Anda di halaman 1dari 13

ASBABUN NUZUL

Dosen Pengampu : Abdul Ghafur S. Ag M.A


(Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Al-Qur’an Hadist)

Disusun oleh :

Ainun Madaniyah 11190183000046

Raudhatun Rahmawati 11190183000054

Rayhan Dipayana 11190183000103

Semester 4

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA-INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memeberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Khairan Muhammad Arif mata kuliah Al – Qur’an Hadits, selain itu makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengertian Asbabun Nuzul, Cara
Mengetahui Asbabun Nuzul serta Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul

Kami menyadari, Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan didalamnya. Untuk itu kami penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalh ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi, Kami sebagai penulis meminta maaf jika ada kata-kata yang salah dan tidak
berkenan. Demikian yang dapat kami ucapkan terimakasih.

Depok, 20 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................


B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul.............................................................................


B. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul..................................................................
C. Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alquran diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang
terang dan jalan yang lurus dengan mengegakkan asas kehidupan yang didasarkan
pada keimanan kepada Allah dan risalahNya. Juga memberitahukan hal yang telah
lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan datang.

Pembahasan mengenai asbab al-nuzul ini sangat penting dalam pembahasan ulum
al-Quran, karena pembahasan ini merupakan kunci pokok dari landasan keimanan
terhadap pembuktian bahwa Alquran itu benar turunnya dari Allah swt1.
Pembahasan ini juga merupakan pembahasan awal dari Alquran guna melangkah
kepada pembahasan-pembahasan selanjutnya. Landasan bagi signifikansi
pembahasan ini adalah firman Allah swt dalam Alquran :

Adapun susunan pembahasan dari makalah ini diawali dengan pengertian asbab
al-nuzul, kemudian perdebatan sekitar signifikansi asbab al- nuzul, cara- cara
mengetahui asbab al-nuzul dan terakhir hubunban kontekstualitas dengan asbab
al-nuzul. Tentu saja makalah ini diakhiri dengan kesimpulan dari pemaparan yang
telah dipaparkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian Asbabun Nuzul ?


2. Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul ?
3. Apa Manfaat mengetahui Asbabun Nuzul ?

C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Asbabun Nuzul
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat Asbabun Nusul
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul


Asbabun nuzul merupakan bentuk dari kata “asbab” dan “nuzul”, sedangkan
secara eimologi Asbabun Nuzul merupakan sebab-sebab yang melatarbelakangi
terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya
sesuatu pendapat dapat disebut Asbabun Nuzul. Namun, Melatarbelakangi yang
dimaksud yaitu khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang
melatarbelakanginya turunnya al-Qur’an, seperti halnya asbab al-wurud yang
secara khusus digunakan oleh sebab terjadinya hadist.
Terdapat pengertian Asbabun Nuzul secara terminologi menusut para ulama
yaitu :
1. Menurut Az-zarqoni: Asbab an-nuzul adalah hal khusus atau sesuatu
yang terjadi serta hubungan dengan turunnya ayat al-Qur’an yang
berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi”.
2. Ash-shabuni: Asbab an-nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu ayat atau beberapa ayat mulai yang
berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa
pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau kejadian yang berkaitan
dengan urusan agama”.
3. Subhi shalih: Asbab an-nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya
satu atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu
peristiwa, sebagai respon atasnya atau penjelas terhadap hukum-hukum
ketika peristiwa itu terjadi”.
4. Mana’ Al-Qaththan: Asbab an-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang
menyebabkan turunnya al-Qur’an, berkenaan dengannya waktu peristiwa
itu terjadi, baik berupa kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada
nabi”.

Dari kesimpulan redaksi pendefinisian diatas terdaat sedikit perbedaan, semuanya


menyimpulkan bahwa Asbab an-nuzul ialah kejadian atau peristiwa yang
melatarbelakangi turunnya ayat al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan
dan menyelesaikan masalah masalah yang timbul dari kejadian tersebut. Asbab
an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan
keterangan terhadap turunnya ayat Al-Qur’an dan memberinya konteks dalam
memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi
peristiwa pada masa al-Qur’an masih turun (ashr at-tanzil).

