BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Andrian Dwi Hakmar; D011 18 1008; 2018
Hari Anggara; D011 18 1009; 2018
Muhammad Firmansyah; D131 19 1044; 2019
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM GAGASAN TERTULIS
Makassar, 02-11-2019
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni Ketua Pelaksana Kegiatan,
dan Kemitraan,
ii
DAFTAR ISI
iii
1
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bumi pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan
diri sendiri dari pencemaran dan kerusakan yang terjadi di alam. Akan
tetapi, tidak semua zat pencemar mampu di urai oleh bumi. Dari data
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa 75%
air sungai di Indonesia sudah tercemar. Selain dari sekian ratus sungai di
Indonesia, yang baru dipantau secara intensif dan bisa dilaporkan setiap
tahun hanya 82 sungai. Dari 82 sungai yang dipantau itu , 50 sungai
kondisinya tetap dan relatif stabil, 18 sungai membaik serta 14 sungai
makin memburuk.
Salah satu penyebab Pencemaran pencemaran terbesar sungai-
sungai di Indonesia adalah air limbah rumah tangga (grey water).
Kontribusi limbah rumah tangga di air sungai di atas 60%. Apalagi air
limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke drainase tanpa ada
pengolahan terlebih dahulu karena belum adanya sistem pengolahan
khusus. Sehingga limbah rumah tangga yang mengandung bahan organik
maupun anorganik dapat merusak ekosistem sungai dan berpotensi
merusak ekosistem laut. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan
terhadap air tersebut dengan metode yang ramah lingkungan yaitu tanpa
bahan kimia yang dapat membahayakan ekosistem sungai dan dapat
dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat. Hingga saat ini telah banyak
penemuan metode pengolahan air limbah. Namun, belum
teraktualiasasikan karena faktor biaya dan penggunaan alat yang kurang
praktis untuk diaplikasikan. Maka dari itu penulis mengusulkan gagasan
mengenai model instalasi pengolahan air limbah rumah tangga yang
praktis, ekonomis dan dapat digunakan dalam kurun waktu yang lama.
2. GAGASAN
Air limbah rumah tangga di Indonesia relative belum terjangkau
oleh teknologi pengolahan limbah. Serta mahalnya biaya teknologi limbah
yang ada. Sehingga diperlukan system pengloahan limbah rumah tangga
yang murah dan mudah diterapkan dan dapat memberi hasil yang optimal.
Salah satu sistem pengolahan air limbah yang dapat digunakan
adalah penyaringan air limbah menggunakan berbagai jenis bahan seperti,
kerikil, pasir, arang, dan ijuk. System tersebut dianggap cukup efektif
karena bahan-bahan anorganik yang digunakan rata-rata memiliki
kemampuan untuk menurunkan kadar bahan pencemar di dalam air
limbah, baik memlalui proses filtrasi maupun penyerapan (Suheryanto
2016). Maka dari itu penulis menawarkan suatu gagasan yang terkait
dengan proses pengolahan air limbah rumah tangga (grey water) yaitu
metode Mangngiso Filtration. Mangngiso Filtration berasal dari dua kata
yaitu Mangngiso yang dalam bahasa Bugis artinya penyerapan atau
pengisapan dan kata Filtration berasal dari bahasa inggris yang berarti
penyaringan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Mangngiso Filtration
merupakan suatu metode pengolahan air limbah rumah tangga dengan
sistem penyaringan dengan penyerapan secara bertingkat dan
berkelanjutan. Adapun kelebihan dari model instalasi ini yaitu selain
penggunaannya yang praktis dan ekonomis, juga bisa digunakan dalam
kurung waktu yang lama. Hal ini dikarenakan model isntalasi ini telah
dirancang sedemikian rupa sehingga apabila alat penyaring tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya, dapat digantikan dengan penyaring
yang baru. Ini merupakan metode pengolahan secara fisika yang akan
berlanjut pada proses pengolahan secara biologi. Sistem pengolahan ini
bertujuan untuk mereduksi zat-zat pencemar dalam air limbah rumah
tangga yang biasanya langsung dibuang ke drainase. Pengolahan secara
fisika dari air limbah akan tersaring pada subsistem penyaringan dan
hasilnya akan dialirkan menuju bak penampungan berisi karbon aktif
terbuat dari arang kulit durian yang telah diaktifkan. Adapun langkah kerja
instalasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memasang alat penyaring pada saluran pembuangan limbah mandi dan
limbah dapur (sisa makanan). Saringan ini terdiri atas beberapa
komponen
yang telah disusun secara bertingkat dan sistematis. Terlihat pada
gambar di
atas air akan melalui beberapa tahap penyaringan awal (fisika).
2. Setelah air melewati saringan, maka air ditampung pada bak
penampung
berisi karbon aktif (arang kulit durian). Pada bak tersebut diberi sekat
agar
jalur yang dilewati air menjadi panjang sehingga penyerapan dengan
selang
3
Ijuk
Pasir
5x1 m
Sungai
besi, mangan, nitrit, nitrat, zat organik, kesadahan total dan total solid
terlarut masing- masing 92.6%, 91,5%, 93%, 80%, 70%, 23.5%, 4.7%, dan 7.7%.
Selain itu, saringan dengan pasir juga dapat menghilangkan mikroba
dalam air yang disaring (Safira dan Rofiq 2009). Penggunan pasir sebagai
alat penyaring air memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menyerap logam
berat, pestisida, herbisida, bau, warna, serta beberapa bahan terlarut
terutama bahan anorganik sehingga perlu dilakukan treatment lanjutan
yang dapat memperbaiki kualitas air tersebut.
