Disusun oleh:
Tugas akhir ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Teknik, jenjang pendidikan Strata 1 (S-1), Program
Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Mercu
Buana, Jakarta.
Disusun Oleh :
Nama : Riko Harjono
NIM : 41105110025
Fakultas / Program Studi : Teknik Sipil dan Perencanaan / Teknik Sipil
Pembimbing,
Ir. Alizar, MT
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa tugas akhir ini merupakan karya asli, bukan jiplakan
(duplikat) dari karya orang lain. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar,
maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan saya.
( Riko Harjono )
ABSTRAK
Judul : Studi Sistem Pemeliharaan Jalan Kereta Api (Studi Kasus Koridor Sta. Duri Sta.
Tangerang), Nama : Riko Harjono, NIM : 41105110025, Pembimbing Utama : Ir. Alizar MT,
Tahun : 2009
Kereta api telah menjadi salah satu moda transportasi darat yang aman, nyaman dan
ekonomis. Dalam pengoperasiannya, hal tersebut tergantung kepada kesempurnaan kondisi sarana
dan prasarananya. Jalan rel sebagai prasarana transportasi memerlukan sistem pemeliharaan yang
baik demi kualitas kinerja kegiatan operasional. Tugas Akhir ini bertujuan mengidentifikasi
parameter pemeliharaan jalan kereta api melalui Track Quality Index (TQI) yaitu : lestrengan,
lebar sepur, angkatan dan pertinggian.
Dapat diketahui bahwa jalan rel mengalami kerusakan diakibatkan oleh gaya-gaya
dinamis, termis, hydrodinamis dan kimiawi pada rel. Selain itu dapat disimpulkan bahwa database
dan ketersediaan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sebagai tahap awal pengembangan kedua sektor ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan sistem pemeliharaan jalan kereta api.
Dari pembahasan analisis indeks kualitas rel pada Jurusan Duri Tangerang bahwa
kondisi geometri jalan rel dalam kondisi baik sebesar 82 % dan kondisi sedang pada petak duri
grogol sebesar 18 % dari hasil kereta ukur bulan Pebruari 2009. Dari hasil analisis kebutuhan
volume pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan passing tonnage dan klasifikasi jalan kereta
api pada Jurusan Duri Tangerang diperoleh hasil bahwa :
1. Volume penggantian rel R.54 untuk tahun ini tidak ada penggantian.
2. Volume penggantian penambat kaku sejumlah 1126 bh/tahun
3. Volume penggantian penambat elastis sejumlah 1802 bh/tahun
4. Volume penggantian bantalan kayu sejumlah 606 bh/tahun
5. Volume penggantian bantalan beton sejumlah 181 bh/tahun
6. Volume penggantian plat sambung sebanyak 60 bh/tahun
7. Volume penggantian baut sambung sebanyak 540 bh/tahun
8. Volume penambahan balas sebanyak 1746 m3/tahun
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah
diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir yang berjudul
Studi Sistem Pemeliharaan Jalan Kereta Api (Studi Kasus Koridor Sta.
Duri Sta. Tangerang) ini ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil Strata Satu di jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana,
Jakarta.
Selama mengerjakan tugas akhir ini saya dapat banyak pelajaran tentang
teknik jalan rel yang ada di Indonesia, sehingga pada akhirnya nanti apabila saya
telah menyelesaikan kuliah ini pada nantinya saya akan kembangkan ilmu yang
saya peroleh ini untuk pembangunan bangsa Indonesia dimasa masa yang akan
datang.
Penyusunan tugas akhir ini tidak akan tercipta tanpa bimbingan, nasehat
serta petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah saya dalam
kesempatan ini menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi
tinginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. Alizar, MT, selaku dosen pembimbing utama dalam tugas
akhir ini.
2. Ibu Ir.Hanny Gambiro, MS selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil Dan
Perencanaan Universitas Mercu Buana.
3. Ibu Ir. Silvy Indriany, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil pada
Jurusan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana.
4. Bapak Kepala.Resort 13 Tanah abang & Staff, PT.Kereta Api
Indonesia.
5. Bapak Kepala.Distrik 13.C Tangerang & Staff, PT.Kereta Api
Indonesia.
6. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril, doa, dan
memberikan dorongan agar saya dapat menyelesaikan kuliah dengan
baik.
