Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KALENDER PENDIDIKAN, PROGRAM SEMESTER DAN

PROGRAM TAHUNAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Kapita Selekta
Matematika SMA
Dosen pengampu : Tika Karlina Rachmawati, M.Pd.

Oleh Kelompok 6
Andriyana ( 1182050009)
Anna Katresna R. (1182050010)
Arifa Jihan N. (1182050015)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Transformnasi Geometri”.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita yaitu
Nabi Muhamad SAW, yang telah membawa kita pada alam yang penuh dengan
cahaya ilmu pengetahuan ini.

Walaupun banyak kekurangan, akhirnya kami dapat menyelesaikan


makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah matematika
sekolah II dan juga untuk menambah wawasan kami tentang materi pembelajaran.

Tugas ini dapat diselesaikan karena ada dukungan yang sangat besar dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami.

Dan kami sebagai penulis juga mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
pada makalah yang kami susun terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka
dari itu, kami mengaharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik
inovatif yang dapat menjadi pelajaran bagi kami kedepan. Harapan kami, semoga
makalah ini bermanfa’at bagi kami dan juga bagi para pembaca.

Bandung, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan.............................................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Definisi Transformasi Geometri
........................................................................................................
3
2.2 Kaidah Macam-macam Transformasi Geometri
........................................................................................................
3
2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks
........................................................................................................
13
2.4 cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri transformasi
........................................................................................................
14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 17
3.2 Saran............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dasar pada setiap jenjang
pendidikan formal yang memegang peran penting. Matematika merupakan alat
yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi
melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi ataupun
pemecahan masalah.
Didalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai peristiwa atau
kegiatan yang berhubungan dengan Ilmu Matematika. Salah satunya
“Transformasi Geometri”. Transformasi Geometri telah dikenal sejak lama,
dari zaman babilonia, yunani, para ahli aljabar muslim abad ke-9 sampai ke-15
dan dilanjutkan matematikawan eropa abad ke-18 dua dekade pertama abad
ke-19. Transformasi Geometri digunakan sebagai contoh seseorang yang
berada di escalator. Ketika seseorang berada di escalator, yang berubah adalah
tempat atau posisi orang tersebut tidak berputar, tidak bertambah tinggi, tidak
memendek atau tidak berubah bentuk, namun escalator yang membawa orang
tersebut berpindah dari atas kebawah atau dari bawah ke atas. Aplikasi yang
lainnya bisa kita lihat, seperti ukir-ukiran bali, gapura dan arsitektur pura di
Bali.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana Definisi Transformasi Geometri?
2. BagaimanaMacam-macam Transformasi Geometri?
3. BagaimanaKomposisi Transformasi dengan Matriks?
4. Bagaimana cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri
transformasi?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. MengetahuiDefinisi Transformasi Geometri
2. Mengetahui Macam-macam Transformasi Geometri.
3. Mengetahui Komposisi Transformasi dengan Matriks.
4. Mengetahui cara menyelesaikan soal-soal tentang geometri
transformasi?

1.4 Manfaat
1. Suatu resolusi dalam kehidupan kita. Hak ini dapat berupa pergeseran ,
percerminan, perputaran dan perubahan ukuran suatu keadaan tertentu.
2. Transformasi atau perubahan adalah karena menginginan kehidupan
yang dipenuhi dengan kebaikan dan jauh keburukan.
3. Pergeseran atau perpindahan orang pada ekslator dan lift.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transformasi Geometri

Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada


koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa juga
dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun tertentu. Jika
kalian punya sebuah titik A(x , y) kemudian ditransformasikan oleh
transformasi T maka akan menghasilkan titik yang baru A ’ (x ’ , y ’). Secara
matematis di tulis:

Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun


pada suatu bidang. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang
membahas tentang perubahan (letak,bentuk , penyajian) yang didasarkan
dengan gambar dan matriks.

2.2 Macam-Macam Transformasi

A. Translasi (Pergeseran)
Translasi atau pergeseran adalah transformasi yang memindahkan
setiap titik pada bidang menurut jarak dan arah tertentu. Memindahkan
tanpa mengubah ukuran dan tanpa memutar. Kata kuncinya transformasi
ke arah yang sama dan ke jarak yang sama.

