Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ULUMUL QUR’AN

“ASBABUN NUZUL”

DOSEN PENGAJAR: Ustatdz. Sufyan Muttaqin SQ,MA

DISUSUN OLEH:

NAMA : Muliadi

: Muhammad Alfin Dwiyonata

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

KELAS I.C EXTENSION

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN (STIQ) KEPRI

i
KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Agama Islam sebagai agama budaya" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas kuliah Ulumul Qur’an. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Islam sebagai agama budaya bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ustatdz. Sufyan Muttaqin SQ,MA selaku Dosen


Mata Kuliah Methodologi study. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Batam, 2 Februari 2022

ii
Daftar Isi

Cover .......................................................................................................................... i

Kata Pengantar............................................................................................................ ii

Daftar Isi ..................................................................................................................... iii

BAB I (Pendahuluan)

A. Latar Belakang .................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

BAB II (Pembahasan)

A. Pengertian Asbabun Nuzul................................................................................... 5


B. Lafaz dan ungkapan Asbabun Nuzul ................................................................... 5
C. Urgensi dan Kegunaan Asbabun Nuzul ………………………………...……… 6
D. Fungsi ilmu Asbabun Nuzul dalam memahami Al-Qur’an ................................. 7
E. Macam-macam Asbabun Nuzul …………………………………………...…… 8
F. Penurunan ayat terdahulu dari pada hukumnya………………………………… 9
G. Faedah mengetahui Asbabun Nuzul……………………………………………. 10

BAB III (Penutup)

A. Kesimpulan............................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang

dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan

kepada Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian

yang sekarang serta berita-berita yang akan datang.

Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum ini, tetapi kehidupan

para sahabat bersama Rasulullah telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang

terjadi diantara mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau

masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui

hukum Islam mengenai hal itu. Maka Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk

pertanyaan yang muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Asbabun Nuzul ?

2. Bagaimana Urgensi dan Kegunaan Asbabun Nuzul ?

3. Apa Faedah mengetahui Asbabun Nuzul ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASBABUNNUZUL
Menurut bahasa “Asbabun Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al Qur’an. Al Qur’an

diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Secara berangsur-angsur dalam masa lebih

kurang 23 tahun. Al-Qur’an diturunkan untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak, dan

pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran. Karena itu, dapat dikatakan

bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam tatanan kehidupan manusia merupakan

sebab turunnya Al-Qur’an.

B. LAFAZ DAN UNGKAPAN-UNGKAPAN ASBABUN NUZUL

Ada tiga ungkapan yang menunjukan asbabun nuzul suatu ayat. Dua diantaranya dapat

dipastikan sebagai asbabun nuzul. Dan satu lainnya tidak secara pasti menunjukkan kepada

asbabun nuzul, mungkin asbabun nuzul mungkin juga tidak. Ungkapan itu adalah sebagai

berikut :

a) ‫ ( سبب نزول هذه األية‬sebab turunnya ayat ini ialah....)

Apabila suatu peristiwa didahului oleh ungkapan ini, maka tidak diragukan lagi bahwa

peristiwa itu merupakan asbabun nuzul ayat yang disebut sebelumnya.

b) Tidak menggunakan kata ‫ سبب‬seperti diatas. Akan tetapi, menggunakan ungkapan ‫ فنزلت‬atau

‫فََأ ْنزَ َل هللا‬, yang dimulai dengan fa setelah peristiwa dijelaskan. Hal ini tidak diragukan lagi

bahwa peristiwa itu juga merupakan asbabun nuzul ayat bersangkutan.

c) Ungkapan kata yang tidak menggunaakan kata ‫ سبب‬dan juga tidak menggunakan‫ ف‬setelah

peristiwa. Akan tetapi, ia menggunakan kata ‫ فِي‬sebelum menjelaskan peristiwa. Hal ini

tidak dapat dikatakan asbabun nuzul secara pasti, tetapi ada dua kemungkinan, mungkin

asbabun nuzul dan mungkin juga tidak.


5
Untuk menentukan peristiwa yang menjadi asbabun nuzul suatu ayat, ungkapan-

ungkapan diatas pelu menjadi pertimbangan dan perhatian seorang mufassir. Artinya,

seorang mufassir dalam mencari asbabun nuzul suatu ayat hendaklah merujuk kepada

peristiwa yang mengandung ungkapan yang terdapat pada poin satu dan dua. [5]

C. URGENSI DAN KEGUNAAN ASBAABUN NUZUL


a. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap pesan

ayat-ayat Al-Qur’an.

b. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.

c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi ulama yang

berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat khusus(khusus al-

sabab) dan bukan lafazh yang bersifat umum(umum al-lafaz).

d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.

e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu

kedalam hati orang yang mendengarnya.[6]

Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi Asbab an-Nuzuldalam
memahami al-Quran , sebagai berikut:

Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap pesan


ayat-ayat al-Quran.Diantaranya dalam surat al-baqoroh ayat 115

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ُ ‫َوهّٰلِل ِ ْال َم ْش ِر‬


ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِربُ فَا َ ْينَ َما تُ َولُّوْ ا فَثَ َّم َوجْ هُ ِ ۗ اِ َّن َ َو‬
‫اس ٌع َعلِ ْي ٌم‬

Artinya;

Dan milik Allah Timur dan Barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah.
Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui

6
D. FUNGSI ILMU ASBABUN NUZUL DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN

Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk memahami ayat Al-

Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau dalam beristidlal, atau sekedar memahami

maksud ayat. Tidak mungkin memahami kandungan makna suatu ayat tanpa mengetahui sebab

turunnya ayat tersebut.

Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat tanpa mengetahui dan

penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id berpendapat, “Keternagan sebab nuzul adalah cara

yang kuat (tepat) untuk mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan:

“Mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui sebab

menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”

Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya “Sesungguhnya Safa dan Marwa

adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau

berumrah,maka tidak ada dosa baginya untuk mengerjakan sa’i di antara keduanya. Dan

barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah

Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha Mengetahui.”

Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib, sebab ketiadaan dosa

untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan” dan bukannya “kewajiban.” Sebagian

ulama’ juga berpendapat demikian, karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.

Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab An-Nuzul dalam

memahami Al-qur’an sebagai berikut :

1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap pesan

ayat-ayat Al-Qur’an.

7
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.

3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.

4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.

5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu ke

dalam hati orang yang mendengarnya.

6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan manusia.

7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada Rasulullah dalam

menjalankan misi risalahnya.

8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-Qur’an.

9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau umum dan

dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus diterapkan.

10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.

E. MACAM- MACAM ASBABUN NUZUL


Terkadang banyak ayat turun, sedangkan sebabnya hanya satu. Dalam hal ini tidak ada

permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun didalam berbagai surat

berkenaan dengan satu peristiwa. Contohnya ialah apa yang di riwayatkan oleh Said bin

Mansur, ‘Abdurrazaq, Tirmidzi, Ibn jarir, Ibnul Munzir, Ibn Abi Hatim, tabrani, dan Hakim

yang mengatakan shahih, dari Ummu salamah, ia berkata : “Rasullullah, aku tidak mendengar

Allah menyebutkan kaum perempuan sedikitpun mengenai hijrah. Maka Allah menurunkan :

maka tuhan mereka memperkenankan permohonanya (dengan firman) : “sesungguhny aku

tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun

perempuan : (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain... (Ali ‘Imran

[3]:195).

8
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibn Jarir, Ibnul Munzir, Tabarani, dan Ibn

Mardawih dari Ummu Salamah yang mengatakan ; “Aku telah bertanya : Rasulullah, mengapa

kami tidak disebutkan dalam al-qur’an seperti kaum laki-laki ? maka suatu harti aku dikejutkan

oleh suara Rasulullah diatasa mimbar. Ia membacakan : Sesungguhnya laki-laki dan

perempuan Muslim.. sampai akhir ayat 35 Surat al-Ahzab [33].”

