“POLINOMIAL”
Disusun Oleh:
Kelas: 3B
2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu, terutama atas bimbingan dari dosen mata kuliah Kapita Selekta
Matematika Atas penulis yakni Bapak Ramon Muhandaz, S.Pd., M.Pd. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Polinomial” tepat waktu.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendengar kata “polinomial” tentu saja tidak asing ditelinga kita.
Polinomial atau suku banyak ini sudah kita kenal sejak sekolah menengah.
Polinomial merupakan suatu konsep matematika yang banyak digunakan
dalam aplikasi. Salah satu contoh aplikasi atau penerapan polinomial dalam
kehidupan sehari-hari yaitu ketika kita hendak membuat kotak pensil atau alat
tulis lainnya dari kertas karton. Dengan menerapkan konsep pada polinomial,
maka kita bisa membuat kotak pensil yang dapat memuat pensil serta alat tulis
lainnya secara maksimal.
Seperti halnya persamaan biasa, persamaan polinomial juga dapat
diselesaikan dengan operasi matematis penjumlahan, pengurangan, dan
pembagian. Pada operasi pembagian terdapat beberapa teorema penting yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan operasinya, yaitu dengan teorema sisa,
teorema faktor, dan akar-akar suku banyak. Kemudian hubungan antar kar-
akar suku polinomial akan dibahas dalam teorema vieta. Dengan adanya
berbagai teorema tersebut kita bisa lebih mudah mencari solusi dari berbagai
permasalahan yang berhubungan dengan polinomial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada makalah ini
diantaranya sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Polinomial?
2. Apa saja metode dalam menentukan nilai suku banyak?
3. Apa saja operasi antar suku banyak?
4. Bagaimana cara menyelesaikan kesamaan pada suku banyak?
5. Bagaimana cara menyelesaikan operasi pembagian dengan pembagi
berbentuk linear maupun pembagi berbentuk kuadrat?
1
6. Bagaimana cara menentukan sisa pembagian suku banyak menggunakan
teorema sisa?
7. Bagaimana cara menentukan faktor dari suatu polinomial dengan teorema
faktor?
8. Bagaimana cara menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar suku banyak?
9. Bagaimana cara menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar suku banyak
menggunakan teorema vieta?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pembahasam pada makalah ini
diantaranya sebagai berikut.
1. Agar mengetahui pengertian dari Polinomial.
2. Agar mengetahui dan dapat menentukan nilai suku banyak dengan
berbagai metode.
3. Agar mengetahui dan dapat menyelesaikan operasi antar suku banyak.
4. Agar mengetahui dan dapat menyelesaikan kesamaan pada suku banyak.
5. Agar mengetahui dan dapat menyelesaikan operasi pembagian dengan
pembagi berbentuk linear maupun pembagi berbentuk kuadrat.
6. Agar mengetahui dan dapat menentukan sisa pembagian suku banyak
menggunakan teorema sisa.
7. Agar mengetahui dan dapat menentukan faktor dari suatu polinomial
dengan teorema faktor.
8. Agar mengetahui dan dapat menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar
suku banyak.
9. Agar mengetahui dan dapat menentukan jumlah dan hasil kali akar-akar
suku banyak menggunakan teorema vieta.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polinomial
Polinomial atau yang biasa disebut juga sebagai Suku banyak adalah
sebuah bentuk dari suku-suku dengan nilai banyak yang disusun dari perubah
variabel serta konstanta. Operasi yang dipakai hanya penjumlahan,
pengurangan, perkalian serta pangkat bilangan bulat tidak negative
(sereliciouz, 2019). Adapun bentuk umum dari Polinomial ini, yaitu:
Keterangan:
Dengan koefisien atau konstanta
Polinom , serta n adalah bilangan bulat positif.
Pangkat tertinggi dari x merupakan derajat polinomial. Sementara suku
yang tidak mengandung variable (a) disebut sebagai suku tetap (konstan).
Suatu polinomial dapat terlihat seperti berikut: –
Contoh lain dari bentuk polinomial yaitu:
–
–
– –
3
Konstanta (suatu nilai tetap serta tidak berubah)
Eksponen atau pangkat adalah pangkat dari variabel; bisa juga disebut
sebagai derajat dari suatu polinomial.
B. Metode Pembagian Polinomial
Pembagian di polinomial memiliki beberapa metode. Sebelumnya kita
akan membahas tentang dasar dari hasil bagi dan sisa dari pembagian
polinom.
Sebagai contoh: adalah dengan sisa . Maka dapat dituliskan
Keterangan:
yang dibagi
pembagi
hasil bagi
sisa pembagian
Setelah mengetahui dasar-dasar pembagian polinom, kita akan
membahas 4 metode pembagian polinom.
1. Cara Pembagian Bersusun
Sederhananya, pembagian bersusun menggunakan cara yang sama
dengan metode pembagian dasar yg diajarkan sejak SD:
Dari contoh sederhana ini kita bisa melihat
bahwa:
4
Cara mengerjakannya adalah:
a. Mulailah dengan membagi pada
dengan ada . Maka akan
didapatkan
b. Kalikanlah dengan ,
sehingga diperoleh – . Tempatkan di bawah yang dibagi dan
kurangkanlah, sehingga tersisa – .
c. Bagilah pada dengan pada . Maka akan didapatkan
.
d. Kalikanlah dengan sehingga diperoleh – .
Kurangkanlah sehingga diperoleh sisa .
e. Bagilah pada dengan pada sehingga diperoleh
Kalikanlah lagi dan kurangkanlah sehingga mendapatkan sisanya.
2. Metode Horner
5
2) Koefisien pertama, yaitu a, tidak dijumlahkan dengan apapun,
sehingga hasilnya tetap a
3) Koefisien pertama dikalikan dengan nilai sehingga
hasilnya yang dituliskan di bawah koefisien
kedua . Jumlahkan keduanya.
4) Lanjutkan terus hingga koefisien terakhir dijumlahkan dengan
hasil kali terakhir. Penjumlahan terakhir ini adalah Dan hasil
penjumlahan lainnya adalah koefisien dari
Berikut adalah contoh soal:
Hasil pembagian – – dibagi dengan adalah…
Tulislah dulu koefisien dari dan nilai seperti di atas.
6
c. Apabila menemui soal di mana pembagi berupa di mana
, maka hasil baginya harus dibagi dengan . Namun, sisa
pembagian tidak perlu dibagi.
–
P2 adalah x – 1 = 0 → x = 1
7
Cara Hornernya:
8
b. Koefisien pangkat 2
(ingat ) maka
c. Koefisien pangkat 1
(ingat ) maka
d. Koefisien pangkat 0
(ingat ) maka
Sehingga: – dan
C. Operasi Antar Suku Banyak
1. Penjumlahan dan pengurangan
Penjumlahan dan pengurangan polinom dan polinom
dapat dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan suku-
suku sejenisnya (Earlyeugenia, 2017). Misalkan dan dapat
dijumlahkan menjadi dan dikurangkan menjadi . Namun dan
bila dijumlahkan menjadi dan bila dikurangkan menjadi
– . Jadi, dalam menjumlahkan polinom perlu
memperhatikan pangkatnya.
Contoh:
Diketahui dua buah sukubanyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan
– dan –
1. – +( –
Maka, – –
2. – ( –
–
Maka, – – –
2. Perkalian
Untuk perkalian antar polinomial, tidak ada syarat spesifik.
Perkalian sukubanyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan
dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua sukubanyak itu. Dalam
mengalikan suku-suku dari kedua buah sukubanyak itu digunakan sifat
9
distributif perkalian baik distributif perkalian terhadap penjumlahan
maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh:
Diketahui dua buah sukubanyak dan dinyatakan dengan
– dan –
– –
– –
– –
–
– – –
Maka, – – – – –
10
Apabila , maka berlaku hubungan
Jawab:
Koefisien Konstanta
Jadi,
11
(Kurniasih, 2021b) Suatu suku banyak berderajat m dibagi
berderajat (dengan ) menghasilkan berderajat dan sisa
berderajat maksimal ) dapat ditulis
Jawab:
1. Metode bersusun
x+3√
--------------------------------- -
-14
-14
----------------------- -
-4x + 20
-4x – 12
----------------- -
32
Hasil bagi =
Sisa = 32
2. Metode Horner
3 5 -16 20
-3
-9 12 12
+
3 -4 -4 32
Hasil bagi =
Sisa = 32
12
F. Pembagian Suku Banyak dengan Pembagian Berbentuk Kuadrat
Suatu suku banyak berderajat m dibagi berderajat
(dengan ) menghasilkan berderajat dan sisa
berderajat maksimal (n-1) dapat ditulis
Contoh soal:
Tentukan hasil bagi dan sisa suku banyak dibagi oleh
( )
1. Metode bersusun
√
Hasil bagi =
Sisa = -2x + 8
13
Jawab:
1 0 3 -10 -4
2 * 2 2 12
1 1 1 6
+
1 1 6 -2 8
Hasil bagi =
Sisa =
G. Teorema Sisa
Diketahui, Cara
anda menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk
dan , baik dengan cara Horner maupun
dengan cara pembagian biasa telah dipelajari pada pelajaran sebelumnya.
Sekarang amatilah persamaan berikut:
14
Jika suku banyak yang berderajat n dibagi dengan maka
sisanya adalah .
...(1)
diperoleh
* +
( ) [ ( ) ]
* +
( )
15
….(1)
Berlaku untuk setiap x bilangan real. f(x) = (a - x)(b - x) berderajat
2 sehingga sisanya berderajat maksimum satu, atau Coba
anda jelaskan mengapa sisanya berderajat maksimum satu.
Dengan demikian, persamaan (1) dapat dituliskan sebagai berikut.
dan
16
Misalkan, sisa pembagian P(x) oleh x² - 4 adalah S = A1 x + A0 maka
bentuk pembagian dapat dituliskan dalam persamaan P(x) = (x + 2)(x
– 2) H(x) + A1 x + A0 yang berlaku untuk setiap x bilangan real.
Untuk x = 2, diperoleh P(2) = 2A1 + A0 = 8 …(*)
Untuk x = -2, diperoleh P(-2) = -2A1 + A0 = -12 …(**)
Dari persamaan (*) dan (**) diperoleh A0 = -2 dan A1 = 5 (coba
buktikan!)
Jadi, sisa pembagian P(x) oleh (x2 – 4) adalah S = 5x – 2.
H. Teorema Faktor
1. Pengertian Teorema Faktor
Pandangan suku banyak P(x) dan pembagi ax + b. Jika sisanya 0,
apa yang terjadi dengan (ax + b)? Sebagai akibat dari Teorema jika sisa
* +=0 maka
* ++0
* + dengan a ≠ 0.
Hal ini menunjukkan bahwa (ax + b) adalah suatu faktor dari P(x).
Dengan demikian, dapat dikatakan jika P(x) adalah suatu polinom, ax + b
17
Jika dengan ai bilangan
bulat, i = 1, 2, …, n dan p bilangan bulat dengan p merupakan harga nol
dari P(x) maka p adalah pembagi a0.
Bukti:
Misalnya, p bilangan bulat yang merupakan harga nol dari P(x) maka
P(p) = anpn + an-1 . pn-1 + …. + a1p + a0 = 0
Anpn + an-1 . pn-1 + …. + a1p = -a0
p(an . Pn-1 + an-1 . pn-2 + …. + a1) = -a0
Oleh karena p adalah bulat dan ai juga adalah bilangan bulat maka
ruas kiri persamaan tersebut merupakan bilangan bulat. Jadi, p pembagi
dari a0 (terbukti).