Salah satu treatment untuk menghilangkan racun pestisida, herbisida,
warna dan bau adalah penyaringan air dengan karbon aktif. Karbon aktif
merupakan karbon telah diolah untuk menciptakan pori-pori di dalam
karbon itu sendiri sehingga meningkatkan daya ikat area permukaan
karbon. Saat air mengadakan kontak dengan karbon yang telah diaktifkan
maka kimia dan partikel-partikel terperangkap di dalam pori-pori dari
karbon tersebut. Dinding dari jaringan serapan ini juga akan menyerap
berbagai kontaminasi organik. Saat daya serapan dan daya ikat area
permukaan bertambah maka akan mengaktifkan kemampuan karbon untuk
menyaring kotoran-kotoran. Karbon yang telah diaktifkan siap untuk
mengikat dan menyerap banyak senyawa organik, seperti pestisida dan
herbisida. Karbon tidak mampu menghilangkan senyawa anorganik.
Berbeda halnya dengan pengolahan air bersih secara biologi dimana eceng
gondok memiliki peran sangat penting dalam menurunkan kadar TSS pada
air. Kemampuan eceng gondok dalam menurunkan kadar TSS pada air limbah adalah
86,07%. Selain itu, eceng gondok juga memanfaatkan bahan-bahan
anorganik atau bahan (TDS) terlarut yang tidak dapat diserap oleh pasir
dan karbon aktif selama penaringan . Kemampuan eceng gondok
menyerap bahan terlarut adalah 66,46% (Sari 2008). Eceng gondok juga dapat
menyerap logam berat yang ada dalam air sehingga dapat mengurangi
kandungan logam berat tersebut. Kedua metode tersebut memiliki
kemampuan yang baik dalam pengolahan limbah yang ramah lingkungan
dan efisien serta dapat dijangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Pihak-
pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan
gagasan diantaranya:
1. Dosen sebagai pembimbing Dosen pembimbing sebagai sarana untuk berkonsultasi
mengenai perancangan, pembuatan, dan pengelolaan instalasi pengolahan air
limbah.
2. Masyarakat Masyarakat sebagai sasaran peneriman manfaat dari adanya
instalasi pengolahan air limbah serta sebagai perawat instalasi tersebut.
3. Lembaga lingkungan .
4. Sponsor.
Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang
diharapkan dapat tercapai yaitu :
5
3. KESIMPULAN
Air limbah rumah tangga dapat diolah dengan praktis. Dengan proses fisika dan
proses biologi yang berbeda dengan pengolahan air yang sudah ada. Model Instalasi
ini mudah diimplementasikan karena memiliki kontruksi yang sederhana dan
bahan baku mudah diperoleh dari alam dengan hasil kualitas air yang tinggi.
selain itu kelebihan dari model instalasi ini adalah penggunaannya yang
praktis dan ekonomis, juga bisa digunakan dalam kurung waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan model isntalasi ini telah dirancang sedemikian rupa
sehingga apabila alat penyaring tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya, dapat digantikan dengan penyaring yang baru.
7
4. DAFTAR PUSTAKA
Suheryanto.2016. Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan
Menggunakan Proses Gabungan Saringan Bertingkat dan
Bioremediasi Eceng Gondok (Eichornia crassipes). Universitas
Sriwijaya.
Natawidha C. 2015. Pengolahan limbah Rumah Tangga menjadi Air
Bersih.
https://www.kompasiana.com/vinaya1290/5500ce4b813311491afa
7f0b/pengolahan-air-limbah-rumah-tangga-menjadi-air-bersih(26
Oktober 2019).
Astari, Safira dan Iqbal, Rofiq.2009. Kehandalan Saringan Pasir Lambat
Dalam Pengolahan Air . Program Studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Bandung.
8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis.
Makassar,02 - 11 - 2019
Ketua,
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hari Anggara
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi S1 Teknik Sipil
4. NIM D011181009
5. Tempat dan Tanggal Lahir Simbula, 3 Juni 1999
6. E-mail Hanggara078@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis.
Makassar, 02- 11- 2019
Anggota 1,
( Hari Anggara )
10
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Firmansyah
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi S1 Teknik Sipil
4. NIM D131191044
5. Tempat dan Tanggal Lahir Luwuk, 3 Juni 2001
6. E-mail -
7. Nomor Telepon/HP -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis.
Makassar, 02 - 11 - 2019
Anggota 2,
(Muhammad Firmansyah)
11
Biodata Pendamping
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Eng. Fakhruddi, T.,M.Eng
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi
4. NIDN
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail
7. Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Gagasan Tertulis.
Makassar, 02 - 11 - 2019
Dosen Pendamping,
(Dr.Eng.Fakhruddi,ST.,M.Eng)
12
Alokasi
Progra
Bidang Waktu
No Nama / NIM m Uraian Tugas
Ilmu (jam/
Studi
minggu)
1. Andrian Dwi S1 8-15 Jam Mengkoordinir
Hakmar/ Teknik Pelaksaan Kegiatan
D011181008 Sipil
2. Hari Anggara S1 8-15 Jam Betanggung jawab
/ D011181009 Teknik dalam penulisan
Sipil proposal
3. Anggota 2 / S1 8-15 Jam
NIM Teknik
Lingkun
gan
13
Makassar, 02-11-2019
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Yang menyatakan,
Alumni dan Kemitraan,