Gambar a) translasi
Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

B. Refleksi (Pencerminan)

Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan


bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula
jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin?
Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian akan
menemukan beberapa sifat pencerminan.
Sekarang, perhatikan lingkaran Q yang dicerminkan terhadap sumbu-
yberikut ini.

Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan bahwa:


• Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’.
• Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiaptitik
bayangannya ke cermin, yaitu QA =Q’ A dan PB =P’ B.
• Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkansetiap
titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi.
Dengan menggunakan sifat-sifat ini, kalian dapat menentukanbayangan
sebuah titik yang dicerminkan terhadap suatu garis atau terhadapsuatu titik
lain. Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar tampak bahwa:
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-x menghasilkan
bayangantitik B(a’, b’) dengan a’= a dan b’=-b.
A(a, b) B(a, -b)
a’ = a →a’ =1.a +0.b,
b’=-b→b’ = 0.a -1.b

Matriks transformasi untuk pencerminan ini adalah (10 0


−1 )
, sehingga

B= (ab '' ) = (10 0 a


)( )
−1 b
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu-y menghasilkan bayangan
titik C (a' , b' )dengan a ' =−a dan b’ = b
Sumbu - y
A(a, b) C(-a, b)
a’ = -a →a’ = -1.a +0.b,
b’=b→b’ = 0.a -1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

adalah (−10 01 ), sehingga


C= ( ab '' ) = (−10 01 )(ab)
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbuy = xmenghasilkan bayangan
titik D(a ' , b' )dengan a ' =b dan b’ = a
Sumbu y = x
A(a, b) D(b, a)
a’ = b→a’ = 0.a +0.b,
b’=a→b’ = 1.a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

(01 10), sehingga


adalah

a' 0 1 a
D=( ) = (
b' 1 0 )( b )
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbuy = -xmenghasilkan bayangan
titik E( a' , b ' )dengan a ' =−b dan b’ = -a
Sumbu y = -x
A(a, b) E(-b, -a)
a’ = -b→a’ = 0.a - 1.b,
b’=-a→b’ = -1.a + 0.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

(−10 −10 ), sehingga


adalah

a' 0 −1 a
E=( ) = (
b' −1 0 )( b )
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap titik asal menghasilkan bayangan
titik F (a' ,b ' )dengan a ' =−a dan b’ = -b
Sumbu y = -x

O(0,0)
A(a, b) F(-a, -b)
Titik asal
a’ = -a→a’ = -1.a +0.b,
b’=-b→b’ = -1.a-1.b
Matriks transformasi untuk pencerminan ini

(−10 −10 ), sehingga


adalah

a' −1 0 a
F=( ) = (
b' 0 −1)( b )
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbux = hmenghasilkan bayangan
titik G(a ' , b' )dengan a ' =2h−a dan b ’ = -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(2 h−a , b)
a’ = 2 h−a→a’ = (-1.a + 0.b) + 2h
b’=-a→b’ = -1.a + 0.b
Matriks transformasi sebagai berikut

F= a ' = −1 0 a + 2 h
( ) ( )( ) ( )
b' 0 −1 b 0
 Pencerminan titik A(a, b) terhadap sumbu y = kmenghasilkan bayangan
titik H (a ' , b' )dengan a ' =a dan b’ = 2k -b
Sumbu h = h
A(a, b) E(a, 2k -b)
a’ = a →a’ = (1.a + 0.b) + 0
b’=2k – b→b’ = (0.a - 1.b) + 2k
Matriks transformasi sebagai berikut

