Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ULUMUL QUR’AN

Oleh : Ustadz SUFYAN


MUTTAQIN

Di susun oleh :

1. Muliadi NIM 2021.9.IT.062

2. Muhammad Alfin Dwiyonata NIM 2021.9.IT.056

Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an

Kepri Batam 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................2

A.. Latar Belakang.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2

A. Pengertian asbabunnuzul......................................................................2

B. Lafaz dan ungkapan ungkapan asbabunnuzul.......................................2

C. Urgensi dan kegunaan asbabunnuzul....................................................3

D. Fungsi ilmu asbabunnuzul dalam memahami Al-qur’an.........................4

E. Macam macam asbabunnuzul................................................................5

F. Penurunan ayat dahulu daripada hukumnya..........................................6

G. Faedah mengetahui asbabunnuzul........................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................6

A. Kesimpulan............................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang
dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada
keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukan hal yang telah lalu,
kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi kehidupan
para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan
kadang terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum
Allah atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah
untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa
khusus tadi atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun
Nuzul.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASBABUNNUZUL

Menurut bahasa “Asbabun Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al Qur’an. Al Qur’an


diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Secara berangsur-angsur dalam masa
lebih kurang 23 tahun. Al-Qur’an diturunkan untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak,
dan pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran. Karena itu, dapat
dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam tatanan kehidupan
manusia merupakan sebab turunnya Al-Qur’an

B. LAFAZ DAN UNGKAPAN-UNGKAPAN ASBABUN NUZUL

Ada tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua diantaranya
dapat dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya tidak secara pasti
menunjukkan kepada asbabun nuzul, mungkin asbabun nuzul mungkin juga tidak.
Ungkapan itu adalah sebagai berikut:

a. ‫ ( سبب نزول هذه األية‬sebab turunnya ayat ini ialah....)


Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak diragukan lagi bahwa
peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat yang disebut sebelumnya.

b. Tidak menggunakan kata ‫ سبب‬seperti diatas. Akan tetapi, menggunakan


ungkapan ‫ فنزلت‬atau ‫ َفَأ ْن َز َل هللا‬, yang dimulai dengan fa setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini
tidak diragukan lagi bahwa peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat
bersangkutan.

c. Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata ‫ سبب‬dan juga tidak


menggunakan‫ ف‬setelah peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata ‫ فِي‬sebelum
menjelaskan peristiwa. Hal ini tidak dapat dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi
ada dua kemungkinan, mungkin asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.
Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat, ungkapan-
ungkapan diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian seorang mufassir. Artinya,
seorang mufassir dalam mencari asbabun nuzul suatu ayat hendaklah merujuk kepada
peristiwa yang mengandung ungkapan yang terdapat pada poin satu dan dua. [5]

C. URGENSI DAN KEGUNAAN ASBAABUN NUZUL

a. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam


menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi ulama
yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat
khusus(khusus al-sabab) dan bukan lafazh yang bersifat umum(umum al-lafaz).
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.[6]
Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi Asbab an-Nuzuldalam
memahami al-Quran , sebagai berikut:

1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam


menangkap pesan ayat-ayat al-Quran.Diantaranya dalam surat al-
baqoroh ayat 115

‫َوهّٰلِل ِ ْال َم ْش ِر ُق َو ْال َم ْغ ِربُ َفا َ ْي َن َما ُت َولُّ ْوا َف َث َّم َوجْ ُه هّٰللا ِ ۗ اِنَّ هّٰللا َ َواسِ ٌع َعلِ ْي ٌم‬
Artinya;
Dan milik Allah Timur dan Barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah
Allah. Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui
D. FUNGSI ILMU ASBABUN NUZUL DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN

Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk memahami


ayat Al-Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau dalam beristidlal, atau sekedar
memahami maksud ayat. Tidak mungkin memahami kandungan makna suatu ayat
tanpa mengetahui sebab turunnya ayat tersebut.

Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui


dan penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id berpendapat, “Keternagan sebab nuzul
adalah cara yang kuat (tepat) untuk mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah
mengatakan: “Mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat,
karena mengetahui sebab menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”
Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya “Sesungguhnya Safa dan
Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke
Baitullah atau berumrah,maka tidak ada dosa baginya untuk mengerjakan sa’i di
antara keduanya. Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan
hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui.”
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib, sebab ketiadaan
dosa untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan” dan bukannya “kewajiban.”
Sebagian ulama’ juga berpendapat demikian, karena berpegang pada arti tekstual ayat
itu.

Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab An-Nuzul
dalam memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan
manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada
Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau
umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.
E. MACAM- MACAM ASBABUN NUZUL

Banyaknya nuzul dengan satu sebab


Terkadang banyak ayat turun, sedangkan sebabnya hanya satu. Dalam hal ini tidak
ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun didalam
berbagai surat berkenaan dengan satu peristiwa. Contohnya ialah apa yang di
riwayatkan oleh Said bin Mansur, ‘Abdurrazaq, Tirmidzi, Ibn jarir, Ibnul Munzir, Ibn Abi
Hatim, tabrani, dan Hakim yang mengatakan shahih, dari Ummu salamah, ia berkata :
“Rasullullah, aku tidak mendengar Allah menyebutkan kaum perempuan sedikitpun
mengenai hijrah. Maka Allah menurunkan : maka tuhan mereka memperkenankan
permohonanya (dengan firman) : “sesungguhny aku tidak menyia-nyiakan amal orang-
orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun perempuan : (karena)
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain... (Ali ‘Imran [3]:195).
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibn Jarir, Ibnul Munzir, Tabarani, dan Ibn
Mardawih dari Ummu Salamah yang mengatakan ; “Aku telah bertanya : Rasulullah,
mengapa kami tidak disebutkan dalam al-qur’an seperti kaum laki-laki ? maka suatu
harti aku dikejutkan oleh suara Rasulullah diatasa mimbar. Ia membacakan :
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan Muslim.. sampai akhir ayat 35 Surat al-Ahzab
[33].”

Diriwayatkan pula oleh Hakim dari Ummu Salamah yang mengatakan: “Kaum laki-laki
berperang sedang kaum perempuan tidak. Disamping itu kami hhanya memperoleh
warisan setengah bagian? Maka Allah menurunkan ayat : Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan terhadap apa yang dikaruniakan sebagian dari kamu
lebih banyak dari sebagian yang usahakan, dan bagi para wanitapun ada bagian dari
apa yang mereka usahan pula.. (an-Nisa’ [4]:32) dan ayat : sesungguhnya laki-laki dan
perempuan yang muslim..” ketiga ayat tersebut turun ketika satu sebab.
F. PENURUNAN AYAT LEBIH DAHULU DARIPADA HUKUMNYA

Dalam al-Burhaan disebutkan: “Ketahuilah bahwa nuzul atau penurunan sesuatu ayat
itu terkadang mendahului hukum. Misalnya firman Allah: ‘Sesungguhnya beruntunglah
orang yang membersihkan diri [dengan beriman].’ (al-A’la: 14)
‫َق ْد اَ ْفلَ َح َمنْ َت َز ٰ ّك ۙى‬
. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),

AL-QURAN - Ayat yang berhubungan dengan Utsman bin Affan (1 ayat)

QS AZ ZUMAR:9

‫ِت ٰا َن ۤا َء الَّي ِْل َسا ِج ًدا وَّ َق ۤا ِٕىمًا يَّحْ َذ ُر ااْل ٰ خ َِر َة َو َيرْ ج ُْوا َرحْ َم َة َرب ۗ ِّٖه قُ ْل َه ْل َيسْ َت ِوى الَّ ِذي َْن َيعْ لَم ُْو َن َوالَّ ِذي َْن اَل َيعْ لَم ُْو َن ۗ ِا َّن َما‬
ٌ ‫اَمَّنْ ه َُو َقان‬
ْ ‫اْل‬ ُ
ِ ‫ࣖ َي َتذ َّك ُر اُولوا ا َل َبا‬
‫ب‬ َ

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?“ Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.

G. FAEDAH MENGETAHUI ASBABUNNUZUL

Pertama, membantu seseorang dalam memahami kandungan ayat dan menghindarkan


kesulitan yang ada di dalam ayat. Kedua, memberikan pemahaman yang tepat bahwa
hukum yang dibawa oleh ayat itu adalah khusus untuk memberi penyelesaian peristiwa
atau pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-
Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, emjelaskan dan menyelesaikan masalah-
masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut. Asbab al-Nuzul merupakan bahan-
bahan sejarah yang dipakai untuk menberikan keterangan-keterangan terhadap
lembaran-lembaran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintah-Nya.
Sudah tentu bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa Al-
Quran masih turun.

ii
ii
i
2
3

Anda mungkin juga menyukai