
E. LANGKAH KERJA
1. Tahapan Persiapan
-Sipkan Modul dan Google Collab
2. Tahapan Pelaksanaan
-Membuka Google Collab
-Kemudian melakukan Import Data dan Package, dengan menggunakan script sebagai
berikut dengan menjalankan sel dengan menekan (ctrl+enter), maka tampilannya akan
seperti ini.
4
-Kemudian ulangi langkah diatas untuk melakukan setiap proses.
-Selanjutnya melakukan rotasi, dengan script sebagai berikut
5
-Selanjutnya melakukan transformasi 2D, dengan script sebagai berikut
6
-Selanjutnya ulangi semua langkah diatas, kemudian sesuaikan dengan Pertanyaan pada
tujuan modul kali ini, dengan mengatur parameter sesuai yang diperintahkan.
3. Tahapan Penyelesaian
-Melakukan pengisian laporan terkait hasil dan pembahasan
7
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Translasi
Perubahan posisi pada Perubahan posisi pada
sumbu Y. sumbu X dan sumbu Y.
Np.array([[1, 0, 30], Np.array([[1, 0, 70],
[0, 1, 200]], [0, 1, 250]],
Pada praktikum kali ini proses yang pertama dilakukan adalah Translasi, yaitu
sebuah proses memindahkan/menggeser sebuah titik dari titik asalnya, sebagaimana yang
dapat dilihat diatas, bahwa ketika menggeser sumbu x maka pergeseran akan searah
sumbu x horizontal , dan ketika di geser sumbu y makan pergeseran akan searah sumbu y
vertical, begitu juga jika kedua sumu x y digeser maka gambar akan bergeser ke sebuah
koordinat tertentu (x,y) dari titik originnya.
8
Proses Rotasi
Angle = 50 Angle = 90 Angle = 120
Pada proses kali ini dilakukan rotasi dan perubahan skala, dimana rotasi adalah
memutar sebuah koodinat terhadap titik pusat sebuah foto, dengan berlawanan arah jarum
jam, bisa dilihat pada gambar diatas, semakin besar nilai sudutnya, maka rotasi akan
semakin jauh dari keadaan awalnya, kemudian dilanjutkan dengan perubaham skala, yang
bermaksud bahwa skala akan menunjukkan seberapa besar daerah yang akan terlihat
(liputan) sesuai nilainya, semakin besar nilai skala, maka daerah cakupan akan semakin
kecil dan semakin detail.
9
Proses Perubahan Skala
Scale=1.2 Scale=1.5 Scale=2.2
Kemudian pada proses ini, dilakukan perubahan skala dan titik pusat/posisi
tengah, sama pada proses sebelumnya, terkait perubahan skala, akan tetapi yang berbeda
pada proses kali ini adalah, menggunakan perubahan titik pusat, dimana skala akan
membesar atau mengecil, itu bergantung titik pusatnya, karena proses perubahan skala
menggunakan acuan dari titik pusat. Titik pusat juga bisa digeser menuju koordinat
tertentu dengan notasi x,y maka pusat foto akan berada pada posisi tersebut, begitu juga
jika ingin dilakukan rotasi, maka rotasi akan terotasi dengan sumbu putarnya adalah titik
pusat.
10
Transformasi affine 2D
Satu Titik Sekutu
11
dilanjutkkan dengan perubahan koordinat tiga titik pada sistem koordinat akhir, maka ini
akan lebih sesuai, karena sisitem koordinat awalnya sudah sesuai titik sekutu, kemudian
di transformasikan ke koordinat akhir yang diinginkan. Yang terakhir adalah melakukan
perubahan koordinat tiga titik pada sistem koordinat awal dan akhir. Ini akan membuat
gambar tidak sesuai dengan titik sekutunya, karena koordinat awal harus sesuai dengan
titik sekutu yang dibuat, ditambah dengan ditransformasikan kedalam koordinat akhir,
yang akan membuat gambar akan semakin berubah.
Transformasi Perspektif
Satu Titik Sekutu
12
Enam Titik Sekutu
Pada proses terakhir, dilakukan proses transfromasi perspektif, untuk titik sekutu,
sama seperti transformasi affine, bahwa semakin banyak titik sekutu, maka keakuratan
hasil transsformasi akan semakin baik, dikarenakan titik sekutu adalah koordinat yang
diketahui koordinatnya pada dua datum, sehingga semakin banyak titik sekutu, maka akan
semakin baik koreksi terhadap hasil transformasi. Kemudian dilakukan tranformasi
perspketif, yaitu mengubah suatu perspektif foto menjadi persepktif yang diinginkan.
13
Pada perubahan koordinat empat titik pada sistem koordinat awal maka transformasi
perspektif sulit dilakukan, karena seharusnya koordinat awal sesuai dengan titik
sekutunya, jika tidak maka transformasi tidak akan sesuai dengan titik sekutu. Kemudian
perubahan koordinat empat titik pada sistem koordinat akhir, akan membuat perpektif
akan terprespektif mengikuti koordinat akhirnya. Pada proses akhir dilakukan perubahan
koordinat empat titik pada sistem koordinat awal dan akhir, ini tidak akan membuat
transformasi koordinat berjalan dengan baik, dikarenakan seharusnya koordinat awal
harus sesuai dengan titik sekutu, tidak boleh berbeda, lalu selanjutnya di transformasi ke
koordinat akhir.
G. SUMBER PUSTAKA
14