Contoh 2:
Tentukanlah faktor-faktor dari P(x) = x3 + 4x2 + x – 6.
Jawab:
P(x) berderajat 3 sehingga maksimum faktornya berderajat satu yang
diperoleh 3 buah. Jika (x – k) merupakan faktor dari
– maka nilai k yang diperoleh adalah pembagi bulat dari -6, yaitu ±1,
±2, ±3, dan ±6. Nilai-nilai k tersebut disubstitusikan pada P(x).
Untuk k = -1 =>P(-1) = (-1)3 + 4(-1)2 + (-1) – 6 = -4
P(-1) ≠ 0 maka (x + 1) bukan faktor dari P(x).
Untuk k = 1 =>P(1) = 13 + 4 . 12 + 1 – 6 = 0.
P(1) = 0 maka (x – 1) faktor dari P(x).
Untuk k = -2 => P(x) = (-2)3 + 4(-2)2 – 2 – 6 = 0
P(-2) = 0 maka (x + 2) faktor dari P(x).
Untuk k = 2 => P(x) = 23 + 4 . 22 + 2 – 6 = 20
P(2) ≠ 0 maka (x - 2) faktor dari P(x).
Untuk k = -3 => P(x) = (-3)3 + 4(-3)2 – 3 – 6 = 0
P(-3) = 0 maka (x + 3) faktor dari P(x).
Untuk k = 3 => P(x) = 33 + 4 . 32 + 3 – 6 = 60
18
P(3) ≠ 0 maka (x - 3) faktor dari P(x).
Jadi, P(x) = x3 + 4x2 + x – 6 mempunyai satu faktor linier (x – 1), (x + 2),
dan (x + 3).
2. Penggunaan Teorema Faktor untuk Mencari Akar Persamaan Suku
Banyak
Diketahui, P(x) suku banyak dengan bentuk:
P(x) = anxn + an-1 . xn-1 + … + a1x + a0
(x – k) adalah faktor linier P(x) jika dan hanya jika k akar persamaan P(x)
= 0. Jika suku banyak P(x) berderajat n maka persamaan P(x) = 0
maksimum mempunyai n buah akar.
Contoh 3
Tentukan akar-akar bulat untuk suku banyak x2 – 2x – 3 = 0
Jawab:
Akar bulat untuk x2 – 2x – 3 adalah pembagi bulat dari -3, yaitu k = {±1,
±3}. Suku banyak P(x) = x2 – 2x – 3 berderajat 2 sehingga maksimum
banyak akar persamaan adalah dua. Untuk memperoleh akar-akar tersebut,
hitunglah P(k) untuk setiap nilai k.
Untuk k = 1 → P(1) = 12 – 2 . 1 – 3 = -4.
P(1) ≠ 0 sehingga x – 1 bukan akar persamaan suku banyak x2 – 2x – 3
= 0.
Untuk k = -1 → P(-1) = (-1)2 – 2(-1) – 3 = 0.
P(-1) = 0 sehingga x = – 1 akar persamaan suku banyak x2 – 2x – 3 =
0.
Untuk k = 3 → P(3) = 32 – 2 . 3 – 3 = 0.
P(3) = 0 sehingga x = 3 akar persamaan suku banyak x2 – 2x – 3 = 0.
Dua buah akar persamaan suku banyak x2 – 2x – 3 = 0 telah diperoleh,
yaitu x = -1 dan x = 3 sehingga P(-3) ≠ 0. Jadi, akar-akar bulat untuk x2 –
2x – 3 = 0 adalah x = -1 dan x = 3.