H= (ab '' ) = (10 0 a


−1 b
+
0
)( ) ( )
2k
Bagaimana jika dua refleksi dikomposisikan?
Misalnya, titik A(a, b) dicerminkan terhadap garis x =h. Kemudian,
dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis x =k.
Untuk mengetahui pencerminan ini, amatilah gambar berikut!
Dari gambar, tampak bahwa:
Garis x = h Garis x = k
A(a, b) A’(2h - a,b) A”(2(k-h) + a,b )
Dengan cara yang sama, kalian dapat menentukan bayangan titik A(a,
b)yang dicerminkan terhadap garis y =m, dilanjutkan dengan
pencerminanterhadap garis y=n sebagai berikut.
Garis y = m Garis y = n
A(a, b) A’(a, 2m - b) A”(a, 2(n - m) + b )
Sekarang, jika titik A(a, b) dicerminkan terhadap dua garis yang
salingberpotongan tegak lurus, misalnya pencerminan terhadap garis
x=h,dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis y 􀀠 m. Diperoleh
bayanganA”sebagai berikut.
Garis x = h Garis y = m
A(a, b) A’(2h – a,b) A”(2h – a, 2m - b )
Tabel 1.1. transformasi pencerminan
Percerminan Matriks
Pemetaan
Terhadap Transformasi
Sumbu x A(x , y) → A ’ (x ,− y )

Sumbu y A(x , y) → A ’ (−x , y )

Garis y = x A(x , y)→ A ’ ( y , x )

Garis y = -x A(x , y) → A ’ (− y ,−x )

Titik (0,0) A(x , y) → A ’ (−x ,− y )


Garis x = h A(x , y) → A ’ (2 h−x , y) 
Garis y = k A(x , y) → A ’ (x ,2 k − y) 
Titik (h, k) A(x , y) → A ’ (2 h – x ,2 k – y ) 

C. Rotasi (Perputaran)

Dengan menggunakan jangka, Anakota membuat sebuah busurlingkaran.


Ia menusukkan jarum jangka pada titik O, kemudian memutarjangka dengan
sudut putar berlawanan dengan arah perputaran jarumjam. Melalui peragaan
ini, Anakota telah melakukan rotasi sebesar dengan pusat titik O.

Misalkan, posisi awal pensil jangka pada titik A(a, b). Setelah
dirotasisebesar dengan pusat titik O, posisi pensil jangka ini berada pada
titikA(a’, b’) seperti pada gambar berikut.

Posisi awal pensil jangka ini dapat pula ditulis dalam koordinat kutub,A(r
cos , r sin θ ). Adapun posisi pensil jangka setelah diputar sebesar dengan
arah berlawanan dengan arah perputaran jarum dapat ditulissebagai A’(r cos
(+ ))
Jadi, dinyatakan dalam bentuk matriks, persamaan tersebut
menjadimatriks berikut.
a'
A '= ( )
b'
=¿

= ( ¿¿r cos θ cos ❑+ r sinθ cos ❑¿¿ )

= ( asin❑+
cos❑−b sin ❑
b cos❑ )
= (cos ❑−sin❑ a
sin❑ b cos ❑ )( b )

Jadi, posisi pensil jangka setelah diputar sebesar tersebut adalah

(cos ❑−sin❑ a
sin❑ b cos ❑ )( b )
Uraian ini menggambarkan rumus rotasi sebesar 􀁄 dengan pusat titik O(0, 0)
sebagai berikut.

Adapun untuk rotasi sebesar dengan pusat titik P(m, n) dapat


ditentukansebagai berikut.

Nilai bertanda positif jika arah putaran sudut berlawanan dengan


arahperputaran jarum jam dan bertanda negatif jika arah putaran sudut
searahdengan arah perputaran jarum jam.
Bagaimana jika titik A(a, b) dirotasi sebesar dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudian, rotasi lagi sebesar β dengan pusat yang sama?
Perhatikan gambar berikut!
Tampak bahwa posisi rotasi sebesar 􀁄 dengan pusat titik O(0, 0).
Kemudiandilanjutkan rotasi sebesar βdengan pusat yang sama diwakili oleh
rotasisebesar (α + β ¿ dengan pusat titik O(0, 0).
Akibatnya, bayangan titik A dapat kalian tentukan sebagai berikut.

A = left (matrix {a ¿ b } right = (cossin((αα++ββ)−sin ( α+β)


) cos ( α + β ) )

Contoh :

Tentukan bayangan titik A(-1, -2) yang dirotasi berturut-turutsebesar 180° dan
90° berlawanan dengan arah perputaran jarumjam dengan pusat yang sama,
yaitu titik O(0, 0).

