SEBIDANG JALAN
PERKOTAAN
oleh :
Citra kania laras sakti
08124011
2 D4 TPJJ
pengertian
1. Persimpangan : pertemuan antara 2 jalan atau lebih yang bersimpangan.
2. Jarak pandang henti (stop sight distance) : jarak yang diperlukan pengemudi
untuk berhenti setelah menyadari adanya suatu gangguan, halangan atau peringatan
didepannya.
3. Jarak pandang pendekat (approach sight distance) : jarak pandang henti pada
suatu persimpangan.
4. Jarak pandang masuk (entering sight distance) : jarak pandang yang diperlukan
pengendara pada jalan minor untuk memotong / masuk ke jalan major tanpa
mengganggu arus di jalan major.
5. Jarak pandang aman persimpangan (safe intersection sight distance) : jarak
pandang yang diperlukan pengendara pada jalan major untuk mengetahui
kendaraan pada jalan minor sehingga dapat mengurangi kecepatannya atau berhenti
jika diperlukan.
6. Kanalisasi : sistem pengendalian lalulintas dengan menggunakan pulau atau marka
jalan.
7. Persimpangan dengan kanalisasi : persimpangan yang menggunakan sistem
kanalisasi
8. Kecepatan rencana : kecepatan yang digunakan untuk merencanakan geometri
persimpangan.
9. Volume rencana : jumlah kendaraan yang direncanakan melewati suatu jalan atau
persimpangan.
10. Kendaraan rencana : kendaraan yang dipakai untuk menetapkan desain.
11. Tipe gerakan bertemu lalu – lintas : terdapat 4 tipe kendaraan bertemu yaitu
berpencar, bergabung, bersilangan, dan weaving.
12. Berpencar (diverging) : penyebaran arus kendaraan dari satu alur lalu-lintas ke
beberapa arah.
13. Bergabung (merging) :menyatunya arus kendaraan dari beberapa alur lalu-lintas
ke satu arah.
14. Berpotongan (crossing) : berpotongannya dua buah alur lalu-lintas secara tegak
lurus.
15. Weaving : bersilangnya dua alur lalu-lintas yang tidak tegak lurus dan
mempunyai jarak tertentu untuk bersilangan.
Prioritas pergerakan
Kendaraan yang berada di jalan major harus di prioritas berlalu tanpa putus.
Persimpangan jalan sebaiknya direncanakan dengan sudut siku minimum
75º supaya arus lalu lintas dapat lewat tanpa berkumpul atau menyusup (weaving).
Apabila mengubah suatu alinemen, jalan minor harus di re-alinemen terlebih
dahulu.
Ruang
Efisiensi pengoprasian jalan utama di perkotaan dalam hal kapasitas, kelambatan dan
keamanan sangat bergantung pada jumlah, tipe, ruang persimpangan, dan bukaan
median.
Kanalisasi
Layout persimpangan tergantung kepada volume lalu-lintas , topografi, pergerakan
pejalan kaki, pengaturan parkir , rencana pengembangan jalan dan layout yang ada.
Kanalisasi diperlukan untuk :
Pengurangan daerah konflik.
Lalu-lintas berkumpul pada persimpangan yang tajam.
Pengendalian kecepatan lalu-lintas yang masuk ke persimpangan.
Larangan belok.
Keamanan pejalan kaki.
Persiapan penempatan rambu atau lampu lalu-lintas.
penerangan jalan.
Pulau disediakan untuk lansekap seperti tanaman, rumput, sepanjang tidak
mengahalangi pengelihatan.
Kanalisasi sangat efektif dalam menghadapi conflict lalu-lintas apabila didesain dengan
baik. Desain yang kurang baik dapat menambah biaya konstruksi tapi juga
menurunkan kapasitas serta tingkat pelayanan persimpangan.
Pengendalian lalu-lintas
sebaiknya pengendalian stop tidak diterapkan bila lalu-lintas menerus mempunyai
kecepatan rencana 60 km/jam atau lebih.
Prosedur desain persimpangan
Tahap dasar
Data lalu-lintas
1. Volume rencana.
untuk memperoleh volume rencana dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
• Perhitungan lalu-lintas pada jam jam puncak (pagi, siang, dan sore hari) pada hari
kerja. Pada hari libur biasanya volume kendaraan akan lebih kecil. Pada jalan
jalan daerah objek wisata tingginya volume lalu-lintas pada hari minggu atau hari
libur.
2. Kendaraan rencana
Kombinasi semi-trailler
Bus atau truck
Mobil penumpang
Dimensi kendaraan rencana
3. Kecepatan kendaraan
Diperlukan guna mengevaluasi jarak pandang yang diperlukan, kecepatan rencanalajur
perpindahan dan kecepatan kendaraan membelok.
Kondisi lapangan
Data kondisi lapangan yang perlu di survey guna keperluan desain:
Topografi lapangan.
Alinemen jalan.
Lokasi dan konsdisi sistem drainase.
Kondisi perkerasan yang ada.
Tahap desain awal
Pemilihan alternatif
Siapkan beberapa sketsa dalam skala 1:1000.
Uji beberapa kemungkinan dengan memperhatika segi keamanan, kapasitas,
kelambatan (delay), kemampuan mengendalikan lalu-lintas, biaya.
Buat lebih detail dua atau tiga sketsa yang dipilih.
Siapakan rancangan desain yang lebih detail dari alternatif terpilih.
Perbandingan biaya
Menyiapkan estimasi biaya dari alternatif desain yang terpilih termasuk pembebasan
lahan , persiapan pelaksanaan, konstruksi, dan pemeliharaan.
Tahap desain akhir
pada tahap ini desain gambar beserta detilnya sudah tergambar dan biaya konstruksi
sudah dibuat sesuai dengan harga satuan yang berlaku.
Kapasitas persimpangan
Untuk menentukan kapasitas persimpangan analisa terhadap hal-hal ini sangat
dibutuhkan :
Kapasitas jalan.
Kapasitas persimpangan tanpa lampu lalu-lintas.
Kapasitas persimpangan dengan lampu lalu-lintas.
Volume rencana
Cara mendapatkan volume tahunan dan rencana:
Volume kendaraan yang ada diperoleh dengan melakukan survey cacah kendaraan
yang dilakukan pada jam jam puncak .
Peramalan volume lalu-lintas untuk 5 tahun mendatang dilakukan
mempertimbangkan angka pertumbuhan lalu-lintas untuk 5 tahun mendatang
dengan pertambahan volume lalu-lintas akibat lancarnya lalu-lintas melewati
simpang tersebut.
Kapasitas jalan
Kapasitas persimpangan