Persoalan mengenai apakah seluruh ayat al-Qur’an memiliki Asbab an-nuzul atau
tidak, ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para ulama. Sebagian
ulama berpendapat bahwa tidak semua ayat al-Qur’an memiliki Asbab an-nuzul.
Oleh sebab itu, ada ayat al-Qur’an yang diturunkan tanpa ada yang
melatarbelakanginya (ibtida’), dan sebagian lainnuya diturunkan dengan di
latarbelakamgi oleh sesuatu peristiwa (ghair ibtida’).

Pendapat tersebut hampir menjadi kesepakatan para ulama. Akan tetapi sebagian
berpendapat bahwa kesejarahan arabia pra-Qur’an pada masa turunnya al-Qur’an
merupakan latar belakang makro al-Qur’an, sedangkan riwayat-riwayat asbab an-
nuzul merupakan latarbelakang mikronya. Pendapat ini berarti mengaggap bahwa
semua ayat Al-Quran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.1

B. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul

Untuk mengetahui asbabun nuzul, para ulama berpedoman kepada riwayat sahih
yang bersumber dari Rasulullah saw atau para sahabat. Hal ini dikarenakan
pemberitahuan sahabat mengenai masalah ini, jika redaksinya jelas, bukan lah
didasarkan pada ijtihad semata, tetapi mempunyai hukum marfu’ yang
disandarkan kepada Rasulullah saw.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka semakin jauh dari sumber yang asli, dan
berimplikasi pada banyaknya ayat-ayat yang tidak bisa diketahui sebab-sebab
turunnya. Karenanya, ulama salaf sangat selektif mengenai berbagai riwayat yang
berkaitan dengan asbabun nuzul. Seleksi yang dilakukan oleh ulama salaf dititik
beratkan pada kepribadian para rawi, sumber riwayat dan ungkapan yang
digunakannnya. Khusus mengenai pribadi rawi, orang yang memiliki kredibilitas
yang tinggi lah yang dimintai penjelasannya mengenai asbabun nuzul.

Ibnu Sirin menceritakan “ketika aku bertanya kepada ‘Ubaidah tentang ayat al-
Qur’an, ia menjawab “bertakwa lah engkau kepada Allah dan katakan lah yang

1
Pan Suaidi, Asbabun Nuzul : Pengertian , Macam-Macam , Redaksi dan Urgensi (Almufida :
2016) Vol. 1 hal. 110-122
benar, orang-orang yang mengetahui tentang apa al-Qur’an itu diturunkan telah
meninggal” Pernyataan Ibnu Sirin di atas-yang merupakan salah seorang tabi’in
terkemuka-menunjukkan kecermatan dan kehati- hatian mereka dalam menerima
riwayat asbabun nuzul.

Karenanya, riwayat yang dapat dijadikan pegangan dalam asbabun nuzul adalah
ucapan-ucapan para sahabat yang berbentuk musnad. Ucapan tabi’in dapat
diterima jika jelas menunjukkan asbabun nuzul dan bersumber dari salah seorang
imam tafsir, seperti Mujahid, ‘Ikrimah dan Sa’id bin Jubair yang belajar langsung
kepada para sahabat.2

Adanya sebab turunnya ayat adalah suatu peristiwa sejarah yang terjadi pada masa
Rasulullah SAW. Oleh karena itulah, tidak ada cara lain untuk mengetahuinya
selain lewat periwayatan yang sahih (absyah) dari orang yang telah
menyaksikannya, orang hadir pada saat itu. Tidak ada kemungkinan ijtihad,
bahkan tidak diperbolehkan karena hal itu sama halnya membahas al-Qur’an
tanpa menggunakan ilmu.

