Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

“PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

MENGGUNAKAN IPAL SEDERHANA ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengolahan Limbah Cair

Oleh :
Chaerunnisa CMR0160005
Galih Mediang S CMR0160008
Rachel Nurhakim CMR0160021
Ratih Juitasari CMR0160022
Ulfah S Hadiyanti CMR0160029

KELAS REGULER A

Dosen : Bibit Nasrokhatun Diniah, SKM., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

2019
1. Judul Praktikum

Adapun judul dari praktikum yaitu “Praktikum Pengolahan Limbah Cair

Domestik menggunakan IPAL sederhana”

2. Tanggal dan waktu

Kelompok kami melakukan praktikum di Laboratorium STIKes Kuningan,

pada hari Selasa, 14 Januari 2020 Pukul 13.00-14.30 WIB.

3. Anggota kelompok

Chaerun Nisa (CMR0160005)

Galih Mediang Suryansah (CMR0160008)

Maishita Choerotul Ummah (CMR0160015)

Rachel Nurhakim (CMR0160021)

Ratih Juitasari (CMR0160022)

Ulfah Sri Hadiyanti (CMR0160029)

4. Tujuan Pelakasanaan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

a. Mahasiswa mampu merancang alat pengolahan limbah cair domestik

b. Mahasiswa mampu memahami proses pengolahan air limbah domestik

c. Mahasiswa mampu menggunakan alat pengukuran kualitas air limbah

d. Mahasiswa mampu mengukur dan membandingkan air limbah kualitas air

limbah domestik sebelum diolah dan sesudah diolah


5. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :

e. Mahasiswa mampu merancang alat pengolahan limbah cair domestik

f. Mahasiswa mampu memahami proses pengolahan air limbah domestik

g. Mahasiswa mampu menggunakan alat pengukuran kualitas air limbah

h. Mahasiswa mampu mengukur dan membandingkan air limbah kualitas air

limbah domestik sebelum diolah dan sesudah diolah

6. Jenis Limbah

Dalam praktikum ini kami menggunkan limbah cair domestik dari hasil

laundry dan airpel.

7. Dasar teori

Proses Pengolahan Secara Fisika

Proses pengolahan secara fisika merupakan metode pengolahan air


limbah dengan cara menghilangkan polutan secara fisika, seperti sedimentasi,
penyaringan, screening dan lain-lain. Prinsip utama dari pengolahan limbah
secara fisika adalah untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi pada air
(Riffat, 2012).
Metode pengolahan secara fisika antara lain sedimentasi dan filtrasi :
1. Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel yang tersuspensi diair.
Partikel yang tersuspensi dia air memiliki massa jenis yang lebih besar
dari air. Proses sedimentasi merupakan pemisahan yang dipengaruhi gaya
gravitasi berdasarkan perbedaan partikel yang tersuspensi denngan
larutannya (Carlsson, 1998).
2. Penyaringan Penyaringan
Pada proses pengolahan air merupakan proses tersier dalam pengolahan
air Limbah. Proses ini biasanya diikuti setelah proses sekunder
( sedimentasi, koagulasi, lumpur teraktivasi). Proses filtrasi dapat
memisahkan sebagian besar partikel yang tersuspensi sehinggi tahap
disinfeksi menjadi lebih efektif (Hamoda dkk., 2004).

Proses Pengolahan Secara Kimia

Proses pengolahan air limbah secara kimia adalah proses yang


melibatkan penambahan bahan kimia untuk mengubah atau destruksi
kontaminan. (Riffat, 2012). Proses pengolahan air limbah secara kimia antara
lain dengan menggunakan koagulasi dan adsorpsi.