Diriwayatkan pula oleh Hakim dari Ummu Salamah yang mengatakan: “Kaum laki-laki

berperang sedang kaum perempuan tidak. Disamping itu kami hhanya memperoleh warisan

setengah bagian? Maka Allah menurunkan ayat : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa

yang dikaruniakan terhadap apa yang dikaruniakan sebagian dari kamu lebih banyak dari

sebagian yang usahakan, dan bagi para wanitapun ada bagian dari apa yang mereka usahan

pula.. (an-Nisa’ [4]:32) dan ayat : sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim..”

ketiga ayat tersebut turun ketika satu sebab.

F. PENURUNAN AYAT LEBIH DAHULU DARIPADA HUKUMNYA


Dalam al-Burhaan disebutkan: “Ketahuilah bahwa nuzul atau penurunan sesuatu ayat itu

terkadang mendahului hukum. Misalnya firman Allah: ‘Sesungguhnya beruntunglah orang yang

membersihkan diri [dengan beriman].’ (al-A’la: 14)

ۙ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن تَ َز ٰ ّكى‬

. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), AL-QURAN - Ayat yang
berhubungan dengan Utsman bin Affan (1 ayat)

QS AZ ZUMAR:9

‫ت ٰان َۤا َء الَّ ْي ِل َسا ِجدًا َّوقَ ۤا ِٕى ًما يَّحْ َذ ُر ااْل ٰ ِخ َرةَ َويَرْ جُوْ ا َرحْ َمةَ َرب ٖ ِّۗه قُلْ هَلْ يَ ْست َِوى الَّ ِذ ْينَ يَ ْعلَ ُموْ نَ َوالَّ ِذ ْينَ اَل يَ ْعلَ ُموْ نَ ۗ اِنَّ َما‬
ٌ ِ‫اَ َّم ْن هُ َو قَان‬
ِ ‫ࣖ يَتَ َذ َّك ُر اُولُوا ااْل َ ْلبَا‬
‫ب‬

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat
di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
9
mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?“ Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.

G. FAEDAH MENGETAHUI ASBABUNNUZUL


Pertama, membantu seseorang dalam memahami kandungan ayat dan menghindarkan
kesulitan yang ada di dalam ayat. Kedua, memberikan pemahaman yang tepat bahwa hukum
yang dibawa oleh ayat itu adalah khusus untuk memberi penyelesaian peristiwa atau
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-
Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, emjelaskan dan menyelesaikan masalah-
masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut. Asbab al-Nuzul merupakan bahan-
bahan sejarah yang dipakai untuk menberikan keterangan-keterangan terhadap lembaran-
lembaran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintah-Nya. Sudah tentu
bahan-bahan sejarah ini hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa Al-Quran masih
turun.

B. SARAN

Sebagai seorang mukmin, kita di perintahkan untuk mempedomani Al-Qur’an dan


Hadist. Al-Qur’an adalah kitab suci yang mulia sedangkan hadist adalah perkataan,
perbuatan, dan sikap Rasullah SAW. Berbeda dengan hadis yang mana kita bisa langsung
memahami dan mempraktekkannya. Dalam memahami Al-qur’an kita tidak boleh
sembarang dalam menafsirkannya. Mengetahui Asbabun Nuzul setiap ayat atau surat
dalam Al-Qur’an akan menambah pemahaman kita atas konteks apa yang di maksud dalam
Al-Qur’an dan pelajaran apa yang dapat di ambil.

11
12
Daftar Pustaka

Pan Suaidi, 2016, Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-macam, Redaksi dan Urgensi, Almufida,
Vol.1 No.1Juli – Desember, hal. 110-122.

https://moraref.kemenag.go.id/ di akses tanggal 7 Februari 2022

Anda mungkin juga menyukai