TRANSFORMASI
KELOMPOK 1 :
1. Filsawati (105361100120)
2. Sry Handayani (105361101920)
3. Wiwid Febriyanti (105361103020)
4. Zulfikry Ahmad Rifqy (105361103120)
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Transformnasi”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu
Nabi Muhamad SAW, yang telah membawa kita pada alam yang penuh dengan
cahaya ilmu pengetahuan ini.
Dan kami sebagai penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
pada makalah yang kami susun terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka
dari itu, kami mengaharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik
inovatif yang dapat menjadi pelajaran bagi kami kedepan. Harapan kami, semoga
makalah ini bermanfa’at bagi kami dan juga bagi para pembaca.
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................
1.4 Manfaat...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Definisi Transformasi Geometri
........................................................................................................
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Mengetahui Definisi Transformasi Geometri
2. Mengetahui Macam-macam Transformasi Geometri.
3. Mengetahui Komposisi Transformasi dengan Matriks.
4. Mengetahui cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri
transformasi?
1.4 Manfaat
1. Suatu resolusi dalam kehidupan kita. Hak ini dapat berupa pergeseran ,
percerminan, perputaran dan perubahan ukuran suatu keadaan tertentu.
2. Transformasi atau perubahan adalah karena menginginan kehidupan
yang dipenuhi dengan kebaikan dan jauh keburukan.
3. Pergeseran atau perpindahan orang pada ekslator dan lift.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transformasi Geometri
A. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah jenis transformasi perpindahan suatu
titik sepanjang garis lurus. Translasi memindahkan setiap titik pada bidang
menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan tanpa mengubah ukuran
dan tanpa memutar. Secara gampangnya translasi adalah transformasi ke
arah yang sama dan ke jarak yang sama.
3
Gambar a) translasi
B. Refleksi (Pencerminan)
4
Dari gambar tampak bahwa:
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan
bayangan titik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’= -b.
A(a, b) B(a, -b)
a’ = a → a’ =1. a +0. b,
b’= -b → b’ = 0. a -1.b
C=( ) = (
0 1 ) (b )
a' −1 0 a
b'
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = x menghasilkan bayangan
titik D( a' , b' ) dengan a ' =b dan b’ = a
Sumbu y = x
A(a, b) D(b, a)
a’ = b → a’ = 0. a +0. b,
b’= a → b’ = 1. a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a → a’ = -1.a + 0. b,
b’= -b → b’ = -1. a - 1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini
6
Matriks transformasi sebagai berikut
( ) (
F= a ' = −1 0 a + 2 h
b' 0 −1 b 0 )( ) ( )
Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = k menghasilkan bayangan
titik H (a' , b' ) dengan a ' =a dan b’ = 2k -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(a, 2k -b)
a’ = a → a’ = (1. a + 0. b) + 0
b’= 2k – b → b’ = (0. a - 1.b) + 2k
Matriks transformasi sebagai berikut
7
Dengan cara yang sama, kalian dapat menentukan bayangan titik A(a, b)
yang dicerminkan terhadap garis y = m, dilanjutkan dengan pencerminan
terhadap garis y= n sebagai berikut.
Garis y = m Garis y = n
A(a, b) A’(a, 2m - b) A”(a, 2(n - m) + b )
Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang saling
berpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis x = h,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y = m. Diperoleh bayangan
A”sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
Tabel 1.1. transformasi pencerminan
Percerminan Matriks
Pemetaan
Terhadap Transformasi
Sumbu x A(x , y) → A ’ (x ,− y )
Garis y = x A(x , y) → A ’ ( y , x )
8
Pencerminan terhadap garis x = k : (x,y) → (2k -x,y)
Pencerminan terhadap garis y = k : (x,y) → (x, 2k – y)
C. Rotasi (Perputaran)
Misalkan, posisi awal sebuah pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah
dirotasikan sebesar dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada
pada titik A(a’, b’) seperti pada gambar berikut.
Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub,
A(r cos , r sin θ ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar
dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulis sebagai
A’(r cos ( + ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut menjadi
matriks berikut.
A '=( )
a'
b'
=¿
=( asin❑+ b cos❑ )
cos❑−b sin ❑
=(
sin❑ b cos ❑ )( b )
cos ❑−sin❑ a
(cos
sin❑ b cos ❑ )(b )
❑−sin❑ a
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0)
9
sebagai berikut.
Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat ditentukan
sebagai berikut.
Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut searah
dengan arah perputaran jarum jam.
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0). Kemudian
dilanjutkan rotasi sebesar β dengan pusat yang sama diwakili oleh rotasi
sebesar (α + β ¿ dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.
10
D. Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi adalah transformasi ukuran objek. Faktor yang menyebabkan
diperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya
pencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor dilatasi ini dinotasikan
dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k ¿−¿1 atau k ¿ 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 ¿ k ¿1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik
P(4, 2) dan melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusat O(0, 0)
1
dengan faktor skala . Bayangan yang diperoleh adalah lingkaran yang
2
berpusat di titik P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2). Lingkaran ini sebangun
dengan lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
11
P Q P’ Q’
( )
1
0
( x'1
y '1
x'2
y '2)=
2
0
1 ( 42 44)=(21 22)
2
1
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala , diperoleh
2
lingkaran dengan titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala k
menghasilkan titik, P’ ( ka, kb)
Secara matematis, ditulis:
Contoh:
Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
1. [O, 3]
12
Jawab:
|0,3|
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6) = P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)
M= ( ac db )
Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo 2 x 2.
No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi
1. Indentitas (I) ( x , y ) →( x , y )
(10 01 )
2. Dilatasi dengan faktor skala k ( x , y ) →(kx , ky )
(0k 0k )
3. Refleksi (M)
a. terhadap sumbu-x (M x )
( x , y ) →( x ,− y )
( x , y ) → (−x , y )
(10 0
−1 )
b. terhadap sumbu-y (M y )
c. terhadap garis y = x (M y =
( x , y ) →( y , x ) (−10 −10 )
( x , y ) → (− y ,−x )
x) (01 10 )
d. terhadap garis y = -x (M y =
-x ) (−10 −10 )
4 Rotasi
O(0,0)
terhadap titik asal ( x , y ) →( x' , y ' )
'
x =x cos θ− y sin θ
(cossinθ−sin
θ cos θ )
θ
a. Sebesar θ ( R0 ) '
y =x cos θ− y sin θ
13
b. Sebesar
π
2
(+90 o)
( x , y ) → (− y , x )
( x , y ) → ( y ,−x )
(01 −10 )
π
c. Sebesar - (−90 o)
2
( x , y ) → (− y ,−x )
(−10 10)
d. Sebesar π (setengah
putaran) (−10 −10 )
M1 = ( ac db ) dan M =( eg hf )
2
M 2 . M 1=¿ ( eg hf )x ( ac db )
a. T 1 . T 2bersesuaian dengan perkalian matriks
M 1. . M 2=¿ ( ac db )x( eg hf )
Hasil perkalian M 1. . M 2 belum tentu sama dengan hasil perkalian M 2 . M 1
Sehingga dapat disimpulkan untuk transformasi dilatasi atau perkalian
berlaku rumus:
14
2.4 Cara menelesaikan soal-soal tentang Transformasi geometri
Contoh Soal
1) Translasi
Bayangan titik A(3 , 4), jika digeser 4 satuan ke kanan dan
5 satuan ke atas adalah . . .
Jawab :
A(3 , 4) T 4
5 () A ’ (3+4 , 4+5)
Jadi A ’=(1 , 9)
Translasi yang sesuai untuk menggeser titik P(5 , 3)
sehingga diperoleh bayangan P ’(3 , 1) adalah . . .
Jawab :
P(5 , 3) T ()
a
b
P ’(3 , 1)
Jadi T = ( )
8
−4
Titik asal dari C ’(3 , 4) yang merupakan bayangan translasi
T (6 , 3) adalah . . .
Jawab :
C ’ (3 , 4) ( )
T 6
−3
C (x, y)
JadiC=(3 ,1)
2) Refleksi
Titik A(3 , 4) dicerminkan terhadap garis y=x .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
A ”(4 ,3)
Bayangan titik R(6 ,7)oleh refleksi terhadap sumbu Y
dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal O(0,0)
adalah . . .
Jawab : R ”(6 , 7)
15
Titik K (6 , 8) dicerminkan terhadap sumbu Y .
Bayangan titik K tersebut adalah . . .
Jawab :
K ’(6 , 8)
3) Rotasi
Persamaan bayangan garis x + y=6 setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran +90 0, adalah . . .
Jawab :
R+90 o berarti : x ’=− y → y=−x ’
y ’=x → x= y ’
disubstitusi ke : x + y=6
y ’+(−x ’)=6
y ’ – x ’=6 → x ’ – y ’=6
Jadi bayangannya: x – y=6
( xy '' )=(cossin90−sin
90 cos 90 )( y−b ) ( b )
90 x−a + a
( 1 0 )(−5) ( 2 )
¿ 0−1 6 + −1
¿ ( 6 )+ (−1 )=(4 )
−5 2 8
Jadi bayangan ( 4 , 8)
4) Dilatasi
Bayangan titik (9 , 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :
16
( xy '' )= 13 (93 )
¿ ( 3)
1
Jadibayangan(3 , 1)
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada
koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa
juga dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun
tertentu. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang
membahas tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang
didasarkan dengan gambar dan matriks.
b) Translasi atau pergeseran adalah jenis transformasi perpindahan suatu
titik sepanjang garis lurus. Translasi memindahkan setiap titik pada
bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan tanpa
mengubah ukuran dan tanpa memutar. Secara gampangnya translasi
adalah transformasi ke arah yang sama dan ke jarak yang sama.
c) Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang dengan sifat pencerminan.
d) Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek
dengan titik pusat tertentu.
e) Dilatasi (perkalian) adalah Dilatasi adalah transformasi yang
mengubah ukuran objek, tetapi tidak mengubah bentuknya.
3.2 Saran
Setelah adanya makalah Geometri Transformasi Pembelajaran
Transformasi penulis harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan
terutama bagi pelajar yang membutuhkan ilmu ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Carolina, Gracia. Oktober 13, 2021. Transformasi Geometri: Definisi, Jenis, dan
Rumus. https://www.zenius.net/blog/transformasi-geometri.
19