Dasar utama para ulama dalam mengetahui asbabun nuzul adalah sahnya riwayat
itu dari nabi SAW atau dari sahabat. Kalau hanya berita dari sahabat, maka berita
ini hendaklah terang-terangan.

Keabsahan Asbabun Nuzul melalui riwayat yang disandarkan kepada Nabi


Muhammad SAW, tetapi tidak semua riwayat shahih. Riwayat yang shahih adalah
riwayat yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan para ahli
hadis. Lebih spesifik lagi ialah riwayat dari orang yang terlibat dan mengalami
peristiwa pada saat wahyu diturunkan. Riwayat dari tabi’in yang tidak merujuk
kepada Rasulullah dan para sahabat dianggap dhaif (lemah).

Cara mengetahui Asbabun Nuzul melalui periwayatan yang shahih tersebut


terkadang dapat dilihat dari ungkapan perawi yang mengatakan, “sabab nuzul al-
ayah kadza” (sebab turunnya ayat demikian). Ada kalanya Asbabun Nuzul tidak
diungkap dengan kata sabab (sebab), tetapi diungkapkan dengan kalimat “fa
nazalat” (lalu turun ayat). misalnya perawi mengatakan “su’ila an- nabiy salla
Allah “alaihi wa salla”an kadza, fa nazalat..... (Nabi SAW ditanya tentang suatu
hal, lalu turun ayat.......).

Apabila terdapat beberapa riwayat yang berbeda tentang asbabunnuzul


suatu ayat, maka untuk menyelesaikannya para mufasir mengemukakan beberapa
langkah berikut:

1. Apabila seorang mufasir mengemukakan dua riwayat tentang


sebab turunnya ayat, yang pertama dengan tegas dan yang kedua

2
Syafril, ‘Asabun Nuzul ’:, Asabun Nuzul: Kajian Historis Turunnya Ayat Al-Qur’an, 2018.
tidak tegas, maka yang diambil adalah riwayat yang menunjukkan
ketegasan asbab an-nuzul.
2. Apabila salah satu dari riwayat tersebut mempunyai sanad (para
penutur hadist) yang shahih, sedangkan sanad yang lain
mempunyai sanad yang dlaif (lemah), maka yang diambil adalah
riwayat yang pertama (shahih)
3. Apabila kedua riwayat itu sama-sama mempunyai sanad yang
shahih, maka harus dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
4. Apabila kedua riwayat tersebut sama-sama sahih dan waktunya
berdekatan, maka para mufasir mengatakan bahwa kedua kasus
itulah sebab turunnya ayat tersebut karena keduanya mungkin
dikompromikan.
5. Apabila kedua riwayat itu sama-sama sahih dan waktunya
berjauhan sehingga tidak dapat dikompromikan, maka para mufasir
berpendapat bahwa ayat tersebut turun dua kali.

Apabila ada sebab-sebab turunnya ayat itu dari tabiin, maka untuk
diterima di syaratkan empat hal yaitu :

1. Hendaknya ungkapannya jelas atau eksplisit dalam kata-kata


sebab: dengan mengatakan: “sebab turunnya ayat ini adalah
begini”, atau hendaknya memuat Fa’ ta’ qibiyah, fa’ sebagai kata
sambung yang masuk pada materi turunnya ayat, setelah
penyebutan peristiwa atau pertanyaan seperti kata- kata”terjadi
begini dan begini” atau “rasulullah di Tanya tentang hal ini.
Kemudian Allah menurunkan ayat ini atau turunlah ayat ini”.
2. Isnadnya Sahih
3. Tabiin yang dimaksud termasuk imam tafsir yang mengambil dari
sahabat
4. Meminta sokongan riwayat tabiin yang lain, yang
menyempurnakan suatu syarat apabila syarat ini sempurna pada
riwayat tabiin, maka di terima dan mendapat hukum hadis mursal.