7. Saudara dan sahabat sahabatku terutama Angkatan - 7 yang telah
memberikan dukungan moral untuk terus menyelesaikan tugas akhir.
8. Dan seluruh semua pihak yang telah membantu, mulai dari persiapan
sampai dengan penyelesaian tugas akhir ini.
( Riko Harjono )
DAFTAR ISI
1. TABEL 2.1. Siklus Perawatan Sempurna Pada Bantalan Jalan Rel .... 17
Perumka ......................................................................... 28
10. TABEL 3.2. Data Material Jalan Rel Lintas Duri Tangerang
20. TABEL 3.12. Prosentase Kerusakan Material Jalan Rel 2009 .............. 52
Pemeliharaan ................................................................... 70
24. TABEL 4.2. Matriks Kategori Kerusakan dan Perbaikan Jalan Rel ... 77
26. TABEL 4.4. TQI per Kilometer Distrik 1.3 C Tangerang .................. 81
DAFTAR GAMBAR
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembahasan di tugas akhir ini
antara lain sebagai berikut :
1. Identifikasi Permasalahan dan Penentuan Tujuan
Identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya
dari praktek pemeliharaan jalan kereta api. Dari kondisi yang didapat
kemudian ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan karya
tulis ini.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk mencari informasi tertulis segala
sesuatu yang berhubungan mengenai sistem pemeliharaan jalan kereta
api sehingga penulis mendapatkan gambaran mengenai pemeliharaan
jalan kereta api.
3. Pengumpulan dan Pengolahan Data, sebagai berikut :
a. Pengumpulan data dengan survey data pada instansi terkait,
bertujuan untuk mengetahui sistem pemeliharaan jalan kereta api
yang sedang dikerjakan.
b. Wawancara, bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang
mempengaruhi sistem pemeliharaan jalan kereta api.
c. Pengolahan data di lakukan dengan metode statistik deskriptif,
metode statistik ini memberikan penyajian dan analisa secara
deskriptif yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Menganalisis dan perhitungan dari data pemeliharaan jalan kereta api.
Flowchart makro tugas akhir dirumuskan pada gambar dibawah ini.
Mulai
Permasalahan
(Isu Strategis)
- Penurunan Kinerja Sepur
Terhadap Kondisi Layan
Hasil (Keluaran)
- Hasil Identifikasi Masalah
- Arah Prioritas Pemeliharaan
Sasaran
- Meningkatkan Kinerja Sepur
- Mengurangi Volume Kecelakaan
Manfaat
(Tercapainya Tujuan)
- Kereta Api Aman dan Tepat Waktu
Selesai
BAB I Pendahuluan
Bab ini menerangkan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, ruang lingkup pembahasan, metode penelitian
dan sistematika pembahasan.
2.1 Umum
Pemeliharaan jalan rel sangat penting artinya bagi kecelakaan dan
mutu operasional. Beberapa hal yang merugikan dapat terjadi sebagai akibat
tidak dilakukannya pemeliharaan yang sebaik baiknya, misalnya
berkurangnya kecepatan izin, hilangnya kenyamanan dan bahkan bisa
terjadi derailment (kereta anjlok).
Jalan rel mengalami berbagai macam perubahan yang diakibatkan
oleh adanya beban beban yang bekerja padanya dan juga akibat beberapa
fenomena alam yang merugikan, berkaitan dengan sifat sifat fisik bahan.
Mengingat hal hal tersebut diatas, tindakan pemeliharaan mutlak
dilakukan dengan tujuan jalan rel tetap dalam kondisi baik sehingga dapat
digunakan seoptimal mungkin. Pemeliharaan harus dilakukan secara berkala
dan tidak hanya berupa perbaikan kerusakan kerusakan, melainkan juga
perbaikan keadaan jalan rel (peningkatan jalan).
(2.1)
d = jarak gandar 3 m
R = jari jari
W = Perlebaran sepur
(2.2)
2.3.2 Angkatan
Langkah pengerjaan angkatan adalah sebagai berikut :
a. Mengeluarkan balas (mengorek balas) dari kedua sisi dibawah
rel sepanjang 70 80 cm agar dapat melakukan pemecokkan
(dandang) dibawah bantalan.
b. Melakukan pengukuran cacat yang ada.
c. Mengangkat dua rel agar sejajar sama tinggi (water passing)
dengan dongkrak.
d. Memecok bantalan dalam keadaan rel sama tinggi.
e. Mengembalikan / mengatur balas setelah angkatan dan
pemecokan selesai. Penampang akhir dari balas harus menjamin
drainase yang baik.
Administrasi
Mandor 1 Mandor 1
- Juru Periksa Jalan Rel (Jpj) - Juru Periksa Jalan Rel (Jpj)
- Juru Jalan Kereta Api (Jrj) - Juru Jalan Kereta Api (Jrj)
- Penjaga Jalan Perlintasan (Pjl) - Penjaga Jalan Perlintasan (Pjl)
- Pekarya Jalan Rel (Pkj) - Pekarya Jalan Rel (Pkj)
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Dinas Jalan Rel Distrik 13.C Tangerang.
Gaya yang ditimbulkan oleh kereta api yang melintas di atas jalan
rel harus ditahan oleh struktur jalan rel, ialah : gaya vertikal, gaya horisontal
tegak lurus sumbu sepur (gaya tranversal) dan gaya horisontal membujur
searah sumbu sepur (gaya longitudinal.)
Pd = Ps x Ip (2.4)
dengan :
Pd = gaya dinamis (ton),
Ps = gaya statis (ton), dan
Ip = faktor dinamis.
4 k
= (2.5)
4EIx
dengan :
k = modulus elastisitas jalan rel =180
= dumping factor / characterisitc of the system
Ix = momen inersia terhadap sumbu x x
E = modulus elastisitas rel = 2,1 x 106 kg/cm2
P =Pd = beban vertikal (dinamis roda)
M 1. y (2.6)
=
Ix
dengan :
y = jarak tepi bawah rel ke garis netral
M1 = 0,85 Mo akibat super posisi beberapa gandar
Ix = momen inersia terhadap sumbu x x = 2346 cm4
(a) Rel berkepala dua (b) rel alur (c) Rel Vignola
Gambar 2.6. Macam-macam Bentuk Rel.
Disajikan secara melintang, bagian rel pada gambar di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Kepala Rel (Head) yang dirancang sesuai dengan bentuk permukaan
kasut roda kereta api untuk memperoleh kombinasi antara kualitas
perjalanan yang baik dan tegangan kontak yang minimum.
b. Badan Rel (Web) yang dirancang untuk dapat menghasilkan kuat geser
yang cukup untuk melindungi terhadap kerusakan, terutama di sekitar
lubang sambungan rel.
c. Kaki Rel (Foot) yang dirancang untuk memberi kestabilan akibat guling
(overturning) dan bidang yang cukup luas bagi penambat rel untuk
menjepitnya secara efektif.
2.8.1 Karakteristik Rel
Tabel 2.4. Karakteristik Rel.
Karakteristik Rel Tipe Rel
Notasi
Karakteristik dan R.42 R.50 R.54 R.60
satuan
Tinggi rel H (mm) 138,00 153,00 159,00 172,00
Lebar kaki B (mm) 110,00 127,00 140,00 150,00
Lebar kepala C (mm) 68,50 65,00 70,00 74,30
Tebal badan D (mm) 13,50 15,00 16,00 16,50
Tinggi kepala E (mm) 40,50 .49,00 49,40 5 1,00
Tinggi kaki F (mm) 23,50 30,00 30,20 3 1,50
Jarak tepi bawah kaki rel ke
garis horisontal dan pusat G 72,00 76,00 74,97 80,95
kelengkungan badan rel (mm)
Jari-jari kelengkungan badan R 320,00 500,00 508,00 120,00
rel (mm)
Luas penampang A (cm2) 54,26 64,20 69,34 76,86
Berat rel W 42,59 50,40 54,43 60,34
(kg/m)
Momen Inersia Ix 1.369 1.960 2.364 3.055
4
Terhadap Sumbu x cm
Jarak tepi bawah Yb 68,50 71,60 76,20 80,95
Kaki rel ke garis netral mm
Penampang melintang
Zmin = SB (2.10)
2 tg
dengan :
Zmin = tebal minimum balas (m)
S = jarak bantalan (m)
B = lebar bantalan (m)
= sudut gesek internal bahan balas (o)
3.1 Umum
Bab Metodologi Studi ini menguraikan tentang cara kerja dan
tahapan dalam penelitian yang dilakukan dalam penyusunan karya ilmiah
ini. Pengumpulan data lapangan yang dilakukan berfungsi sebagai
representasi dari keadaan sebenarnya di lapangan yang bervariasi. Bab ini
akan menjelaskan tentang prosedur dalam melakukan studi yang menjadi
topik laporan tugas akhir ini.
Semua ini dilakukan agar data data yang menunjang studi tentang
permasalahan ini dapat tersusun rapi dan sistematis sehingga tujuan studi ini
dapat tercapai. Metodologi pelaksanaan studi meliputi :
1. Persiapan penelitian yang meliputi studi literatur mengenai topik topik
yang sekiranya berhubungan dengan arah tujuan studi ini.
2. Metode pengumpulan data yang mencakup data lapangan dan data obyek
studi (jalan rel).
3. Metode analisis data yang akan digunakan dalam studi.
Hal hal yang akan dibahas antara lain adalah pembahasan
mengenai data yang diperlukan, pemilihan lokasi studi, prosedur dalam
pengumpulan data lapangan, prosedur penyajian data dan beberapa
rekapitulasi data yang diperoleh dari survey lapangan. Metodologi ini
diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, terutama karena
dibutuhkan waktu, tenaga, serta biaya ketika melakukan survey lapangan.
Secara umum program kerja dapat dilihat pada flowchart yang
terdapat pada Gambar 3.1. Skema tersebut menjelaskan gambaran
menyeluruh terhadap urutan pengerjaan tugas akhir ini yang dilakukan
secara teratur dan sistematis
Mulai
Studi Pustaka
- Literatur, Perjana, Reglemen
- UU Perkeretaapian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
- Validasi Data
- Perhitungan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Dan Saran
Selesai
Gambar 3.1. Flowchart Pembuatan Tugas Akhir.
Identifikasi masalah dilakukan dengan mengambil fokus pada
permasalahan pemeliharaan jalan kereta api yang dibatasi pada
prasarananya, konstruksi jalan rel yaitu material jalan kereta api dalam
pelaksanaan pemeliharaan.
Langkah kedua adalah melakukan studi pustaka untuk
mengumpulkan informasi tertulis mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan sistem pemeliharaan jalan kereta api, sehingga penulis
mendapatkan gambaran mengenai pemeliharaan dan perbaikan jalan kereta
api. Studi pustaka lebih diarahkan pada tinjauan makalah, jurnal, artikel,
undang undang perkeretaapian mengenai pemeliharaan jalan kereta api
serta standar pedoman pemeliharaan jalan kereta api di Indonesia, text book,
dan juga media lainnya.
Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data primer dan data
sekunder yang didapat dari hasil survey data dan wawancara dengan pihak
pihak yang terlibat langsung dengan pemeliharaan jalan kereta api yang
ditinjau. Penggunaan wawancara disini berfungsi untuk mengantisipasi
keterbatasan komunikasi yang mungkin terjadi dengan kalangan tertentu
serta meningkatkan tingkat validitas dari survey data.
Target data yang dibutuhkan adalah pemeliharaan pada jalur lintas
duri tangerang, Distrik 13.C Tangerang. Sehingga penulis berasumsi
bahwa PT. Kereta Api setidaknya mengetahui peraturan pemerintah
mengenai pemeliharaan dan mempunyai sistem pemeliharaan kereta api.
Data yang diperlukan antara lain adalah frekuensi lalu lintas KA, Frekuensi
pemeliharaan, data Total Quality Index (TQI) dan inventaris material jalan
kereta api serta faktor faktor yang dapat mempengaruhi proses
pemeliharaan dilapangan.
Dalam penelitian tugas akhir ini, jalur lintas yang menjadi obyek
penelitian adalah jurusan duri tangerang masuk dalam Distrik 13.C
Tangerang yang berlokasi di provinsi DKI Jakarta dan Banten.
Dari informasi yang diperoleh, kemudian dilakukan rekapitulasi dan
pengolahan data pemeliharaan dengan menggunakan statistik deskriptif.
Metode ini menggunakan data kualitatif berupa kata, kalimat, ataupun
gambar, dan disajikan dalam bentuk tabularis dan grafik.
Dengan digunakan metode ini diharapkan data dapat menjadi lebih
mudah dibaca dan dipahami. Selanjutnya data dianalisis dan diambil
hubungannya antara satu data dengan data yang lainnya sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan mengenai sistem pemeliharaan jalan kereta
api beserta faktor faktor yang mempengaruhi dalam pemeliharaan jalan
kereta api secara keseluruhan.
Dari kesimpulan yang diambil ini, penulis kemudian memberikan
saran baik untuk pemeliharaan yang lebih optimal, maupun untuk keperluan
penelitian di masa yang akan datang. Secara lebih singkat, tahapan
tahapan dalam program kerja pembuatan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah dengan mengambil fokus pada pemeliharaan jalan
kereta api pada jalur lintas jarusan duri tangerang.
2. Melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan informasi tertulis
mengenai studi pemeliharaan jalan kereta api.
3. Melakukan studi lapangan dengan cara survey data pada instansi terkait
dan wawancara dengan pihak pihak yang terlibat langsung dalam
pemeliharaan jalan kereta api yang sedang ditinjau.
4. Mengolah data yang diperoleh dari studi lapangan yang dilakukan dan
menyajikan data tersebut melalui berbagai bentuk tabel dan grafik yang
dapat mempresentasikan keadaan lapangan sebenarnya.
5. Analisis data dari hasil pengolahan data untuk dianalisis apakah
kebutuhan material dan pelaksanaan pemeliharaan sudah cukup
memadai. Hal ini dapat dilihat apakah dalam pelaksanaannya, dengan
sumber daya, peralatan dan sistem perawatan yang ada dapat memenuhi
kebutuhan sehingga tidak terjadi backlog.
6. Mengambil kesimpulan dari hasil analisa data yang diperoleh dan
memberikan saran baik untuk pemeliharaan yang lebih optimal, maupun
untuk keperluan penelitian di masa yang akan datang.
Sta.Batu Ceper
15 + 776 KM
Sta.Pesing
3 + 680 KM
StaKalideres Sta.Grogol
11 + 440 KM 1 + 881 KM
Sta.Tangerang
19 + 293 KM
Gambar 3.3. Peta Lokasi Studi.
Tabel 3.1. Jadwal Perjalanan Kereta Api.
BAIK RUSAK
Emplasemen Poris
Nomor Jenis Kanan / System Sudut Bulan Pemeriksaan
4 PENAMBAHAN PASIR 1 M3
- BALOK BETON
ANGKATAN SETEMPAT
ANGKATAN MEYELURUH
40 BABATAN 5 M'LINTAS
Sumber : Perjana
Keterangan :
TQI 10 20 : Amat Baik ; TQI 20 40 : Baik
TQI 40 60 : Sedang ; TQI 60 80 : Jelek
TQI 80 100 : Sangat Jelek
PEMELIHARAAN
JALAN REL
START
PERBAIKAN
1. Jalan kaki.
Untuk mandor (juru jalan KA) setiap hari jalan kaki seluruh
wilayahnya ( 6 km). Untuk DK, setiap hari jalan kaki maksimal
6 km (satu daerah regu atau 1 petak jalan dalam 1 bulan 144
km (26 hari) atau 6 kali sebulan seluruh daerahnya. Untuk SK,
sekali dalam 6 minggu untuk seluruh wilayahnya ( 96 km) jadi 2
hari sekali sepanjang 6 km (satu petak jalan). Petugas
pemeriksaan jalan kaki harus membawa bentuk check list dan
buku catatan.
Semua temuan supaya dicatat yang perlu diperiksa dalam jalan
kaki ialah :
- Bangunan atas, rel , alat penambat, bantalan, balas segala
kerusakan dan kekurangannya dicatat dan yang sudah
bahaya segera ditindak lanjuti.
- Bangunan bawah, badan tanah, drainase, selokan, bangunan
hikmat, gejala longsoran lereng, dll.
- Batas tanah perumka, pagar pagar, piket piket, gardu,
tanda tanda, semboyan yang dipasang, dll.
- Pekerjaan regu JPJ dan JPL.
- Pekerjaan pekerjaan yang dikerjakan pihak ketiga oleh
pemborongan dalam wilayah batas tanah perumka.
Langkah langkahnya :
1. Bila rel depect, tambal dengan las
2. Angkatan dilebihkan 2 3 mm
3. Pecok padat dari 4 arah
4. Balas kotor dikuras
5. Ganti dengan balas cersih
6. Alirkan ke sisi kanan kiri, jangan ada air dibawah bantalan
7. Ganti bantalan yang pecah atau lapuk (rusak)
8. Kerasi alat penambat
Cara pemecokan biasa (manual)
1 2
1 2
3 4
3 4
4.1 Umum
Setelah jalan rel dibangun dan digunakan untuk lalu lintas kereta api,
seluruh komponen dan struktur jalan rel dapat rusak akibat beban dan
gerakan kereta api, serta pengaruh cuaca. Apabila tidak dilakukan
perawatan yang terus menerus, baik dan tepat, komponen dan struktur
jalan rel dapat semakin memburuk sehingga dapat mengakibatkan
perjalanan kereta api menjadi tidak aman, tidak nyaman dan tidak lancar.
Maka kegiatan sekarang berubah penekanannya, yaitu dari pekerjaan
pembangunan jalan rel baru menuju ke pekerjaan pemeliharaan jalan rel.
Pemeliharaan jaringan jalan rel lebih rumit dan kompleks, dibandingkan
dengan pembangunan jalan rel, pekerjaan pemeliharaan jalan bukanlah
pekerjaan yang mudah.
Persoalannya menjadi lebih rumit pada saat adanya keterbatasan
anggaran serta adanya beberapa kendala teknis, misalnya beban lalu lintas
kereta api yang cenderung semakin besar, kondisi cuaca yang kurang
mendukung, serta gangguan lalu lintas pada saat pelaksanaan pemeliharaan.
T = 360 x S x TE
T = 360 x 1,1 x 6720 ton = 2.661.120 ton/tahun
Dengan demikian Jurusan Duri Tangerang termasuk dalam kelas jalan IV
(PD 10) = 5.000.000 2.661.120 2.500.000 (ton /tahun) dan
golongan UIC 7 = 7.000 6.720 > 3.500
4.3 Hitung Tegangan
Perhitungan tegangan tegangan pada komponen jalan rel pada
Jurusan Duri Tangerang, dengan data sebagai berikut :
Kelas jalan IV dengan Vrencana = 115 km/jam dan beban gandar 18 ton serta
rel R-54, transformasi beban roda yang dinamis ke statis ekivalen memakai
persamaan TALBOT.
Pd = Ps + 0,01 x P ( V 5)
Pd = [ 9000 + 0,01 x 9000 ( 115/1,609 5 )] kg
Pd = 14982,56 kg
4 k
=
4EIx
dengan :
k = modulus elastisitas jalan rel =180
= dumping factor / characterisitc of the system
Ix = momen inersia terhadap sumbu x x
E = modulus elastisitas rel = 2,1 x 106 kg/cm2
P = Pd = beban vertikal (dinamis roda)
4 180
= = 0,0098 cm
6
4 x 2,1 x 10 x 2346
Pd
Mo = = 382208,16 kg/cm
4
M1. y
=
Ix
dengan :
y = jarak tepi bawah rel ke garis netral
M1 = 0,85 Mo akibat super posisi beberapa gandar
Ix = momen inersia terhadap sumbu x x = 2346 cm4
0,85 x 382208,16 x 7,62
= Kg/cm2
2346 =
Zmin = SB
2 tg
dengan :
Zmin = tebal minimum balas (m)
S = jarak bantalan (m)
B = lebar bantalan (m)
= sudut gesek internal bahan balas (o)
Sta.Batu Ceper
15 + 776 KM
Sta.Pesing
3 + 680 KM
StaKalideres Sta.Grogol
11 + 440 KM 1 + 881 KM
Sta.Tangerang
19 + 293 KM
$ " %
Balas
5,43% Bantalan Beton
0,51%
Baut Sambung
14,06%
Plat Sambung
9,38%
Bantalan Kayu
Bantalan Kayu (Wesel) (Sambungan)
11,12% 38,43%
STRENGTH WEAKNESS
SO ST WO WT
OPPORTUNITY THREAT
FAKTOR EKSTERNAL
Dari hasil analisis indeks kualitas rel / Track Quality Index (TQI)
Jurusan Duri Tangerang dari pengukuran kereta ukur pada bulan Pebruari
2009 diperoleh hasil bahwa kondisi geometri jalan rel pada Jurusan Duri
Tangerang mayoritas (82 %) berada dalam kodisi baik, hanya pada petak
duri grogol dalam kondisi sedang sebesar (18 %).
Dari hasil analisis angkut daya angkut lintas tahunan / passing
tonnage pada jalan rel Jurusan Duri Tangerang diperoleh hasil bahwa nilai
daya angkut lintas tahunan (passing tonnage) = 2,6612 juta ton/tahun, maka
dan kelas jalan IV pada kelas jalan rel Indonesia dan Jurusan Duri
Tangerang termasuk golongan UIC 7. Dari hasil analisis kebutuhan volume
pemeliharaan tahunan jalan rel berdasarkan passing tonnage dan klasifikasi
jalan kereta api pada Jurusan Duri Tangerang diperoleh hasil bahwa :
9. Volume penggantian rel R.54 untuk tahun ini tidak ada penggantian.
10. Volume penggantian penambat kaku sejumlah 1126 bh/tahun
11. Volume penggantian penambat elastis sejumlah 1802 bh/tahun
12. Volume penggantian bantalan kayu sejumlah 606 bh/tahun
13. Volume penggantian bantalan beton sejumlah 181 bh/tahun
14. Volume penggantian plat sambung sebanyak 60 bh/tahun
15. Volume penggantian baut sambung sebanyak 540 bh/tahun
16. Volume penambahan balas sebanyak 1746 m3/tahun
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Pada akhir penulisan ini, ada beberapa hal yang disarankan penulis
bagi kemajuan ilmu ketekniksipilan di Indonesia khusunya dalam hal
perkeretaapian mengenai konstruksi jalan kereta api, yaitu :
1. Perlu pembaharuan metoda Perjana, karena sudah terlalu lama dalam
penggunaanya, suatu sistem manajemen mutu pemeliharaan jalan rel.
2. Diperlukan dukungan lainnya dari pemerintah agar pelaksanaan
pemeliharaan jalan kereta api mencapai hasil yang maksimal, seperti
pendanaan dan peraturan peraturan resmi yang mengatur mengenai
standar pelaksanaannya.
3. Perlu dilakukan peningkatan kualitas dan formasi sumber daya sesuai
kebutuhan dalam pelayanan angkutan massal..
DAFTAR PUSTAKA
1. Alamsyah, Alik Ansyori, 2003. Rekayasa Jalan Rel. Malang: Bayu Media
Publishing.
2. Amit Gupta, B.L.Gupta, 2003. Rail Engineering. Delhi: Standard Publisher
Distributor.
3. Hidayat, Hedi, dan Rachmadi. 2001. SI-475 Rekayasa Jalan Rel. Bandung:
Penerbit ITB.
4. PJKA. 1986. Penjelasan Peraturan Perencanaan Konstruksi Jalan Rel,
(Penjelasan PD No.10). Bandung: PJKA.
5. PJKA. 1986. Perencanaan Konstruksi Jalan Rel, (Peraturan Dinas No.10).
Bandung: PJKA.
6. PJKA. 1988. Buku Saku Perjana. Bandung: PJKA.
7. PNKA. 1970. Reglemen 10 (R10). Jakarta: PNKA.
8. Project Management Group. 1986. Master Book Kursus Pengawasan
Perawatan Jalan Rel. Bandung: KP3 BAKA/CPCS/SOFRERAIL
TRAINING SECTION.
9. Soebarkah, Iman. 1981. Jalan Kereta Api. Bandung: Idea Dharma.
10. Triutomo, Suryo Hapsoro , 2003. Jalan Rel. Yogjakarta: Beta Offset.
11. ---------------, 2007. Undang undang Perkeretaapian, Nomor 23 tahun
2007, tentang prasarana jalan rel. Jakarta: Departemen Perhubungan
Republik Indonesia.
12. ---------------, 2006. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor :
26/KepMen/2006 Tanggal 31 agustus 2006, tentang prasarana jalan rel.
Jakarta: Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
13. url : http : //www.wikipedia.org/wiki/railway
14. url : http : //www.dephub.go.id