Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASBABUN NUZUL

Disusun untuk Memenuhi Tugas mata Kuliah Studi Al-Qur’an

Dosen Pengampu : M.Fuad Badruddin,M,pd.

Disusun oleh: Kelompok 2

Aminatuz Zahro

Diyanti Ramadhani

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ILAM ZAINUL HASAN GENGGONG

KRAKSAAN-PROBOLINGGO

2023
KATA PENGENTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang segala puji bagi Allah
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,Nabi Muhammad
SAW,keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi kita semua.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni bapak M.Fuad
badrunddin Mpd .yang telah membimbing serta mengajarkan kami dan mendukung kami sehingga
terselesaikan makalah yang berjudul “ASBABUN NUZUL” dan juga terima kasih yang sebesar-
besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga terselasaikan
makalah ini.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan,sebagai wujud rasa syukur dengan tersusunya
makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi selama penyusunan makalah ini,yang
telah dengan tulus ikhlas membantu baik secara moril maupun materil,terutama kepada dosen
pembina dan teman teman sekalian.

Kraksaan 15 september 2023

Penyusun kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

A.Latar belakang................................................................................................................................1

B.Rumusan masalah..........................................................................................................................1

C.Tujuan.............................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

A.Pengertian Asbabun Nuzul...........................................................................................................2

B.Urgensi Asbabu Nuzul................................................................................................................3

C.Macam-macam Asbabun Nuzul.....................................................................................................3

BAB III PENUTUP................................................................................................................................4

A.Kesimpulan..................................................................................................................................4

B.Saran...............................................................................................................................................4

DAFTAR PUSAKA....................................................................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Al qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang
dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang di dasarkan pada keimanan kepada
Allah dan risalahnya. Juga memberitahukan hal yang telah lalu kejadian-kejadian sekarang serta
berita- berita yang akan datang . sebagian besar Al qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan
umum ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa
sejarah,bahkan terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah
yang masih kabur bagi mereka.

B.Rumusan masalah

1. Bagaimana pengertian Asbabun nuzul ?

2. Apa urgensi Asbabun nuzul ?

3. Sejarah perkembangan ilmu Asbabun nuzul ?

4. Bagaimana cara mengetahui Asbabun nuzul ?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Asbabun nuzul ?

2. Untuk mengetahui urgensi Asbabun nuzul ?

3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan ilmu asbabun nuzul ?

4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui Asbabun nuzul ?


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian asbabun nuzul

Menurut bahasa “Asbabun nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al qur’an. Alqur’an di turunkan
Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Secara berangsur-angsur dalam masa lebih kurang 23
tahun, Alqur’an diturunkan untuk memperbaiki akidah,ibadah,akhlak dan pergaulan manusia yang
sudah menyimpang dari kebenaran, karena itu,dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan
dan kerusakan dalam tatapan kehidupan manusian merupakan sebab turunnya Al qur’an . definisi
ini memberikan pengertian bahwa sebab turunnya suatu ayat adakalanya berbentuk peristiwa dan
ada kalanya berbentuk pertanyaan. Suatu ayat-ayat atau beberapa ayat turun untuk menerangkan
hal yang berhubungan dengan peristiwa tertentu atau memberi jawaban terhadap pertanyaan
tertentu.

Para musafir merumuskan definisi asbabun nuzul sebagai berikut:

a. Menurut Az – zarqani:
Sesuatu yang turun satu ayat atau beberapa ayat yang berbicara tentang (sesuatu itu)Atau
menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum yang terjadi pada waktu terjadinya peristiwa,
usaha yang bertujuan menjelaskan Al-Qur’an atau ayat ayatnya atau lafadz-lafadznya,agar
yang tidak jelas menjadi jelas,yang samar menjadi terang,yang sulit difahami menjadi
mudah difahami,sehingga Al-Qur’an sebagai pedoman manusia benar-benar dapat
difahami,dihayti dan diamalkan,demi tercapainya kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. 1

b. Menurut manna’ khalil Al – qathan:


Sesuatu yang turun Alqur’an berkenaan dengannya pada waktu terjadinya seperti Suatu
peristiwa yang terjadi atau ada pertanyaan,adapun pengertian ilmu tafsir sendiri adalah
ilmu yang menerangkan tentang hal nuzul ayat,keadaan-keadaannya,kisah kisahnya,sebab-
sebab turunnya nasikh-nya , ’am-nya,muthlaq,mujmal-nya,musaffarnya (mufahshal-nya)
halalnya, haramnya, wa’adnya, wa’idnya, amrnya, nahyunya, i’barnya dan amsalnya.2

B.Urgensi asbabun nuzul

1 Ibid., 143
2 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur’an & Tafsir (Semarang:
PT.Pustaka Riski Putra, 2009), 159.
a. Mengetahui hikmah diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara’terhadap kepentingan

b. Mengkhususkan (membatasi) hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, bila
hukum itu dinyatakan dalam bentuk umum seperti ayat barikut :
‫اَل َت ْح َس َبَّن اَّلِذْي َن َي ْف َر ُحْو َن ِبَم ٓا َاَت ْو ا َّو ُيِحُّبْو َن َاْن ُّيْح َم ُدْو ا ِبَم ا َلْم َي ْف َع ُلْو ا َفاَل َت ْح َس َب َّن ُهْم ِبَم َفاَز ٍة ِّم َن اْلَع َذ اِۚب َو َلُهْم َع َذ اٌب َاِلْي ٌم‬

“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah
mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan , jangan
sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab
yang pedih” (Ali ‘Imran/3 :188).

c. Apabila lafal yang diurungkan itu yang umum dan terdapat dalil atas pengkhususnya,maka
penge tahuan mengenai asbabun nuzul membatasi pengkhususan itu hanya terhadap
yang selain bentuk sebab.

d. Mengetahui sebab nuzul adalah cara terbaik untuk memahami Alqur’an dan menyingkap Ke
samaran yang ter sembunyi dalam ayat - ayat yang tidak dapat ditafsirkan
tanpaMengetahui sebab nuzulnya.

e. Sebab nuzul dapat menerangkan tentang siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat
tersebutTidak di terapkan kepada orang lain karena dorongan permusuhan dan
perselisihan. Seperti disebutkan firman Allah:
‫ٌّۚق‬
‫َو اَّلِذْي َق اَل ِلَو اِلَد ْيِه ُاٍّف َّلُك َم ٓا َاَت ِعَد اِنِنْٓي َاْن ُاْخ َر َج َو َقْد َخ َلِت اْلُقُرْو ُن ِمْن َق ْبِلْۚي َو ُه َم ا َي ْس َت ِغْي ٰث ِن َهّٰللا َو ْي َلَك ٰا ِمْن ۖ ِاَّن َو ْع َد ِهّٰللا َح‬
‫َف َي ُقْو ُل َم ا ٰه َذ ٓا ِآاَّل َاَس اِط ْيُر اَاْلَّو ِلْي َن‬

“Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, “Ah” apakah kamu berdua
memperingtkan kepadaku bahwa aku akan di bangkitkan (dari kubur),padahal beberapa
umat sebelumku telah berlalu? Lalu kedua orang tuanya memohon pertolongan kepada Allah
(seraya berkata),”celaka kamu berimanlah! Sesungguhnya janji Allah itu benar.” Lalu dia
(anak itu) berkata “ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu” (al-ahqaf/46 :17).

C.Sejarah perkembangan ilmu Asbabun nuzul

Sejak zaman sahabat pengetahuan tentang Asbabun nuzul dipandang sangat penting
untuk bisa memahami penafsiran Al-Qur’an yang benar.karena itu mereka berusaha untuk
mempelajari ilmu ini.mereka bertanya kepada nabi SAW tentang sebab-sebab turunnya ayat
atau kepada sahabat lain yang menjadi saksi sejarah turunnya ayat-ayat Al-Qur’an.Dengan
demikiab pula para tabi’in yang datang kemudian, ketika mereka harus menafsirkan ayat-
ayat hukum, mereka memerlukan pengetahuan Asbabun nuzul agar tidak salah dalam
mengambil kesimpulan. 3

Dalam perkembangan ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen.hal ini tak lepas dari
jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri dalam upaya membahas
segala ruang lingkup sebsb nuzulnya Al-Qur’an.Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin
3 Diakse dari https://tanwir.id/pengembangan-asbabun-nuzul-mungkinkah/#:~:text=Menurut%20Bassam
%20al,magazi%20Nabi%20saw. Pada jumat,15 september, pukul 09:57
Madini,Al wahidi,syaikhul islam Ibn Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai asbabun
nuzul.

D.Cara mengetahui asbabun nuzul

Salah satu cara untuk mengetahui asbabun nuzul dengan mengetahui secara periwayatannya
dan mendengar dari generasi yang menyaksikan langsung turunnya Al qur’an yang mengetahui
asbabun nuzul dan dapat menjelaskan maksud-maksudnya pedoman dasar para Ulama’dalam
mengetahui asbabun nuzul ialah riwayat shahih yang berasal dari Rasulullah SAW,atau dari
sahabat.maka sebab itu pemberitahuan dari seorang sahabat mengenai hal seperti ini, tidak boleh
hanya dengan melalui akal atau pendapat(bi al-ra’yi),tetapi mestilahdengan riwayat yang shahih dan
pendengaran,juga hendaklah mereka itu menyaksikan sendiri ayat itu diturunkan ataupun mereka
yang mengetahui sebab-sebabnya dan mengkaji tentangnya terdiri dari pada sahabat, tabi’in dan
mereka yang bertukus-lunus mengkaji ilmu ini yang terdiri dari pada kalangan ulaman yang
dipercayai.

Bentuk redaksi yang menerangkan sebab nuzul itu terkadang berupa pernyataan yang hanya
mengandung kemungkinan mengenainya.redaksi yang boleh jadi menerangkan sebab nuzul atau
hanya sekedar menjelaskan dengan hukum ayat adalah bila perawi mengatakan: “ nazalat hadzihil
aayaatu fii kadza”

1. Asbabun nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan atau permusuhan
yang terjadi antara kelompok sekelompok orang dari kabilah aus dengan beberapaborang
dari kabilah khazraj,yang dipicu oleh provokasiyang dilakukan orang yahudi,sehingga mereka
semua mengucapkan kata-kata “perang perang” kemudian turunlah ayat yang berkaitan
peristiwa ini.
2. Asbabun nuzul yang berupa teguran Allah kepada nabi.seperti dalam riwayat yang beberapa
orang quraisy yang bertanya kepada nabi muhammad SAW.tentang roh,kisah ashab Al-
kahfi(para penghuni gua)dan kisah Dzul Al qarnanin.lalu beliau menjawab “ datang lah besok
pagi kepadaku, akan aku ceritakan.”beliau tidak mengucapkan insya Allah (jika Allah
menghendaki).keesokan harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal hal
tersebut dan nabi muhammad SAW.tidak dapat menjawabnya.setelah sekian lama
menunggu penjelasan dari Allah SWT.melalui wahyu.

Dikutip dari buku studi Al qur’an (teori dan aplikasinya dalam penafsiran ayat pendidikan) olah
arhan junaidi firman, cara mengetahui Asbabun Nuzul terbagi dalam dua, yakni mikro dan makro.

Pertama, dengan cara mikro yaitu mengetahui sebab yang melatar belakangi turunya ayat
dalam redaksi Al Qur’an. Namun sayangnya, hanya sediit redaksi ayat yang mempunyai Asbabun
nuzul.
Kedua,untuk mengetahui Asbabun Nuzul dangan cara makro, yakni melakukan penelusuran
sajarah dan riwayat turunnya sebuah wahyu atau ayat.metode ini bisa dilakukan dengan mengutip
riwayat-riwayat yang valid.

Masih dari sumber yang sama,Imam Al wahidi mengatakan tidak diperbolehkan seseoarang
berpendapat mengenai Asbabun Nuzul.namun asbabun nuzul harus berdasarkan riwayat yang sahih
atau mendengar dari orang-orang yang turut langsung dalam peristiwa Asbabun Nuzul dan dari
mereka yang belajar serta mencarinya dengan ilmu yang benar-benar teruji.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Asbabun nuzul adalah syatu hal yang adalah syatu hal yang dikarenanya Alqur’an diturunkan
untuk menerangkan satus(hukum)nya,pada masa hal itu teradi,baik berupa peristiwa maupun
pertanyaan.ilmu asbabun nuzul yang sangat besar pengaruh nya dalam memahami makna ayat ayat
Al qur’an yang mulia selain itu, dengan adanya Asbabun nuzul dapat mempermudahkaidah hukum
yang belum jelas dalam Al qur’an sehingga mudah untuk dipahami.

B.Saran

Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini,penulis


mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul qur’an,untuk mengetahui lebih
jauh,lebih banyak,dan lebih lengkap tentang pembahasan asbabun nuzul,pembaca dapat
membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang,karena penulisnya
membahas garis besarnya saja tentang Ulumul qur’an dan hanya membahas lebih dalam
tentang Asbabun Nuzul.

DAFTAR PUSAKA
Al-Hasni, Muhammad bin Alawi A, 1999, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Hasbi, ash-Shiddieqiy M, 1987, Ilmu-ilmu Al-Qu’an, Semarang: Pustaka Rizki Putra.
___________, 2002, Ilmu Al-Qur’an Tafsir, Semarang: Pustaka Rizki Putra
145 Ibid
darihttps://tanwir.id/pengembangan-asbabun-nuzul-mungkinkah/#:~:text=Menurut%20Bassam
%20al,magazi%20Nabi%20saw
Setiyawan, Andik, 2010, Tafsir, Mojokerto: Mutiara Ilmu.
Syadali, Ahmad, 2000, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Qathan, Khalil M, 2013, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka Litera
Antar Nusa. Ahmad Syadali, Ulumul Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2000), 89

[4]Ahmad Syadali, Ulumul Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2000), 91.


[5]Ibid., 101.
[6]Mana’ Khalil Al-Qathan, Study Ilmu-ilmu Al Qur’an (Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa, 2013),
107.
[7]Forum Karya Ilmiah Purna Raden, Al-Qur’an Kita, (Kediri: Lirboyo Press, 2011), 113.

Anda mungkin juga menyukai