Suyuthi berkata tentang sebab-sebab turunnya ayat, bahwa apabila berasal dari
tabiin, dia bisa diterima, apabila sanad yang disandarkan sahih, dan tabiin tersebut
Imam ahli tafsir yang mengambil dari sahabat seperti Mujahid, Ikrimah, Said bin
Jabir atau mendapat sokongan dengan hadis mursal yang lain atau lainnya.3

C. Tujuan Asbabun Nuzul


Al-Quran yang sering kita peringati nuzulnya ini bertujuan antara lain:

3
Jurnal Uinsby, ‘Kajian Umum Asbabunnuzul’, 1984, 12–32.
1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik
serta memantapkan keyakinan tentang Keesaan yang sempurna bagi Tuhan
serta sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu
konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.
2. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa
umat manusia merupakan suatu umat yang seharusnya dapat bekerjasama
dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan.
3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku atau
bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan
akhirat, natural dan supranatural, kesatuan ilmu, iman, dan rasio, kesatuan
kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan kemerdekaan dan
kesemuanya berada dibawah satu keesaan, yaitu Keesaan Allah SWT.
4. Untuk mengajak manusia berftkir dan bekerjasama dalam bidang
kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan.
5. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit
dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia, dalam
bidang sosial, ekonomi, politik dan juga agama.
6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih
sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok
kehidupan masyarakat Indonesia.
7. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan
falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
8. Untuk menekankan peranan ilmu dan tekhnologi, guna menciptakan satu
peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan dan
paduan Nur Ilahi4
Ahmad Von Denffer memiliki pendapat tentang asbab al-nuzul yaitu akan sangat
membantu dalam memahami lingkungan ketika suatu wahyu diturunkan, yang hal
tersebut akan memberikan pengarahan pada implikasinya dan juga sebagai
petunjuk untuk menafsirkan, serta kemungkinan penerapannya dalam berbagai
situasi yang lain.5

Pentingnya ilmu Asbabun Nuzul dalam ilmu Al-Qur'an guna mempertegas dan
mempermudah dalam memahami ayat-ayatnya. Ilmu Asbabun Nuzul mempunyai
pengaruh yang penting dalam memahami ayat, karenanya kebanyakan ulama
begitu memperhatikan ilmu tentang Asbabun Nuzul bahkan ada yang
menyusunnya secara khusus. Diantara tokoh (penyusunnya) antara lain Ali Ibnu
al- Madiny guru Imam Al-Bukhari R.A

D. Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul

4
Shihab, M. Quraish, Jakarta: Logos, 2001, Cet. Ke-4 Wawasan Al-Quran, ______ , Bandung:
Penerbit Mizan, 1998, Cet. ke-7
5
Denffer, Ahmad Von, Ilmu Al-Quran; Pengenalan Dasar, Jakarta: Rajawali Pers, 1988
Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa ilmu Asbabun Nuzul tidak ada
gunanya dan tidak ada pengaruhnya karena pembahasannya hanyalah berkisar
pada lapangan sejarah dan ceritera. Menurut anggapan mereka ilmu Asbabun
Nuzul tidaklah akan mempermudah bagi orang yang mau berkecimpung dalam
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Anggapan tersebut adalah salah dan tidaklah
patut untuk dicontoh ataupun didengar dikarekanan berdasarkan pendapat para
ahli Al-Qur’an yang dikenal dengan ahli tafsir.
Adapun faedah dari ilmu Asbabun Nuzil dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Mengetahui bentuk hikmah rahasia yang terkandung dalam hukum.


2. Menentukan hukum (takhshish)
3. Menghindarkan prasangka yang mengatakan arti dengan sebab menurut
orang yang berpendapat bahwa suatu ibarat itu dinyatakan berdasarkan
khususnya sebab. hashr
4. Mengetahui siapa orangnya yang menjadi kasus turunnya ayat serta
memberikan ketegasan bila terdapat keragu-raguan. dalam suatu ayat yang
zhahirnya hashr.
5. Dan lain-lain yang ada hubungannya dengan faedah ilmu Asbabun Nuzul.
Faedah mempelajari Asbabun Nuzul dalam bukunya Manahil al-Irfan Fi
Ulum al-Qur’an lebih global diterangkan faedah asbabun nuzul:

 Mengetahui sebab Asbabun Nuzul dapat membantu seseorang dalam


memahami suatu ayat, dan dapat menghindarkan dia dari kesalah
pahaman.
 Sebab Asbabun Nuzul dapat menerangkan kita kepada siapa ayat itu
diturunkan, sehingga ayat tersebut tidak ditetapkan kepada orang lain
karena dorongan permusuhan dan perselisiahan.6

6
Az-Zarqani, Muhammad ‘Abdul Azim, Munahil al-Irfan fi Ulum al-Qur’an, Dar Ihya al-Qutub al-
Arabiyah
PENUTUP

A. Kesimpulan
Riwayat yang dapat dijadikan pegangan dalam asbabun nuzul adalah ucapan-
ucapan para sahabat yang berbentuk musnad. Ucapan tabi’in dapat diterima jika
jelas menunjukkan asbabun nuzul dan bersumber dari salah seorang imam tafsir,
seperti Mujahid, ‘Ikrimah dan Sa’id bin Jubair yang belajar langsung kepada para
sahabat.
Sebagian besar Alquran pada mulanya diturunkan untuk tujuan-tujuan yang
bersifat umum sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani
kehidupan di dunia ini. Namun, kehiupan para sahabat bersama Rasulullah SAW
telah menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi di antara
mereka peristiwa khususyang memerlukan penjelasan hukum Allah atau masih
kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah SAW untuk
mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka Alquran turun untuk peristiwa
khusus tau atau untuk pertanyaan yang muncul itu. Hal seperti inilah yang
dinamakan dengan asbab al nuzul.

Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan
keterangan terhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam
memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi
peristiwa pada masa Alquran masih turun (ashr at-tanzil). Dari segi jumlah sebab
dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada; Ta’addud Al-Asbab
Wa Al-Nazil Wahid danTa’adud an-nazil wa al-asbab wahid.Ungkapan-ungkapan
atau redaksi yang di gunakan oleh para sahabat untuk menunjukkan turunnya al-
qur’an tidak selamanya sama. Redaksi itu secara garis besar dikelompokkan
dalam dua kategori yaitu Sarih (jelas) dan Muhtamilah (masih kemungkinan atau
belum pasti).Asbab an-nuzul mempunyai arti penting dalam menafsirkan al-
qur’an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami
riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Pemahaman asbab an- nuzul akan sangat
membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk
menerapkan ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang
terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-
nuzul.

B. Saran dan Kritik


Demikian makalah ini kami buat, kami berharap para pembaca sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini.Semoga makalah ini berguna bagi penulis, khususnya juga kepada para
pembaca.Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon
dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA

Pan Suaidi, Asbabun Nuzul : Pengertian , Macam-Macam , Redaksi dan Urgensi


(Almufida : 2016) Vol. 1 hal. 110-122
Syafril, ‘Asabun Nuzul ’:, Asabun Nuzul: Kajian Historis Turunnya Ayat Al-
Qur’an, 2018
Uinsby, Jurnal, ‘Kajian Umum Asbabunnuzul’, 1984, 12–32

Shihab, M. Quraish, Jakarta: Logos, 2001, Cet. Ke-4 Wawasan Al-Quran, ______ , Bandung:
Penerbit Mizan, 1998, Cet. ke-7
Denffer, Ahmad Von, Ilmu Al-Quran; Pengenalan Dasar, Jakarta: Rajawali Pers, 1988
Az-Zarqani, Muhammad ‘Abdul Azim, Munahil al-Irfan fi Ulum al-Qur’an, Dar Ihya al-Qutub al-
Arabiyah

Anda mungkin juga menyukai