Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STUDI Al-QUR’AN

“QASAS AL-QUR’AN”
DOSEN PENGAMPU: Hj. Nelwati, S. Ag.MA.

DISUSUN OLEH :
EXSILLERI MIFTAHUL FITHRI
NIM. 12010523630
MIFTAKHUSSUKRIAH
NIM. 12010526776
RAHMA ZAHRA OCTAVIA
NIM. 12010522820

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021 M/1443H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Qasas Al-qur’an”. Tidak
lupa pula sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari masa yang penuh dengan kebodohan
ke masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membantu
dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang sudah memberi saran baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para
pembaca terutama bagi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami
dan para pembaca.

Pekanbaru, 18 Maret 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan Pembuatan ...................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
A. Pengertian Qasas Al-qur’an ...................................................................................................... 6
B. Macam-macam Qasas Al-qur’an .............................................................................................. 6
C. Faedah-faedah Qasas Al-qur’an ............................................................................................... 7
D. Realitas adanya Qasas Al-qur’an ............................................................................................. 7
E. Hikmah Adanya Qasas Al-qur’an ............................................................................................ 9
BAB III......................................................................................................................................... 10
PENUTUP.................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .........................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alquran memuat banyak kisah-kisah para Rasul dan Nabi terdahulu. Dalam sebuah disiplin
ilmu yaitu Ulum Alquran disebut dengan istilah Qashash Alquran (kisah-kisah Alquran).
Qashash Alquran merupakan ilmu yang membahas tentang kisah-kisah dan jejak umat paran
abi terdahulu juga peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan di kisahkan dalam Alquran.
(Hamzah, 2003). Begitu pun dengan pendapat M. Quraish Shihab menyatakan bahwa kisah
Alquran merupakan penelusuran peristiwa atau kejadian dengan cara penyampaiannya atau
menceritakannya tahap demi tahap sesuai dengan kronologi kejadiannya. (Shihab, Kaidah
Tafsir, 2013)
Dalam menyampaikan kandungannya, Alquran menggunakan metode Qashash atau kisah
di mana metode ini sangat mudah diterima oleh semua orang. Dengan menguraikan suatu
peristiwa di masa lalu dalam bentuk kisah kita akan lebih mudah dalam memahami isi
kandungan Alquran, sehingga kita dapat memetik Ibrah dari kisah tersebut. Setiap kisah yang
adala di dalam Alquran mampu memberi kesan bagi siapapun yang membaca dan
mendengarnya

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian Qasas Al-qur’an?
2. Apa saja macam-macam Qasas Al-qur’an?
3. Apa saja faedah-faedah Qasas Al-qur’an?
4. Apa realitas adanya Qasas Al-qur’an?
5. Apa hikmah adanya Qasas Al-qur’an?

4
C. Tujuan Pembuatan
tujuan pembuatan yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa Qasas Al-qur’an.
2. Untuk mengetahui macam-macam Qasas Al-qur’an.
3. Untuk mengetahui apa saja faedah-faedah Qasas Al-qur’an.
4. Untuk mengetahui realitas adanya Qasas Al-qur’an.
5. Untuk mengetahui hikmah adanya Qasas Al-qur’an.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Qasas Al-qur’an


Qashash atau al-Qishashu jama' Qishashun yang berarti cerita, kisah, hikayat. Dalam
Manna al-Qattan kata al-Qashshu yang berarti mencari atau mengikuti jejak.
Hal tersebut sejalan dengan Hasbi Ash-Shiddieqy, bahwa Qashash berarti mencari
bekasan atau mengikuti bekasan (jejak). Lafaz al-Qashash bermakna urusan, berita, khabar
atau keadaan dan bisa pula berarti berila yang berurutan. Secara etimologi dapat diartikan
sebagai suatu fragmen atau potongan-potongan dari berita-berita tokoh atau umat terdahulu.
Qashash Al-Qur'an adalah pemberitaan mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat
(kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah, sedang, dan akan terjadi. Al-
Quran melengkapi keterangan-keterangan tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi,
sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri peninggalan jejak setiap umat, serta
menerangkan tentang kaum-kaum terdahulu.
Al-Qur'an selalu menggunakan terminologi qashash untuk menunjukkan bahwa kisah
yang disampaikan itu benar dan tidak mengandung kemungkinan salah atau dusta. Sementara
cerita-cerita lain yang mengandung kemungkinan salah dan benar biasanya bentuk jamaknya
diungkapkan dengan istilah qishash. Dari segi istilah, kisah berarti berita-berita mengenai suatu
permasalahan dalam masa-masa yang saling berurutan. Qashash Al-Qur'an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-
peristiwa yang telah, sedang, dan akan terjadi.

B. Macam-macam Qasas Al-qur’an


Adapun macam-macam qashash Al-Qur'an ada tiga, yaitu:
1. kisah para nabi terdahulu. Kisah ini mengandung informasi mengenai dakwah mereka
kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap orang-orang
yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan perkembangannya serta akibat-akibat
yang diterima oleh mereka yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Misalnya
kisah Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun dan Isa.

6
2. Kisah Al-Qur'an yang berkaitan dengan kejadian masa lalu, cerita tentang seseorang yang
belum ditetapkan kenabiannya seperti Thalut, Jalut, dua putra Nabi Adam, Ahlul Kahfi,
Dzul Qarnain, Qarun, Ashab as-Sabti, Maryam, Ashabul Uhdud, Ashabul Fil, dan lainnya.
3. Kisah yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi pada masa Rasulullah seperti Perang
Badar, Uhud, dalam surah Ali Imran, Perang Hunain, Tabuk dalam surah At-Taubah,
perang Al-Ahzab dalam surah Al-Ahzab, Hijrah, Al-Isra', dan semacamnya.

C. Faedah-faedah Qasas Al-qur’an


Kisah-kisah dalam al qur’an mempunyai banyak faedah. Berikut ini beberapa faedah
terpenting diantaranya:
1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syari’at yang
dibawa oleh para nabi
2. Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat
kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta
hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
3. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta
mengabadikan jejak dan peninggalannya.
4. Menampakkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan apa yang diberitakannya
tentang hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan generasi.
5. Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan
petunjuk yang mereka sembunyikan dan menantang mereka dengan isi kitab mereka
sendiri sebelum kitab itu diubah dan diganti.
6. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan
memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa.

D. Realitas adanya Qasas Al-qur’an


Berikut contoh cara al-Qur’an dalam menyampaikan pesannya melalui qashash:
1. Kisah Nabi Yusuf AS
Allah menguraikan kisah Nabi Yusuf AS memulainya dengan kebaikan kisah Yusuf
(QS Yusuf Ayat 3). Setelah mengabarkan tentang kebaikan dari kisah Yusuf yang akan
dikemukakan kemudian menceritakannya secara singkat dari rangkuman kisah Nabi Yusuf

7
AS. Al-Qur’an kemudian secara tegas mengungkapkan (QS. Yusuf ayat 7) baru setelah itu
menguraikannya secara deskriptif sampai selesei (Munir, 2008: 146).
2. Kisah Ashabul Kahfi
Al-Qur’an memulainya dengan menyebutkan Qs. al-Kahfi ayat 9-10. Dengan
memperhatikan beberapa kalimat di atas telah jelas disebutkan tentang tujuan inti dari kisah
Ashabul Kahfi yang disebutkan dalam al-Quran. Setelah pembukaan tersebut kemudian
menguraikan kisahnya dengan kalimat QS al-Kahfi ayat 13 (Munir, 2008:147).
3. Kisah Nabi Musa AS
Al-Qur’an memulainya dengan ayat QS al-Qashash 3-4. Hal ini sama halnya ketika al-
Qur’an menguraikan kisah Nabi Adam AS. Yang dimulai dengan QS. Thaha 115.
Kemudian dalam menyampaikan pesan yang penting al- Qur’an menggunakan pernyataan
yang sifatnya tegas. Seperti halnya ketika al-Qur’an membantah ataupun membatalkan
keyakinan dari orang-orang yang menjadikan berhala sebagai Tuhan mereka selain Allah
SWT. Hal tersebut dapat dilihat dari QS. al-Kahfi ayat 5. Dan juga ketika mencela pendapat
orang yang tidak percaya tentang hari kebangkitan di akhirat al- Qur’an juga secara tegas
mengatakan dalam QS an-Naml ayat 66. Ayat tersebut menyatakan dengan tegas bahwa
keyakinan mereka itu sangat lemah, rendah serta hanya pantas dibenarkan orang-orang
bodoh. Bahkan lebih dari itu al-Qur’an menyatakan bahwa mereka itu buta tentang akhirat
(Munir, 2008:148).
4. Kisah Nabi Nuh AS
Sedangkan ketika al-Qur’an akan membenarkan risalah yang dibawa nabi Nuh AS,
serta membatalkan tuduhan dusta dan sesat yang dihadapkan kepadanya, al-Qur’an secara
bertahap mengemukakan pernyataannya dengan tegas dengan tahapan QS al-A’raf 61,
setelah menegaskan atas kesalahan dari tuduhan tersebut, al-Qur’an kemudian menjelaskan
tentang kedudukan nabi Nuh disisi Allah SWT. pada tahap selanjutnya al-Qur’an
menegaskan tentang materi petunjuk yang dibawa Nabi Nuh AS. Kepada kaumnya QS. al-
A’raf ayat 62. Pola-pola tersebut juga dipakai oleh al-Qur’an dalam menjelaskan pesan
yang terkandung dalam qashash al-Qur’an (Munir, 2008: 150).

