Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSEP DASAR IPA

Disusun Oleh:

Ismawardi Rohim Ar Raihan 11190183000059

6B

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
MEMBUAT PRAKTIKUM PENYARINGAN/ FITRASI AIR SEDERHANA

A. Tujuan Kegiatan
Melakukan percobaan penjernihan air melalui proses penyaringan sederhana dengan
menggunakan bahan-bahan dari lingkungan sekitar.
B. Kajian Pustaka
1. air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air
yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Kehilangan air
sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh
dehidrasi. Oleh karena itu, orang dewasa perlu minum air minimal 1,5 – 2 liter sehari untuk
keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (slamet, 2007).
2. air limbah
Air limbah adalah air yang tidak bersih atau mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat hasil perbuatan
manusia (termasuk industrilisasi). Sisa air yang dibuang berasal dari rumah tangga, industri,
maupun tempat umum lainnya. Dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi manusia serta menganggu lingkungan hidup. Merupakan
kombinasi dari aliran sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran atau industri bersama-sama dengan air tanah. Selain itu air perumahan dan air
hujan yang mungkin ada (haryoto, 2010).
Efek buruk yang ditimbulkan oleh limbah cair rumah tangga telah banyak dirasakan
oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan. Terjadinya berbagai jenis gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh kuman yang berasal dari lingkungan sangat erat kaitannya
dengan limbah rumah tangga. Demikian pula dengan terjadinya pembusukan dan perubahan
warna pada perairan dalam saluran-saluran pembuangan, berkaitan erat dengan masuknya
limbah rumah tangga pada saluran tersebut(haryoto, 2010).
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika dengan metode filtrasi atau
penyaringan. Filtrasi merupakan sistem pengolahan limbah yang merupakan suatu proses
pemisahan zat padat dari fluida yang membawanya menggunakan medium berpori untuk
menghilangkan sebanyak mungkin zat padat yang tersuspensi dan koloid, serta zat-zat lainya.
Tujuan filtrasi adalah untuk menghilangkan partikel yang tersuspensi dan koloidal dengan
cara menyaringnya dengan media filter. Selain itu, filtrasi dapat menghilangkan bakteri
secara efektif dan juga membantu penyisihan warna, rasa, bau, besi dan mangan (said, 2005).
4. media filtrasi
Media filtrasi sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran proses pengolahan air
dan dapat menyerap ion-ion dalam air sehingga air dapat menjadi jernih dan bebas dari unsur
pencemar. Media yang ideal untuk filter medium adalah media yang memiliki surface area
yang luas per volume bak, harganya murah, tahan lama, dan tidak mudah mengalami
penyumbatan. Media pengolahan pada air biasanya menggunakan karbon aktif, batu kerikil,
sedangkan untuk padatan yang halus dapat menggunakan pasir sebagai media penyaring
(metcal & eddy, 1998).
a. pasir
Saringan pasir bertujuan untuk mengurangi kandungan lumpur dan bahan-bahan padat
yang ada pada air limbah rumah tangga serta dapat menyaring bahan padat terapung. Ukuran
pasir untuk menyaring bermacam-macam, tergantung jenis bahan pencemar yang akan
disaring. Semakin besar bahan padat yang perlu disaring, semakin besar ukuran pasir. Ukuran
pasir yang lazim dimanfaatkan berukuran 0,4 mm – 0,8 mm dengan diameter pasir sekitar 0,2
mm – 0,35 mm serta ketebalan 0,4 m – 0,7 m. Menurut saeni (1989) bahwa saringan pasir
mampu menurunkan bahan organik. Di samping itu saringan pasir menurut dapat
menurunkan kesadahan air dengan keefektifan penyaringan 4.607 – 7.02%. Hal ini
disebabkan karena pasir merupakan jenis senyawa silica dan oksigen yang dalam air berupa
koloid yang mengikat oh pada permukaan membentuk lapisan pertama yang bermuatan
negatif. Pasir dapat menurunkan kesadahan air dengan keefektifan penyaringan berturut-turut
4,86 – 11,65% dan dapat meningkatkan nh4+ (saeni, 1989).
b. kerikil
Batu kerikil pada dasarnya adalah batu besar, tetapi hancur karena reaksi alam atau
biasa yang disebut pelapukan yang terjadi karena perubahan suhu alam yang mendadak atau
lumut-lumutan. Bisa juga hancur diinjak oleh orang-orang yang berberat badan tidak ideal
(obesitas). Atau tertimpa oleh barang-barang yang berberat besar.kerikil adalah agregat kasar
yang mengandung mineral seperti batu, karena pengerasan dananyaknya kuarsa. Warnaya
kuning hingga abu-abu, dan sifatnya tahan terhadap ouaca, keras. Kerikil dipakai bersama
dengan pasir dan arang, dan umumnya diletakkan pada lapisan dasar (jenti dan nurhayati,
2014).
c. ijuk
Ijuk merupakan bagian dari tanaman enau yang sering dimanfaatkan untuk atap
bangunan, sapu, tali, menyaring air dan sebagainya. Kerberadaan ijuk saat ini semakin langka
karena banyak tanaman enau ditebang untuk alih fungsi lahan. Sehingga fungsi ijuk untuk
menyaring air dapat digantikan dengan bahan lainnya yang mudah diperolah salah satu
diantaranya adalah rambut. Rambut merupakan mahkota manusia yang berfungsi melindungi
kepala. Untuk mempercantik dirinya seseorang seringkali menata rambutnya, dan pada saat
penataan rambut biasanya rambut dipotong dan potongan rambut biasanya dibuang sebagai
limbah (kristanto, 2002).
5. manfaat filtrasi air limbah
Pengelolahan limbah cair memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari,
diantaranya adalah meningkatkan kualitas lingkungan dan perairan ( pantai, sungai, dan air
tanah), mempermudah pemantauan kualitas lingkungan, sarana pendidikan, penelitian, dan
pariwisata, untuk rumah atau perumahan baru tidak perlu membangun septic tank baru, tidak
khawatir adanya rembesan saptic tank pada sumur tetangga, terhindar dari sumber penyakit
disentri dan muntaber, saluran air hujan atau drainase dan lingkungan sekitar menjadi lebih
bersih karena semua air limbah disalurkan melalui saluran tertutup, prasarana terpusat (sistem
perpipaan) memberikan pelayanan lebih nyaman (darmono, 1995).