19
I. Akar-Akar Suku Banyak
Akar-akar suatu suku banyak merupakan nilai yang menyebabkan
suku banyak tersebut bernilai nol. Akar-akar suatu suku banyak dapat
diperoleh dengan cara memfaktorkan suku banyak tersebut. Misalkan kita
memiliki persamaan suku banyak sebagai berikut:
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + ….+ a2xn + a1x + ao = 0
Untuk mencari akar-akar rasional suku banyak maka kita harus bisa
memfaktorkannya. Ada beberapa cara yang dapat membantu kita untuk
memfaktorkan suku banyak, yaitu :
Jika ao= 0 maka salah satu akar suku banyak adalah 0.
Jika jumlah koefisisen suku banyak adalah 0 maka satu akar suku banyak
adalah 1 (suku banyak bisa dibagi x – 1)
Jika jumlah koefisien x yang berpangkat genap sama denga jumlah
koefisin x yang berpangkat ganjil maka satu akar suku banyak adalah -
1 (suku banyak bisa dibagi x + 1)
1. Menentukan Faktor-Faktor Suatu Suku Banyak:
Langkah1
Jika (x – k) adalah faktor dari suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + … +
a2x2 + a1x + a0 maka nilai-nilai k yang mungkin adalah nilai faktor-faktor
bulat dari a0.
Langkah 2
Dengan cara coba-coba, substitusikan nilai x = k sehingga diperoleh f(x) =
0. Jika demikian maka (x – k) adalah faktor dari f(x). Akan tetapi jika f(k)
≠ 0 maka (x – k) bukan faktor dari f(x).
Langkah 3
Setelah dipeeroleh sebuah faktor (x – k), faktor-faktor yang lain dapat
ditentukan dari suku banyak hasil bagi f(x) oleh (x – k).
2. Sifat Akar-akar Suku Banyak
Pada persamaan berderajat 3:
ax3 + bx2 + cx + d = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3
20
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x2.x3 = c/a
Hasil kali 3 akar: x1.x2.x3 = – d/a
Pada persamaan berderajat 4:
ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0 akan mempunyai akar-akar x1, x2, x3, x4
dengan sifat-sifat:
Jumlah 1 akar: x1 + x2 + x3 + x4 = – b/a
Jumlah 2 akar: x1.x2 + x1.x3 + x1.x4 + x2.x3 + x2.x4 + x3.x4 = c/a
Jumlah 3 akar: x1.x2.x3 + x1.x2.x4 + x2.x3.x4 = – d/a
Hasil kali 4 akar: x1.x2.x3.x4 = e/a
Dari kedua persamaan tersebut, kita dapat menurunkan rumus yang sama
untuk persamaan berderajat 5 dan seterusnya
(amati pola: –b/a, c/a, –d/a, e/a, …)
Contoh soal:
1. Tentukan akar-akar rasional suku banyak x4 – 6x3 + 11x2 – 6x = 0
Jawab:
Nilai ao = 0 maka salah satu akarnya adalah 0 sehingga
x(x3 – 6x2 + 11x – 6) = 0
Sekarang kita selesaikan polinom derajat 3 yang ada di dalam kurung
jumlah koefisien 1 – 6 + 11 – 6 = 0 sehingga salah satu akarnya adalah
1, maka suku banyak kita bagi dengan x – 1
Dengan demikian suku banyak bisa difaktorkan menjadi
x(x – 1)(x2 – 5x + 6) = 0
x(x – 1)(x – 2)(x – 3) = 0
x = 0 atau x = 1 atau x = 2 atau x = 3
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {0, 1, 2, 3}
2. Tentukan akar-akar persamaan suku banyak f(x) = x3 – 6x2 + 9x – 2 =
0
21
Jawab:
f(x) = (x) = x3 – 6x2 + 9x – 2 = 0, a3 = 1 dan a0 =-2
Akar-akar yang mungkin adalah -2, -1, 1 dan 2.