D. Dilatasi (Perkalian)
Aini dan teman-temannya berkunjung ke IPTN. Di sana,
merekamengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur pesawat
terbangini mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat
terbangsesungguhnya,tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur
pesawat terbang initelah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang
sesungguhnya.
Selain dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar,
misalnyapencetakan foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang
menyebabkandiperbesar atau diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor
dilatasi.Faktor dilatasi ini dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k ¿−¿1 atau k ¿ 1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 ¿k ¿1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Sekarang, perhatikan lingkaran pada Gambar 6.10 yang berpusat di titik
P(4, 2) dan melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusatO(0, 0)

1
dengan faktor skala .Bayangan yang diperoleh adalah lingkaranyang berpusat
2
di titik P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2). Lingkaran inisebangun dengan
lingkaran P dengan ukuran diperkecil.
kalian dapat menentukan lingkaran hasil dilatasi ini dengan
menggunakanmatriks seperti berikut.
P Q P’ Q’
1
0
( x '1
y '1
x '2
y'2 )=
2
0 ( ) ( 4 4
1 2 4
2
)=(
2 2
1 2)

1
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala ,
2
diperolehlingkaran dengan titik pusat P’(2, 1) dan melalui titik Q’(2, 2).
Secara umum, dilatasi ini sebagai berikut.
• Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala
kmenghasilkan titik, P’ ( ka, kb)
Secara matematis, ditulis:

Kalian dapat menyatakannya dalam bentuk matriks berikut.

P '= (ab '' ) = (0k 0k ) = (ba)


 Titik P(a, b) didilatasi terhadap pusat F(m, n) dengan faktor skala
kmenghasilkan titik P’( k (a – m)+ m, k (b- n)+ n)
Secara matematis, ditulis:
Kalian dapat menyatakannya dalam bentuk matriks berikut.

P '= (ab '' ) = (0k 0k )( a−m


b−n ) m
+( )
n
Contoh:
Tentukanlah bayangan titik P(5, 6) jika didilatasikan oleh:
1. [O, 3]

Jawab:
|0,3|
P(5, 6) P’(3. 5, 3. 6)= P’(15,18)
Jadi, titik P’(15,18)

2.3 Komposisi Transformasi dengan Matriks


Transformasi T memetakan titik P(x, y) →P’(x’, y’). Hubungan antara
(x’, y’) dengan (x, y) ditentukan oleh:
x' a b x
( ) ( )( )
x ' =ax +by atau y ' = c d y y ' =cx + dy

Dengan demikian, matriks yang bersesuaian dengan transformasi Tadalah

M= ( ac db )
Berikut ini adalah tabel matriks-matriks transformasi geometri berordo2 x 2.
No Transformasi Pemetaan Matriks
Transformasi
1. Indentitas (I) ( x , y ) →( x , y ) 1 0
(0 1 )
2. Dilatasi dengan faktor skala k ( x , y ) →(kx , ky) k 0
(0 k )
3. Refleksi (M) ( x , y ) →(x ,− y ) 1 0
a. terhadap sumbu-x (M x ) ( x , y ) → (−x , y )
(0 −1 )
0
b. terhadap sumbu-y (M y )
c. terhadap garis y =x (M y =x)
( x , y ) →( y , x )
(−10 −1 )
( x , y ) → (− y ,−x )
d. terhadap garis y = -x (M y =
-x )
(01 10)
(−10 −10 )

4 Rotasi terhadap titik asal ( x , y ) → ( x ' , y ' ) cos θ−sin θ


O(0,0) '
x =x cos θ− y sin θ
( sin θ cos θ )

a. Sebesar θ ( R0) 0 −1
y =x cos θ− y sin θ (1 0 )
'

π ( x , y ) → (− y , x )
b. Sebesar (+90 o)
2
π
( x , y ) → ( y ,−x ) (−10 10 )
c. Sebesar - (−90 o) ( x , y ) → (− y ,−x ) −1 0
2
d. Sebesar π(setengah putaran)
( 0 −1)

Jika T 1 dan T 2 masing-masing adalah transformasi yang bersesuaian


denganmatriks-matriks.