8
E. Hikmah Adanya Qasas Al-qur’an
Manna al-Qattan menjelaskan hikmah diulangnya kisah kisah dalam Alquran adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan kebalaghaan Alquran pada tingkat yang lebih tinggi. Ia dapat
mengungkapkan suatu makna dalam berbagai macam bentuk. Pengulangan cerita disajikan
pada seluruh tempat dengan gaya bahasa yang berbeda-beda sehingga manusia tidak
merasa jenuh atas pengulangan ceritanya, bahkan makna yang ditangkap selalu baru dan
cocok dengan kondisi mereka
2. Meneguhkan sisi kemukjizatan Al-Qur'an. Ketika suatu makna diungkapkan dalam bentuk
yang berbeda maka seseorang akan semakin terkesima dan takjub dengannya. Tidak heran
bila orang Arab tidak mampu untuk membuat hal yang sama seperti Al-Qur'an.
3. Mengundang perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih
mantap dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan merupakan salah satu cara
pengukuhan dan tanda betapa besarnya perhatian Al-Qur'an terhadap masalah tersebut.
Misalnya kisah Nabi Musa dengan Fir'aun. Kisah ini mengisahkan pergulatan sengit
anatara kebenaran dan kebatilan.
4. Menunjukkan perbedaan tujuan dari tiap-tiap pengulangan penyebutan kisah. Hal ini
dapat dilihat pada metode penyebutan kisah, yakni sebagian dari maknamaknanya
diterangkan di suatu tempat karena hanya itulah yang diperlukan, sedangkan makna-
makna lainnya dikemukakan di tempat lain sesuai dengan keadaan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qashash Al-Qur'an adalah pemberitaan mengenai ihwal umat yang telah lalu, nubuwwat
(kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah, sedang, dan akan terjadi. Al-Quran
melengkapi keterangan-keterangan tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, sejarah bangsa-
bangsa, keadaan negeri-negeri peninggalan jejak setiap umat, serta menerangkan tentang kaum-
kaum terdahulu.
Kisah-kisah yang terdapat dalam Al Qur’an dapat digunakan sebagai bahan di dalam
memberikan materi pembelajaran untuk anak didik supaya mereka dapat mengambil pelajaran
yang ada di dalamnya. Selain itu metode pembelajaran dengan menggunakan cerita atau kisah
apabila disampaikan dengan baik dan benar maka siswa akan lebih tertarik untuk mendengar
materi pembelajaran dan lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh
seorang guru.
B. Saran
Alhamdulillah akhirnya makalah ini selesai kami buat. Kami yakin dalam makalah yang kami
buat masih terdapat banyak kekurangan baik dalam segi isi, susunan, serta penulisan dari makalah
yang kami buat. Untuk itu kami meminta kritik dan saran dari berbagai pihak, karena
sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik allah semata dan gudang kesalahan itu ada pada
umatnya. Semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat khususnya bagi kami selaku penulis
dan umumnya bagi pembaca semua. Terima kasih

10
DAFTAR PUSTAKA
Ana Rahmawati, Ali As’ad. 2018 Jurnal Tarbawi. Vol 15.

https://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-qashash-al-quran-kisah-kisah-dalam-
alquran.html
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c122e9e677ffb6439081785/makalah-
qashasul-qur-an?page=all
https://niqabisisters.wordpress.com/2012/03/10/makalah-qashash-al-quran/
https://www.bacaanmadani.com/2019/09/hikmah-pengulangan-qashash-kisah-dalam.html

11

Anda mungkin juga menyukai