Anda di halaman 1dari 5

Simpang adalah suatu area yang kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik konflik

dan
tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih (Pignataro, 1973). Karena merupakan
tempat terjadinya konflik dan kemacetan maka hampir semua simpang terutama di perkotaan
membutuhkan pengaturan.

Dengan Simpang Tidak Sebidang

Simpang tidak sebidang merupakan bentuk pengendalian simpang untuk mencegah konflik
berdasarkan interval ruang (space interval).  Masing-masing kendaraan dengan arah yang
berlainan secara nyata dipisah ruangnya sehingga tidak dimungkinkan terjadi konflik  kecuali
konflik yang terjadi dalam arah yang sama misalnya : tabrak dari belakang atau juga
bersinggungan  antar kendaraan. Pengambilan keputusan pemakaian bentuk simpang yang tidak
sebidang ini merupakan pilihan terakhir bilamana dengan sinyal lalu lintas sudah tidak
memungkinkan lagi karena terjadinya tundaan yang berlebihan akibat kemacetan sementara
siklus lampu lalu-lintas sudah sangat jenuh. Disamping itu juga tersedia dana bagi pembuatan
simpang yang tidak sebidang.

Hal yang perlu diingat bahwa keputusan pembuatan simpang tidak sebidang merupakan
keputusan yang terintegrasi antara simpang satu dengan simpang yang lain dalam satu wilayah
(Area Traffic System).  Kajian tentang kelayakan penerapan simpang tidak sebidang pada suatu
tempat tidak dapat berlaku tunggal hanya pada simpang yang ditinjau melainkan harus pula
dikaji dampaknya pada simpang yang berdekatan dalam satu wilayah.  Apabila perencanaan
simpang ini menafikan simpang yang lain maka boleh jadi kelancaran arus pada simpang
tersebut justru akan menyebabkan kemacetan pada simpang lainnya karena terjadinya tambahan
arus demand pada suatu pendekat yang berlebihan.

Bentuk simpang yang tidak sebidang ini bisa berupa jembatan layang (fly over) atau bisa juga
dengan bentuk terowongan bawah tanah (underpass)

Anda mungkin juga menyukai