Lalu, menguji nilai-nilai akar yang mungkin.
f(-2) = (-2)3 – 6(-2)2 + 9(-2) – 2 = -52 ≠ 0, maka -2 bukan akar f(x)
=0
f(-1) = (-1)3 – 6(-1)2 + 9(-1) – 2 = -18 ≠ 0, maka -1 bukan akar f(x)
=0
f(1) = (1)3 – 6(1)2 + 9(1) – 2 = 2 ≠ 0, maka 1 bukan akar f(x) =0
f(2) = (2)3 – 6(2)2 + 9(2) – 2 = 0, maka 2 adalah akar dari f(x) = 0
J. Teorema Vieta
Teorema vieta merupakan teorema yang berkaitan dengan rumus-
rumus jumlah dan hasil akar-akar suatu persamaan polinomial atau suku
banyak. Dengan teorema vieta dapat diperoleh berbagai perhitungan akar
suatu persamaan polinomial walaupun tidak diketahui nilai dari masing-
masing akarnya. Teorema ini dilakukan dengan memanfaatkan koefisien-
koefisien dalam persamaan polinomial atau suku banyak tersebut.
.
.
22
.
-
Contoh Soal
e.
Pembahasan:
a.
Jadi, nilai
b.
Jadi, nilai
c.
Jadi, nilai
d.
Jadi, nilai
e.
23
Jadi, nilai
Pembahasan:
Persamaan Polinomial: . Dari persamaan
ini, maka diperoleh dan
. Serta memiliki akar-akar dan .
Maka:
24
Jadi, nilai
dan .
Maka .
Jadi, nilai
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Polinomial (suku banyak) adalah bentuk dari suku-suku dengan nilai
banyak yang disusun dari perubah variabel serta konstanta. Kemudian ada tiga
metode mencari nilai suku banyak, yaitu pembagian bersusun, metode horner
dan metode koefisien tak tentu. Serta operasi antar suku banyak diantaranya
yaitu penjumlaham, pengurangan dan perkalian.
Dalam menyelesaikan kesamaan suku banyak memiliki syarat. Syarat
syarat suku banyak dan dikatakan sama ditulis jika:
(1) derajatnya sama; (2)konstanta dan koefisiennya sama untuk suku-suku
yang bersesuaian.
26
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis menyarankan kepada pembaca
untuk tidak hanya berpatokan pada makalah ini saja. Carilah referensi lainnya
baik dari buku, e-book, maupun referensi yang ada di internet lainnya untuk
melengkapi kekurangan pada makalah ini serta untuk menambah pengetahuan
terkhusus mengenai Polinomial.
27
DAFTAR PUSTAKA
Aksin, N. dab. (2017). Matematika Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk
SMA/MA kelas XI Semester (Miyanto (Ed.)). PT Intan Pariwara.
Anton, Howard. 2004. Aljabar Linear Elementer. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Brindgman, Roger. 2000. Jendela IPTEK, Elektronika. Jakarta: Balai Pustaka
Earlyeugenia. (2017). Operasi Polinomial. Earlyeugenia.
https://mrdiamondsss.wordpress.com/2017/04/27/operasi-polinomial/ (diakses
pada tanggal 17 Oktober 2021)
Kurniasih, C. (2021a). Kesamaan Suku Banyak. https://youtu.be/sKpoaplKgOI
(diakses pada tanggal 17 Oktober 2021)
Kurniasih, C. (2021b). Pembagian Suku Banyak Dengan Pembagi Bentuk Linear.
https://youtu.be/s0rzudMtcpA (diakses pada tanggal 17 Oktober 2021)
sereliciouz. (2019). Suku Banyak – Matematika Kelas 11 – Pengertian, Pembagian,
dan Contoh Soal. Quipper Blog.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/suku-banyak-matematika-
kelas-11-pengertian-pembagian-dan-contoh-
soal/#2_Pembagian_suku_banyak_menggunakan_metode_horner (diakses pada
tanggal 17 Oktober 2021)
Anonim. Suku Banyak (Polinom): Pengertian dan Operasi
https://edura.id/blog/matematika/suku-banyak-polinom/amp/ (diakses pada
tanggal 17 Oktober 2021)
28