Diajukan sebagai bahan Sidang Sarjana dan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil
UNIVERSITAS JAYABAYA
Disusun oleh :
Ariefani Nurhakim
NIM : 2016731150015
Disusun oleh :
Ariefani Nurhakim
NIM : 2016731150015
Telah diperbaiki berdasarkan masukan, koreksi Tim Penguji dan memenuhi syarat
akademik pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Jayabaya
Disahkan
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Jayabaya
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPISI
Disusun oleh :
Ariefani Nurhakim
NIM : 2016731150015
Penguji 1 Penguji 2
(……………………...) (………………………….)
Pembimbing
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir dengan judul “Analisa
bored pile pada bangunan infrastructure maintenance stasiun karawang pada proyek
kereta cepat jakarta bandung” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi manapun. Sepanjang
sepengatahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Jika dikemudian hari diketahui saya telah melakukan plagiat, maka saya secara
sukarela akan melepaskan gelar kesarjanaan saya dan menerima sanksi hukum yang
berlaku tanpa melibatkan pihak Universitas Jayabaya.
Pembuat pernyataan,
Ariefani Nurhakim
iv
KATA PENGANTAR
Ta’ala atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga Tugas Akhir ini dapat Penulis
jayabaya dengan maksud agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami teori-teori
mata kuliah yang diberikan oleh dosen. Adapun Tugas Akhir ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 pada Jurusan Teknik Sipil
tentang dunia Teknik Sipil yang aplikatif di lapangan. Demikian pentingnya suatu
mahasiswa untuk memperoleh bekal sebelum terjun di dunia kerja. Adapun judul
laporan Proposal Skripsi yang Penulis susun adalah Analisa bored pile pada
jakarta bandung.
1. Prof. Amir Santoso, M.Soc. Sc, Ph.D, menjabat Rektor Universitas Jayabaya.
2. Ir. Eri Setia Romadhon, M.T., sebagai Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
v
3. Ir., Darmadi, MT, M.M., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Fakultas
5. Bapak-Ibu dosen dan staf Program Studi Teknik Sipil Universitas Jayabaya.
Semoga amal kebaikan dan ketulusan yang diberikan kepada penulis dibalas
oleh Allah ‘Azza Wa Jalla berupa ganjaran pahala yang berlipat ganda baik di dunia
maupun di akhirat.
Penulis,
Ariefani Nurhakim
vi
ABSTRAK
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data yang sudah
didapat dari proyek kereta cepat Jakarta bandung secara langsung, yakni data
sondir tanah di karawang, dimensi boredpile yakni diameter 0,6 m dan Panjang 12
m. Analisis data untuk kapasitas daya dukung boredpile tersebut menggunakan cara
Analisa Metode Meyerhoff 1976 , sedangkan analisis data untuk berat bangunan
menggunakan program SAP2000. Dari Analisa tersebut didapat ……….dan berat
bangunan pada kolom yang ditinjau…….. sehingga saat dibandingkan……………
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................i
ABSTRAK (maksimum 200 kata)..........................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................2
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................3
2.1 Tinjauan Umum..............................................................................................................3
2.1.1 Tanah..............................................................................................................3
2.1.2 Penyelidikan Tanah.........................................................................................5
2.1.3 Pondasi..........................................................................................................10
2.2 Analisa Pondasi bored pile............................................................................................17
2.2.1 Kapasitas daya dukung tanah boredpile dari data sondir.............................17
2.2.2 Daya dukung ijin untuk kelompok tiang........................................................19
2.3 Beban pada bangunan gedung.....................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................23
3.1 Data Umum Proyek.......................................................................................................23
3.2 Data Teknis Proyek.......................................................................................................24
3.2.1 Data Teknis Bangunan...................................................................................24
3.2.2 Data Teknis bored pile..................................................................................24
3.3 Metode pengambilan dan analisis data........................................................................25
3.4 Bagan alir peneltian......................................................................................................26
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................................27
4.1 Analisa data pondasi bored pile.............................................................................27
4.1.1 Kapasitas daya dukung tanah boredpile dari data sondir.............................27
4.1.2 Daya dukung ijin untuk kelompok tiang........................................................28
viii
4.2 Menghitung Beban Bangunan................................................................................29
4.1.1 Beban Mati....................................................................................................30
4.1.2 Beban Hidup..................................................................................................31
4.1.3 Beban Gempa................................................................................................32
4.1.4 Modeling Bangunan menggunakan SAP2000................................................33
4.1.5 Menghitung Beban pada titik kolom yang ditinjau........................................34
4.3 Perbandingan hasil analisa data dengan beban bangunan....................................35
ix
DAFTAR TABEL
Table Hal
Y
TABEL 4.1JADWAL PENYELESAIAN TUGAS AKHIR..............................................................13
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
GAMBAR 2.1 DIAGRAM FASE TANAH 3
GAMBAR 2.2 ALAT UJI SPT 5
GAMBAR 2.3 SKEMA ALAT KERUCUT STATIS 7
GAMBAR 2.4 GRAFIK HASIL UJI SONDIS 8
GAMBAR 2.5 PONDASI SUMURAN 11
GAMBAR 2.6 PONDASI BORED PILE 13
GAMBAR 2.7 JENIS – JENIS PONDASI BORED PILE 14
GAMBAR 2.8 PEMBAGIAN WILAYAH GEMPA INDONESIA 21
GAMBAR 2.9 GRAFIK WILAYAH GEMPA 3 21
GAMBAR 3.1 LOKASI PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG 23
GAMBAR 3.2 BAGAN ALIR METODE PENELITIAN 26
xi
BAB I
PENDAHULUAN
yang digunakan pada bangunan kurang tepat untuk digunakan. Oleh karna itu penulis
mencoba untuk menganalisa daya dukung pondasi yang digunakan yaitu bored pile
maintenance karawang?
2. Apakah efisien hasil perhitungan daya dukung bored pile dengan perencanaan
perencanaan bangunan.
2
tersebut memang cocok dengan bangunan atau tidak, bila tidak maka
Tugas akhir ini penyusun hanya akan menganalisa daya dukung bored pile
dan efisiensi penggunaan type pondasi bored pile terhadap beban yang akan diterima
oleh bangunan.
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
yang ditimbulkan akibat konstruksi bangunan yang dibuat diatasnya. Tanah yang ada
hal ini merupakan suatu tantangan bagi perekayasa konstruksi untuk memahami
perilaku tanah yang dihadapi dalam perencanaan konstruksi dengan jalan melakukan
penyelidikan dan penelitian terhadap sifat-sifat yang dimiliki tanah yang tentunya
Akan tetapi paling tidak kita dapat melakukan pendekatan secara teknis yang
Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah dipisahkan satu sama lain dengan
kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan batuan, baik secara fisik maupun
kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan
material asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab
terjadinya pelapukan batuan tersebut. Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau dan
1. Pemadatan dan penurunan tanah akibat vibrasi lalu lintas, peralatan berat
tanah atau kadar air di dalam tanah) atau karena pengikisan pada tepi sungai
dan sebagainya,
3. Pergeseran tanah atau longsor akibat tekanan berat, terendam air akibat banjir
apabila terjadi penurunan masih dalam batas toleransi. Pondasi bangunan yang
beban hidup, retakan dan gerakan geologis kecil serta gaya tekan angin, gempa bumi
konsep struktur, maka pondasi merupakan bagian struktur gedung yang mempunyai
Dalam mendesain pondasi, penting bagi para engineer untuk mengetahui sifat
setiap lapisan tanah (seperti berat isi tanah, daya dukung, ataupun daya rembes)
dan juga ketinggian muka air tanah. Oleh sebab itu soil investigation adalah
Jenis – jenis tanah tertentu sangat mudah sekali terganggu oleh pengaruh
tak terganggu pada tanah granuler. Pada pengujian ini sifat – sifat tanah ditentukan
variasi kepadatan pasir yang tidak padat, karna jika selain itu uji sondir menjadi
tidak efektif karna kesulitan menembus tanah. Nilai – nilai tahanan kerucut statis
atau tahanan konus (qc) yang diperoleh dari pengujian,dapat direlokasikan secara
langsung dengan kapasitas dukung tanah dan penurunan pada fondasi – fondasi
Ujung alat ini terdiri dari kerucut baja yang mempunyai sudut kemiringan
dari 60º dan berdiameter 35,7 mm atau mempunyai luas tampang 1000 mm². Alat
sondir dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengukur tahanan ujung dan
Cara penggunaan alat ini adalah dengan menekan pipa penekan dan mata
sondir secara terpisah melalui alat penekan mekanis yang memberikan Gerakan ke
statis atau tahanan konus dilakukan dengan melihat arloji pengukur. Nilai qc
arloji pengukur dilakukan tiap penetrasi sedalam 20cm. Tahanan ujung serta
tahanan gesek selimut alat sondir dicatat. Dari sini akan diperoleh grafik tahanan
Uji beban plat sangat cocok untuk penyelidikan tanah timbunan atau tanah
yang banyak mengandung kerikil atau bantuan dimana uji – uji lapangan lain sulit
dilakukan.
9
Uji geser kipas digunakan untuk mengukur ketahanan geser tanah koseif.
Alat ini terdiri dari kipas baja setinggi 10 cm dan diameter 5 cn yang berpotongan
tegak lurus.
(Atterberg Limit, Water Content, Spesific Gravity, Shieve Analysis) dan engineering
properties tanah (direct shear test, triaxial test, consolidation test, permeability test,
Suatu contoh tanah dikatakan tidak terganggu apabila contoh tanah itu
dianggap masih menunjukkan sifat-sifat asli tanah tersebut. Sifat asli yang
strukturnya, kadar air, atau susunan kimianya. Undisturbed soil digunakan untuk
Contoh tanah terganggu adalah contoh tanah yang diambil tanpa adanya
usaha–usaha tertentu untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Disturbed soil
2.1.3. Pondasi
Pondasi ialah bagian dari suatu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang
ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kepada dan ke dalam tanah dan batuan
benar apabila beban yang diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak melampaui
kekuatan tanah yang bersangkutan (Das, 1995). Pondasi merupakan bagian bangunan
terhadap berat sendiri, beban hidup dan gaya – gaya luar terhadap gedung seperti
Dalam menentukan perencanaan pondasi suatu bangunan ada dua hal yang
harus diperhatikan pada tanah yang ada di bawah pondasi, yaitu daya dukung pondasi
yang direncanakan harus lebih besar daripada beban yang bekerja pada pondasi
tersebut baik beban statik maupun beban dinamiknya, lalu penurunan yang terjadi
dalam pemilihan jenis pondasi, faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan
bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non-teknis seperti biaya konstruksi, waktu
keamanan struktur yang berada di atas pondasi tersebut.. Selain itu, tanah
pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung uang cukup untuk memikul
Pondasi dibedakan atas dua jenis, yaitu pondasi dangkal (shallow foundation)
dan pondasi dalam (deep foundation). Pondasi dangkal digunakan apabila lapisan
Pondasi dangkal didesain dengan kedalaman lebih kecil atau sama dengan
lebar dari pondasi tersebut. Sedangkan pondasi dalam digunakan apabila lapisan
tanah kerasnya terletak jauh dari permukaan tanah. Pondasi dalam didesain dengan
kedalaman lebih besar atau sama dengan lebar dari pondasi tersebut.Pondasi dalam
1. Pondasi Sumuran
dibuat dengan cara menanam blok-blok beton silinder dengan menggali tanah
berbentuk sumuran / lingkaran berdiameter > 0.80 m sampai mencapai tanah keras.
Pada bagian atas pondasi diberi poer untuk menerima dan meneruskan beban pondasi
Pondasi ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah yang banyak terdapat
hutan kayu, sehingga mudah memperoleh tiang kayu yang panjang dan lurus dengan
diameter cukup besar. Biasanya satu tiang dapat menahan beban sampai 25 ton.
12
pemancangannya tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang pancang
yang panjang / dalam dengan tahanan ujung yang besar. Satu-satunya kelemahan
Pondasi ini terdiri beton pracetak dan beton dicetak ditempat. Tiang beton
pracetak umumnya berbentuk bulat atau prisma, tiang ini dicetak dilokasi tertentu
tiang pancang semakin banyak karena beberapa alasan. Oleh sebab itu sangat
bahwa pada setiap pekerjaan pondasi bored pile muncul masalah-masalah spesifik
dengan kondisi yang berbeda menyangkut segi pelaksanaan konstruksi maupun hal-
daya dukung dan penurunan yang akan ditimbulkan dalam batas aman, pengendalian
mutu menjadi salah satu kunci penting keberhasilan pondasi bored pile.
13
Pondasi bored pile digunakan apabila tanah dasar yang kokoh yang
mempunyai daya dukung besar terletak sangat dalam, yaitu kurang lebih 15 m.
Pondasi tiang suatu konstruksi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu
tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat dengan satu kesatuan
yang monolot dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat dibawah konstruksi,
meliputi studi kelayakan dan perencanaan teknis, semua itu dilakukan supaya
menjamin hasil akhir suatu konstruksi yang kuat, aman serta ekonomis.Daya dukung
bored pile diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh
dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser yang diperoleh dari daya dukung
gesek atau gaya adhesi antara bored pile dan tanah disekelilingnya.
Bored pile berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang
mampu memikul dan memberikan keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan
daya dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyeledikan tanah yang akurat
juga.
14
Ada dua metode yang biasa digunakan dalam penentuan kapasitas daya
dukung bored pile yaitu dengan menggunakana metode statis dan metode dinamis.
Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan
untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air,
pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik keatas pada
waktu pengecoran beton. Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat
1) Bore pile tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap
5) Pada pondasi tiang pancang, proses pemancangan pada tanah lempung akan
bergerak ke samping. Hal ini tidak terjadi pada konstruksi pondasi bore pile
6) Selama pelaksanaan pondasi bore pile tidak ada suara yang ditimbulkan oleh
alat pancang seperti yang terjadi pada pelaksanaan pondasi tiang pancang
7) Karena dasar dari pondasi bore pile dapat diperbesar, hal ni memberikan
8) Permukaan diatas dimana dasar bore pile didirikan dapat diperiksa secara
langsung
9) Pondasi bore pile mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban lateral
longsor
16
3) Pengecoran beton sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak
dapat dikontrol dengan baik maka diatasi dengan cara ujung pipa tremie
tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tanah terhadap tiang, maka air
5) Akan terjadi tanah runtuh (ground loss) jika tindakan pencegahan tidak
6) Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton dan
karena adanya lumpur yang tertimbun di dasar, maka dipasang pipa paralon
1) Bor kering
Pengerjaannya menggunakan mata bor biasa (spiral plat) yang diputar sambil
dimasukkan ke dalam tanah dengan menggunakan alat bored pile mini crane, yang
terdiri atas mesin diesel dan mata as yang sudah diatur dan dikendalikan, lalu kaki
2) Bor basah
17
Sistem ini memerlukan pompa air untuk sirkulasi dan airnya yang dipakai untuk
yang direncanakan.
3) Strauss pile
Strauss pile/bor mini adalah pekerjaan pembuatan pondasi dengan cara tanah
dibor secara manual atau penggerak mata bornya digerakkan oleh tenaga manusia.
Pondasi ini digunakan pada kondisi tanah lunak/buruk yang mana letak tanah
kerasnya jauh di bawah permukaan tanah. Pondasi ini biasanya digunakan pada
2.2.1 Kapasitas Daya Dukung Bored Pile yang didapat dari Data Sondir
Dalam perencanaan pondasi bored pile, data tanah sangat diperlukan dalam
merencanakan kapasitas daya dukung (bearing capacity) dari bored pile sebelum
pondasi bored pile. Untuk menghitung daya dukung bored pile berdasarkan data hasil
1. Daya dukung ultimate atau daya dukung tanah maksimum sebuah tiang pondasi
dirumuskan :
Qu = Qb + Qs (1)
Dimana :
Qu = Daya dukung tanah maksimum pada pondasi atau daya dukung ultimate (ton)
Qb = Ab x fb (2)
Dimana :
Fb = ω1 x ω2 x qca (3)
Dimana :
ω2 = L/10d ; koefisien modifikasi untuk penetrasi tiang dalam lapisan tanah pada
qca = qc (tahanan ujung sondir) rata – rata (ton/m²) pada zona 1d dibawah
kepadatan sedang (5mpa < qc < 12mpa)] , [ 3 untuk pasir padat (qc>12Mpa)]
20
Qs = As x fs (4)
Dimana :
Untuk pondasi tiang, tahanan Selimut/skin Resistace satuan diambil salah satu dari :
atau, bila tidak dilakukan pengukuran tahanan Selimut/skin resistace sisi konus :
Dimana :
tunggal, biasanya tiang dipasang dalam kelompok seperti tiang – tiang yang
menyangga suatu bangunan, maka suatu biasanya suatu pondasi bored pile terdiri
dari lebih dari satu tiang atau berkelompok. Kelompok tiang ini secara bersama –
Qpg = Eq . n . Qu (7)
Dimana :
Menghitung efisiensi kelompok tiang diambil dari rumus Converse Labarre yaitu :
Sistem pembebanan yang diperhitungkan dalam analisa beban pada gedung yaitu :
a. Beban vertical
Dalam hal ini lokasi proyek ditinjau terletak di Karawang Jawa Barat, yang
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-
2013
SNI-1727-2013
1987
BAB III
METODE PENELITIAN
Kereta Cepat Jakarta – Bandung (High Speed Railway) dibangun kurang lebih
pembangunan tunnel dengan presentase biaya sebesar 11,8% dan 41,68 Km untuk
perhetian seperti, Stasiun Halim, Stasiun Walini, Stasiun Karawang, dan Stasiun
Karya.
yang dianggap perlu dan secara garis besar diuraikan sebagai berikut :
text book dan jurnal – jurnal yang terkait dengan pondasi tiang pancang dan
membuat kesimpulan.
27
Mulai
Studi literatur
Pengumpulan Data
Selesaii
.
Gambar 3. 2 Bagan Alir Metode Penelitian
BAB IV
BAB V
PEMBAHASAN
29
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., Khilji, S., Khan S. B., Qureshi, M. S., dan Sattar, M.,
2008.Shaft Friction of Bored Piles in Hard Clay, Pak. J. Engg. & Appl. Sci.
Vol. 3 Jul 2008 (p.54 – 60).
Andi, Y., dan Fahriani, F., 2014,Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang
Pancang Diverivikasi Dengan Hasil Uji Pile Driving Analysis dan Capwap
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Kantor Bank Sumsel Babel di
Pangkalpinang),Jurnal Fropil Vol 2 Nomor 1. Januari-Juni 2014.
Bowles, J. E.,1984, Foundation Analysis and Design, Terjemahan oleh Pantur
Silaban. Jilid II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Harstanto, C., dkk., 2015, Analisa Daya Dukung Tiang Bor (Bored Pile)
pada Struktur Pylon Jembatan Soekarno dengan Plaxis 3D, Jurnal Ilmiah
Media Engineering.
Hulu, H. B., 2015. Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile dengan
Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus Proyek Pembangunan Manhattan
Mall dan Condominium), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara.
Ibrahim, A. M., Malik, I., and Omar, O. A., 2012, Assessment of load-
carrying capacity of bored pile in clay soil using different methods, International
Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) ISSN: 2248-9622.