M1 = ( ac db ) dan M =( eg hf )
2

maka komposisi transformasi yang dinyatakan dengan:


a. T 2 . T 1bersesuaian dengan perkalian matriks

M 2 . M 1=( ge hf )x ( ac db )
a. T 1.T 2bersesuaian dengan perkalian matriks

M 1. . M 2= (ac bd )x( eg hf )
Hasil perkalian M 1. . M 2 belum tentu sama dengan hasil perkalian M 2 . M 1

2.4 Cara menelesaikan soal-soal tentang Transformasi geometri


Contoh Soal
1) Translasi
 Bayangan titik A(3 , 4), jika digeser 4 satuan ke kanan dan
5 satuan ke atas adalah . . .
Jawab :
A(3 , 4) A ’ (3+4 , 4+5)
T 4
Jadi A ’=(1 , 9) 5 ()
 Translasi yang sesuai untuk menggeser titik P(5 , 3)
sehingga diperoleh bayangan P ’(3 , 1) adalah . . .
Jawab :

P(5 , 3)T a
()
b
P ’(3 , 1)

8
Jadi T = ( )
−4
 Titik asal dari C ’ (3 , 4) yang merupakan bayangan translasi
T (6 , 3) adalah . . .
Jawab :

T 6
C ’ (3 , 4) ( )
−3
C (x , y )

JadiC=( 3 ,1)

2) Refleksi
 Titik A(3 , 4) dicerminkan terhadap garis y=x .
Bayangan titik A tersebut adalah . . .
Jawab :
A ”(4 ,3)
 Bayangan titik R(6 ,7)oleh refleksi terhadap sumbu Y
dan dilanjutkan refleksi terhadap titik pangkal O(0,0)
adalah . . .
Jawab : R ”(6 , 7)
 Titik K (6 , 8) dicerminkan terhadap sumbu Y .
Bayangan titik K tersebut adalah . . .
Jawab :
K ’( 6 , 8)
3) Rotasi
 Persamaan bayangan garis x + y=6 setelah
dirotasikan pada pangkal koordinat dengan sudut
putaran +90 0, adalah . . .
Jawab :
R+90 o berarti : x ’=− y → y=−x ’
y ’=x → x= y ’
disubstitusi ke : x + y=6
y ’+(−x ’ )=6
y ’ – x ’=6 → x ’ – y ’=6
Jadi bayangannya: x – y=6

 Tentukan bayangan titik (5 ,−3) oleh rotasi R(P , 90)


dengan koordinat titik P(−1 , 2) adalah . . .
Jawab :

( xy '' )=(cossin90−sin 90 x−a + a


90 cos 90 )( y−b ) ( b )

¿ ( 0−1 )( 5−1 ) + (−1 )


1 0 −3−2 2

¿ ( 0−1 )( 6 ) +( −1)
1 0 −5 2

¿ ( 6 ) + (−1 )=( 4 )
−5 2 8
Jadi bayangan ( 4 , 8)
4) Dilatasi
 Bayangan titik (9 , 3) oleh dilatasi [O, 1/3] adalah . . .
Jawab :

( xy '' )= 13 (93)
¿ 3
()
1
Jadibayangan(3 , 1)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a) Transformasi Geometri adalah perubahan kedudukan suatu titik pada
koordinat Cartesius sesuai dengan aturan tertentu. Transformasi bisa
juga dilakukan pada kumpulan titik yang membentuk bidang/bangun
tertentu.
b) Translasi (pergeseran) adalah transformasi yang memidahkan setiap
titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu.
c) Refleksi (pencerminan) adalah translasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang dengan sifat pencerminan.
d) Rotasi (perputaran) adalah transformasi dengan cara memutar objek
dengan titik pusat tertentu.
e) Dilatasi (perkalian) adalah transformasi yang mengubah ukuran
bangun, tetapi tidak mengubah ukuran bentuknya
3.2 Saran
Setelah adanya makalahmatematika sekolah IIPembelajaran Transformasi
Geometri penulis harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama bagi
pelajar yang membutuhkan ilmu ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pesta dan Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi Jilid. Jakarta: Pusat,
pembukaan, Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan
Zuliana, Eka. 2015. Mandiri Matematika. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai