Semester VI 2023/2024
LAPORAN
II. Alat dan Bahan Dalam Membuat Alat Pengolahan Air Bersih
1. Bak pengendapan/sedimentasi rectangular
2. Pipa PVC 8’’ dan 5’’
3. Lampu ultraviolet 200 Watt
4. Tangki sedimentasi dari bahan fiber
5. Pasir silika
6. Mangan
7. Arang aktif
8. Batu zeolite
Pengolahan air dilakukan tergantung kualitas air bakunya. Apabila air bakunya
baik, maka mungkin tidak diperlukan pengolahan sama sekali. Apabila hanya ada
kontaminasi kuman, maka desinfeksi saja sudah cukup. Namun, apabila air baku
semakin jelek kualitasnya, maka secara umum pengolahan harus lengkap yaitu
melalui proses prasedimentasi, koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, filtrasi, ion
exchange dan desinfeksi.
a. Prasedimentasi
Pengendapan memanfaatkan gravitasi bumi dan tanpa pembubuhan zat kimia.
Unit ini dibutuhkan bila turbidity air tinggi, lebih besar dari 7 NTU.
b. Koagulasi dan Flokulasi
Aliran air yang telah melewati unit prasedimentasi selanjutnya akan dibubuhi zat
kimia Aluminium sulfat (Al2(SO4)3). Pada unit ini terjadi satuan proses. Fungsi
kimiawi tersebut untuk menjadikan partikel koloid bermuatan. Kondisi aliran pada
koagulasi biasanya turbulen, sedangkan pada flokulasi terjadi aliran laminer.
c. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan partikel-partikel zat padat dalam
suatu cairan sebagai akibat gaya gravitasi baik individu ataupun bersama-sama
sehingga menghasilkan cairan yang lebih jernih dan suspensi yang lebih kental.
Flok yang terbentuk pada proses flokulasi diharapkan akan mengendap akibat
gaya beratnya sendiri pada unit sedimentasi ini. Sehingga bila terjadi pengendapan
lebih dahulu pada unit sebelumnya atau sesudah unit ini maka perlu dipertanyakan
perencanaan proses flokulasi dan sedimentasinya. Klasifikasi sedimentasi
didasarkan pada konsentrasi partikel dan kemampuan partikel untuk berinteraksi.
d. Filtrasi
Air akan melewati lapisan/media berbutir sehingga diharapkan partikel yang
mungkin masih ada terbawa air olahan pada unit ini akan tersangkut pada butiran
media filter.
e. Ion Exchange
Merupakan salah satu metode penghilangan mineral air yang berfungsi untuk
menukar ion dan menghilangkan ion-ion yang berbahaya. Air yang telah melewati
filtrasi yang masih mengandung kesadahan, akan dilewatkan melalui kolom
penukar ion. Sebagai media penukar ion, maka resin penukar ion harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
Memiliki kapasitas penukaran ion yang tinggi
Kelarutan yang rendah dalam berbagai larutan
Memiliki kestabilan kimia yang tinggi
Memiliki kestabilan fisik yang tinggi
Ada 2 macam resin penukar ion, yaitu resin penukar anion (anion exchange
resin) yaitu kemampuan menyerap/menukar anion-anion yang ada dalam air dan
resin penukar kation (kation exchange resin) yaitu kemampuan
menyerap/menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na yang ada dalam air (Rani,
2014).
Sementara itu, menurut Kusnaedi (2006) hanya terdapat dua proses
pengolahan air menjadi bersih yaitu:
1. Tahap koagulasi, flokulasi, absorbsi, dan sedimentasi
Koagulasi adalah proses pembubuhan bahan kimia ke dalam air agar kotoran
dalam air yang berupa padatan tersuspensi misalnya zat warna organik, lumpur
halus, bakteri, dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap. Tahap ini
berlangsung pada ember pertama dengan cara mencampurkan zat koagulasi yang
dilengkapi dengan pengaduk. Adapun bahan koagulan yang dapat digunakan
yakni kapur, tawas, tanah liat (lempung) setempat, dan tepung biji kelor.
2. Tahap penyaringan (filtrasi)
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi
yang diukur dengan kekeruhan dari air melalui media berpori-pori. Pada proses
penyaringan ini, zat padat tersuspensi dihilangkan pada waktu air melalui lapisan
materi berbentuk butiran yang disebut media filter.
Secara umum, rancangan alat pengolah air bersih dilakukan dengan Pre and Post Test
Design yaitu pengujian dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan alat pengolahan.
Berikut diagram alir perancangannya:
Setelah melakukan studi pustaka, maka diperoleh sumber pustaka tentang desain alat
pengolah air bersih dengan rancangan sebagai berikut:
Langkah awal sebelum proses penjernihan air kotor menjadi air bersih yaitu dengan
mengambil air secukupnya lalu tuangkan ke proses penetralan yaitu masuk ke alat
penjernih air. Adapun tahap pemurnihan air dengan cara kerja filterisasi yaitu:
Penjelasan:
1. Tempat penampungan air yang akan difiltrasi.
2. Air akan mengalir ke jalur yang mengandung pasir silika dan mangan. Pasir silika
berfungsi untuk menghilangkan zat lumpur, tanah dan partikel-partikel kecil.
Sedangkan mangan untuk mengurangi kadar zat besi dalam air.
3. Selanjutnya air akan dialirkan ke pipa yang berisikan arang aktif dan zeolite. Arang
aktif berfungsi untuk menjernihkan air, sedangkan batu zeolite berfungsi untuk
menghilangkan dan memfilter partikel ketidak murnian pada air, seperti
mikroorganisme.
4. Saringan serat mikro dan filter karbon aktif. menyebabkan air akan mengalir untuk
menghilangkan kotoran, menghilangkan parasite, dan pestisida yang berbahaya.
5. Alat prosesor merupakan pembunuh kuman yang sudah diprogram dengan
“programmed disinfection technology” untuk menghilangkan bakteri dan virus
berbahaya yang tidak terlihat.
6. Penjernih, membuat air jernih dan tidak berbau dengan rasa alami setelah air yang
kotor tadi sudah menjadi bersih (Yazidi, dkk, 2021).
VI. Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan, diantaranya:
1. Pengolahan air dilakukan tergantung kualitas air bakunya. Apabila hanya ada
kontaminasi kuman, maka desinfeksi saja sudah cukup. Namun, apabila air baku
semakin jelek kualitasnya, maka secara umum pengolahan harus lengkap yaitu
melalui proses prasedimentasi, koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, filtrasi, ion
exchange dan desinfeksi.
2. Setelah melakukan studi literatur maka peracangan alat yang dibuat untuk mengolah
air bersih dengan cara kerja filterisasi.
Banurea, Irmaliasari. 2008. Penentuan Kadar Kesadahan Total Air Baku dan Air
Bersih Dengan Titrasi Kompleksometri di PT Inalum Kuala Tanjung.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13928/1/09E00336.pdf.
diakses 22 Maret 2023.
Kusnaedi. 2006. Mengolah Air Gambut dan Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Rani, Aisyah. 2014. Laporan Labtek Pengolahan Air. Laporan Hasil Praktikum.
Pekanbaru: Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau.
Rubinatta, A. dkk. 2014. Perancangan Alat Pengolahan Air Gambut Sederhana
Menjadi Air Minum Skala Rumah Tangga. Pontianak: Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura Pontianak
Yazidi, A. dkk. 2021. Rancangan Alat Filtrasi Pada Sistem Pengolahan Air Bersih
Kapasitas 7,5 Liter. Thesis. Kalimantan: Fakultas Teknik Universitas Islam
Kalimantan.