Anda di halaman 1dari 30

KINERJA RUAS JALAN

PERKOTAAN
PENGGUNAAN

 MENENTUKAN JUMLAH DAN LEBAR LAJUR YANG


DIPERLUKAN

 EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DAN


KARAKTERISTIK OPERASI

 IDENTIFIKASI PERUBAHAN ARUS DAN JALAN YANG


DIPERLUKAN

 MASUKAN UNTUK PERHITUNGAN PERUBAHAN


KONSUMSI BAHAN BAKAR, EMISI POLUSI UDARA,
BIAYA BAGI PENGGUNA JALAN, DAN POLUSI SUARA
Lebar Jalur Efektif
ISTILAH
 RUAS BEBAS HAMBATAN DASAR
◦ Adalah ruas jalan yang bebas pengaruh ramp maupun pembelokan arus (jarak minimum 1500 ft =
2896 m dari ramp atau belokan)
 KAPASITAS
◦ Adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati suatu ruas jalan, satu arah, selama perioda
tertentu, dalam keadaan yang umum. (pcphpl)
 SYARAT PERENCANAAN
◦ Adalah kualitas fisik ruas bebas hambatan dasar yaitu: lebar jalur, kebebasan bahu (samping), dan
kerapatan ramp.
 KERAPATAN
◦ Jumlah kendaraan dalam satu satuan panjang ruas jalan satu arah atau ruas arus.
 LAJU ARUS
◦ Laju jumlah kendaraan yang melewati ruas bebas hambatan dasar dalam perioda waktu tertentu
(kendaraan / jam).
 KECEPATAN ARUS BEBAS
◦ Kecepatan arus lalu lintas yang tidak dipengaruhi keadaan hulu dan hilirnya. Idealnya kecepatan saat
kerapatan dan arus nol.
 TINGKAT PELAYANAN
◦ Ukuran keadaan operasi ruas bebas hambatan dasar.
 FAKTOR JAM SIBUK
◦ Rasio jumlah kendaraan selama jam sibuk dengan kelipatan jumlah kendaraan yang masuk ke arus
lalu lintas selama perioda 15 menit puncak.
 KONDISI LALU LINTAS
◦ Kualitas lalu lintas mis. Kecepatan, kerapatan, jenis kendaraan, laju arus.
 RASIO V/C
◦ Proporsi kapasitas dari fasilitas yang digunakan oleh lalu lintas.
Aturan MKJI berlaku pada
1. Alinemen Datar atau hampir datar
2. Alinemen Horisontal lurus atau hampir
lurus
3. Pada jalan yang tidak dipengaruhi antrian
akibat persimpangan atau arus iringan
kendaraan yang tinggi akibat dari simpang
bersinyal
JALAN PERKOTAAN

CIRI –CIRI JALAN PERKOTAAN


a. Memiliki pengembangan permanen dan menerus
sepanjang jalan
b. Memiliki jam puncak
c. Prosentase kendaraan pribadi tinggi
d. Kerb
e. Alinyemen vertikal datar
f. Alinyemen horisontal lurus
Jenis Jalan Perkotaan
1. Jalan dua – lajur dua-arah (2/2UD)
2. Jalan empat-lajur dua-arah tak terbagi (4/2 UD)
3. Jalan empat-lajur dua –arah terbagi (4/2 D)
4. Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)
5. Jalan satu hingga tiga-lajur satu-arah (1-3/1)
Karakteristik Utama Jalan
a. Jenis Jalan, lebar jalur lalin, kereb, bahu, median,
alinemen
b. Pemisahan arah lalin, komposisilalin
c. Pengaturan lalin
d. Hambatan samping
HAMBATAN SAMPING
1. Pejalan kaki;
2. Angkutan umum dan kendaraan lain berhenti;
3. Kendaraan lambat (misalnya becak, kereta kuda);
4. Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di
samping jalan
Perhitungan Bobot Pengaruh
Perhitungan frekwensi berbobot kejadian per jam per
200 m dari segmen jalan yang diamati, pada kedua
sisi jalan.
BOBOT PENGARUH
1. Pejalan kaki bobot : 0,5
2. Kend parkir/henti bobot : 1,0
3. Kend kluar/masuk bobot : 0,7
4. Kendaraan Lambat bobot : 0,4
Hambatan Samping
Kelas Hambatan Samping
KAPASITAS RUAS JALAN PERKOTAAN
Kapasitas Dasar (Co)
Penyesuaian Arah (FCsp)
Ukuran Kota (FCcs)
KAPASITAS RUAS
LUAR JALAN
Kapasitas Ruas Jalan Luar Kota

C=CO X FCW x FCSP x FCSF


dimana: C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pembagian
arah
FCSF = Faktor penyesuaian gangguan
samping
Jalan Luar Kota
Hambatan Samping
Kapasitas Dasar
FCsp
FCsf
Derajat Kejenuhan

Anda mungkin juga menyukai