Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENYEHATAN AIR

PRAKTIK PENGOLAHAN AIR SECARA SEDERHANA

Dosen Pengampu:

Haryono, SKM, M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok 2
1. Rafida Eliana (P07133122072)
2. Evanda Lidyati Chinta Azzahra (P07133122073)
3. Ogravia Riska Rahmadani (P07133122074)
4. Mevia Adysta Prasasti (P07133122075)
5. Cindy Putri Amalia (P07133122076)
6. Natasya Adhitya Kusuma Putri (P07133122077)
7. Indah Afifah Lestari (P07133122078)
8. Avina Yusra Abidin (P07133122079)
9. Meyka Aulia Rievyanti (P07133122080)
10. Intania Putri Sabilla Alif (P07133122081)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2023
PELAKSANAAN
Hari : Senin
Tanggal : 18 September 2023
Waktu : 13.00 Wib
Tempat : Workshop Bengkel Kerja

TUJUAN
1. Mahasiswa terampil melakukan koagulasi.
2. Mahasiswa terampil melakukan sedimentasi.
3. Mahasiswa terampil melakukan filtrasi.
4. Mahasiswa terampil melakukan disinfeksi.

DASAR TEORI
Air merupakan sumber daya alam yang penting dalam kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan. Air yang di butuhkan oleh tubuh harus memenuhi syarat kualitasyang mencakup
syarat fisik, kimia, dan mikrobiologi sebagaimana standar yang diberlakukan Departemen
Kesehatan Republik indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.32
tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Permandian Umum.
Kualitas air didefinisikan sebagai kadar parameter air yang dianalisis secara teliti sehingga
menunjukkan mutu dan karakteristik air. Mutu dan karakteristik air ditentukan oleh jenis dan
sifat-sifat bahan yang terkandung didalamnya (Permenkes RI No. 32 tahun 2017
Keberadaan air di permukaan bumi amat berlimpah dari laut, danau, waduk, sungai
sampai mata air. Umumnya air terbagi dalam dua jenis yang dapat digunakan yakni, air bersih
dan air kotor. Air bersih digunakan dalam beraneka ragam seperti mandi, cuci dan kakus. Air
kotor dapat dimanfaatkan sebagai penyiram tanaman, irigasi yang mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Klasifikasi Mutu Air. Air limbah domestik
merupakan hasil sisa kegiatan manusia berupa sisa sayuran, sampah, feses, detergen, lemak
dan minyak baik dari perumahan, apartemen, restoran maupun perkantoran yang menghambat
sistem lingkungan. Air limbah domestik dibedakan menjadi dua jenis, black water dari kegiatan
buangan biologis manusia berupa feses dan gray water dari kegiatan mencuci, mandi, memasak
dan sebagainya. Adapun kehadiran air limbah dengan kualitas yang melampaui baku mutu
memiliki dampak negatif terhadap ekonomi dan kesehatan. Dampak negatif air limbah
terhadap nilai ekonomi dan kesehatan apabila air limbah setelah diolah lalu dibuang ke badan
air karena tidak ada nilai tambah pada air limbah tersebut dan menimbulkan penyakit bila tidak
ditangani segera. Air limbah yang dipantau mencakup parameter pH, suhu, kandungan padatan
total terlarut, kebutuhan oksigen biokimia, kebutuhan oksigen kimia dan detergen. masalah lain
baik itu drainase yang buruk serta sumber BOD tinggi baik itu berasal dari perkantoran,
perniagaan maupun limbah domestik rumah tangga masuk ke waduk menyebabkan
pencemaran air tidak dapat dihindari. Meskipun begitu, limbah tetap perlu pengolahan agar
tidak mencemari badan.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Bak equalisasi
b. Bak koagulasi
c. Bak sedimentasi
d. Bak filtrasi
e. Bak desinfeksi
f. Bak penampungan akhir
g. Pengaduk dari bahan kayu
2. Bahan
a. Tawas secukupnya
b. Air kotor 30 L
c. Pasir secukupnya
d. Batu kerikil secukupnya
e. Kaporit
f. Kapur tohor
g. Arang aktif

PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat pengolahan air secara sederhana dengan rangkaian bak equalisasi, bak
koagulasi, bak sedimentasi, bak filtrasi, dan bak desinfeksi.
2. Menyiapkan bahan pengolahan air secara sederhana berupa tawas, kaporit, kapur tohor.
3. Menyiapkan sample air yang diolah.
4. Melakukan jartest, untuk menentukan dosis bahan koagulant optimum.
5. Pelaksanaan pengolahan :
a. Air sampel dimasukkan ke bak equalisasi
b. Air diberi/ditaburi bahan koagulant dan kapur tohor, dilakukan pengadukan,
kemudian dialirkan ke bak koagulasi
c. Didiamkan kurang lebih 10 menit, kemudian air dialirkan ke bak sedimentasi
agar terjadi pengendapan
d. Kemudian air dialirkan ke bak filtrasi
e. Kemudian air dialirkan ke bak desinfeksi untuk diberi bahan desinfektent
(kaporit), apabila air bau kaporit diberi arang aktif
f. Air dialirkan ke bak penampungan siap untuk dimanfaatkan

HASIL KERJA
Dilakukan uji jar test tawas yang akan di berikan pada air sampel. Setelah di lakukan
jar test di dapat tawas yang akan di gunakan 0,2 gram per 1 liter air.
Untuk menentukan banyaknya air yang akan di lakukan pengolahan fisik. menghitung volume
wadah, dalam praktik kali ini menggunakan tabung.
rumus;
V = π x r2 x t
v = 3,14 x 10,4 2 x 30,3
v = 10290,558 cm3
v = 10,290 liter
Tawas yang dibutuhkan adalah 0,2 gram x 10,290 liter = 2,058 gram

PEMBAHASAN
Penentuan banyaknya air yang akan digunakan dihitung dari volume wadah yaitu rumus
volume tabung. Dari hasil banyaknya air yang dibutuhkan akan dikalikan dengan 0,2 gram
untuk mengetahui kebutuhan tawas.
Unit Pengolahan (Water Treatment)
Pada unit ini, air dari unit penampungan awal diproses melalui beberapa tahapan:
a. Tahap Koagulasi (Coagulation)
Pada tahap ini, air yang berasal dari penampungan awal diproses dengan
menambahkan zat kimiaTawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam besi (Salts
Iron) atau dengan menggunakan sistem pengadukan cepat (Rapid Mixing). Air yang
kotor atau keruh umumnya karena mengandung berbagai partikel koloid yang tidak
terpengaruh gaya gravitasi sehingga tidak bisa mengendap dengan sendirinya.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghancurkan partikel koloid (yang
menyebabkan air keruh) tadi sehingga terbentuk partikel-partikel kecil namun
masih sulit untuk mengendap dengan sendirinya.
b. Tahap Flokulasi (Flocculation)
Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara
penggumpalan partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar (partikel Flok).
Pada tahap ini, partikel-partikel kecil yang terkandung dalam air digumpalkan
menjadi partikel-partikel yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat
mengendap dengan sendirinya (karena gravitasi) pada proses berikutnya. Di proses
Flokulasi ini dilakukan dengan cara pengadukan lambat (Slow Mixing).
c. Tahap Pengendapan (Sedimentation)
Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara alami di
dasar penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air. Kemudian air
di alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit Filtrasi.
d. Tahap Penyaringan (Filtration)
Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring yang disusun dari
bahan-bahan biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan untuk
menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak terlarut.
Secara umum setelah melalui proses penyaringan ini air langsung masuk ke unit Penampungan
Akhir. Namun untuk meningkatkan qualitas air kadang diperlukan proses tambahan, seperti:
a. Proses Pertukaran Ion (Ion Exchange)
Proses pertukaran ion bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar
anorganik yang tidak dapat dihilangkan oleh proses filtrasi atau sedimentasi. Proses
pertukaran ion juga digunakan untuk menghilangkan arsenik, kromium, kelebihan
fluorida, nitrat, radium, dan uranium.
b. Proses Penyerapan (Absorption)
Proses ini bertujuan untuk menyerap / menghilangkan zar pencemar
organik, senyawa penyebab rasa, bau dan warna. Biasanya dengan membubuhkan
bubuk karbon aktif ke dalam air tersebut.
KESIMPULAN
Dapat kita ketahui bahwa sangat penting untuk melakukan pemantauan parameter
kualitas air seperti turbiditas, kekeruhan, dan konsentrasi bakteri untuk mengetahui bagaimana
kualitas suatu air. Pada praktikum kali ini dengan melakukan penyehatan air dengan metode
sederhana merupakan langkah awal yang efektif untuk memperbaiki kualitas air. Akan tetapi,
pada metode yang dilakukan tidak dapat menghilangkan kontaminasi yang kompleks atau
berat, perlu dilakukan metode tambahan untuk menghilangkannya. Pada praktikum kali ini,
kami menggunakan 4 metode penyehatan air yaitu, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan
filtrasi.
Metode penyehatan air sederhana kali ini menggunakan media filtrasi seperti pasir,
kerikil, arang aktif, serta penambahan tawas yang digunakan sebagai koagulan untuk
menjernihkan air. Berdasarkan hasil penjernihan air yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa metode tersebut terbukti efektif untuk penyehatan air. Dengan pemahaman dan
penerapan yang tepat berdasarkan teknik-teknik yang sesuai maka dapat diperoleh air yang
memenuhi standar.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.bakrie.ac.id/2119/1/Laporan%20Kerja%20Praktik_Abdullah%20M
%20Rahim%20%28TLK_Universitas%20Bakrie%29.pdf
https://www.scribd.com/document/531083026/004-Arfadina-Nengsih-Po714221202004-
Laporan-Penyehatan-Air-A

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai