(Skripsi)
Oleh
YUPI ARDIANTO
Oleh
YUPI ARDIANTO
Grafik hubungan yang digunakan adalah perumusan dari Smith dan Pratt,
1983 untuk sudut konus 300 dengan persamaan Log CBR = 2,503 – 1,15 (Log
DCP), dan TRL, Road Note 8, 1990, untuk sudut konus 600 dengan persamaan
Log CBR = 2,48 – 1,057 (Log DCP). Sebelumnya sudah ada, grafik hubungan
DCP dan CBR, akan tetapi untuk menentukan nilai CBR yang dihasilkan, harus
menggunakan cara diterawang menggunakan kertas lain, dan hal ini cukup
menyulitkan jika titik yang diuji sangat banyak jumlahnya. Dengan perhitungan
logaritma yang diaplikasikan ke grafik dan persamaan fungsi, diharapkan dapat
mempermudah dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data
DCP yang diuji.
Pada dasarnya rumus perhitungan logaritma yang ada bisa dijabarkan sebagai
log CBR = a + b log DCP. Dengan nilai konstanta a dan b yang berubah-ubah
sesuai dengan standar perhitungan yang diakui dan telah diisyaratkan. Melalui
perhitungan logaritma itulah, grafik yang hasilkan akan menyesuaikan dan lebih
fleksibel untuk dapat dipergunakan, dengan waktu pengerjaan yang lebih cepat
juga.
Kata kunci : Tanah dasar, grafik DCP, hubungan DCP dan CBR, logaritma DCP
ABSTRACT
By
YUPI ARDIANTO
The relation graph used is the logaritmic function of Smith and Pratt, 1983
for a 300 conical angle with CBR = 2.503 - 1.15 (Log DCP), and TRL, Road Note
8, 1990, for a 600 conical angle with CBR = 2,48 - 1,057 (Log DCP). Previously
existing graphs of DCP and CBR value, however, to determine the CBR value,
using other papers to determine the CBR, and this is quite difficult if the tested
points is at a large number. With logarithmic calculations applied to graphs and
function equations, it is expected to simplify and shorten the time required to
process the DCP to obtain CBR values.
Basically the logarithmic calculation formula is CBR = a + b log DCP. With
the constant values of a and b varying according to the standard of calculation
and have been hinted at. Through logarithmic calculations, the resulting graph
will adjust and more flexible to be used, with cost less time as well.
Keywords: subgrade test, DCP graph, DCP and CBR, DCP logarithm
MENENTUKAN NILAI CBR MENGGUNAKAN ALAT DCP
DALAM GRAFIK DAN PERSAMAAN FUNGSI
Oleh
YUPI ARDIANTO
Skripsi
Pada
Negeri di SMPN 10 Semarang yang diselesaikan pada tahun 1995, dan Sekolah
Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Universitas Lampung.
SANWACANA
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
Skripsi yang berjudul “Menentukan Nilai CBR Mengunakan Alat DCP Dalam
Grafik Dan Persamaan Fungsi” yang merupakan salah satu syarat untuk
ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
bantuan, dukungan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu
Universitas Lampung.
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T. M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik
8. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA , Pak Supardin, Pak Miswanto, Pak Budi,
Bayu, Andi dan Harjo yang telah memberikan bantuan dan dukungannya
9. Kedua orang tuaku, adikku Bayu, Dainty dan Dita serta istriku Emi dan
anakku Samuel yang aku sayangi yang telah memberikan doa serta
penulisan skripsi.
11. Teman – temanku : Angkatan 2004 s.d. 2008 yang tidak dapat disebutkan
satu per satu atas kebaikan, kebersamaan, dukungan dan bantuan selama
perkuliahan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi para
pembaca. Selain itu penulis berharap dan berdoa, semoga semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan semangat kepada penulis selalu diberkati oleh Tuhan.
Yupi Ardianto
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................5
A. Tanah............................................................................................................ 5
1. Pengertian Tanah...................................................................................5
2. Klasifikasi Tanah...................................................................................6
B. California Bearing Ratio (CBR).................................................................12
1. Kegunaan CBR...................................................................................... 12
2. Jenis CBR.............................................................................................. 12
1. CBR Lapangan................................................................................. 12
2. CBR Lapangan Rendaman ...............................................................13
3. CBR Laboratorium ...........................................................................14
3. Pengujian Kekuatan dengan CBR.................................................... .... 14
C. Dynamic Cone Penetrometer (DCP).......................................................... 15
1. Sejarah DCP.......................................................................................... 15
2. Alat DCP............................................................................................... 19
i
III. METODE PERHITUNGAN ........................................................................22
A. Analisis Perhitungan...................................................................................22
1. Sudut Konus 300.................................................................................. 23
2. Sudut Konus 600.................................................................................. 24
B. Bagan Alir Penelitian................................................................................. 26
A. Kesimpulan…………................................................................................. 35
B. Saran .......................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
iii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Hal
1. Grafik Plastisitas....................................................................................... 10
5. Grafik Nilai CBR dan DCP dengan sudut konus 300 ............................... 29
7. Grafik Nilai CBR dan DCP dengan sudut konus 600 ............................... 33
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
macam, dan keadaan yang berbeda-beda, sehingga setiap jenis tanah memiliki
jalan raya, kekuatan struktur suatu perkerasan jalan sangat bergantung pada
daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum. Bila perkerasan jalan tidak
Banyak cara untuk mengestimasi nilai CBR, diantaranya dengan soil grading
cukup memadai, alat yang paling mudah untuk mendapatkan nilai CBR dari
tanah dasar tersebut dapat digunakan alat Dinamic Cone Penetrometer (DCP).
2
dalam menentukan dan memperkirakan nilai CBR tanah atau bahan granular
dapat menggunakan beberapa metode, namun yang cukup akurat dan paling
murah sampai saat ini adalah dengan Penetrasi Konus Dinamis atau dikenal
dengan nama Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Di samping itu DCP adalah
salah satu cara pengujian tanpa merusak atau Non Destructive Testing (NDT),
yang digunakan untuk lapis pondasi batu pecah, pondasi bawah sirtu,
Cara uji ini juga lebih banyak digunakan daripada melakukan pengujian di
B. Rumusan Masalah
menghasilkan adanya korelasi nilai antara CBR dan DCP di beberapa jenis
tanah.
Terdapat banyak cara mengolah data DCP untuk dikonversikan menjadi nilai
tertentu. Grafik DCP yang telah ada, tidak memuat langkah-langkah dalam
3
tentang cara menentukan nilai CBR berdasarkan data DCP dengan cara yang
lebih sederhana.
C. Pembatasan Masalah
pengolahan data DCP untuk mencari nilai CBR yang sering digunakan pada
umumnya. Alat DCP yang digunakan biasanya mempunyai sudut konus 300
dan sudut 600. Perhitungan ini menggunakan program Microsoft Excel untuk
D. Tujuan Penelitian
pengolahan data DCP untuk dapat dikonversikan menjadi nilai CBR, dengan
grafik maupun fungsi matematika yang lebih sederhana sehingga lebih mudah
bagi penggunaan fungsi logaritma yang lainnya berdasarkan jenis tanah yang
E. Manfaat Penelitian
2. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan nilai CBR dari
A. Tanah
1. Pengertian Tanah
sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang
berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock).
lebih besar dari 250 sampai 300 mm. Untuk kisaran ukuran 150
sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles) atau
pebbes.
6
150 mm.
d) Lanau (silt), yaitu partikel batuan yang berukuran dari 0,002 sampai
0,074 mm.
e) Lempung (clay), yaitu partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari
2. Klasifikasi Tanah
dengan perilaku umum dari tanah pada kondisi fisik tertentu. Tujuan
suatu daerah kepada daerah lainnya dalam bentuk suatu data dasar.
Klasifikasi tanah juga berguna untuk studi yang lebih terperinci mengenai
sifat teknis tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah, berat isi,
dari sistem klasifikasi yang sudah ada. Tetapi yang paling umum
digunakan adalah :
saringan No. 4
Simbol
Devisi Utama Nama Jenis
Kelompok
Kerikil bergradasi baik dan campuran
Kerikil Bersih
GW kerikil pasir, sedikit atau sama sekali
tidak mengandung butiran halus
pada saringan no. 4 Kerikil bergradasi buruk dan campuran
(Lebih dari 50% butiran tertahan pada saringan no. 200)
GM
lanau
Tanah Berbutir Kasar
Simbol
Devisi Utama Nama Jenis
Kelompok
Lanau anorganik, pasir halus sekali,
lempung kurus
Lempung organik dan lempung
OL berlanau organik dengan plastisitas
rendah
Lanau anorganik atau pasir halus
(Batas cair lebih dari
Lanau dan Lempung
Kriteria Klasifikasi
yang memerlukan simbol
Batas-batas Atterberg di
ganda
Ip = 0,9 (LL – 8)
data yang diperlukan adalah analisis saringan, batas cair, dan batas
tanah berbutir kasar (< 35 % lolos saringan no. 200 ) dan kelompok
1. Kegunaan CBR
2. Jenis CBR
a. CBR Lapangan
c. CBR Laboratorium
1. CBR Lapangan
CBR lapangan disebut juga CBR inplace atau field CBR dengan
dipadatkan lagi.
besarnya nilai CBR asli di lapangan pada keadaan jenuh air, dan
pada badan jalan yang sering terendam air pada musim hujan.
14
3. CBR Laboratorium
dasar pada jalan baru merupakan tanah asli, tanah timbunan atau
Alat yang digunakan untuk menentukan besarnya CBR berupa alat yang
Dimana :
Nilai CBR yang didapat adalah nilai yang terkecil diantara hasil
Berikut ini adalah tabel beban yang digunakan untuk melakukan penetrasi
bahan standar :
1. Sejarah DCP
pengukur daya dukung tanah dan dibuat korelasi antara hasil pengukuran
yang bagus dengan CBR. Alat ini kemudian dimodifikasi oleh Van
dan konus baja diameter 20 mm dengan sudut konus 600. Berat palu 8
1976) nama lain dari DCP yang secara intensif digunakan sebagai alat
survai awal pada pekerjaan geoteknik untuk jalan raya. Pada tahun
suatu standar.
sebagai berikut :
hubungan empiris antara DCP dan CBR. Pada literatur yang berjudul
DCP dan CBR, contohnya, Kleyn, 1975; Harison, 1987; Livneh, 1987;
Livneh and Ishai, 1988; Chua, 1988; Harison, 1983; Van Vuuren,
1969; Livneh, et. al., 1992; Livneh and Livneh, 1994; Ese et. al., 1994;
dan CBR untuk sudut 300 dan sudut 600, sebagai berikut :
Namun sampai saat ini alat DCP yang sudah banyak dikenal dan
pada Overseas Road Note 31, Grafik hubungan yang digunakan adalah
perumusan dari Smith dan Pratt, 1983 untuk sudut konus 300 dengan
persamaan Log CBR = 2,503 – 1,15 (Log DCP), dan TRL, 1990 untuk
sudut konus 600 dengan persamaan Log CBR = 2,48 – 1,057 (Log DCP).
2. Alat DCP
Alat penetrometer konus dinamis (DCP) terdiri dari tiga bagian utama
yang satu sama lain harus disambung sehingga cukup kaku, seperti :
a. Pemegang;
e. Cincin pengaku.
Adapun contoh alat uji DCP, bisa dilihat pada gambar berikut :
A. Analisis Perhitungan
Dari beberapa metode untuk mencari nilai CBR menggunakan alat DCP, yang
sudah banyak dikenal dan digunakan adalah DCP yang diperkenalkan oleh
TRL yang dilaporkan pada Overseas Road Note 31, Grafik hubungan yang
digunakan adalah perumusan dari Smith dan Pratt, 1983 untuk sudut konus
300 dengan persamaan Log CBR = 2,503 – 1,15 (Log DCP), dan TRL, Road
Note 8, 1990, untuk sudut konus 600 dengan persamaan Log CBR = 2,48 –
Dari persamaan logaritma diatas, kita dapat mencari nilai DCP. Persamaan
2,503 − Log(1)
Log DCP =
1,15
2,503
Log DCP =
1,15
DCP = 150,149
Karena DCP adalah mm/blow, sehingga dapat diartikan dengan, nilai DCP
Nilai 150,1488 adalah nilai untuk penurunan per pukulan jatuh DCP, pada
penurunan yang terjadi adalah kumulasi dari tiap pukulan tersebut, yaitu :
Dari perhitungan diatas, kita dapat gunakan untuk mencari nilai CBR yang
lainnya, untuk nantinya dapat kita buat grafik korelasi antara nilai CBR
Dari persamaan logaritma diatas, kita dapat mencari nilai DCP. Persamaan
2,48 − Log(1)
Log DCP =
1,057
2,48
Log DCP =
1,057
DCP = 221,954
Karena DCP adalah mm/blow, sehingga dapat diartikan dengan, nilai DCP
Nilai 221,954 adalah nilai untuk penurunan per pukulan jatuh DCP, pada
penurunan yang terjadi adalah kumulasi dari tiap pukulan tersebut, yaitu :
25
Dari perhitungan diatas, kita dapat gunakan untuk mencari nilai CBR yang
lainnya, untuk nantinya dapat kita buat grafik korelasi antara nilai CBR
Mulai
Analisis Perhitungan
Nilai CBR
Pembahasan
Selesai
2,503 − Log(1)
Log DCP =
1,15
2,503
Log DCP =
1,15
Karena grafik CBR yang akan dibuat yang mewakili 5 pukulan, maka :
berikut ini :
Berdasarkan data diatas, dapat kita buat grafik korelasi antara DCP sudut
( Blow )
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
100 120
100
80
200
60
300 40
Depth (mm)
400
25
500
20
600
700 15
800
12
900
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 5. Grafik Nilai CBR dan DCP dengan sudut konus 300
CBR ( % )
1 10 100
y = 150,1x -0,87
0
50
KEDALAMAN ( mm )
100
150
200
250
300
Dimana :
y = nilai DCP
x = nilai CBR
Mengingat bahwa :
1
=
Maka :
150,15
=
CBR ,
,
150,15
=
150,15 ,
=
DCP
,
150,15
=
DCP
Sehingga untuk DCP dengan sudut konus 300, kita dapat mencari nilai
,
150,15
=
DCP
31
Karena grafik CBR yang akan dibuat yang mewakili 5 pukulan, maka :
berikut ini :
32
Berdasarkan data diatas, dapat kita buat grafik korelasi antara DCP sudut
( Blow )
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0
100 120
100
80
200
60
300
Depth (mm)
40
400
500
25
600
20
700
800
15
900
1000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
Gambar 7. Grafik Nilai CBR dan DCP dengan sudut konus 600
CBR ( % )
1 10 y = 221,95x-0,946 100
0
KEDALAMAN ( mm )
50
100
150
200
250
300
Dimana :
y = nilai DCP
x = nilai CBR
Mengingat bahwa :
1
=
Maka :
221,95
= ,
,
221,95
=
221,95 ,
=
DCP
,
221,95
=
DCP
Sehingga untuk DCP dengan sudut konus 600, kita dapat mencari nilai
,
221,94
=
DCP
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
tergantung dari jenis tanah yang diuji. Akan tetapi untuk di Indonesia,
yang sering dipergunakan adalah Log CBR = 2,503 – 1,15 (Log DCP)
untuk sudut konus 300 dan Log CBR = 2,48 – 1,057 (Log DCP) untuk
membuat grafik CBR dari data DCP, menggunakan fungsi logaritma yang
B. Saran
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, J.E. 1989. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Erlangga. Jakarta.
Bowles, J.E. 1991. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Erlangga. Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Chirstady. 1992. Mekanika Tanah II. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.