1. Koagulasi
Proses koagulasi adalah proses pengendapan partikel yang tersuspensi
dengan menggunakan bahan kimia. Berdasarkan jenisnya koagulan
dibagi menjadi dua jenis yaitu koagulan yang berasal dari alam dan
koagulan sintetik. Koagulan sintetik memiliki kekurangan seperti dapat
menyebabkan polusi dan menyebabkan penyakit alzhaimer. Salah satu
contoh koagulan sintetik adalah Poly aluminium klorida (PAC) dan
Aluminium Sulfat (Alum). Penggunaan Koagulan PAC dan Alum pada
air limbah PT Nalco dapat menurunkan nilai BOD, COD, TSS, dan
kekeruhan. Untuk konsentrasi optimal PAC sebesar 2500 ppm dan Alum
sebesar 3000 ppm. Akan tetapi nilai BOD, COD, TSS, dan kekeruhan
setelah proses koagulasi masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan
nilai ambang batas yang telah ditetapkan di Indonesia, sehingga
diperlukan metode tambahan agar diperoleh nilai BOD, COD, kekeruhan
dan TSS yang dibawah ambang batas (Abidin dkk., 2012). Selain
koagulan sintetik, koagulan yang berasal dari bahan alam juga dapat
digunakan untuk proses koagulasi seperti kacang babi dan biji asam jawa
(Vicia faba ) dan biji asam jawa (Tamarindus indica).

2. Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses ketika molekul yang terlarut (adsorbat)


dihilangkan dengan cara menempelkan adsorbat pada permukaan
ansorben. Adsorben harus memiliki luas permukaan yang tinggi, contoh
adsorben antara laim alumina, clay, hidroksida, resin, dan karbon
teraktivasi. Proses adsorpsi dipengaruhi oleh diameter partikel,
konsentrasi adsorbat, suhu, berat molekul dan pH (Samer, 2015). Dalam
pengolahan air limbah biasanya proses adsorpsi digunakan untuk
menghilankan zat warna dari air limbah

8. Alat dan bahan

Alat-alat yang harus dipersiapkan sebelum praktikum, yaitu :


a. 2 Botol Aqua berukuran 1,5 L
b. Beaker Gelas
c. Mortar
d. Timbangan
e. Gelas ukur
f. Spatula

Bahan-bahan yang harus dipersiapkan sebelum praktikum, yaitu :


a. Kapas
b. Air Limbah Pel
c. Tawas
d. Pasir Silika
e. Karbon aktif

f. Zeloit

9. Pelaksanaan praktikum

1) Pembuatan media IPAL sederhana

a. Siapkan dua botol air mineral ukuran 1 liter 1/5


b. Untuk kedua botol air mineral tersebut, lubangi tutup botol dibagian
tengah dengan ukuran lubang yang kecil.
c. kemudian setelah ke dua tutup botol dilubangi, potong bagian bawah
ke dua botol dengan panjang sekitar 2 cm.

2) Pengisian media IPAL sederhana

a. Setelah ke dua botol siap masukan kapas setebal kurang lebih 2,5 cm
kedalam 2 botol tersebut.

b. Untuk pengisian selanjutnya cukup mengisi pada salah satu botol


tersebut.
c. Pengisian pertama yaitu pasir silika setebal 2,5 cm.

d. Setelah ditambahkan pasir silika masukan karbon aktif dengan


ketebalan yang sama 2,5 cm
e. Setelah itu tambahkan zeloit setebal 5 cm.

f. Setelah itu tambahkan kembali pasir silika setebal 2,5 cm dan


ditumpuk kembali dengan karbon aktif setebal 2,5 cm.

g. Terakhir setelah botol pertama sudah terisi semua oleh bahan-bahan


yang disiapkan, tumpuk botol pertama dengan botol yang kedua.

3) Proses pengolahan limbah cair dengan media IPAL sederhana

a. Tuangkan air limbah kedalam beaker glass berukuran besar sebanyak


1 liter atau sama dengan 1000 ml.
b. Setelah dituangkan ke dalam beaker glass tambahkan tawas sebanyak
50 gram, kemudian aduk hingga terbentuk flok.
c. Setelah terbentuk flok barulah masukan air limbah tersebut kedalam
IPAL sederhana sedikit demi sedikit dan tunggu hingga air turun
kembali.

d. Terakhir inilah hasil dari pengolahan limbah cair menggunakan IPAL


sederhana, untuk air yang ada di dalam botol, yaitu air limbah lap pel,
kemudian untuk air limbah yang ada di beaker glass yang berukuran
besar yaitu air limbah yang sudah dicampur tawas dan menghasilkan
flok, dan untuk beaker glass yang terakhir yang berukuran kecil, yaitu
merupakan hasil dari air yang sudah dicampur tawas dan melewati
IPAL sederhana.

10. Gambar IPAL Sederhana

11. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai