ULUM AL-QUR’AN
DOSEN PENGAJAR :
ABDUL GANI,S.HI.,M.HI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulum Al – Qur’an
Oleh Kelompok 3 :
RAHMAN MAULANA R
NIM. 742352022039
RISMAN
NIM. 742352022044
SAHRIL BAMBANG P
NIM. 742352022045
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada dosen
Mata kuliah pengantar studi islam yang telah memberikan bimbingan dan masukan terhadap
kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan
Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya, oleh karena itu keterbatasan waktu dan
Kemampuan kami. Maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
Semoga makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya pihak lain yang berkepentingan
Pada umumnya.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................................................iii
B .Rumusan masalah....................................................................................................iii
C.Tujuan.......................................................................................................................iii
BAB 2 PEMBAHASAN
A.Pengertian Asbabun Nuzul .....................................................................................1
B.Sejarah perkembangan Asbabun Nuzul...................................................................1
C.Fungsi dan urgensi Asbabun Nuzul.........................................................................3
D. Macam-Macam Asbabun Nuzul.............................................................................3
E.Redaksi Nuzul.........................................................................................................3
F. Cara mengatahui Asbabun Nuzul ...........................................................................4
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................5
B. Saram......................................................................................................................5
Daftar pustaka..........................................................................................6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia yang diwahyukan secara
berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Pengembagan studi keislaman yang
berkaitan dengan al-Qur’an dapat ditempuh di antaranya dengan pendekatan sosio-historis.
Aplikasi pendekatan tersebut memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna substansial
dalam al-Qur’an. Ayat-ayat al-Qur’an dapat dikategorikan menjadi dua kelompok menurut
sebab turunnya ayat. Pertama, ayat yang turun dengan adanya sebab; kedua, ayat yang turun
tanpa sebab atau peristiwa yang melatarbelakanginya, seperti ayat-ayat yang menceritakan
umat terdahulu, berita-berita alam ghaib, gambaran alam barzakh, persaksian alam
kebagkitan, keadaan hari kiamat dan sebagainya
Pada masa Rasulullah, banyak peristiwa terjadi yang belum diketahui hukumnya menurut
islam. Beberapa sahabat juga sering bertanya kepada Rasulullah tentang sesuatu yang belum
mereka pahami. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah untuk mengetahui hukum
Islam mengenai hal itu. Maka al-Qur’an turun untuk menjelaskan atau menunjukkan hukum
atas peristiwa atau pertanyaan yang muncul tersebut. Jawaban dari al-Qur’an merupakan
pedoman hidup bagi umat manusia. Itulah yang kemudian disebut dengan Asbabun Nuzul,
yaitu sebab-sebab turunya ayat-ayat al-Qur’an. Untuk lebih mengetahui atau memahami
maksud al-Qur’an secara utuh maka lebih utama jika mengetahui tentang Asbabun Nuzul.
Pengenmbangan studi keislaaman yang berkaitan dengan al-Qur’an dapat ditempuh
diantaranya dengan pendekatan Sosio-historis.
Pendekatan ini memungkinkan penemuan nilai-nilai dan makna substansial dalam al-Qur’an
yang terangkum dalam Asbabun Nuzul, yakni sesuatu yang disebabkan olehnya diturunkan
suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung peristiwa, atau menerangkan hukumnya pada
saat terjadinya peristiwa itu. Karena kita bisa salah menangkap pesan-pesan Al-Qur’an secara
utuh, jika hanya memahami dari bahasanya saja secara tekstual tanpa memahami konteks
Sosio-historisnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
3. Apa Fungsi dan urgensi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
4. Sebutkan Macam- Macam Asbabun Nuzul?
5. Bagaimana Lafadz Dan Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
6. Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul ?
C.TUJUAN
1.Untuk mengetahui apa itu Asbabun Nuzul dan sejajarah perkembangannya
2.mengatahui fungsi Asbabun Nusul dan macam-macamnya
3.Memahami Lafadz dan Urgensi dari kegunaan Asbabun Nuzul
iii
BAB 2
PEMBAHASAN
1
cara yang kuat (tepat) untuk mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan:
“Mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat, karena mengetahui sebab
menimbulkan pengetahuan mengenai musabab (akibat).”
Contohnya dalam QS. Al-Baqarah ayat 158
158{ َاح َعلَ ْي ِه َأ ْن يَطَّوَّفَ بِ ِه َما ۚ َو َم ْن تَطَ َّو َع خَ ْيرًا فَِإ َّن هَّللا َ شَا ِك ٌر َعلِي ٌم
َ صفَا َو ْال َمرْ َوةَ ِم ْن َش َعاِئ ِر هَّللا ِ ۖ فَ َم ْن َح َّج ْالبَيْتَ َأ ِو ا ْعتَ َم َر فَاَل ُجن
َّ ِإ َّن ال
Artinya : “Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka
barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.”
(QS.AL-Baqarah/2: 158 )
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib, sebab ketiadaan dosa
untuk mengerjakannya itu menunjukkan “kebolehan” dan bukannya “kewajiban.” Sebagian
ulama’ juga berpendapat demikian, karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.
Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi sebab An-Nuzul dalam
memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam menangkap pesan
ayat-ayat Al- Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu ke
dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada Rasulullah dalam
menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau umum dan dalam
keadaan bagaimana ayat aitu harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.
D. MACAM- MACAM ASBABUN NUZUL
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun sebab an-nuzul dibagi menjadi dua yaitu:
Ta’addud Asbab Al-Nazil (Sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang
terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu) dan
Ta’addud Al-Nazil Asbab Wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau
sekelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu). Sebab
turunnya ayat itu disebut Ta’addud bila ditemukan dua riwayat yang berbeda atau
lebih tentang sebab turun suatu ayat atau sekelompok ayat tertentu. Dan sebaliknya,
sebab turunnya
2
Ayat itu disebut wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya satu. Suatu ayat atau sekelompok a
yat yang turun disebutTa’addud Al-Nazil, bila inti persoalan yang terkandung dalam ayat
yang turun sehubungan dengan sebab tertentu lebih dari satu persoalan.2
الذين ءامنوا ان تطيعوا… فريقا من الذين اوتواالكتب يردوكم… بعد ايمنكم كفرين يا يها
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang
yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi menjadi
orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran/3: 100).
Asbab nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam sebuah riwayat yang
menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. Tentang
roh, kisah Ashhab Al-kahfi (para penghuni gua) dan kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu Beliau
menjawab: “Datanglah besok pagi kepadaku. Aku akan ceritakan.” Beliau tidak mengucapkan
‘insya Allah’ (jika Allah manghendaki). Keesokan harinya, wahyu terlambat datang untuk
3
menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi Muhammad Saw. Tidak dapat menjawabnya. Setelah
sekian lama menunggu penjelasan dari Allah Swt. Melalui wahyu, turunya ayat:
وذكرربك اذانسيت وقل عسى ان يهدين ربي القرب من هىذارشدا االان يشاءاللهج والتقولن لشاىء انى فا عل ذالك غدا
Artinya:“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘sesungguhnya aku
akan mengerjakan Ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “insya Allah”. Dan
ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “mudah-mudahan
Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari
pada ini.” (QS. Al-Kahfi/18: 23-24)
BAB 3
4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asbabun nuzul adalah sesuatu hal yang dikarenanya Qur’an diturunkan untuk menerangkan
status (hukum)nya, pada masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan. Ilmu
asbabun nuzul yang sangat besar pengarunya dalam memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an
yang mulia. Selain itu, dengan adanya asbabun nuzul dapat mempermudah kaidah hukum
yang belum jelas dalam Al-Qur’an sehingga mudah untuk dipahami.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah Ulumul Qur’an tentang Asbabun Nuzul ini, penulis
mengharapkan pembaca dapat mengetahui kajian Ulumul Qur’an, untuk mengetahui lebih
jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan Asbabun Nuzul, pembaca dapat
membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena penulisanya
membahas garis besarnya saja tentang ulumul quran dan hanya membahas lebih dalam
tentang asbabun nuzul.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga keritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya
sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
5
Syadali, Ahmad, 2000, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Qathan, Khalil M, 2013, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.
Al-Hasni, Muhammad bin Alawi A, 1999, Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia.
Anwar .Rosihon.2013.”Ulum Al- Qur’an”. Bandung:CV Pustaka Setia
Didin saefuddin Buchori,2005. “Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an: Bogor:
Granaada Pustaka
M.Yusuf,Kadar. 2014.”Studi Al-Qur’an” . Jakarta: Amzah