C. Metode Praktikum
1. Metode Praktikum
a. Tempat dan waktu praktikum
Praktikum Konsep Dasar IPA dengan judul Membuat Praktikum Penyaringan/
Fitrasi Air Sederhana yang dilaksanakan pada hari Minggu, 19 juni 2022 pukul
13.00-17.30 WIB, bertempat di Pamulang
b. Alat dan Bahan

 Botol plastik bekas yang besar


 Kapas
 Cutter/pisau
 gunting
 Air kotor/keruh
 Pasir halus
 Kerikil
 Serabut kelapa
 Arang tempurung kelapa
 ijuk

D. Prosedur
1. Sediakan 1 botol aqua yang telah terpotong (ambil bagian bawahnya) sebagai
tempat penampungan air bersih.
2. Ijuk dicuci bersih kemudian dipanaskan di matahari sampai kering.
3. Pasir halus dicuci dengan air bersih di dalam ember, diaduk sehingga kotoran
dapat dikeluarkan, kemudian dijemur sampai kering.
4. Batu kerikil diperoleh dari sisa ayakan pasir halus, kemudian dicuci bersih
dan dijemur sampai kering.
5. Buat botol untuk penyaringan. Isi botol dengan bahan-bahan dimulai dari
bawah, kapas, pasir, keikil, arang, sabut kelapa, pasir, sabut kelapa lagi, kerikil, arang,
kapas, dan terakhir kerikil.
6. Air sungai, telaga ataupun air kotor yang banyak mengandung lumpur
dialirkan ke dalam botol penampungan, yang sebelumnya pada pintu masuk air diberi
kapas untuk menyaring kotoran.
7. Setelah botol penuh air, lubang untuk mengalirkan air dibuka ke botol
penyaringan.

E. Hasil Pengamatan dan Kesimpulan


Dalam praktikum yang kami lakukan, kita dapat sekali memperoleh air bersih yang
diperlukan sengan menggunakan alat penjernih air sederhana. Air yang disaring dalam
praktikum kami menggunakan air keruh yang digolongkan sebagai suspensi. Karena
bersifat heterogen, terdiri dari 2 fase yaitu padat dan cair, keruh, serta apabila
didiamkan
terbentuk endapan.
Alat penjernihan air yang kami buat memiliki beberapa kompenen penyaring
berurutan dari bawah ke atas yaitu pasir, tawas, kapas, sabut kelapa, arang, batu kerikil dan
lidi. Komposisi jumlah bahan yang digunakan adalah sama, yakni setiap bahan menempati
ruang yang bertinggi kurang lebih 4 cm dalam botol bekas aqua yang berukuran besar
Komponen alat penjernih air yang kamibuat memeang disusun berdasarkan
kerapatannya. Yakni dari atas botol, bahan berkomponen renggang dan semakin ke bawah
semakin padat. Hal ini dimaksudkan agar penjernihan air dapat optimal dalam melakukan
fungsinya.Ketika air keruh kami masuukkan ke dalam alat penjernih
sederhana. Maka tidak lain dan tidak bukan air yang keluar dari alat penjernih air tersebut
adalah air yang jauh lebih jernih dibandingkan yang semula. Hal ini dikarenakan partikel-
partikel suspense yang membuat air menjadi keruh ukurannya menjadi besar dibandingkan
kerapatan komponen-komponen penyaring dalam alat penjernih air sederhana.

Ada pun kegunaan dari bahan bahan tersebut ialah :


1.Serabut dan disini kita menggunakan kapas juga, karena kapas tersebut dapat
menyerap endapan-endapan air yang membuat warna air keruh (bekas cucian beras) dan
kita bisa melihat endapan-endapan tersebut yang menempel pada kapas berupa warna
endapan atau air kotor tersebut.
2.Batu-batu atau kerikil berfungsi untuk menyaring material-material yang berukuran
besar. Contoh : daun-daun yang berada di sungai, lumut, ganggang, gabah, dll.
3.Arang aktif ataupun batu bata berfungsi untuk menyaring/menghilangkan bau,
warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam
alat/penyulingan air.

Keunggulan dan Kekurangan

1. Keunggulan
a.Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga
b.Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.
c.Bahan-bahan yang digunkan mudah didaparka di daerha pedesaan.

2. Kekurangan
a.Pemeliharaannya memerlukan ketelitian dan cukup memakan waktu.
b.Tidak bisa digunakan untuk menyaring air yang mengandung bahan-bahan kimia
seperti air buangan dari pabrik.
c.Hanya digunakan untuk menyaring air yang keruh dan tidak terdapat bahan-bahan
kimia tertentu
Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah kami lakukan, maka dengan ini dapat kami
simpulkan bahwa penjernihan air dapat dilakukan dengan cara sederhana yang mudah dan
dapat dilakukan oleh siapa saja dengan aturan penggunaan yang telah dituliskan di atas.
Serta dari hasil akhir percobaan kami, dapat kami simpulkan bahwa penjernihan air
sederhana juga mempunyai keuntungan dan kerugian, dan masing-masing bahan memiliki
peranan yang berbeda.

berdasarkan data dan analisa di atas, dalam praktikum ini kami menyimpulkan sebagai
berikut.
Alat penjernihan air sederhana dapat menghasilkan air jernih dari air keruh. Karena
suspensi (air keruh) memiliki partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan
komponen-komponen alat penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya. Selain
itu, alat penjernih air mengandung tawas yang digantikan oleh kapas yang akan
mengendapkan berbagai kotoran dalam air keruh.Penyaringan atau filtrasi terhadap air dapat
dilakukan melalui proses alami maupun buatan.
Tujuannya adalah untuk memurnikannya. Meskipun tidak ada cara yang benar-
benar mampu menyaring karena kuma lebih kecil dari pori-pori pada system
filtrasi/penyaringna terbaik sekalipun, setidaknya teknik atau cara yang di bahas dalam
praktikum ini dapat menjadi cara alternative yang digunakan untuk menghasilkan air yang
lebih memenuhi syarat untuk diminum maupun digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 1995. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. CV. Rajawali. Jakarta.
Eddy and Metcalf. 1998. Wastewater Engineering : Treatment, Disposal, Reuse, Revised by Geo
Tchobanoglous. Tata Mc Graw-Hil Publising Company LTD. New Delhi.
Haryoto, K. 1999. Kebijakan dan Strategi pengolahan Limbah dalam Menghadapi Tantangan
Global, dalam : Teknologi Pengolahan Limbah dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan.
Prosiding Seminar Nasional; Jakarta. 13 Juli 1999. BPPT. Jakarta. .2010. Kualitas Air Bersih
di Daerah Perkotaan. Gramedia. Jakarta.
Kristanto. 2002. Pemanfaatan Ijuk Untuk Penjernihan Air Secara Sederhana. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. PAU Ilmu Hayat Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Said, N. I. 2005. Pengolahan Air Limbah, Tangga Skala Individual Tangki Septik Filter Upflow. 
Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Slamet. 2007. Teknologi Sederhana Penjernihan Air di Lahan Bekas Lahan Gambut. PT. Cipta
Karya. Jakarta.
Usman Bapa Jenti dan Indah Nurhayati. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Filtrasi terhadap
Kualitas Air Sumur Gali di Kelurahan Tambak Rejo Waru Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Teknik Waktu Volume 12 Nomor 02 – Juli 2014 – ISSN : 1412-1867.

Anda mungkin juga menyukai